Liana Tan 20 tahun
Adalah seorang gadis cantik yang tangguh, memiliki keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat, dapat meracik obat tradisional, dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya
Suatu hari karena kesalah pahaman dan iri hati seseorang Liana Tan harus meninggal dunia, tapi bukanya ke akhirat jiwa Liana Tan justru malah melintasi waktu menuju ke jaman Kuno.
Dan masuk kedalam raga seorang putri lemah dari anak ketua klan Gui,
Karena kelemahan nya banyak yang menghina dan membencinya tapi untung saja ayah dan ibu serta kakaknya sangat menyayangi gadis itu, Gadis itu bernama Gui Yue Anhe
Gadis yang memiliki Kekuatan tersembunyi tanpa di ketahui oleh orang lain
Ikuti kisahnya dan temukan keseruan di dalamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 hukuman
Kak kita sebenarnya mau kemana sih kok pakai baju hitam hitam gini" Tanya Shu An
"Benar nona kita mau mengintai siapa sebenarnya?" tanya Lulu
"Kalian diamlah sebentar lagi kita sampai dan kalian Akan tau" jawab Anhe, karena Anhe sudah berbicara seperti itu akhirnya mereka berdua pun terdiam.
Tidak lama akhirnya mereka sampai dan berada di atas atap Sebuah bangunan.
Dengan perlahan Anhe membuka penutup atap sedikit agar bisa melihat suasana di dalam.
"Lihat dan perhatikan itu" ucap Anhe pada Shu An dan Lulu, dengan patuh keduanya memperhatikan keadaan di dalam sana.
"Nona ini rumah bunga?, kenapa kita Kemari?" tanya Lulu shock
"Lihat lebih teliti kalian akan tau" ucap Anhe lalu keduanya mencari tau saat mereka mencari titik yang benar betapa kagetnya mereka melihat Wei Lu ada disana sedang berbicara pada seseorang, lalu Wei Lu di ajak masuk kesebuah ruangan dan tepat di mana mereka berada.
"Kenapa kau mengajak ku kedalam, bicaralah dengan jelas" ucap Wei Lu heran
"Tuan bukanya harus di dalam agar tidak di lihat orang apa yang akan tuan lakukan nanti, tunggu sebentar tuan, mereka akan datang sebentar lagi" ucap pemilik tempat itu
"Maksudnya apa? tanya Wei Lu heran namun sang pemilik hanya diam saja dan benar saja tiba tiba muncul 10 gadis cantik dengan berpakaian yang terbuka.
Wei Lu yang melihat itu sangat shock, ia ingin lari tapi tidak bisa seakan terpaku disana.
"Apa maksudnya ini, kenapa kalian semua masuk?" tanya Wei Lu heran dan ketakutan.
"Tuan jangan begitu, bukanya ini sudah biasa kita lakukan bahkan lebih dari ini" jelas salah seorang wanita.
"Sudah menjauhlah kalian, atau aku bunuh kalian dengan pedang ku" kesal dan geli menjadi satu.
"Tuan aku suka pedang mu tolong tusuk aku" ucap salah satu wanita dengan genit dan itu membuat tubuh Wei Lu gemetar.
"Nona.... Nona.... Ampuni aku, tolong aku jauhkan mereka" jerit Wei Lu
Sedangkan Shu An dan Lulu mereka tertawa terbahak melihat Wei Lu ya g saat ini di kelilingi wanita wanita yang sedang bernafsu pada Wei Lu.
Didalam sana Wei Lu sudah berlari ketakutan mengelilingi tempat itu tapi anehnya tidak bisa keluar dari sana.
" itu hukuman untuk mu" ucap Anhe
Setelah melihat Wei Lu yang lemas, akhirnya Anhe memberhentikan waktu sebentar lalu menolong Wei Lu setelah itu mereka pun kembali ke rumah mereka.
