Semenjak kandungan Andini menginjak usia tiga bulan, dia sering muntah darah dan kata dokter itu karena dia sama sekali tidak ada makan nasi sehingga asam lambung jadi naik.
bau mulut nya juga membuat Hendra sangat bingung, tubuh Andini juga kurus kering seperti tengkorak. hingga Hendra pun memutuskan untuk pulang kedesa nya saja.
Bagai mana kisah mereka?
Mampu kah Hendra membawa istri nya pulang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Datang melihat
Arya mendelik mendengar cerita dari Purnama bahwa Andini sudah datang dan malah di beri kekuatan agar balas dendam sendiri, padahal dia mengira Purnama akan membantu nya agar Andini tidak sampai turun tangan memusnahkan orang yang sudah membunuh dia dengan cara di santet, mana perut juga meledak begitu sehingga terlihat sangat mengerikan sekali.
Sekarang dia malah di bebaskan untuk balas dendam sendiri karena Andini sudah pasti punya kemauan begitu, setiap arwah yang mati karena santet maka sudah pasti ingin balas dendam dengan tangan nya sendiri karena itu memang untuk memuaskan hati mereka yang sudah sangat sakit akibat kematian yang mereka terima ini.
"Lalu apa motif mu menunggu dia, hanya untuk memberi nya ilmu?!" Arya menatap sengit Kakak nya.
"Bukan begitu, dia pasti sangat dendam pada orang yang sudah membuat santet. lagi pula nanti Nilam akan menemani dia!" jelas Purnama.
"Nah malah Nilam pula yang Kakak berikan pada dia! apa tidak menyala dendam dua dua nya, Kak." pekik Arya sudah takut sendiri.
"Kalau arwah lain maka tak akan bisa memahami perasaan dia, nanti malah mereka debat." sahut Purnama.
"Entah apa yang akan di lakukan, orang orang desa sudah pasti bergunjing dan Andini pasti akan sakit hati mendengar nya! menurut Kakak apa yang akan di lakukan bila sudah sakit hati?" Arya sedang tegas tegas nya sekarang.
Purnama menarik nafas berat karena jujur saja dia tadi tidak kepikiran kesana karena hati nya sudah sedih melihat wujud Andini, kisah hidup wanita itu juga mengiris hati sehingga tidak bisa mau menolak akibat sudah di hajar oleh rasa iba.
"Tau gitu aku saja yang menunggu di datang!" kesal Arya.
"Tapi kadang aku berpikir bahwa mulut orang orang itu memang perlu di beri pelajaran agar tidak seenak nya saja." ujar Purnama pula.
"Heh! kok malah jadi terbawa arus kamu, Kak." teriak Arya karena Kakak nya setuju bila Andini menghajar mereka.
Purnama tertawa karena memang kadang dia jadi geram juga dengan orang orang yang suka bicara sembarangan itu, mau di hajar juga tidak mungkin karena dia juga punya banyak pekerjaan. ini malah ada kesempatan karena mereka menghina Andini, nanti akan di hajar oleh arwah wanita yang baru meninggal ini.
"Nanti akan ku jaga agar dia tidak kebablasan, biar sedikit saja dia memberi pelajaran." ujar Purnama.
"Cari repot saja, ku pikir masalah nya tidak rumit begini." Arya kesal sekali memang.
"Kok kau jadi marah marah sih?!" Purnama juga mulai kesal.
"Wajar dia marah, kau juga malah memberikan dia ilmu begitu!" Maharani juga mendukung adik laki laki nya.
"Dia bisa bertemu dengan Hendra tidak?" tanya Arya lagi karena dia kasihan pada Hendra.
"Dia yang bilang bahwa tak akan memuncul kan diri di depan Hendra, Andini ingin Hendra memulai hidup baru dan menemukan wanita baik." ujar Purnama.
"Besar sekali hati dia!" pekik Maharani yang kaget.
"Sebab Andini merasa dia tidak cukup baik untuk suami nya selama ini." Purnama menarik nafas berat.
Memang bila Andini sering menampakan diri di depan Hendra, maka pria itu tak akan pernah bisa melupakan sang istri yang terus saja bertahta dalam hati nya. mungkin bila Andini tidak muncul, maka Hendra akan mudah untuk melupakan.
"Jujur saja aku sangat kasihan pada dia." lirih Purnama.
"Kisah hidup dia memang sangat pilu, sejak kecil harus banting tulang dan malah doi perkosa pula oleh adik nya!" Maharani juga kasihan.
