Setelah keluarganya Whitewolf County dihancurkan oleh sebuah skema perebutan kekuasaan.
Lucas Whitewolf yang dicap sampah oleh semua orang, melarikan diri dari rumah dan bertahan hidup sebagai tentara bayaran untuk menemukan teka-teki kehancuran keluarganya.
Selama perjalanannya, Lucas berhasil merangkai puzzle dan mengetahui dalang dibalik kehancuran keluarganya, yaitu sebuah organisasi yang bergerak dalam bayang-bayang.
"Siapa pun kalian, aku akan mengejar dan membunuh kalian semua."
Lucas memulai perjalanan pembalasan dendam, dengan mengorbankan perang besar, dan dikenal sebagai Iblis Medan Perang.
Tapi perjalanan Lucas harus terhenti, setelah bertarung dengan Jeremy Silva, salah satu 10 Manusia Terkuat di Benua.
Lucas mengira dia telah mati, tetapi dia mendapati dirinya kembali pada saat dia masih muda, sebelum keluarganya dihancurkan.
Dengan kesempatan kedua dan pengetahuan masa depan dia bertekad untuk merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Luzor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32. Serangan dari Kegelapan Hutan
Melihat tentara bayaran yang sangat kelelahan, Lucas pun berencana untuk berkemah setelah melihat lokasi yang cocok.
Dengan saling bekerja sama, mereka membangun tenda dan membersihkan semak-semak di sekitar yang memungkinkan menjadi tempat persembunyian serangga beracun.
Di Hutan Binatang Iblis, bahkan Binatang sekecil apapun harus diwaspadai, karena semua Binatang di sini telah terpapar secara terus menerus oleh kandungan mana sangat murni yang berasal dari Hutan dan menyebabkan hewan dan monster di dalam Hutan berevolusi sehingga lebih kuat dari monster lain.
Lucas, bersama Kaelan dan beberapa Pemimpin kelompok sedang mendiskusikan pembagian tugas jaga, oleh tentara bayaran.
"Kita harus membaginya menjadi 2 kelompok, dan pastikan jika ada seseorang tertidur maka 2 orang harus menjaganya. Kita tidak akan pernah tahu ancaman apa yang akan menghampiri kita ketika tertidur.", jelas Lucas..
""Baiklah Tuan.""
Setelah menjawab, semua orang bergegas pergi dan menyampaikan perintah Lucas kepada bawahannya.
Ketika malam semakin larut, dan beberapa orang telah tertidur. Beberapa mahluk berwarna hitam pekat nampak mengintip di antara pepohohan. Mereka mengintai menunggu kesempatan untuk menyerang mangsanya.
Tidak jauh dari tempat monster itu, tiga orang tentara bayaran sedang duduk melingkari api unggun sambil mengingat memori pertempuran yang dialami.
"Apakah kau lihat Tuan Lucas mengayunkan pedang?. Bukankah itu hebat sekali, Monster pohon yang keras itu dirobohkan dengan sekali tebas.", gumam seorang tentara bayaran.
"Benar sekali, dan orc-orc itu lari terbirit-birit ketika Tuan Lucas membantai puluhan rekannya sekaligus. Aku bahkan sedikit bingung mana monster sesungguhnya.", timpal tentara bayaran yang lain.
Mereka asyik mengobrol, tapi ada satu orang diantara mereka yang hanya terdiam sedari tadi.
"Hei Wade, apakah kau sedang melamun?." tanya kedua orang itu
"T-tidak, Aku juga hanya sedang mengingat pertempuran siang tadi. Aku juga ingin mempunyai kemampuan seperti itu.", jawab Wade sambil sedikit terkejut, oleh pertanyaan rekannya yang tiba-tiba.
""Itu mustahil""; jawab kedua orang itu.
"Hahaha", Wade hanya bisa tertawa dengan canggung menanggapi jawaban kedua temannya.
Wade adalah salah seorang tentara bayaran yang tergabung di kelompok Kalajengking Gurun. Ketika Wade remaja Dia selalu bermimpi suatu saat ingin menjadi Kesatria yang gagah berani. Karena mimpinya lah Wade memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya, berkelana untuk dapat meraih mimpinya itu.
Tapi takdir berkata lain, Wade yang seorang rakyat jelata tidak bisa menjadi Kesatria, bahkan tidak ada yang bersedia untuk menerimanya menjadi Squire. Oleh karena itu, Dia memutuskan membelokkan jalannya dan menjadi tentara bayaran. Menurutnya, selama Dia bisa memegang pedang, Dia akan mendapatkan kesempatan untuk semakin dekat dengan mimpinya suatu saat nanti.
!!!
Tiba-tiba Wade yang sedang termenung, merasakan sesuatu yang buruk sedang mendekat. Dia langsung menyiapkan senjatanya.
Kedua orang temannya yang sedari tadi duduk bersama yaitu, Allen dan Bosh hanya bisa bingung melihat tingkah Wade.
"Hei, apa yang kau lakukan Wade?."
" Apa kalian tidak merasakannya, sesuatu mendekat.", jawab Wade sambil memeriksa sekelilingnya.
"Allen, Bosh, segera bunyikan sinyalnya mungkin akan ada serangan!", pinta Wade kepada temannya. Tapi ada keanehan, kedua temannya sama sekali tidak menjawab.
