Haruskan aku menuruti permintaan nadya??....
Nadya merupakan seorang anak kecil yang ku tolongi waktu ia hampir saja dicelakai oleh orang suruhan ibunya. Lambat laun aku mengenal gadis kecil tersebut,tampak dari raut wajahnya ia menyayangi ku. Begitu juga diriku,aku menyayanginya seperti ia menyayangiku. Suatu ketika nadya meminta ku menjadi ibunya "Tante mau kan jadi umi iyyah???"Tanya nadya. Sedangkan aku sangat kebingungan dengan pertanyaan nadya.
"Saya harap kamu mau menjadi istri saya..." Ucap ayah nadya. Apa?aku dilamar seorang duda kaya nan tampan beranak satu.
Kali ini aku terlihat sangat gusar dengan ucapan seorang duda tersebut. Akankah aku menerima tawarannya dengan baik??? jika aku menerima permintaanya akan kah aku menjadi ibu yang baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nabila aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teror
Hari pun berganti,orang dirumah disibukkan oleh kegiatannya masing-masing. Fauzan yang sekarang sibuk dikantor sedangkan nabila sekarang mengurus berkas rumah sakit sambil mengurus nadya. setiap pulang sekolah nadya langsung kerumah sakit tempat umi nya bekerja.
"Assalamualaikum mi....."ucap nadya saat membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam...eh princess umi udah pulang,ayo makan dulu nak..."ucap nabila kepada anaknya. Nadya pun langsung makan bersama dengan umi-nya.
"Oh iya mi....nenek tadi titip pesan,kalau umi pulang lewat toko buah,beliin nenek jeruk sama nanas"ucap nadya.
"ok sayang,nanti kita beli buah di supermarket aja ya nak,sekalian beli bahan dapur kita"ucap nabila dan diangguki oleh nadya.
Selesai dengan pekerjaannya mereka pun pulang dan mampir kesupermarket. sepulang dari supermarket mereka langsung pulang kerumah.
"Sayang mau umi mandiin?"tanya nabila.
"iyyah mau mandi sama umi,boleh?"tanya nadya.
"boleh donk..."ucap nabila.
"Bik....nenek dimana?"tanya nabila saat melihat bik ani membuka pintu.
"Nenek ditaman belakang non"ucap bik ani.
"makasih bik" ucap nabila dan diangguki oleh bik ani.
"Assalamualaikum nek..."ucap nabila dan nadya dan menciumi tangan wanita lansia tersebut.
"Wa'alaikumsalam nak...."ucap nenek
"Nek,buahnya udah dibeliin,mau dimakan sekarang nek??"tanya nabila
"makasih ya nak.....nanti aja makannya,yaudah kalian bersih-bersih dulu"ucap nenek. Nabila dan nadya pun langsung pamit kedalam rumah.
Acara mandi-mandi selesai,sekarang nabila bergelut dengan bumbu dapur. Nabila selalu menolak pekerjaan rumahnya dibantu terutama memasak,mencuci dan menyetrika baju. Kalau urusan sapu,mengepel,dan lain-lain itu adalah tugas bik ani dan bik siti.
"emm....wangi bangett"ucap fauzan yang memeluk nabila dari belakang.
"Mas dari tadi sampainya???"tanya nabila
"Baru aja kok sayang...."ucap fauzan dan di-oh riakan oleh nabila.
"Masih lama masaknya mi???"tanya fauzan
"mi???"tanya nabila
"iya,kan umi nya iyyah,kenapa nggak boleh sayang"tanya fauzan
"boleh kok biii"ucap nabila sambil mengelus pipi suaminya.
"Sekarang kita biasa-in ya sayang,manggil pakai panggilan ini"ucap fauzan dan diangguki oleh nabila tanda setuju.
Nabila sudah menyelesaikan masaknya dan sekarang ia menyiapkan kebutuhan suaminya. Mereka naik kekamar atas,fauzan pergi mandi sedangkan nabila menyiapkan semua kebutuhan suaminya. setelah itu mereka turun untuk makan malam.
"bi seharian ini banyak meeting ya???"tanya nabila
"iya sayang"ucap fauzan saat dimeja makan hanya tinggal mereka berdua.
"Cape' bi???"tanya nabila
"Tadinya cape' tapi kalau udah ngeliatin wajah umi sama iyyah cape'nya jadi hilang"ucap fauzan dengan senyum manisnya. Nabila yang mendengar penuturan fauzan langsung blushing.
"ih...masih aja malu-malu umi...ih gemessss banget liatnya"ucap fauzan.
"gombal aja terusss"ucap nabila dan dibalas senyuman oleh fauzan.