"Kakak sudah mengurus Yogi dengan benar apa tidak saat itu?" Arya menatap Maharani karena Ratu burung hantu ini lah yang mengurus.
"Sudah, bahkan arwah nya juga sudah ku musnahkan!" angguk Maharani yakin sekali.
"Lalu siapa yang sudah membunuh Andini? atau teman nya itu, Kak!" seru Arya baru ingat pada Siska.
"Kata nya Siska sudah mati, maka nya anak dia yang bernama Aldi kan di taruh di panti asuhan." jawab Purnama.
Menurut kabar yang Purnama dengar, Siksa meninggal karena penyakit HIV. lalu Aldi tinggal di panti asuhan, maka nya Andini menyumbang sangat besar di panti asuhan tempat Aldi tinggal. bahkan Andini juga memberikan sebidang tanah atas nama Aldi, bila nanti sudah besar maka bisa di pakai untuk usaha atau membangun rumah.
...****************...
Bu Desi kembali kebingungan saat mau maghrib datang, tiba tiba saja Hendra menjerit jerit memanggil nama istri nya. dari kemarin tidak ada suara dan hari ini juga dari pagi dan sampai mau maghrib pun dia sama sekali tidak ada makanan yang masuk, maka nya Bu Desi begitu cemas.
Mana sekarang malah Hendra mengamuk kesana kemari sehingga membuat orang orang jadi kian bingung, Sam dan Landak yang cepat mengambil tindakan membuat Hendra pingsan saja dari pada dia terus mengamuk begini. selain kasihan pada yang mengurus, mereka juga kasihan melihat Hendra yang pontang panting mengamuk begitu.
"Maafkan aku, suamiku." Andini menangis dari atas pohon setelah melihat Hendra.
Wuussssh.
Landak cepat mengejar kuntilanak yang sangat menyeramkan ini, bahkan bentuk nya lebih seram dari pada Maharani saat masih jadi arwah jahat untuk balas dendam pada Adi yang sudah membunuh nya, sekarang malah kalam seram dari Andini kuntilanak baru.
"Bila tidak ingin menemui nya maka jangan muncul!" sentak Landak geram.
"Maafkan aku, sungguh tadi aku hanya ingin melihat dia saja." isak Andini menangis pilu.
"Kenapa kau tidak mau menemui nya?" tanya Landak juga kasihan.
"Tujuan ku adalah mencari pembunuh ku dulu, soal menemui itu masih ku pikirkan karena aku takut bila dia malah punya pikiran untuk mati saja." jelas Andini.
"Dia kemarin malam mau bunuh diri, ku rasa memang benar bahwa kau tidak usah menampakan diri saja karena hanya akan membuat Hendra kian sedih." Landak juga setuju.
"Tolong jagakan dia, aku tak akan datang lagi kesini." pinta Andini tulus.
Landak masik sibuk memperhatikan tubuh Andini yang rusak parah itu, dalam hati dia bertanya tanya. apa wanita ini tidak datang menemui Purnama untuk minta tolong atau minta ilmu, kenapa tubuh dia sangat rusak dan air mata selalu mengalir dari mata nya.
"Aku pergi dulu, bujuk lah dia agar mau makan." pinta Andini.
"Kenapa kau menangis darah, Andini?!" Landak bertanya juga akhir nya.
"Sejak kecil aku sudah sering menangis, air mata ku habis sehingga hanya tinggal darah saja." jawab Andini.
"Hah?!" Landak sangat kaget mendengar nya.
"Aku pergi, akan ku temukan orang yang sudah membunuh ku." Andini segera menghilang dari pandangan mata.
Landak yang masih terdiam karena dia juga turut iba atas nasib buruk nya Andini, karena terlalu sering menangis maka air mata yang keluar menjadi darah segar. bekas Andini duduk juga menyisakan darah, apa karena dia mati saat mengandung maka darah terus menjadi ciri khas nya.
Terima kasih up nya untuk hari ini. Semangat terus ka 💪
Sehat selalu 😄
kesal kali kalau part kau ni muncul ,pengen bungkam mulut kau dengan sambal setan .
Heh! dengar cinta bisa hilang asal gak kau pelihara,asal kau niat melupa, waktu akan menenggelamkan rasamu asal kau mau dan tidak bersua dengan Hendra 😡 .
dasar ndableg,belegug, ah serah manehna. Laila semoga othor gak ngabulin doamu ...