Bercerita tentang seorang anak yang bernama mugi yang terlahir sebagai rakyat jelata dan menjadi seseorang penyihir hebat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muchlis sahaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keter bayangan yang mengintai
Rida adalah putri kesayangan orang tuanya. Mereka tinggal di rumah kecil yang hangat, diisi dengan kebahagiaan. Rida memiliki bakat alamiah dalam menggunakan sihir, dan orang tuanya sangat bangga padanya.
Suatu sore, Rida sedang makan bersama ayahnya. "Anak ayah makan dengan lahap ya. Tumbuh lah menjadi anak yang kuat ya?" kata ayahnya sambil tersenyum.
Rida, yang masih kecil pada saat itu, tersenyum kepada ayahnya. "Baik ayah, Rida akan menjadi kuat."
Ayahnya mengelus kepala Rida dengan kasih sayangnya. "Bagus bagus."
Ibu dari Rida pun ikut berkumpul dengan Rida. Ibu dari Rida menyuapi Rida makanannya lalu berkata kepada ayah Rida. "Tentu saja dia akan menjadi kuat sayang, karena dia anak yang berbakat."
Ayah Rida tersenyum dan memeluk keluarga nya. "Iya, aku tau. Aku juga akan melindungi kalian semua dan melihat perkembangan Rida yang tumbuh menjadi wanita yang kuat."
Suatu hari, tiga orang pembunuh menerobos masuk ke rumah keluarga Rida. "Serahkan harta kalian semua!" teriak salah satu pembunuh itu.
Seluruh keluarga Rida yang sedang berkumpul begitu terkejut. Ibu dari Rida memeluk Rida, dan ayah dari Rida melindungi istri dan anak nya. "Pergilah dari sini, kami tidak memiliki harta sama sekali!" kata ayah Rida.
Salah satu dari pembunuh itu berjalan menuju ayah dari Rida sembari berkata. "Oh, kau pikir kami akan pergi tanpa hasil? Mata dan ginjal mu bisa menjadi penghasilan kami."
Seluruh pembunuh itu pun tertawa.
Dan, seketika itu salah satu pembunuh itu maju dan langsung menusuk ayah dari Rida.
Rida yang melihat ayahnya di bunuh di depan matanya langsung berteriak. "Ayah!!!"
Rida langsung melepas pelukan ibunya dan berlari menuju ayahnya. Salah satu pembunuh yang melihat Rida menuju jasad ayah nya berusaha untuk membunuh Rida. Pada saat pembunuh itu ingin menusuk Rida, ibu dari Rida mendorong Rida sehingga ibunya tertusuk pisau.
Ibu dari Rida yang bersimbah darah berkata kepada Rida. "Ri-da, larilah. D-dan te-taplah hidup dan me-menjadi kuat."
Seketika itu, ibu Rida pun menghembuskan napas terakhirnya.
Rida hanya bisa berdiam diri karena merasakan trauma yang mendalam. Ketiga pembunuh itu mendekati Rida yang hanya terduduk diam. "Bersiaplah nak, kau akan mengusul kedua orang tua mu."
Pada saat seseorang pembunuh itu ingin menusuk Rida, sihir dari Rida pun bangkit. Rida berteriak begitu keras sehingga sihir air dari Rida membentuk seekor naga air yang langsung membunuh ke tiga pembunuh tersebut.
Kembali ke masa sekarang, Rida yang diculik begitu kagum melihat kecepatan dari Keter. Seorang pembunuh itu sudah begitu ketakutan melihat Keter. "A-apanya yang Keter!!"
Keter bergerak dengan cepat dan langsung memukul perut seorang pembunuh itu dengan keras sehingga pembunuh itu tersungkur di hadapan Keter.
Keter menarik rambut seorang pembunuh tersebut dengan berkata. "Kau tahu? Aku sangat membenci seorang pecundang dan orang yang lemah! Terutama yang menindas orang yang lebih lemah daripada diri mereka sendiri," desis Keter, suaranya dingin dan mengancam.
Keter menciptakan sebuah pedang sihir dan langsung menebas kepala dari pembunuh tersebut dengan cepat sembari berkata. "Tebuslah dosa mu di neraka."
