Dibalik Diamnya Seorang Istri

Sesuai janji Zhia hari ini dia akan mulai melakukan pemotretan. Zhia pergi ke perusahaan yang sudah menyewa jasanya. Ketika melangkahkan kakinya di gedung mewah itu Zhia berusaha untuk membuang napasnya kasar. Dia melangkahkan kakinya memasuki area perusahaan itu.

Melihat Zhia yang datang lagi ke kantor itu semua orang menyapanya dengan ramah. Zhia memang terkenal dengan keramahan dan kerendahan hatinya sehingga banyak orang yang menjadi pengagum beratnya. Bahkan banyak pria yang mengantri untuk menjadi pendamping hidupnya. Tapi, Zhia malah jatuh ke tangan pria cassanova seperti Rayyan.

"Haii... Nona Zhia. Nona kembali jadi model di sini?" ucap salah satu staf yang mengenal Zhia dengan dekat.

"Ia, mulai sekarang aku kembali jadi model di sini. Tapi, apa Bos ada di ruangannya?"

"Ada, Nona. Dia baru saja datang. Nona masuk saja. Jika Nona yang masuk ke ruangannya dia pasti tidak akan marah" ucap Staf itu tersenyum mengingat jika bos besarnya hanya tunduk kepada Zhia.

"Kamu ini bisa saja. Oke aku ke ruangan bos kulkas itu dulu ya" ucap Zhia tersenyum mengingat ekspresi datar mantan bosnya yang seperti kulkas dua pintu.

"Ia, Nona. Senang bisa menjadi rekan kerja Nona kembali" ucap staf itu langsung saja melangkahkan kakinya meninggalkan Zhia.

Zhia tersenyum lalu kembali melangkahkan kakinya menuju ruangan bosnya. Sesampainya di depan pintu Zhia bukannya langsung masuk dia malah terdiam sambil mondar mandir terlebih dahulu. Tanpa Zhia sadari jika orang yang di dalam sana melihat tingkahnya.

"Siapa di luar? Jika tidak ada keperluan lebih baik pergi saja" suara maraton seorang pria yang begitu tegas terdengar jelas dari dalam ruangan itu.

"Apa kakak mengusirku?" ucap Zhia membuka pintu.

"Kamu ini! Ngapain kamu seperti setrika di luar sana?" ucap Kinan tersenyum ketika melihat Zhia.

Kinanta Wirawan adalah pengusaha sukses kedua setelah Rayyan. Namun, beda dengan Rayyan yang gila wanita Kinan malah anti dengan yang namanya wanita. Dia tidak percaya lagi dengan namanya cinta setelah Zhia memilih menikah dengan Rayyan.

Kinan dan Zhia adalah sahabat sejak kecil. Sama seperti Rissa mereka tumbuh besar bersama sehingga membuat hubungan mereka sangat dekat. Di antara ketiganya Kinanlah yang paling tua sehingga Zhia dan Rissa memangilnya dengan sebutan kakak.

Kinan memang mencintai Zhia sejak kecil. Namun, dia memilih untuk memendam perasaannya karna Zhia telah mengangapnya sebagai kakaknya. Kinan juga yang tidak mau merusak persahabatan mereka memilih untuk memendam perasaannya seorang diri.

Hingga akhirnya Zhia memilih menikah dengan Rayyan. Di saat itu perasaan Kinan sangatlah kacau. Dia yidak terima jika Zhia jatuh ke tangan pria lain. Apalagi pria itu adalah Rayyan, seorang pria cassanova yang hobi keluar masuk lobang. Tapi, melihat kebahagiaan Zhia saat bersama Rayyan, Kinan memilih untuk mengalah dan membiarkan Zhia hidup dengan pria pilihannya.

"He..he.. Maaf" ucap Zhia cengengesan lalu duduk di sofa yang di sediakan Kinan di ruangannya.

"Apa hubunganmu dan Rayyan baik baik saja?" ucap Kinan duduk di samping Zhia sambil menghidupkan sebatang rokok.

"Kakak ini apa tidak bisa lepas dari rokok itu. Lihat kakak sangat menyeramkan seperti itu" ucap Zhia kesal karna Kinan yang seorang perokok berat.

"Aku akan berhenti merokok jika kamu mau menikah denganku dan meninggalkan pria penjaja burung itu" ucap Kinan tersenyum kecil.

