Masih SMA Kok Nikah

Masih SMA Kok Nikah

Part 01

Kenyataan Pahit harus Nadia alami bukan hanya kesakitan di tubuhnya namun juga karena kedua orang tuanya yang meninggal akibat kecelakaan yang mereka alami.

Wajah cantiknya basah dengan air mata yang membanjiri,,

" Sayang,, Kamu yang sabar ya " Ucap seorang wanita cantik seumuran dengan Mamanya.

Nawang adalah teman sekaligus sahabat kedua orang tuanya.

Beliau datang bersama suaminya Abdi yang juga sahabat orang tuanya semenjak Kuliah.

" Nadia sekarang sendiri Tante " Ucap Nadia memeluk erat Nawang.

Sama Halnya,,

Nawang pun terus menetes kan air matanya, melihat Nadia seperti ini semakin membuatnya merasa sedih.

" Nadia mau melihat Mama dan Papa "

Nawang hanya bisa mengangguk dan membantu Nadia berjalan turun.

Pemakaman sudah siap,,

Tangisan histeris kembali harus Nawang dengar ketika Nadia terus memanggil Orang tuanya.

Nadia anak tunggal dari pasangan Hanung juga Rekso Sanjaya .

" Nadia Sayang " Ucap Nawang kembali memeluk Nadia.

Nadia terus menangis memanggil orang tuanya yang sudah tertutup gundukan tanah.

Langit seakan ikut merasakan kesedihan Gadis cantik berusia 16tahun ini hingga terasa rintikan air hujan membasahi bumi.

" Ayo Sayang hujan nanti kamu sakit "

" Gak mau Tante, Nadia mau di sini bersama Papa, Mama "

" Tapi hujan sayang,, "

Nadia terus menggeleng dan tangannya memeluk erat dua nisan yang berjejeran.

" Nadia,, Jika kamu seperti ini Mama Papa kamu pasti akan sangat sedih, Apa kamu tidak kasihan " Ucap Abdi yang juga merasa tidak tega melihat Nadia.

" Benar Sayang,, Kamu harus kuat ya demi mereka "

Nadia terdiam,,

Hingga hujan semakin besar membuat Nawang harus membawa Nadia menuju mobil.

" Ayo sayang "

Nadia menatap makan orang tuanya hingga sampai di depan mobil dan untuk terakhir kalinya Nadia kembali menatapnya.

" Ayo Sayang "

Nadia mengangguk dan masuk ke dalam mobil dan turunlah hujan deras,,

Nadia hanya menatap keluar jendela pandangan nya kosong, dia tidak tau akan bagaimana hidupnya nanti ditinggal orang yang dia sayang dan harus hidup sendiri.

" Kamu ikut Tante ya Ke Jakarta " Ucap Nawang membuat Nadia langsung menoleh.

" Nggak usah Tante, Nadia tinggal di rumah saja "

" Kamu sendiri sayang,, Di Jakarta kamu bisa tinggal bersama Tante "

" Tapi Tante,-

" Mama Kamu menitipkan Kamu kepada Tante sebelum mereka pergi "

Tes,,

Lagi lagi rasa sesak di hati Nadia kembali dia rasakan,,

Nawang memeluk nya,,

" Sekarang kamu anak Tante,, Kamu jangan pernah berpikir jika kamu hanya sendiri "

" Makasih Tante "

Nadia memeluk Nawang, menumpahkan rasa sedihnya dalam pelukan wanita yang begitu baik terhadap nya.

Setelah Perjalanan kurang lebih satu Jam mobil mereka sampai di Jakarta,,

Bangunan tinggi menjulang menjadi penyambutan untuk mereka, sedikit kemacetan pun mereka alami.

Hari semakin sore,,

Mobil memasuki Kawasan alana boutique townhouse dimana terlihat bangunan mewah di sana hingga mobil berhenti di depan rumah Besar nan mewah.

" Kita turun ya " Ajak Nawang dan Nadia mengangguk.

" Ayo sayang kita Masuk,, biar Koper kamu nanti di bawa sopir ya "

Nadia hanya bisa mengangguk, .dia masih merasa tidak enak dan malu terhadap Nawang juga Abdi.

" Nadia,, Anggap saja rumah sendiri ya ,, Om berharap kamu bisa betah tinggal di sini "

" Makasih Om, "

" Maaf Nyonya,, Kopernya mau di bawa kemana"

" Oya,, bawa ke kamar atas sebelah kamar Kevin "

" Baik Nyonya "

Nadia menatap sekeliling,,

tidak berbeda jauh dengan rumahnya yang juga besar dan mewah namun semua itu kini hanya kenangan entah kapan lagi dia bisa kembali ke rumahnya.

Tak,,

tak,,

tak,,

Terdengar suara seseorang yang menuruni tangga,,

" Kevin , kamu di rumah " Ucap Abdi

Nadia menatap laki laki yang mungkin seumuran dengannya berjalan turun.

