NovelToon NovelToon
Psikopat Bucin

Psikopat Bucin

Status: tamat
Genre:Action / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sekar Arum

DILARANG PLAGIAT YA!

Seorang lelaki berjaket hitam terduduk di lantai, dia membersihkan cairan merah kental yang menodai tangannya. Dia mengambil pisau dan tongkat kasti kesayangannya, siapapun yang berani melukai wanitanya maka orang itu akan ia bebaskan dari dunia ini.

Dia adalah Dave Winata, namanya jarang didengar karena identitasnya yang sengaja dirahasiakan. Wajah dan sorot matanya yang dingin menyerang siapapun dengan tatapan elang yang siap memangsa. Hanya ada satu kelemahannya, yaitu air mata wanitanya.

Penasaran kan? Lanjut yuk ke ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sekar Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KABUR

WARNING:

SEBELUM LANJUT MEMBACA DIWAJIBKAN UNTUK RATE, VOTE, LIKE DAN TINGGALKAN KOMENTAR SESUKA KALIAN.

DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT UNTUK AUTHOR.

HAPPY READING 😘

.................................

"Santai! Langkah yang lo ambil sudah tepat. Cara move on terampuh adalah dengan mencari pengganti. Di sini lo udah punya bini sebagai pengganti Elsa. Lo bakal bisa lupain Elsa dengan alami. Sekarang yang harus lo lakuin adalah bikin Aryn buka hati buat lo! So, kapan lo mau mulai? Tapi ini bakalan sulit, karena bini lo udah terlanjur benci sekaligus takut sama lo!" ucap Zack.

"Gua mulai hari ini!" seru Dave dengan penuh keyakinan.

"Aku putuskan untuk mulai hari ini. Aku nggak mau nyia-nyiain Aryn lagi, nanti Reza bisa makin nekat merebutnya dariku. Aku nggak mau menyesal selamanya!" batin Dave.

"Hal terpenting yang harus lo lakuin pertama kali adalah, jangan kasar! Wanita itu untuk dicintai bukan dikasari, bro!" seru Zack.

Dave mengangguk, mungkin Zack benar. Mulai hari ini ia akan mencoba bersikap lembut pada Aryn. Semoga saja Dave bisa!

"Kontrol emosi lo! Kalau dia ngomel, dengerin! Kalau dia nangis, tenangin! Jangan malah lo marahin!" seru Zack.

"Oke!" sahut Dave.

"Sampai di sini dulu kursusnya! Besok kabarin gua!" seru Zack yang sudah bangkit dari sofa.

"Oke, bro! Thank you so much!" sahut Dave.

Dave menatap punggung Zack yang menghilang di balik pintu ruangannya. Setelah pulang dari kantor nanti, ia berencana akan mencoba melakukan instruksi dari Zack.

Dave bergegas melanjutkan pekerjaannya, Entah mengapa ia ingin pulang awal hari ini.

.....................

Reza baru saja tiba di apartemennya. Pikirannya tidak tenang, sedari tadi ia terus memikirkan percakapannya dengan Aryn. Reza tidak tega melihat Aryn terus tersiksa bersama Dave. Tapi Dave adalah sahabatnya. Bagaimana mungkin ia membantu istri sahabatnya untuk kabur dari mansion sahabatnya sendiri?

Reza benar-benar dalam dilema yang besar. Di satu sisi wanita yang ia cintai, di lain sisi ada sahabatnya sendiri.

Drrrttt...drrrttt

Dering ponselnya membuyarkan lamunannya, nampak nama mami terpampang jelas di ponselnya.

"Kamu dari mana saja semalam? Mami telpon tidak kau angkat! Temanmu pun sama! Jangan bilang kau pergi ke bar semalam!"

Reza menjauhkan ponselnya dari telinganya. Maminya sedang mengomel dengan kecepatan dan volume yang tinggi

"What! Mami telpon teman Reza?" batin Reza.

