Tes...
Butiran bening menetes begitu saja di wajah cantik seorang gadis cantik yang masih terbaring di ranjang Rumah sakit dengan tubuh yang masih sangat lemah bahkan selang infus di tangannya.
Nadia Almera,,
Harus kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan yang mereka alami.
Luka parah di bagian kepala membuat nyawa melayang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
" Memang benar mereka seperti bukan sepupu" Ucap Guruh yang sengaja mengikuti Nadia dan melihat semuanya.
Kevin terus diam dengan melajukan mobilnya, tidak ada obrolan dia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang namun wajahnya sangat jelas jika dirinya merasa sangat kesal dan menahan emosi nya.
Nadia yang berada di sebelah nya pun bingung ingin rasanya dia bertanya namun dia sendiri takut jika malah memancing kemarahan Kevin dan mereka kembali ribut.
Kevin menghentikan mobilnya di depan gerbang rumahnya tanpa masuk dan berniat turun,,
" Turun, gue mau ke Cafe " Ucap Kevin tanpa menatap Nadia .
Nadia mengangguk dan Turun, Kevin langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Kenapa lagi sih,,
Sehari baik sehari emosian.
Dengan rasa penasaran Nadia berjalan masuk,,
" Loh Non kok sendiri, Den Kevin nya kemana?"
" Kak Kevin langsung Ke Cafe Pa , Aku ke dalam dulu Pa "
" Silahkan Non "
____
Kevin sengaja menghindari Nadia sekarang, dia tidak mau jika kembali emosi dan tidak bisa mengendalikan marahnya.
Bayangan dimana Guruh mengungkapkan perasaannya membuat hati dan perasaannya kesal.
Sebenarnya Lo kenapa sih Vin,
Lo Emosi Lihat Nadia dekat dengan cowok, itu karena Lo Cinta dia atau karena dia istri Lo
Kevin mengusap wajahnya ,,
Semua laporan masuk tentang Cafenya pun sama sekali tidak dia lihat,,
" Permisi Bos " Ucap Irfan
Kevin menoleh dan mengangguk,,
" Kenapa Fan "
" Ini stok bahan bahan di Cafe, dan gue kira hanya cukup untuk tiga hari ke depan "
" Ya Udah Lo pesen langsung aja dan minta segera kirim "
Irfan mengangguk dan berjalan keluar, namun dia merasa heran dengan sikap Bosnya hari ini seperti sedang sedang ada masalah.
Kevin mengambil ponselnya dan membuka Galeri di sana, beberapa foto Nadia terpampang dimana saat kemarin mereka jalan, di pantai juga Dufan.
Cantik , senyuman yang begitu lepas.
Sebenarnya gimana sih perasaan Lo ke Gue Nad, Lo anggap gue apa ?.
Tok,,
tok,,
tok,,
" Vin,, gue boleh masuk " Ucap Riko membuat Kevin menyimak ponselnya.
" Masuk Rik,, "
Riko berjalan masuk dan duduk di depan Kevin yang terlihat masih memakai seragam sekolahnya hanya di lapisi Jaket.
" Tumben Lo datang gak bareng Bian "
" Ya Kali emang dia gebetan gue kemana harus bareng dia, lagian Bian lagi ngantar Nyokap nya"
Kevin mengangguk dan menatap Layar Laptopnya,,
" Oya Vin, sebenarnya ada yang mau gue bicarain sama Lo "
" Sorry Rik, Next time ya gue lagi gak mood "
" Ini tentang Nadia "
Deg..!!
Kevin langsung menatap Riko yang tampak menatapnya,,
" Nadia,, kenapa memangnya "
" Sudah gue tebak Pasti Lo akan respek,, Sebenarnya apa hubungan kalian , Sepupu ? gue rasa bukan "
Kevin menghela napas dan bersender, Riko memang selalu peka dengan nya di Bandung Bian.
Walau ketiganya sudah lama sahabatan namun selama itu pula hanya Riko yang tau apa yang sedang di pikirkan nya.
" Ya,, Nadia bukan sepupu gue "
" Terus dia cewek Lo ?"
Kevin menggeleng,,
Riko menautkan alisnya semakin di buat bingung,,
" Nadia Anak temen Nyokap gue, Orang Tua Nadia sudah meninggal akibat kecelakaan dan Nadia tidak mempunyai saudara di sini "
" Jadi karena itu Nyokap Lo bawa Nadia ke Jakarta "
Kevin mengangguk,,
" Terus gimana perasaan Lo sama dia , gue bisa liat kalau Lo suka sama Nadia "
Kevin mengernyit kan alisnya,,
" Ngaco Lo "
" Gue tau bagaimana Lo Vin, Kita kenal udah lama dan Lo begitu perhatian dengan Nadia "
Kevin tidak menjawab, dia sendiri saja tidak tau bagaimana perasaannya.
