Terjebak Di Dunia Mimpi

1 hari telah berlalu, terakhir kali Rio bertarung dengan monster yang baru ia temukan, namun Rina mengalahkan monster itu dengan mudah, Rina menceritakan semuanya pada Yin dan Yoxi, mereka tak mengetahui jenis monster tersebut, dan Rina juga belum pernah melihat monster jenis itu.

Dalam perjalanan mereka menuju kota 3, gunung es yang besar sudah kelihatan dari kejauhan, Rina sempat bertanya pada Dean dengan keberadaan gunung tersebut, dan Dean menjelaskan apa yang dia ketahui, bahwasanya di kota 3 ini terdapat cuaca yang sangat dingin juga monster yang berbeda dari monster di kota Desert rose (kota 2). Dan perjalanan di hari ke 2 mereka tak menemukan keanehan.

Malam hari pun tiba, Rina memutuskan untuk beristirahat, karena Rio tak kunjung sembuh, Rio masih terbaring lemas, dan Yoxi selalu merawatnya dengan sihir yang di berikan. Saat malam berlalu Rina mengambil keputusan untuk menjaga malam, di malam kali ini Rina tak merasakan apapun, tapi banyak monster kecil berterbangan di sekeliling camp.

Dean memberitahu pada Rina bahwa nama monster itu adalah phantom, mereka hanya aktif saat di malam hari, dan serangannya sama seperti kelelawar menggunakan gelombang suara, namun efeknya jauh lebih besar dari kelelawar, phantom menggunakan gelombang suara sebagai bentuk serangan, ketika seseorang terkena gelombang tersebut mereka akan menjadi pusing seketika, atau bisa menjadi gila, namun tergantung seberapa tinggi peringkat petualang tersebut, untuk efeknya sendiri masih berpengaruh pada petualang peringkat B.

Rina tak menghiraukan phantom itu, karena Dean juga mengatakan bahwa phantom tidak akan menyerang jika tidak di ganggu, phantom termasuk monster yang cerdas sama seperti lebah.

Pagi hari pun tiba dan ini hari ke 3 perjalanan mereka. Rio akhirnya pulih sepenuhnya, Rina senang melihat rekan setimnya sudah sembuh. Dan sekarang Rio siap untuk bertarung dengan monster yang akan datang nantinya.

Sebelum mereka melanjutkan perjalanan mereka, sarapan terlebih dahulu, setelah itu berlatih sejenak, dan barulah mereka melanjutkan perjalanan.

Di tengah tengah perjalanan mereka mulai sepenuhnya melihat gunung es yang sangat besar, seketika cuaca semakin dingin. Dan monster monster baru muncul.

Ada monster berbentuk kelinci, namun memiliki badan yang sangat besar, Dean mengatakan nama monster itu killer Rabbit, monster kelinci ini memiliki kecepatan yang lumayan dan ketahanan tubuh yang cukup besar, bagi mereka yang berperingkat C-B akan susah mengalahkan 1 monster ini, namun bagi party Rina ini cocok untuk sebagai latihan. Mereka berhasil mengalahkan 8 Rabbit killer.

Dean: ambil saja semuanya dan itu bisa di jadikan uang.

Rina: seriusan, memangnya berapa harga mereka.

Dean: untuk harganya sendiri aku tak mengetahui jika kegunaannya aku bisa menjelaskannya. Rabbit killer, di kenal sebagai monster yang mengacaukan segalanya dan memiliki banyak manfaat, contohnya saja kulit mereka di gunakan sebagai bahan baku pakaian, daging mereka yang sangat enak dan juga taring mereka bisa di gunakan sebagai bahan obat-obatan.

Rina: wah.. sebanyak itu, baiklah terimakasih informasinya paman.

Mereka memasukkan Rabbit killer kedalam penyimpanan barang, dengan kapasitas 1 orang membawa 2 Rabbit killer.