"Mana berani Reza pergi ke bar! Reza semalam tidur di mansion Dave, mi! Kemarin dia menikah, jadi Reza menginap!"

"Kau kan bisa mengabari mami! Apa susahnya menekan nomor mami? Mami semalaman khawatir memikirkanmu!"

"Maaf, mi!"

"Hemm... Sekarang kau dimana? Tidak ada rencana pulang menemui mami?"

"Reza sekarang di apartemen,mi! Ada pekerjaan yang harus aku urus! Nanti sore Reza pulang. Oke, mi? Daa!"

Tut,

Reza menghela napasnya lega. Seperti itulah kiranya kehidupan Reza. Maminya sangat sayang dan memanjakan Reza. Maminya selalu mengontrol kegiatan Reza. Dia selalu menanyakan Reza dimana, sedang apa, sama siapa, dan kapan pulang ke rumah.

Karena itulah Reza menjadi bulan-bulanan saat sedang berkumpul dengan anggota Red Blood. Mereka selalu mengatakan, anggota mafia kok anak mami! Tapi Reza tidak mengambil hati ucapan mereka. Setiap orang tua punya cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya.

"Apa aku bantu Aryn saja, ya?" gumam Reza saat memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

"Arrgghh! Persetan semuanya!" umpat Reza.

Reza menyiapkan beberapa peralatan dan mengambil kunci mobilnya, lalu menancap gasnya menuju mansion Dave. Ia tidak peduli lagi dengan Dave sahabatnya, yang terpenting baginya saat ini mengeluarkan Aryn dari sana.

Karena Reza sering ke mansion, ia langsung masuk begitu saja. Penjaga juga tidak menghalanginya, karena mereka mengenal Reza. Reza bergegas masuk ke dalam lift, ia menekan angka 3.

Tiiinngg,

Pintu lift terbuka. Kemarin Aryn tidur si kamar Dave. Jadi ia langsung berjalan menuju kamar Dave. Bodoh! Reza benar-benar lupa jika semua sudut mansion diawasi oleh CCTV. Tapi sepertinya penjaga tidak akan curiga, karena Reza memang sering masuk ke kamar Dave.

"Dikunci?" gumam Reza saat mencoba memutar gagang pintu.

Di dalam kamar, Aryn terkejut saat melihat gagang pintu yang diputar dari luar. Ia yakin orang yang mencoba membuka pintu itu adalah Reza.

Reza pergi meninggalkan kamar Dave. Ia berbalik, masuk kembali ke dalam lift. Tujuannya adalah lantai dasar.

Reza mengendap-endap saat sampai di lantai dasar, sepertinya kedatangannya pas di waktu pergantian shift penjaga. Pantas saja ia hanya melihat penjaga di gerbang dan pintu utama saja. Ia menerobos masuk ke dalam ruang keamanan. Ada satu penjaga di sana. Mudah saja, dengan dua kali pukulan penjaga itu sudah terkapar tidak sadarkan diri. Reza mengambil alih komputer, ia mematikan semua CCTV dan perangkat keamanan. Otomatis kunci di pintu kamar Dave akan mati.

Waktu Reza tinggal sedikit sebelum para penjaga shift sore datang. Ia segera menuju kamar Dave.

Ceklek,

Reza membuka pintu kamar Dave dengan mudah. Aryn terkejut melihat Reza yang sudah berdiri dihadapannya.

"Terima kasih, Reza! Terima kasih!" ucap Aryn.

"Waktumu tidak banyak! Kau bisa naik motor?" tanya Reza.

"Iya," jawab Aryn singkat.

"Sekarang pergilah ke gerbang samping kiri. Akan ada sebuah motor di dekat gerbang itu. Kau pergilah menuju utara, kau akan sampai di jalan raya!" ucap Reza yang menyerahkan sebuah kunci motor.