"Kakak gila!" ucap Zhia memutar bola matanya memelas.

"Terserah! Kamu mau minum?" ucap Kinan menuangkan anggur meras ke gelas lalu memberikannya ke Zhia.

"Kakak!" ucap Zhia kesal karna Kinan selalu saja mengodanya. Kinan memang selalu menawarkan hal hal yang buruk ke Zhia tapi, jika Zhia mau menerimanya maka Kinanlah orang pertama yang memarahi Zhia. Bahkan dia akan mengomel tiada henti bagaikan rel kereta api.

"Jika kamu mau aku juga tidak akan memberikannya" ucap Kinan menengak segelas anggur merah itu.

"Kapan kamu memberikan keponakan untukku? Kamu sudah setahun lho menikah dengan Rayyan" ucap Kinan mengingat Zhia tak kunjung hamil.

"Apa suamimu itu tidak bisa memberikan bibit unggul untukmu? Apa bibitnya sudah encer ya? Karna selalu di keluarkan di sembarang tempat" ucap Kinan tersenyum sinis.

Hal itulah yang membuat Zhia malas bertemu dengan Kinan. Kinan selalu saja mengungkit keburukan suaminya. Walaupun apa yang di katakan Kinan benar apa adanya tapi, Zhia tetap saja tidak suka jika suaminya di pandang buruk oleh orang lain.

Kinan terlahir dari keluarga broken home. Kedua orang tuanya berpisah sejak Kinan masih duduk di bangku SD. Mulai saat itu Kinan selalu hidup bebas bahkan Kinan sudah merokok dan mabuk mabukan ketika dia masih duduk di bangku SMA. Bahkan Kinan sangat terkenal dengan jiwa brandalnya.

Papa Kinan adalah pengusaha ternama yang hobi bercocok tanam. Sedangkan Mama Kinan adalah artis ternama yang suka hura hura. Bahkan kedua orang tuanya tidak pernah memperdulikan perasaan Kinan. Mereka lebih pokus dengan kehidupan mereka masing masing tanpa memperdulikan kehidupan Kinan.

Dari situlah kinan tidak mau mengenal yang namanya cinta. Dia tidak percaya dengan namanya cinta bahkan dia sangat membenci wanita yang mencoba mendekatinya. Namun, berbeda dengan Zhia. Kinan merasa ada yang berbeda dengan Zhia sehingga dia selalu ingin melindunginya. Bahkan Kinan jauh lebih akrab denagn Zhia dari pada Rissa. Walaupun mereka sahabat bertiga tapi Kinan jauh lebih dekat dengan Zhia bahkan hanya Zhia yang mampu mengendalikan Kinan.

"Terus kakak kapan memberikan kakak ipar untukku? Aku juga ingin mempunyai kakak ipar" ucap Zhia tidak mau kalah.

"Jika kamu mau punya kakak ipar maka tunggu saja dunia ini terbalik. Jika itu terjadi aku akan segera menerima wanita yang kamu jodohkan denganku" ucap Kinan asal.

"Bagaimana dunia bisa terbalik, kak? Bisa bisa kita jalan pakai tangan dong" ucap Zhia polos.

"Haha... Kamu ini" ucap Kinan geram lalu mencubit kecil hidung Zhia.

"Aaww, sakit" ucap Zhia memukul tangan Kinan lalu memegang hidungnya yang memerah.

"Sudahlah. Lebih baik kamu menuju ruang pemotretan. Pasti staf yang ada di sana sedang menunggumu" ucap Kinan melirik jam tangannya.

"Siap! Komandan" ucap Zhia menurut patuh.

Kinan langsung saja membawa Zhia ke ruamg pemotretan. Melihat kedatangan Zhia semua staf yang ada di sana menyambut kedantangan Zhia dengan hangat. Melihat sambutan para staf yang ada di sana Zhia langsung saja tersenyum hangat. Mereka langsung saja merias Zhia sambil bercanda gurau bersama. Setelah itu Zhia melakukan pemotretan.

Kinan langsung saja tersenyum kecil ketika melihat Zhia yang sedang berpose dangan anggunnya. Kinan menatap Zhia dengan penuh kehangatan namun, sayang dia tidak bisa lagi mendapatkan Zhia seutuhnya.

Bersambung....

Hai semuanya. Sambil nunggu up jangan lupa mampir di karya temanku ya. Karyanya sangat menarik pasti kalian suka.