Sesampainya di rumah Wei Lu terduduk lemas dan ingin menangis,
"Bagaimana Wei Lu apa kau puas?" tanya Anhe
"Nona ampun aku tidak lagi membuat anda marah, jangan bawa aku ke tempat itu karena tempat itu sangat menakutkan" ucap Wei Lu
"Bukanya para pria sangat suka tempat itu, kau ku beri kesempatan untuk bersenang senang tapi seperti ini " Ucap Anhe
"Tidak mau nona itu bukan tempat bersenang senang, maafkan aku dan jangan suruh aku kesana lagi" ucap Wei Lu
" Baik cepat bangun istirahat " ucap Anhe yang sembari jalan keluar di ikuti Lulu dan Shu An tapi saat akan sampai pintu Shu An berbalik dan mengatakan sesuatu
"Kak Wei Lu bagai mana rasanya di cium bunga, sepertinya kau menikmatinya hingga wajahmu merah semua" ucap Shu An sembari tersenyum lalu keluar
Sedangkan Wei Lu mendengar itu sangat malu, "Kurang ajar wanita wanita itu, berani sekali menyentuh wajahku yang berharga, lihat saja akan ku hancurkan tempat itu." seru Wei Lu marah
Keesokan harinya pagi pagi setelah bersiap siap Anhe pun pergi ke perguruan untuk mengikuti ujian masuk, ia pergi di antar Wei Lu yang menyamar menjadi kakak Anhe.
Sedangkan yang lain harus bekerja seperti biasa itulah yang di inginkan Anhe.
Sesampainya Anhe di perguruan ia melihat banyak sekali orang orang yang datang untuk menghadapi ujian masuk.
"Kau pulang lah aku sendiri saja" ucap Anhe pada Wei Lu
"Baik nona aku akan mengawasi mu dari jarak jauh, anda berhati hatilah" ucap Wei Lu
"Ya" jawab Anhe singkat lalu turun dari kereta dan ikut baris di depan pintu perguruan untuk di data dan memberikan indetitas nya.
Banyak para peserta yang datang untuk masuk perguruan bulan sabit, tapi lebih banyak adalah pria wanita hanya beberapa itu pun harus memiliki kultivasi yang tinggi jika tidak maka tidak akan ada yang menerima nya.
"Selamat dapat para calon murid baru, hari ini kita akan melakukan tes. Untuk bisa masuk ke perguruan ini kalian harus bisa melewati tiga tantangan dalam dua hari ini, jadi hari ini kita akan melakukan tes yang pertama dan kedua jadi bersiaplah kalian semua" ucap seorang tetua dari perguruan bulan sabit.
"Silahkan lihat token yang kalian dapat dari pendaftaran tadi disana tertulis nomer urut kalian, jadi siapa yang memiliki nomer urut pertama segeralah maju untuk melakukan tes batas kekuatan kalian" ucap salah satu guru disana.
"Kak apa yang harus aku lakukan, seberapa kekuatan yang harus aku perlihatkan pada mereka?" tanya Anhe pada Cang Yi
"Saat ini nona sudah sampai di Rana dewa Dewi jadi anda bisa keluarkan sampai batas Rana langit saja, yang aku lihat semua yang ada Disni baru di Raja hanya satu dua orang saja yang memiliki Rana kaisar jadi masih di bawah nona" jawab Cang Yi
"Apa tidak jadi masalah nantinya?" tanya Anhe
"Tidak, nona tenang saja jadi lakukanlah" ucap Cang Yi
"Baik jika begitu Terima kasih" ucap. Anhe lalu mengakhiri percakapan mereka
Setelah itu Anhe memperhatikan semua orang yang sedang melakukan tes kekuatan dan benar saja rata rata ada di Rana Raja tingkat 2.
Anhe berada di urutan terakhir ternyata dan ia pun duduk dengan santai,
"Tuan muda anda dalam urutan berapa?" tanya seseorang yang ada di sebelah Anhe.
"Terakhir" jawab Anhe singkat
"Benarkah, wah aku ada di nomer dua dari belakang nomer sebelum anda, perkenalkan nama ku, Chu Hua " ucap seorang gadis
"Ya nama ku Yue Lu " ucap Anhe
"Baiklah Yue Lu apa kau mau berteman dengan ku?" tanya Chu Hua tapi Anhen hanya diam.
"Kenapa kau diam, apa kau tidak mau?". tanya Chu Hua
"Kau tidak malu berteman dengan seseorang pria?" tanya Anhe
"Tentu saja tidak, memang nya kenapa bukanya sama saja sudah tidak usah di pikirkan, jadi sekarang kita berteman" ucap Chu Hua senang.
"Hmmm " jawab Anhe
"Oh iya aku punya dua sahabat pria lainya tapi mereka sudah masuk perguruan ini terlebih dahulu dari tahun kemarin dan aku baru bisa menyusul mereka di tahun ini" ucap Chu Hua dengan ceria sedang Anhe hanya mengangguk,
Bersambung
andai aja bisa gitu ya, makmur hidup kita ini /Facepalm/