Sebelum Reza sampai di mansion, ia sudah menyuruh anak buahnya meninggalkan sebuah motor di gerbang samping. Reza memerintahkan anak buahnya untuk mengaku sebagai keluarga dari salah satu pelayan. Mereka mengaku sedang menjemputnya, jadi tidak ada penjaga yang mencurigai.

"Baiklah!" sahut Aryn.

"Aku hanya bisa membantumu sampai di sini! Gunakan uang ini untuk keperluanmu di luar sana. Dan pakai ponsel ini untuk mengabariku. Aku sudah menulis nomorku di selembar kertas yang aku selipkan di case ponsel itu! Berhati-hatilah!" Reza menyerahkan tiga gepok uang dalam amplop coklat dan sebuah ponsel baru.

"Terima kasih banyak! Aku tidak tahu harus bagaimana aku membalas jasamu hari ini!"

"Jangan pikirkan itu! Bergegaslah!" seru Reza.

Aryn lalu keluar dari kamar dan berjalan mengendap-endap. Reza mengawasi lewat jendela. Tidak ada hambatan untuk Aryn. Setelah Aryn pergi mengendarai motornya, Reza bergegas menyelesaikan tugasnya. Ia masuk ke dalam ruang keamanan lagi.

Syukurlah, penjaga itu masih belum sadarkan diri. Reza segera menghapus rekaman CCTV saat ia mencoba membuka pintu Dave dan masuk ke ruang keamanan. Lalu ia menyalakan CCTV dan perangkat keamanan, tapi ia sengaja memutus kabel CCTV di sekitar ruang keamanan. Di monitor, penjaga selanjutnya hanya akan melihat Reza yang berjalan dari kolam renang.

"Sorry Dave!" gumam Reza.

Reza juga menyuntikkan racun ke pembuluh darah penjaga tadi, hingga penjaga itu tewas. Reza sangat cerdik, ia mengantongi lagi suntikan yang ia gunakan. Ia bergegas keluar dari ruang keamanan. Reza tidak meninggalkan jejak sama sekali. Lalu ia pergi ke kamar Silvi untuk menutupi aksinya.

Aryn meringis menahan rasa sakit di tubuhnya. Sudah lama ia tidak mengendarai sepeda motor. Tapi syukurlah ia bisa melajukan motor menyusuri jalan raya dengan mulus. Aryn tidak tahu ia akan kemana. Jalanan ini asing untuknya. Akhirnya ia menghentikan laju motornya. Ia mengecek google maps.

.............................

Jangan lupa like, vote dan rate ya!❤️

1
Sri Wahyuni
lumayan
Naya Naya Novita
Lumayan
Naya Naya Novita
Biasa
Sapi Terbang/Capricorn goreng
salfok ama covernya, kek kenal 🗿
Muriah Murce
Luar biasa
Official Bougenville.
COVER KIM DOKJA MENTIONED? 😭😭
Official Bougenville.: Yaiyalah suamiku masa ga kenal😋😋
Sapi Terbang/Capricorn goreng: ternyata ada yang kenal juga ama covernya 👄👁
total 2 replies
Shantyka Kusuma
audio nya dong Thor please
AdiADM go
ok
Mbah Dur
Luar biasa
tannn
AAAAA GUA YANG BAPER😭
smrj
Kecewa
smrj
Buruk
Rhmad Flash
visoalnya toor
Aqila Hesty
Luar biasa
Tanza Dimas Heriyanto
hhahaha....rombongan lenong,berarti Dave ketuany y
Hongshi 🍦🎀
si Dave 🗿
Hongshi 🍦🎀
duduk yah tinggal duduk lah aduh ribet amat dah 🗿
Hongshi 🍦🎀
kayaknya dia acting kek beneran ketusuk gitu
Eyji
semangat kak
Kusii Yaati
kebayang nggak sih ketua mafia yg paling di takuti di suruh Carikan pembalut😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!