"Allen, Bosh?.", ketika Wade menoleh, Dia sangat terkejut dengan kondisi Bosh dan Allen, mereka seperti tidak sadarkan diri dengan mata yang hanya terlihat bagian putih, serta mulut yang ternganga.
"Hei kenapa kalian?.", tanya Wade dengan panik.
Wade pun merasakan sesuatu di belakangnya. Saat dia berbalik, di depannya telah berdiri mahluk berwarna gelap seukuran manusia dewasa, dengan wajah seperti manusia dan bertanduk domba. Mahluk itu mempunyai kuku-kuku yang tajam dan mungkin digunakan sebagai senjata.
"Jadi kau yang menyebabkan Allen dan Bosh, seperti itu. Kembalikan temanku, mahluk sialan!."
Wade langsung menyerang mahluk itu, dengan pedangnya. Serangan cepat Wade, menciptakan luka pada mahluk itu. Wade pun menyerang mahluk itu kembali, namun mahluk itu berhasil menghindar dan bergerak bersembunyi dalam kegelapan.
Tanpa berpikir panjang, Wade langsung mengambil peluit yang sedari tadi di pegang oleh Allen. Dan memberikan sinyal pada yang lain.
Perkemahan itu pun gaduh, karena sinyal yang dibunyikan Wade. Mereka mengetahui jika sinyal berbunyi berarti terjadi serangan.
"Mana musuhnya?!.", teriak salah seorang tentara bayaran.
"Hei, tolong temanku, tiba-tiba bertingkah aneh dan tidak sadarkan diri.", teriak tentara bayaran yang lain.
"Disini juga ada orang yang tidak sadarkan diri!.", tentara bayaran lain menimpali.
Wade yang mendengar teriakan para tentara bayaran, akhir tersadar bahwa perkemahan telah dikepung oleh mahluk hitam yang barusan dia lawan.
"Tenanglah!. Jangan panik, saat ini keadaan rekan kalian tidaklah berbahaya. Jika ada orang di dekatnya yang tidak sadar, bawalah ke tengah perkemahan.", teriak Lucas memenangkan tentara bayaran yang panik.
Tentara bayaran yang panik, berangsur-angur tenang, dan melakukan apa yang diperintahkan Lucas. Mereka membawa rekannya yang tidak sadar. Wade pun melakukan hal yang sama, dia membawa tubuh Allen dan Bosh ke tengah perkemahan secara bergantian.
"Memang sekarang tidak berbahaya, tapi kondisi mereka bisa semakin buruk, seiring berjalannya waktu. Monster yang andil dalam keadaan mereka adalah Tenebris. Dia membawa mereka ke alam mimpi dan menyerap energi kehidupan mereka. Kita harus segera membunuh mereka agar orang-orang bisa sadar kembali.", jelas Lucas.
Tentara bayaran yang mendengar penjelasan Lucas, sedikit bingung. Karena nama monster itu, baru pernah mereka dengar saat Lucas mengucapkannya.
Wade yang berada di antara para tentara bayaran, memberanikan diri bertanya kepada Lucas.
"Mohon maaf Tuan Muda. Aku tadi sempat melawan mahluk itu, Aku merasa mahluk itu tidak begitu kuat tapi kecepatan dan warnanya yang cukup merepotkan. Karena warnanya gelap, ketika mahluk itu berbaur dengan kegelapan Hutan akan sulit untuk mendeteksinya.", terang Wade.
Lucas hanya tersenyum mendengar penjelasan Wade.
"Ya betul sekali, seperti yang dikatakan oleh Wade. Mahluk itu tidak begitu kuat, mungkin kekuatannya hanya sekelas Kobold. Tapi Mahluk itu pandai memanfaatkan keadaan, jika kalian tidak waspada, akan berbahaya.", jelas Lucas.
Lucas pun menerangkan strategi yang telah Dia rencanakan kepada para tentara bayaran. Dia membagi tentara bayaran ke dalam kelompok yang beranggotakan 3 orang dan sisanya menjaga orang-orang yang tidak sadarkan diri. Bukan tanpa alasan Lucas membaginya dengan jumlah tersebut. Karena Tanebris tidak akan menyerang kelompok besar, yang mereka tahu tidak akan menang.
Sehingga Lucas sengaja, memancing Tenebris menggunakan kelompok 3 orang. Namun tentu sangat berbahaya jika kelompok kecil tersebut menghadapi Tenebris tanpa persiapan, oleh karena itu Lucas membekali setiap kelompok dengan minyak dan obor.
"Ayo kita mulai perburuannya.!", ucap Lucas sambil memperlihatkan seringainya.
Tentara bayaran langsung bergerak ketika mendengar perintah Lucas.
Wade termasuk ke dalam kelompok yang bertugas untuk memburu, bersama 2 orang lain. Dia memikirkan strategi yang disampaikan Lucas tadi.
"Bukankah namamu Wade, apakah menurutmu, monster ini sudah sering menyerang Whitewolf?.", tanya salah satu Tentara bayaran dari kelompok itu.
"Dilihat dari sikap tenang Tuan Lucas, sepertinya demikian. Dia sangat mengetahui kelemahan dan bagaimana karakteristik monster itu.", jawab Wade.
Lalu, ada hal yang membuat Wade tersadar.
'Hmm.. Kalau dipikir-pikir, darimana Tuan Lucas, mengetahui namaku?.'