Erik, seorang tenaga medis menyinggung orang berpengaruh dan hendak dihabisi! namun pada saat kritis, dia memperoleh warisan ilmu pengobatan, dan sejak saat itu Erik mempunyai kekuatan super yang bisa membawa dia kepuncak kejayaan. namun kesuksesannya terasa hampa, karena keberadaan orang tua dan kerabat kandungnya belum ditemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman Sebagai Hadiah?
Jenny diam-diam menyalahkan dirinya sendiri lantaran membiarkan Erik pergi mengejar buronan itu, dia merasa kurang pertimbangan dalam hal ini, seharusnya dia tidak membiarkan Erik pergi sendirian.
Setelah mendapat kabar tersebut, mereka langsung bergegas ke lokasi penangkapan.
ketika mereka tiba di kafe tempat lokasi terjadi penangkapan, mereka dibuat tercengang, lantaran Erik baik-baik saja dan dia sedang duduk menyilangkan kakinya. Sambil meminum kopi. Sementara buronan itu sudah dipukuli hingga terluka parah bahkan tidak sanggup mengangkat jarinya.
Apakah dia manusia?
Jenny dan para polisi tiba-tiba menyadari bahwa apa yang mereka khawatirkan tampaknya sia-sia ...
Erik menghabiskan kopinya lalu berdiri dan menghampiri Jenny sambil berkata, "Bukankah kamu bilang akan memberikan hadiah kalau aku berhasil menangkap orang ini? Apa imbalannya?"
Jenny tampak kesal, kejadian ini diluar perkiraannya. Dia bukan tipe orang yang ingkar janji, dari awal dia sudah mempersiapkan untuk hal ini, namu disaat harus melakukannya dia tidak bisa membulatkan tekadnya. Melihat Jenny tidak merespon, Erik pun berkata sambil tersenyum "Kamu ingin mengingkari janji?"
"Siapa yang ingin mengingkari janji!"
Seusai berbicara, jenny menghampiri Erik mendekatkan wajahnya lalu kedua tangannya memegang pipi kiri dan kanan, menariknya agar lebih dekat, lalu jenny menciumnya dengan ganas.
Erik tampak tercengang ...
Dia tidak menyangka inilah hadiah yang dijanjikan. Polisi disekitarnya tampak bingung, Jenny merupakan polisi tercantik!
Emosinya sangat buruk, tidak ada yang berani mendekatinya. Namun sekarang dia Mala berinisiatif untuk mencium seorang pria. Hal ini ...
Seusai mencium, Jenny berkata dengan suara yang pelan dan bangga."Tidak boleh hanya kamu yang selalu mengambil keuntungan dariku."
"Aku juga ingin mengambil keuntungan darimu."
Erik terdiam setelah mendengar ucapan Jenny, dia berpikir dalam hati siapa sebenarnya yang mengambil keuntungan?
Buronan sudah dibekuk, dan polisi banyak mendapat informasi yang berguna dari buronan tersebut.
Misalnya, dibalik buronan itu ada komplotan pencuri yang beranggotakan ratusan orang. Mereka mendapatkan pembagian tugas yang jelas. Ada yang mencuri, ada yang bertugas menjual dan mereka merajalela. dan juga ada kekuasaan gelap yang mendukung aksi mereka.
Berdasarkan petunjuk tadi pihak kepolisian langsung bergerak dan menangkap sekitar seratus Hingga dua ratus orang dari komplotan pencuri tersebut.
Mereka mengakui bahwa dibelakang mereka ada orang bernama Tuan Baron. Tuan Baron yang diam-diam mengendalikan mereka.
Tuan Baron adalah sala satu toko teratas dilingkungan gangster dikota Cendana setara dengan Tiger. Hanya dengan bukti yang ada sekarang, masih belum cukup untuk membekuknya.
Erik dibawah kembali kekantor polisi untuk memberikan keterangan. Setelah itu, dia baru akhirnya pergi. Setiba dirumah, hari sudah sangat malam. Setelah membuka pintu, Erik mendapati Lidya sedang menatapnya dengan wajah dingin.
Meja dipenuhi makanan, semuanya sudah dingin karena tidak ada yang memakannya. Erik pun kaget!
Celaka ...
Erik lupa kalau hari ini adalah hari Sabtu, Lidya pulang kerja lebih awal. Sepertinya Lidya pulang lebih awal untuk menyiapkan makanan dan memberi Erik kejutan.
Namun, dia menunggu sampai makanan sudah dingin, tapi Erik belum juga kembali.
"Istriku, dengarkan penjelasanku."
Erik sontak menjadi panik, lalu dia menjelaskan "Hari ini dalam perjalan pulang, aku bertemu dengan polisi yang sedang mengejar buronan pencuri kelas kakap. Aku. Melihat mereka gagal menangkapnya, jadi aku membantu mereka. Setelah itu aku dibawa kekantor polisi untuk memberi keterangan." jadi aku pulangnya agak telat.
