Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
BAB 7
Dea menolak keinginan Ozy untuk ajak Lisa kerja di perusahaan Ozy, selama ini Dea yang pegang sepenuhnya perusahaan milik Ozy setelah lulus kuliah dua tahun yang lalu.
"Selamanya dia bukan saudara Dea, karena beda Ibu dan Dea dari awal sudah menolak keberadaan Tante Suratmi dirumah kan Ayah!" tolak Dea penuh emosi, berusaha menguasai hartanya Ozy tanpa mau membagi ke kedua saudara tirinya.
"Jangan seperti itu Nak, Lisa dan Lilis kan adik-adik kamu juga, anak kandung Ayah jadi punya hak juga mendapatkan posisi dia juga diperusahaan ini, atau di anak perusahaan bagaimana mereka yang menjalankan perusahaan milik Ayah juga?" tanya Ozy negoisasi sama anak pertamanya, supaya kedua anak dari pernikahan sama Suratmi mendapatkan haknya juga.
"Tidak boleh, suruh mereka kerja ditempat lain, Dea tidak akan pernah mau bagi posisi sama mereka dan tidak peduli apapun pekerjaan yang mereka pilih tapi jangan anggap Dea saudaranya karena tidak sudi akui saudara yang pekerjaannya rendah." lanjut Dea dengan sombong, sengaja Dea tidak terima kedua saudara tirinya di perusahaan selain ingin menguasai dan juga ingin menghina saudara tirinya yang tidak bisa menjadi bos diperusahaan milik Ozy.
Ozy pijat keningnya mendengar ucapan anak pertamanya yang keras kepala dan egois, bingung mencari cara mempersatukan keempat anaknya supaya bisa kompak.
**
Airin dan Tasya datangi toko bangunan dan menyerahkan hasil desain rumah untuk renovasi rumah anak jalanan.
"Apa sebaiknya mencari rumah yang lebih layak tempatnya Bu Airin maaf, desain bagus seperti ini tidak cocok dibangun didekat rel kereta api Bu karena tempatnya kurang layak saja!" tolak Mandor yang didatangi Airin.
"Iya sudah jika anda tidak mau saya bisa mencari tenaga yang lain, soal layak dan tidak itu bukan urusan anda!" Airin emosi mendengar penolakan mandor yang terkenal, dengan pembangunan yang cepat dan rapih.
"Iya sudah Bu, kita cari yang lain saja kalo begitu Bu." saran Tasya ikut-ikutan emosi mendengar penolakan mandor barusan.
Walaupun yang diucapkannya benar tapi kesal saja mendengarnya, tempat yang dianggap tidak layak huni tapi masih bisa dirubah menjadi tempat yang bagus dan menjadi rumah layak huni.
Airin langsung pergi meninggalkan toko bangunan dengan perasaan kesal dan merasa waktunya kebuang sia-sia karena ditolak.
**
Suratmi sedih mendengar ucapan Ozy karena Dea menolak Lisa dan adiknya ikut andil dalam menjalankan perusahaan milik Ozy, Suratmi berusaha tenang dan sabar tidak menunjukan emosi didepan suaminya.
"Biarkan Lisa dan adiknya memilih jalan sendiri untuk berkarir ayah, jangan dipaksa untuk ikut menjalankan perusahaan milik ayah biar mereka mandiri." ucap Suratmi tenang, karena percuma emosi yang akhirnya berantem dan kasihan jika anak-anaknya mendengar orang tuanya berantem.
"Maafkan Ayah iya sayang, sudah berusaha maksimal buat bujuk Dea tapi tetep saja tidak bisa anak itu terlalu keras kepala." ucap Ozy merasa bersalah, karena gagal bujuk anak pertamanya dan merasa kasihan Lisa tidak mendapatkan haknya juga.
"Sudah jangan difikirkan lagi nanti ayah sakit lagi, biarkan anak-anak berkembang sesuai keinginan mereka sendiri dan kita harus terima dengan ikhlas iya sayang." bujuk Suratmi tidak ingin suaminya jatuh sakit karena anak-anaknya tidak mendapatkan haknya dengan adil.
Suratmi peluk Ozy Dari samping berusaha menenangkan suaminya yang masih memikirkan nasip Lisa dan Lilis yang harus berjuang mendapatkan pekerjaan tanpa bantuan orang tua sama sekali padahal memiliki dua perusahaan. Tapi tidak ada satu pun yang dipegang sama Lisa dan Lilis.
double y thor