Setelah semuanya selesai mereka melanjutkan perjalanan, karena masih ada setengah perjalanan untuk sampai di kota 3, Rina tak merasakan dingin, sedangkan Yoxi Yin dan Rio sudah menggigil karena cuaca di sini. Mereka menatap Rina dengan penuh heran.

Rio: hei Rina apa yang kau gunakan -hachu. Maaf,

Yin: benar ketua apa kau tak merasakan apapun di sini...hachu.

Yoxi: di...di...dingin sekali.

Rina: kalian bodoh atau bagaimana, tentu saja kalian bisa menghangatkan tubuh kalian dengan sihir api yang di ekstrak menjadi aura panas.

Rio: segera memeluk Rina). Haa, kau benar Rina tubuhmu sangat hangat.

Rina: bodoh apa yang kau lakukan( menendang Rio).

Yin: Rio sempat sempat nya kau bermain main seperti itu pada ketua,

Rio: maaf, habisnya cuma Rina yang mengetahui cara penggunaannya.

Yoxi: kau benar.

Yin: iya kau benar, baiklah ketua jangan sungkan biarkan kami memeluk mu.

Plak bluk,crak.( Rina memukul. Mereka bertiga dan mengikatnya)

Rina; kalian ini bodoh atau bagaimana!!!, bisa bisa nya mengatakan seperti itu pada wanita.

Rio: maaf Rina

Yin: kami minta maaf

Yoxi: maaf ketua.

Rina: bagus, cukup diam dan jangan banyak tingkah.

Oh iya paman Dean, kenapa anda bisa mengetahui semua jenis monster.

Dean: itu pengetahuan umum bagi kami, dan sangat berguna saat pergi ke tempat mana pun.

Rina: tapi paman tidak mengetahui monster yang menyerang Rio waktu itu.

Dean: wajar saja , aku tak melihat bentuk monster itu dan mana mungkin aku memiliki kekuatan pendeteksi monster seperti petualang.

Rina: yaa, ada benarnya apa yang paman katakan.

Dean: baiklah sebentar lagi kita akan bertemu gerbang kota ice mount.

Rina: hoo, jadi sudah dekat ya, pantas saja mereka mulai kedinginan.

Mereka terus melanjutkan perjalanan, hingga waktu sudah hampir gelap dan akhirnya mereka sampai di gerbang,

Penjaga: baik tunjukkan kartu guild kalian.

Rina: hei Yin Yoxi dan Rio mana kartu guild kalian.

Mereka pun memberikan kartu guild pada Rina, dan Rina menunjukkan identitas kelompoknya. Setelah itu penjaga mengizinkan mereka masuk ke dalam kota.

Penjaga juga sempat memberikan mereka pakaian tebal, dengan harga murah, biasanya mereka bisa membeli itu di tokoh dalam kota, namun karena melihat Yin dan yang lain sudah menggigil Rina mengambil keputusan untuk membeli set pakaian tersebut.

Setelah itu mereka berpisah dengan Dean, Rina mengikuti saran dari Dean tentang penginapan yang akan mereka tuju, dengan begitu party Rina bisa beristirahat, untuk kondisi tubuh Rio Yin dan Yoxi tampak sedikit membeku. Rina menggunakan semua kekuatannya untuk menggendong mereka ber 3.

Hingga memakan waktu sekitar 10 menit untuk sampai di lokasi penginapan itu.

Rina: ha, ini termasuk salah ku juga karena tidak mengajari mereka tentang penggunaan sihir pada tubuh.

Rina mengetuk pintu penginapan,dan resepsionis penginapan itu terkejut sekaligus takut melihat Rina yang kelelahan membawa mereka, tak perlu lama lama Rina segera memesan kamar yang kamar terpisah, dan beruntung nya Rina kamar sedang kosong saat ini, setelah selesai mengurusi pemesanan Rina memesan makanan dan beristirahat.