"Kamu pikir aku percaya?"
mata Lidya memerah, "Kamu bisa mencari alasan apapun, kenapa menipuku dengan alasan tak masuk akal begini?"
"Kalau kamu tidak menyukaiku, katakan saja! Tidak perlu membohongiku dengan cara seperti ini!"
"Aku tidak berbohong padamu sayang. Mungkin peristiwa ini sudah masuk berita. Kalau kamu tidak percaya coba kamu buka internet!" ujar Erik.
"Baiklah, katakan peristiwa itu terjadi dimana? Kalau aku tidak menemukannya, kamu akan berakhir!" ujar Lidya.
Erik segera memberi tahu lokasinya, Lidya pun segera searching di internet. Awalnya Lidya tidak percaya ada hal seperti itu, tapi hasilnya sangat mengejutkannya!
Ternyata memang ada berita terkait peristiwa itu di internet. yang lebih mengejutkannya adalah nama suaminya tertera di laman berita tersebut. Dan pihak kepolisian memberikan penghargaan dan diumumkan secara terbuka di internet dan disertai foto Erik, meski wajahnya disamarkan Lidya masih mengenalinya.
Lidya tercengang. Dia segera menyadari kalau tadi memang salah paham. Ternyata Erik tidak membohonginya dan membuat alasan tidak masuk akal.
"Suamiku maaf, tadi aku salah paham, kenapa juga kamu bisa bertemu geng kriminal? Apa kamu terluka? Aku periksa dulu ya ..."
Erik berkata dengan berpura-pura marah, "Badanku baik-baik saja, tapi hatiku terluka!"
"Maaf."
"Suamiku, aku minta maaf padamu."
seusai bicara Lidya berjinjit dan mencium Erik "Suamiku, tolong maafin aku ya ..."
Melihat ekspresi kasihan dari gadis cantik dihadapannya, Erik pun luluh dan memeluk sang istri lalu berkata "Tolong sisakan sedikit kepercayaanmu padaku!" kalimat itu membuat Lidya meneteskan air mata dan memeluk erat sang suami. Lidya merasa sangat bersalah atas sikap posesifnya. Dan Erik juga meras bersalah dalam hal ini.
Sembari makan, Lidya Masi membaca berita tersebut, tiba-tiba dia jenny yang ada difoto lalu bergumam, "Polisi wanita ini lumayan cantik ..."
Erik hanya menundukkan kepalanya dan melanjutkan makan dia tidak mau merespon gumaman Lidya, karena akan memicu perselisihan. Beberapa saat kemudian Lidya menerima panggilan telpon dari Rini sang ibu.
Karena kebetulan besok adalah hari Minggu Rini ingin memanggil kerabatnya untuk berkumpul dirumah, sekaligus memperkenalkan Erik. Dia menelpon untuk meminta pendapat Erik. Erik pun langsung menyetujuinya.
Erik pun tiba-tiba berkata "Lidya, ibumu bahkan akan memperkenalkanku pada kerabatnya, itu berarti dia sudah menganggap kita ini keluarga, jadi apakah kita masi perlu tidur terpisah?
Bagaimana kalau kita tidur bersama? Aku jamin hanya tidur, tidak bertindak berlebihan.
"Tidak boleh!"
Lidya langsung menolak, "Kamu pasti bertindak sembarangan, aku sangat memahami mu!"
"Aku mohon, aku merasa dingin kalau tidur sendirian. Aku ingin berdekatan denganmu agar merasakan kehangatan." ujar erik
"Tidak mau!"
Wajah Lidya memerah, tapi ekspresi sedih Erik membuat Lidya luluh.
"Baiklah, boleh tidur bersama tapi kamu harus janji untuk tidak bertindak sembarangan."
"Tenang saja, aku janji padamu." Erik terus mengangguk kepala sebagai tanda setuju.
Tentu saja dalam hatinya mengatakan "Mustahil!" tidak melakukan sesuatu saat memeluk wanita seksi seperti ini, apakah masih dianggap pria sejati?
Merekapun masuk kamar bersama, begitu lampu dimatikan terdengar suara jeritan Lidya,
"Ah!" jangan! Erik! Kamu orang jahat ... Kamu sudah berjanji tidak akan bertindak sembarangan!
Malam ini Erik benar-benar mengambil banyak keuntungan. Namun masih belum berhasil mencapai tahap akhir.
Lidya sangat konvensional, meski dia berpacaran dengan Erik, dia tetap tidak ingin menyerahkan dirinya secepat itu.
Erik sangat menghargai itu, namun terhadap hal lain, Lidya sebenarnya menyetujuinya namun dia gampang malu dan tidak mau mengakuinya.
Setelah bermain sampai tengah malam, Lidya akhirnya tertidur dengan wajah tersipu. Erik bertahan dengan sangat menderita. Tapi dia juga sangat gembira, karena hubungan mereka menjadi semakin dekat, jadi suatu hari pasti bisa mencapai tahap akhir.