Mereka malam ini berkumpul diruang tv tiba-tiba telpon rumah berbunyi,bik siti langsung mengangkatnya,
"Halo....."ucap bik siti
"siapa bik???"tanya nabila kepada bik siti
"nggak tau non,"ucap bik siti sambil menyerahkan telpon kepada nabila.
"Haloo....ini siapa ya?"tanya nabila
"Cepat kamu tinggalkan fauzan....."ucap seseorang disebrang sana.
"ini siapa?"tanya nabila lagi
"Kamu nggak perlu tau,"ucap orang tersebut
"kamu harus ingat ini,keluarga mu dalam ancaman dan marabahaya,jadi siap-siap saja"ucapnya
"Perseteruan akan dimulai" sambungnya lagi
"Halo???Halo???halo???"ucap nabila dan ternyata sambungan telpon sudah terputus.
Nabila masih memikirkan siapa yang berani meneror keluarganya secara terang-terangan dan memberi tahu bahwa perseteruan akan dimulai.
Setelah kejadian tadi nabila merasa nadya yang akan menjadi sasaran utama. Kejadian tadi pun langsung dibicarakan oleh nabila kepada suami,nenek,asisten dan supirnya supaya siap siaga. Fauzan memanggil 5 bodyguard kantornya untuk mengawasi kediamannya.
"bi....iyyah tidur sama kita ya,firasat umi nggak enak soalnya"ucap nabila kepada suaminya.
"iya sayang,abi juga takut kalau malam ini ada kejadian aneh"ucap fauzan.
Saat ingin menjemput nadya kekamarnya,suara tembakan dan teriakan terdengar dari kamar nadya.
"Abiiiiiiiiiiii......umiiiiiiiiiiii" teriak nadya.
nabila dan fauzan langsung masuk kedalamnya dengan keadaan kaget dan khawatir. sedangkan nenek,bik siti,bik ani langsung keluar terpogoh-pogoh menuju kamar nadya dengan keadaan gusar.
Terlihat kaca kamar nadya pecah dan nadya dengan posisi tengkurap dibawah tempat tidur sambil menangis.
"Nadyaaaaaaaa"ucap fauzan kaget dan langsung memeluk nadya yang ketakutan sambil menangis. Nadya mengalami kekagetan yang luar biasa,akantetapi saat melihat wajah fauzan dan nabila tangisannya mulai mereda. Fauzan langsung memeriksa keadaan diluar dan semua bodyguard dipanggil.
Nadya sekarang dalam pelukkan uminya dengan isak tangisnya yang mulai mereda. nabila sangat cemas dengan keadaan anaknya, sangat terlihat bahwa nadya mengalami guncangan dan ketakutan yang tak biasa.
"Tenang nak,ada umi disini"ucap nabila sambil menggendong nadya dan mengusap punggung anaknya tersebut.
"Taa....taaakuutttt....."ucapnya lirih dan membuat nabila semakin tak karuan.
Fauzan memarahi bodyguard nya habis-habisan dengan emosi yang meluap,karena kejadian tadi sangat mengancam nyawa putrinya dan saat istrinya memanggil barulah kemarahannya mereda.
"Bi....ayo masuk"ucap nabila sambil menggendong nadya. Melihat wajah nadya yang pucat fauzan langsung pergi meninggalkan bodyguardnya.
"Anak abii...."ucap fauzan memeluk dan menciumi nadya yang ada dipelukkan istrinya sambil memejamkan mata.
"Ada yang luka nak???"tanya fauzan
"enggak...tapi kaca kamar iyyah pecahh bii"ucap nadya.
"syukurlah nak kamu nggak kenapa-kenapa,,kita kekamar atas aja boboknya ya sayang"ucap fauzan dan diangguki oleh nadya.
Pikiran fauzan sangat gusar dan penuh kecemasan setelah tragedi tadi. fauzan membawa nadya tidur dengan posisi nadya ditengah sedangkan nabila dan fauzan mengapit dan memeluk putri mereka. Nadya merasa lebih anteng setelah tidur bersama mereka.
"Bi....."ucap nabila
"hem....apa sayang?"tanya fauzan
"Abi udah tau siapa orangnya???"tanya nabila.
"Abi ada saingan atau musuh???"sambung nabila.
"Abi nggak tau itu siapa sayang dan lagi kalau saingan itu banyak,tapi persaingan yang abi jalani masih persaingan sehat,tapi kalau musuh abi merasa ani nggak punya"ucap fauzan.
"kalau mengingat orang yang nelpon tadi suruh umi ninggalin abi,berarti ini nggak bakalan jauh dari orang masa lalu abi"sambung fauzan.
"Maksud abi,kemungkinan dia mama kandung iyyah?"tanya nabila.
"bisa jadi sayang,tapi umi jangan khawatir,kan ada abi yang ngelindungi kalian semua"ucap fauzan menghadap nabila dan mengelus kelapa istrinya lembut.
