Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Oleander Dandelion
Pemuda bernama Oleander itu pun melangkah mendekati ibu nya Melati .
Perempuan yang telah menolongnya dari tindak kejahatan .
"Permisi tante "sapa Ander dengan ramah ,pada ibu nya Melati .
Fatma pun membalas dengan ramah kepada pemuda yang berdiri membungkuk hormat tersebut .
"Perkenalkan saya Oleander Dandelion Wijaya "
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih berkat pertolongan putri ibu ,saya bisa terhindar dari pencopetan "ucap Ander dengan nada ramah .
"Jadi untuk itu saya ingin mengajak ibu dan juga putri ibu untuk makan siang bersama ".
"Ander ,harap ibu dan Melati tidak keberatan ".sambung Ander ,lagi .
"Tidak perlu sungkan nak Ander ,sudah menjadi kewajiban warga negara ini untuk mencegah terjadi nya kejahatan ".
"Kebetulan saja putriku Melati melihat kejadian tadi ,jadi sudah sewajarnya jika dia menolong nak Ander "ucap bu Fatma dengan bijak .
"Kalau begitu ,ibu juga pasti tidak menolak bukan jika saya mengajak anda berdua makan siang ".
"Sudah menjadi kewajiban warga negara ini bukan ,untuk selalu berusaha membalas kebaikan yang orang lain berikan selama dia mampu dan bisa membalasnya "ucap Ander .
Melati dan Fatma pun saling pandang .
"Baiklah nak Ander ,ibu tidak bisa lagi menolak ".ucap bu Fatma lalu beranjak dari duduknya .
Melati yang sedari tadi diam saja sambil memangku baby Adelia pun ikut beranjak dari duduknya .
"Biar saya saja bu ,".ucap Ander mengambil alih koper besar yang hendak di seret oleh Fatma .
Mereka pun berjalan menuju tempat di mana mobil Ander terparkir .
.
.
.
.
.
Setelah mengendarai kurang lebih lima belas menit .
Mobil Ander pun tiba di sebuah restaurant yang terbilang cukup mewah .
Bu Fatma tampak ragu ragu sejenak untuk turun dari mobil .
"Nak Ander ,apa tidak sebaiknya kita makan di warteg saja ".
"Tempat ini terlalu mahal untuk ibu ,dan juga kasihan nanti nak Ander kalau harus keluar uang banyak hanya karena mentraktir kami makan "ucap bu Fatma dengan sedikit ragu .
"Tidak apa apa bu ,ini belum seberapa jika di banding harus kehilangan dompet yang berisi data data dan identitas penting "sahut Ander sambil tangan dan badannya membuat gerakan mempersilahkan kepada wanita paruh baya tersebut untuk masuk ke dalam terlebih dahulu .
Tiba tiba saja baby Adelia menangis .
"Bu sepertinya Adel kegerahan ,kita harus mengganti bajunya terlebih dahulu "ucap Melati .
"Mari bu ,silahkan kita masuk dulu .
Mereka pun akhirnya masuk kedalam restaurant tersebut .
Sesampainya di dalam restaurant .
Ander pun meminta anak buah nya untuk menyiapkan satu ruang vip untuk bu Fatma dan Melati menikmati makan siang mereka .
" Mbak Dewi ,tolong siapkan ruangan untuk kami dan tolong layani ,tamu saya dengan baik ".
"Baik mas Ander "sahut pelayan resto yang bernama Dewi tersebut .
Lalu membimbing bu Fatma ke sebuah meja yang cukup besar .
Di persilahkannya bu Fatma untuk duduk di sebuah kursi .
Setelah itu di suruhnya pelayan lain untuk mengeluarkan makanan yang ada .
Sementara Melati mengikuti Ander untuk menunjukkan letak tempat yang bisa di pakainya untuk menggantikan baju serta pampers Adelia .
Kasihan bayi itu terlihat tidak nyaman dari tadi .
"Silahkan ,kamu bisa pakai ruangan ini ".
"Di lemari sebelah kanan di laci bawah ada handuk baru ,mungkin bisa kamu pakai memandikan nya "ucap Ander sambil menunjuk Adelia .
"Namanya Adelia "sahut Melati .
"Nama yang cantik "sahut Ander sambil menatap sejenak ke arah Melati .
Membuat Melati menaikkan sebelah alisnya
bingung .
"Ohya ,sebentar biar aku siapkan airnya dulu "ucap Ander bergegas masuk ke dalam kamar mandi .