Keter melihat ke arah Rida lalu menatap tajam ke arah Rida. Rida begitu terkejut dan kembali merasa takut kepada Keter. "A-ada apa?"
Keter berjalan secara perlahan menuju Rida sembari berkata kepada Rida. "Kenapa engkau tidak melawan nya? Kenapa engkau pasrah akan kematianmu? Padahal kau memiliki potensi. Jadilah lebih kuat!!"
Mendengar perkataan dari Keter membuat Rida teringat kepada orang tua nya agar tumbuh menjadi kuat. Rida merasa gagal dan merasa kecewa akan diri nya sendiri. Setelah Keter cukup dekat kepada Rida, Keter mengangkat pedangnya dan mengarahkan nya kepada Rida. Rida pada saat itu hanya menutup matanya. Akan tetapi, Keter menghentikan pedangnya tepat di leher Rida. "Kenapa engkau pasrah akan kematian mu? Kenapa engkau tidak melawan? Padahal kau bisa menendang tangan ku dengan kakimu!!"
Rida pada saat itu meneteskan air matanya dan menangis. Rida membalas perkataan Keter. "Ini tidak ada hubungannya dengan mu! Sekarang cepatlah bunuh aku!!"
Keter pun berkata kepada Rida. "Kau kesalkan? Tunjukkanlah diri mu yang sebenarnya. Dirimu yang salama ini telah membunuh sifat aslimu."
Keter langsung menghilangkan pedangnya dan membebaskan Rida dengan menghancurkan alat yang menahan Rida. Keter mengangkat Rida dengan berkata. "Jadilah kuat. Aku akan mengantarmu pulang."
Hal itu membuat Rida sedikit tersanjung dan membuat mata Rida berbinar. Keter pun langsung menghilang dan membawa Rida pulang.
Tidak lama setelah kejadian itu, Leon baru sampai dan memasuki gedung. Betapa terkejutnya Leon melihat pembunuh yang dia sewa telah mati. Leon begitu kesal dan berkata. "Apa-apaan ini!! Siapa yang telah melakukan nya? Apakah Rida? Tapi bagaimana bisa!!"
Di bagian kegelapan, Keter berjalan menuju Leon. "Aku lah yang melakukan nya."
Leon begitu terkejut mendengar suara dari Keter. Leon langsung melihat ke arah Keter dan langsung berkata. "Siapa kau? Berani sekali kau ikut campur dengan urusanku."
Keter dengan santainya berdiri dan memperkenalkan diri. "Nama ku Keter. Mengintai di balik bayangan. Untuk memburu."
Leon menggunakan sihir apinya dan membentuk bola api yang begitu besar. Leon langsung berkata kepada Keter. "Aku akan membuat mu menyesal karena sudah berani ikut campur dengan urusanku. Katakan lah selamat tinggal."
Leon langsung mengarahkan bola api tersebut kepada Keter. Dan, seketika itu ledakan besar pun terjadi. Di balik ledakan itu, Keter tertawa tak ada hentinya dengan kejadian tersebut. Keter berkata kepada Leon. "Inikah yang di namakan sihir terkuat?"
Ternyata Keter pada saat itu membuat perlindungan dengan sihir yang dia miliki untuk melindungi diri dari ledakan tersebut. Keter membuat pedang dengan sihirnya dan berkata kepada Leon. "Persiapkan dirimu, Leon!"
Leon melangkah mundur sedikit dengan tubuh yang bergemetar. Keter pun bergerak cepat ke arah Leon dan seketika berada di belakang Leon. Ternyata Keter hanya membuat luka di pipi Leon lalu Keter berkata. "Leon! Minta maaflah kepada wanita itu besok pagi. Jika engkau tidak meminta maaf kepadanya, maka kau akan merasakan akibatnya."
Keter pun menghilang dan pergi meninggalkan Leon. Leon begitu kesal dengan kejadian tersebut dan berteriak. "Siaaaallll!!!"
Di sisi lain, Keter berada di suatu ruangan kamar. Keter menghilangkan jubah hitamnya dengan sihir miliknya. Ternyata di balik jubah itu adalah Mugi. Mugi berkata dengan diri sendiri di depan cermin. "Aku tadi keren banget anjir!!!"