(Nadia Almera,, gadis cantik berusia 16tahun )

" Kalian sudah kembali " Ucapnya berdiri dan matanya sekilas menatap Nadia.

(*S*ean Kevin Permana, Laki laki tampan berusia 17tahun)

Nawang tersenyum,,

" Kevin,, Kenalin ini Nadia dan mulai hari ini dia akan tinggal di sini bersama kita "

Kevin menatap nya dan mengangguk, Nadia sendiri hanya tersenyum tipis,,

" Tante antar kamu ke kamar ya,, "

" Iya Tante,, Misi Om "

Abdi mengangguk,,

" Ini kamar kamu sekarang Sayang,, Kamu masuk dan istirahat , Kamar Tante di sana "

Nadia mengangguk,,

" Ya Sudah Tante ke kamar ya "

Nadia menatap Wanita paruh baya yang berjalan ,,

" Tante Nawang " Ucapnya dan langsung berlari mendekat dan memeluk nya.

Dia sangat bersyukur bertemu dengan orang orang yang sangat baik, Setidaknya bisa mengurangi rasa sedihnya dan rasa kesendirian nya.

" Kenapa sayang ,, Apa ada yang sakit ?" Ucap Nawang menatap gadis cantik di hadapannya.

" Makasih Tante,, Nadia tidak tau bagaimana jika tidak bertemu Tante "

" Jangan pernah berpikir seperti itu,, Tante sudah menganggap kamu seperti anak Tante sendiri "

" Makasih Tante "

Nadia kembali memeluk Nawang,,

********

Hari pun semakin malam,,

Nawang menyiapkan makan malam untuk keluarganya,

" Nadia bantuin Tante "

" Loh Sayang,, gak usah kamu duduk saja "

Tidak lama Abdi berjalan turun dan di susul Kevin yang juga menghampiri.

" Karena semua sudah lengkap sekali kita makan " Ucap Nawang .

Nadia duduk di sebelah Nawang dan berhadapan dengan Kevin.

" Nadia, kamu makan yang banyak ya " Ucap Abdi.

" Iya Om "

Nawang tersenyum menatap nya.

Hanung dan Rekso merupakan sahabatnya dari dulu dan sebelum Mereka menghembuskan napas terakhirnya Mereka menitipkan Nadia kepadanya.

Dan sebagai seorang sahabat Nawang akan menjaga Nadia seperti amanat Sahabat nya.

Tidak ada obrolan dalam makan malam ini, Nadia sedikit canggung berada di antara keluarga yang baru beberapa jam di kenalnya,, selama ini Nadia memang baru bertemu dengan Nawang juga Abdi.

Jangan di tanya bagaimana Kevin, dia pun hanya diam dan menikmati makan malamnya.

Kevin memang seorang laki laki yang cuek, dia pun tidak banyak bicara.

Selama perjalan dari Bogor, Nawang memang sudah menceritakan semua tentang Kevin.

" Loh Vin, mau kemana ?" Ucap Nawang saat melihat putranya beranjak

" Kamar Ma,, "

Abdi hanya menggeleng,,

" Begitulah Kevin,, Dia memang pendiam jangan kamu masukan ke dalam hati ya " Ucap Abdi .

" Gapapa Om,, "

" Kevin memang pendiam, dia juga jarang bicara dengan Kami tapi walaupun seperti itu sebenarnya Kevin memiliki sikap yang baik, penyayang "

Nadia tersenyum,,

" Loh sayang,, Biar Bibi saja yang bereskan " Ucap Nawang saat melihat Nadia membereskan piring Kotor

" Gapapa Tante,, Nadia biasa membantu Mama"

Nawang tersenyum dan membantu Nadia membawa ke dapur.

Nadia mulai mencuci semuanya,

Walau dia memang anak tunggal dan sangat di manja orang taunya namun Nadia tidak pernah menggantung kan semua kepada Asisten di rumah nya .

Nawang terus menatap Nadia,,

bayangan wajah Hanung kembali teringat, ,

Rasanya masih tidak percaya kamu sudah pergi , Melihat Nadia aku jadi teringat kamu Hanung,, sifat, sikap bahkan Nadia sama persis dengan kamu.

Kamu tenang di sana, Nadia akan aku jaga seperti anak aku sendiri.

Nawang menyeka air matanya saat menyadari Nadia yang telah selesai mencuci piring.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Umur 16 tahun?? Tapi visualnya kayak umur 20 lebih gitu,Dewasa benget,gak cocok..maaf 🙏🙏🙏 Tapi ceritanya bikin aku penasaran..

2024-05-09

0

ria anila

ria anila

jngn lupa mmpir Thor di kryku judul Dunia yang berbeda

2023-11-06

0

Har Tini

Har Tini

hadir thor semoga nadia bahagia bersama keluarga baru ny👍🏻

2022-05-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!