Tak lama kemudian terdengar bunyi air mengalir .
"Air hangatnya sudah siap "ujar Ander setelah keluar dari kamar mandi .
"Terima kasih ".
"Ohya ,maaf jika saya bertanya sesuatu "ucap Melati .
Ander pun menoleh kearah Melati .
"Apakah restaurant ini milik anda ?".
"Hei,jangan terlalu formal cukup panggil saya Olef atau Ander "ucap Ander sebelum menjawab pertanyaan Melati .
"Ah, ya maaf Ander "ucap Melati dengan ragu .
"Baiklah ,Ander apakah restaurant ini milik kamu ?"tanya Melati sekali lagi .
Ander pun menjawab dengan menganggukkan kepala .
"Ohya ,kalau begitu saya ke depan dulu menemani bu Fatma ".
"Kamu ,silahkan mengganti baju nya Adel di sini".
"Nanti jangan lupa segera menyusul kami di meja makan "ucap Ander sebelum melangkah keluar .
Melati pun tersenyum mengangguk ,sebelum kemudian masuk ke dalam kamar mandi dan mulai sibuk memandikan baby Adelia .
.
.
.
.
Selesai memandikan dan mengganti baju serta pampers Adelia .
Melati pun kemudian bergabung dengan ibu nya di meja makan yang sudah di sediakan .
Sebuah ruangan khusus yang telah di siapkan oleh pelayan di restaurant tersebut .
Sesuai dengan perintah atasan mereka .
Oleander Dandelion Wijaya .
Ander dan bu Fatma yang sedang berbincang bincang pun menoleh saat melihat Melati melangkah mendekat ke meja mereka
"Bu ,"sapa Melati pada ibunya .
Kemudian menganggukkan kepala dan tersenyum kearah Ander .
"Sudah selesai Mel ,"tanya Fatma menjawab sapaan putri nya .
"Sudah bu ,ibu kok belum makan ?"tanya Melati balik saat melihat makanan masih utuh di atas meja .
"Ibu nunggu kamu ,makanannya terlalu banyak ,ibu bingung mau mulai dari mana ".jawab bu Fatma .
Melati pun tersenyum kemudian duduk di kursi sebelah ibu nya .
Bu Fatma pun mengambil alih baby Adelia .
"Mari nak ,Ander kita makan sama sama "ucap bu Fatma pada Ander .
Mereka bertiga pun akhirnya makan bersama .
Setelah bu Fatma terus memaksa Ander untuk ikut makan .
.
.
.
.
.
Fatma dan Melati menatap rumah modern dengan konsep minimalis yang ada di hadapannya tersebut dengan kagum .
"Nak Ander ,apa ini tidak terlalu berlebihan ".
"Rumah ini terlalu mewah untuk kami "ujar bu Fatma menoleh ke arah Ander .
Saat ini mereka sedang berada di depan sebuah rumah modern dengan gaya minimalis milik Ander .
"Tidak apa apa bu ,kebetulan rumah ini belum ada yang menempati ".
"Rencana nya rumah ini saya bangun dan akan saya tinggali bersama calon istri saya ".
"Tapi rupanya ,dia lebih memilih pria lain dan kabur ke luar negeri ".sahut Ander dengan nada sendu .
Membuat Fatma dan Melati menatap iba pada Ander .
"Tapi itu semua sudah berlalu ,jadi sekarang Ibu dan Melati bisa tinggal di sini ".
"Daripada rumah ini kosong "
"Bukan begitu Adel "ucap Ander sambil meliling baby Adel .
Adelia tampak terlihat antusias seolah menjawab ucapan Ander .
"Lalu berapa kami harus membayar sewa rumah ini nak Ander ?"tanya bu Fatma .
"Ibu tidak usah memikirkan bayar sewa ,cukup bantu saya untuk merawat rumah ini ".sahut Ander dengan nada sopan .
"Sepertinya saya harus kembali ada pekerjaan yang harus saya selesaikan "ucap Ander berpamitan setelah menjelaskan ruang dan keadaan di dalam rumah .
"Ibu ,Melati istirahatlah ".
"Besok saya akan kemari mengunjungi kalian "ucap Ander lalu berpamitan .
.
.
.
.
Malam pun mulai menjelang .
Fatma dan Melati pun sedang duduk lesehan di sebuah karpet bulu yang ada di ruang tamu .
Sambil mengawasi Adelia yang sedang terjaga dan bermain dengan mainannya .
