Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Alex setia mendengarkan curhatan-curhatan hati Nia.
"kenapa kamu gak perjuangin suami kamu? kalau emang kamu takut suami kamu jatuh dipelukan wanita yang salah." tanya Alex setelah Nia selesai menumpahkan isi hatinya.
"gak akh..buat apa aku perjuangin laki-laki yang gak memperjuangkan aku. Aku gak butuh laki-laki kayak gitu,yang aku butuh laki-laki yang komit dengan kata-katanya" Nia menghela nafasnya.
"kita nikah kan bukan hanya membuat janji pada pasangan kita atau keluarga kita,tapi kita nikah kan juga berjanji sama Tuhan. Kalau janjinya sama Tuhan aja gak bisa dia tepatin,apalagi janjinya sama aku dan keluarga aku. Jadi buat apa laki-laki kayak gitu dipertahanin." lanjut Nia lagi.
Alex mengangguk-anggukan kepala menyetujui kata-kata Nia.
Sedang asik mengobrol. Tiba-tiba saja dua orang pemuda mendekati mereka.
"permisi kakak cantik,abang ganteng..Izinkan kami menemani kakak cantik dan abang ganteng ini dengan sebuah lagu persembahan kami.."
Pemuda yang satu mulai memetikan gitarnya.
Kau yang pernah singgah disini
Dan cerita yang dulu kau ingatkan kembali
Tak mampu aku tuk mengenang lagi
Biarlah kenangan kita pupus dihati
Tak ada waktu kembali untuk mengulang lagi
Mengenang diri mu di awal dulu
Ku tahu diri mu dulu hanya meluangkan waktu
Sekedar melepas kisah sedihmu
Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar manalagi
Yang harus ku pendam dalam mengagumi dirimu..
Melihatmu genggam tangannya
Nyaman di dalam pelukannya
Yang mampu membuatku
Tersadar dan sedikit menepi..
Tak terasa air mata kembali menetes di pipi Nia,mendengar lagu dari pengamen yang mewakili perasaan Nia sekarang.
Melihat Nia yang kembali menangis,Alex yang berniat menyuruh pengamen itu pergi mengurungkan niatnya karena Nia melarangnya.
Setelah pengamen itu menyelesaikan lagunya,Nia memberikan uang seratus ribuan dari dalam dompetnya.
Merasa sangat puas karena bisa menyalurkan kepedihannya lewat lagu yang dibawakan pengamen itu.
Alex melihat jam di pergelengan tangannya. Sudah pukul setengah sembilan malam.
Dia pun mengajak Nia pulang.
Nia yang kekuatannya sudah terkumpul kembali mengiyakan ajakan Alex.
"kamu ada tamu?" tanya Alex yang melihat mobil range rover keluaran terbaru terparkir di garasi rumah Nia.
Nia menggeleng.
"itu mobilnya kak Irlan,suami aku." jawab Nia sambil membuka pintu mobil.
Alex yang mendengar kata-kata Nia ikut keluar dari dalam mobil.
"kakak mau ngapain?" tanya Nia heran saat Alex ikut keluar dari mobilnya.
"aku temenin ke dalem,takut nanti dia melakukan KDRT sama kamu.."
"hahahaha...gak lah gak mungkin dia berani kayak gitu kak. Aku tau kak Irlan gak akan berani ngasarin aku. Dia kan tau konsekuensi yang akan dia dapat kalau sampe aku lecet."
Alex paham dengan kata-kata Nia. Dia pun memilih mundur dan tidak mencampuri urusan Nia dan suaminya,karena itu adalah ranah rumah tangga. Tapi kalau sampai suaminya melakukan KDRT kepada Nia,Alex akan bikin perhitungan dengan suami Nia.
Alex kembali ke dalam mobilnya dan melajukan ya dari depan rumah Nia.
Nia menghirup nafas dalam-dalam,seolah mengumpulkan kembali kekuatan sebelum melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Nia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan suaminya. Melangkahkan kaki ke kamar Irlan yang pintunya sedikit terbuka.
Nia melihat Irlan yang sedang mengemasi barang-barangnya. Nia menghela nafasnya kasar kemudian mendekati suaminya dan duduk diatas ranjang.
"mau aku bantu?" kata-kata yang tidak sesuai dengan hati Nia.
Padahal di hati Nia menjerit ingin Irlan tetap berada disampingnya.
Irlan yang menyadari keberadaan Nia hanya menoleh sesaat setelah itu melanjutkan lagi mengemasi barangnya.
"kak,bisa gak kakak jaga harga diri aku biar gimana pun aku masih istri kakak." Nia menjeda kata-katanya.
"bisa gak kakak jaga sikap kakak didepan umum,jangan peluk-pelukan dulu sama pacar kakak didepan umum kayak tadi. Kalau sampai keluarga kita yang lihat kan akan jadi bahan pergunjingan." lanjut Nia.
"kalau bisa kakak jangan kumpul kebo dulu sama dia sebelum akta cerai kita keluar." kata-kata Nia berhasil membuat Irlan menatap Nia tajam.
Sepertinya Irlan tidak suka mendengar kata "kumpul kebo" yang barusan keluar dari mulut Nia.
"aku udah siap ngomong sama orang tua kita. Besok kakak dateng kerumah mama-papa bersama mami-papi. Seperti waktu mami-papi meminta aku untuk menjadi istri kakak,seperti itu juga kakak dan orang tua kakak mengembalikan aku ke orangtua aku." lanjut Nia sambil beranjak dari tempatnya.
Dia berjalan menuju kamarnya meninggalkan Irlan yang mematung.
Irlan bingung bagaimana caranya bilang ke orangtuanya tentang perkara rumah tangganya yang sebenarnya dia lah tersangka utama rusaknya rumah tangganya.
Tapi semakin lama ini ditunda semakin lama pula ia akan bersama Melda,sedangkan Melda sudah seringkali merajuk pada Irlan minta kejelasan hubungan mereka.
Apalagi sejak kejadian tadi siang,Melda terus saja meminta untuk secepatnya meresmikan hubungan mereka agar Melda tidak lagi terhina seperti tadi.
Membuat kepala Irlan benar-benar sakit.
Irlan kembali meneruskan mengemasi barang-barangnya.
Sedangkan dikamar sebelah ada Nia yang kembali menangis di dalam kamar mandi di bawah guyuran shower.
Hatinya sakit saat mengatakan hal tadi,tapi ia sadar kalau di paksa bertahan pun hatinya akan lebih sakit dari ini. Jadi lebih baik melepas dari pada harus bertahan.
Irlan pun selesai mengemasi barang-barangnya,memasukkan tiga buah koper besar ke dalam mobilnya.
Saat berjalan melewati kamar Nia,Irlan mengurungkan niatnya berpamitan.
Dia meneruskan langkahnya,masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.
Nia yang dari tadi mengintip dari jendela kamar,hanya bisa menangis saat melihat mobil suaminya keluar dari garasi.
Gelas yang pecah sekalipun sudah di lem pasti bentuknya tidak akan sama. Harus mengganti dengan gelas yang baru.
Begitu pun hati Nia,hati yang sudah hancur,sekalipun Nia mengumpulkan kepingannya dan menyatukannya pasti bentuknya tidak akan sempurna.
Akankah dia bisa kembali mencintai seseorang dengan bentuk hati yang sudah tidak sempurna lagi.
Di umur Nia yang masih delapan belas tahun,dia harus menghadapi kenyataan sepahit ini. Disaat teman-teman sebaya nya sibuk meraih cita-cita nya,Nia malah harus berjuang menyembuhkan luka hatinya.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