" Wait,, sejak kapan Lo pakai cincin dan itu seperti ,-
Kevin langsung menutup tangannya, dia lupa jika memakai cincin pernikahan mereka.
selama ini Kevin selalu menyimpan nya jika berada di sekolah.
" Jujur sama gue, sebenarnya apa hubungan kalian " Ucap Riko semakin mendesak .
" Fine,, Gue bakal cerita sama Lo tapi hanya Lo yang tau dan jangan sampai Bian tau, Lo tau gimana mulut nya "
" Lo tau bagaimana gue bukan "
Riko memang sangat bisa menjaga rahasia apa pun,,
" Nadia Tunangan gue "
" What,, Becanda kan Lo gak Lucu Vin "
" Sebelum meninggal Orang tuanya menitipkan Nadia sama keluarga gue, mereka meminta untuk menjodohkan gue dengan nya karena bagi orang tua mereka hanya percaya dengan keluarga gue "
" Terus.. "
" Sebenarnya Bokap gue berhutang Budi, saat dulu kecelakaan dan membutuhkan banyak darah Bokap nya Nadia lah yang menyumbang nya "
" Jadi karena itu Lo menerima perjodohan itu "
Kevin mengangguk,,
" Terus bagaimana dengan perasaan Lo ke Nadia "
" Entahlah,, "
Riko tersenyum,,
" Lo bukan Kevin yang gue kenal, Kevin yang smart , selalu bisa menangani setia masalah atau karena ini masalah perasaan jadi Lo galau?"
" Maksud Lo ?"
" Gue rasa Lo Cinta sama Nadia, Gue bisa lihat dari mata Lo natap Nadia, Dari sikap Lo sama Nadia, bagaimana Lo jika Nadia sedang bersama Guruh "
" Gak usah Lo Ucap nama dia "
" Astaga Bener kan Lo cemburu "
" Rik,, Gue serius "
" Lo Dengerin gue, Lo ungkapin jika memang Lo Cinta dengannya, ubah sikap Egois Lo, sifat emosian Lo , Cewek paling gak Suka dengan cowok emosian apalagi Nadia,dia cewek lembut "
" Bentar berarti kalian udah tunangan ?" Lanjut Riko dan Kevin Mengangguk.
" Saat kita ijin tempo hari "
" Sial,, Pinter banget Lo nutupin semuanya "
Kevin tersenyum,,,
" Udah lah,, Dari pada Lo gabut kita jalan aja main Bowling gimana "
Kevin menutup Laptopnya dan menyambar ponselnya, mereka berjalan keluar.
" Fan, titip Cafe " Ucap Kevin
" Yoi Bos "
Kevin juga Riko masuk ke dalam mobil masing masing dan mereka menuju sebuah Mall.
Artha Gading Bowling Center
Disinilah kini mereka,
Riko Lebih dulu main, namun tetap lebih jago Kevin.
beberapa kali mereka bermain Riko tetap kalah di banding Kevin yang jago di bidang apa pun.
" ****,,. Kapan gue bisa ngalahi Lo coba " Kesal Riko saat melihat Pin nya yang selalu lebih rendah.
Kevin terkekeh dan sekali lempar semua bola bowling langsung jatuh.
Mereka yang bermain namun begitu banyak yang menatapnya, Kevin yang bermain begitu lihai membuat beberapa pengunjung khusus nya kaum hawa sangat kagum.
" Fix Lo kalah,, " Ucap Kevin tertawa.
" Lo memang susah di kalahkan Vin,, "
Mereka terus bermain tanpa menghiraukan banyak yang menatap mereka .
Hingga tanpa terasa hari semakin senja, Kevin melupakan masalah saat di sekolah.
" Oya Tumben Lo gak bawa Nadia "
" Dia di rumah "
Riko mengangguk dan meneguk minumannya,,
" Balik yuk " Ajak Kevin dan Riko mengangguk,,
Mereka menuju Basemen karena Mobil mereka yang terparkir di sana.
" Jadi Lo langsung balik ?" Ucap Kevin saya sampai di mobilnya.
" Yoi,, "
" Hati hati "
Riko mengangguk dan mereka masuk ke dalam mobil masing masing,,
Kevin melajukan nya dengan masih memikirkan ucapan Riko kepadanya, apa benar apa yang Riko bilang jika sebenarnya rasa Cinta sudah mulai tumbuh dalam hatinya.