Sesekali celotehan dan kekehan Adel menghiasi obrolan mereka .
Sejenak Fatma menatap iba pada cucu pertama nya tersebut .
Membuatnya teringat pada putri pertama nya Mawar .
"Bu ,"tegur Melati menyentuh punggung tangan Fatma saat melihat air mata Ibu nya tiba tiba menetes .
Gegas Fatma pun mengusap air mata tersebut ,menoleh kearah Melati kemudian mengurai senyum pada putri bungsu nya tersebut .
"Ibu tidak apa apa ".
"Saat tadi melihat Adelia ,tiba tiba saja ibu teringat dengan kakak kamu ".ucap bu Fatma mencoba menyunggingkan senyum kearah Melati .
"Lihatlah Adelia begitu mirip dengan almarhumah kakakmu .
"Bibir nya ,lesung pipitnya "ucap bu Fatma menatap Adelia yang sesekali suara celotehannya menghiasi obrolan mereka .
Melati pun turut serta memperhatikan kearah Adelia .
Bayi tersebut sedang berusaha merangkak mengejar mainan nya yang menggelinding menjauh .
"Sedang warna mata dan rambutnya begitu mirip dengan bang Soka "ucap Melati kembali menatap kearah Adelia .
Tiba tiba terdengar suara pintu di ketuk .
Untuk sejenak kedua Ibu dan anak itu saling beradu pandang .
Sebab mereka merasa sedang tidak menunggu tamu .
Sebab mereka juga masih baru di rumah itu .
Kembali pintu di ketuk .
Kali ini sedikit lebih keras
"Permisi ,saya dari rumah makan AbcD ".
"Hendak mengantarkan makan malam ".
terdengar suara dari luar setelah ketukan di pintu .
Mendengar hal tersebut pun ,Melati bergegas membuka pintu ,dan mendapati seorang pria dengan seragam khas restaurant menenteng bungkusan dengan logo nama restaurant yang tadi dia sebutkan .
"Mohon maaf ,dengan mbak Melati ?"tanya pria tersebut .
"Iya benar ,saya Melati ".
"Pak Ander meminta saya untuk mengantarkan makan malam untuk mbak Melati dan bu ,...Fatma "ujar pria tersebut membaca sejenak catatan di buku kecilnya .
Kemudian menyerahkan dua kotak makanan berlogo restaurant terkenal tersebut kepada Melati .
"Terimakasih pak "ucap Melati .
"Sama sama mbak,kalau begitu saya pamit permisi dulu ".
''Selamat malam ".
.
.
.
.
Setelah pengantar makanan tersebut pergi .
Melati pun kemudian masuk ke dalam rumah sambil membawa dua kotak makanan yang baru saja di terimanya .
Membaca sejenak catatan kecil yang ada di sudut kotak sebelum kemudian membawa nya ke tempat Ibu nya dan Adelia .
"Siapa Mel ?"tanya Fatma melihat kearah Melati .
"Pengantar makanan bu ,dari restaurant nya Ander "sahut Melati sambil meletakkan dua kotak makanan yang baru saja di terima nya tadi ke atas meja kecil di sudut samping .
Satu kotak di berikannya pada Ibu nya .
"Ada catatan nya Ibu ,bacalah "ucap Melati menyodorkan catatan kecil yang tadi sudah dia baca kepada Ibu nya .
"Masya ALLAH sungguh baik sekali nak Ander ini ".
"Padahal tadi siang kita sudah di ajak makan ,di suruh tinggal di rumah nya ".
"Sekarang malam pun masih juga di kirimi makanan "ucap bu Fatma setelah membaca pesan dalam catatan kecil tersebut .
"Beruntunglah kita bertemu dengan orang baik ya bu ,"komentar Melati .
"Kamu benar Mel ,bersyukurlah kita masih banyak orang baik di bumi ini "sahut bu Fatma .
"Yuk ,bu kita makan ".
"Melati sudah lapar "ajak Melati pada Ibu nya .
Di lihatnya di samping Ibunya Adelia sudah tertidur pulas karena kelelahan bermain .
Bu Fatma pun mengangguk menerima ajakan anaknya tersebut .
Kedua nya pun kemudian menikmati makanan mereka dengan rasa syukur yang amat sangat .
Sebab TUHAN begitu baik kepada mereka dengan mengirimkan orang sebaik Ander pada mereka yang baru menginjakkan kaki ke kota .
.
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr