NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:63.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Hal Paling Konyol

"Ajeng, aku tadi lupa tidak bawa minum Sean, aku cari dulu ya, kamu mau ikut?" tanya Ryan setelah Reza berjalan jauh ke ujung sana menghampiri sang anak.

Ajeng nyaris menjawab iya, namun urung karena tiba-tiba terdengar suara Sean memanggil namanya ...

"Mbak Ajeng!!" pekik Sean, saat Ajeng dan Ryan menoleh ke arahnya Sean melambaikan tangan dengan tubuh yang melompat-lompat.

Ajeng lantas menatap om Ryan kikuk, jadi bingung mau bagaimana.

"Ya sudah sana datangi Sean, aku akan pergi sendiri."

"Maaf ya Om."

"Iya ... tidak apa." Ryan tersenyum.

Ajeng kemudian pergi lebih dulu, dengan riangnya dia berlari menghampiri Sean, lupa jika di samping bocah manis itu ada sang ayah yang berdiri dengan wajah datar.

"Mbak Ajeng, tolong pegang Malvin, aku mau beli gelembung sabun itu," ucap Sean, dia juga langsung menyerahkan Malvin pada sang pengasuh.

Reza merasa tak dianggap, kenapa Sean malah meminta Ajeng untuk membawakan kodok kesayangannya itu, padahal dia sejak tadi sudah berdiri disini.

"Sen, tidak mau mbak temani beli gelembungnya?" tawar Ajeng pula.

"Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri," tolak Sean. Bocah itu bahkan langsung berlari ke arah penjual gelembung di sudut sana, meninggalkan Ajeng jadi hanya berdua dengan papa Reza.

Hening sesaat.

Ajeng seperti jadi batu, berdampingan dengan papa Reza membuatnya mati kutu.

Kwek! bunyi Malvin, pemecah suasana hening itu.

Kwek!

Ajeng yang kesal malah menekan tubuh Malvin hingga katak itu kembali berbunyi.

Kwek!

"Mungkin dia mau dilepas," ucap Reza, lama-lama terganggu juga dengan bunyi katak itu.

"Iy-iya mungkin Pa," balas Ajeng, dia bahkan langsung berjongkok dan melepaskan Malvin.

Siapa yang menduga jika Malvin malah melompat dengan sangat jauh.

Ajeng sontak mendelik, seketika takut katak itu hilang.

"Malvin! Astaghfirullah! Pa! tangkap!" pekik Ajeng, dia bahkan langsung menarik tangan papa Reza untuk segera menangkap katak itu.

Bisa sangat mengerikan jika Sean sampai marah.

Ajeng dan Reza lantas sibuk sendiri untuk kembali menangkap katak itu. berulang kali berdiri dan berjongkok namun belum membuahkan hasil.

"Papa yang bener dong! hap! gitu!!" kesal Ajeng, papa Reza kan pria jadi harusnya lebih cekatan dibanding dia.

Reza tak menjawab apapun, hanya sekilas melirik Ajeng dengan tatapannya yang dingin.

Sean di ujung sana yang melihat kelakuan mbak Ajeng dan papa Reza seketika tertawa terbahak. Bahkan di dalam benaknya mulai terpikir sebuah rencana, agar sang ayah bisa memiliki waktu lebih banyak untuk bermain bersamanya.

Semoga saja Malvin hilang. Batin bocah 6 tahun itu.

Ayo Malvin, melompatlah yang lebih jauh, cepat kabur dan temukan keluargamu sendiri. dengan begitu aku akan punya alasan untuk membuat papa berada lebih lama di sini.

Dan cemplung! akhirnya Malvin masuk ke dalam danau buatan yang ada di taman tersebut.

Ajeng menjerit tertahan, sementara Reza menganga dengan nafas yang sudah terengahh.

Reza bahkan tak pernah menyangka jika dia akan berburu katak seperti ini, seumur hidupnya, ini adalah hal paling konyol yang pernah Reza lakukan.

"Papa, bagaimana iniii? Sean pasti marah," rengek Ajeng.

Reza tetap diam dengan wajahnya yang datar. Menatap danau dimana Malvin berenang bebas.

"Mbak Ajeng, kenapa kesini? kan tadi mainnya di sana," ucap Sean, yang entah kapan datang.

Lama-lama bocah itu sama seperti ayahnya, datang tiba-tiba dan selalu mengagetkan Ajeng.

1
Patrish
cauvade syndrome..... itu karena saking bucinnya papa Reza....
Supriyatun
hahahahahha
Supriyatun
sudah baca thor sudah tamat bacanya bagus ceritanya dokter alam
Supriyatun
aku juga ah🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤣hahahahaha
Patrish
salah musuh Mon... soal acting yang melas melas..dia mah suhunya
Patrish
harusnya kamu berterimakasih pada Erwin.. kalo tidak ada penyelewengan.... ga kebagian si cantik kau..
Supriyatun
betul apa tidak itu ayahnya sean curhat sama anaknya.padahal kan usianya katanya 33 heheheh.jadi geli aku bacanya tapi lucu juga si seandainya ada ayah curhat sama anak tuk carikan jodoh heheheje .namanya juga cerita kwkwkwk.semangat thor.bagus ceritanya.
Supriyatun
author lebih gila lagi kwkwkwkwk 🤭🤣😜🙏🏻hahahahahhs
Supriyatun
hajhahjajajaa aduh ngakak deh author emang debes alias hebaaat
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
wuah anak kodok mulai ngereog nih ... 😂🤣😂🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
siap, diterima komandan !! 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Oalah... ngunu to tibake 😂😂😂
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
to the point ya papa Reza 🤣🤣👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Cerita ringan namun mampu membuat pembaca ingin terus menanti kelanjutannya. Authornya keren banget 👍👍👍
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
lope lope papa Reza ❤️❤️❤️❤️
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Papa Reza, akui saja kalau kamu menyukai mbak Ajeng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣLintang.❀∂я
Ya ampun Thor, aku ketawa sendiri baca part ini ... 🤭🤣🤣
Supriyatun
Luar biasa
Lilik Farihah
cie...cie naik setingkat, papa Reza d berani pegang tangan Ajeng😀
Lilik Farihah
wah anak sm BPK sudah jd BESTie 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!