Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 028
Allasca telah membayar mahal untuk tas yang dia beli sendiri. Tidak hanya itu, Allasca juga membeli DVR yang rusak secara gelap dan tidak diketahui pihak lain.
Dari DVR tersebut, Allasca memulihkan lagi memory yang cedera. Ternyata memang ada yang sengaja memasukkan virus agar DVR tersebut tak dapat terbaca rekamannya.
Allasca ahli IT, dia tidak akan kesulitan kalau hanya memulihkan DVR. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa harus rusak di tanggal-tanggal yang dia inginkan saja?
Kecurigaan itu yang akhirnya membuat Allasca menelusuri. Tak ada kata terlambat baginya, bahkan mungkin akan lebih buruk jika tidak menelusurinya sama sekali.
Rekaman dari DVR rusak memang masih belum bisa dimunculkan sepenuhnya. Tapi, jika dilihat dari beberapa cctv di tempat-tempat lain seperti di lampu-lampu jalan, dan resort-resort lainnya, Allasca bisa memastikan bahwa malam itu, Viera mendatangi resort di mana Pingkan memesan kamar khusus honeymoon.
Dari rentetan peristiwa malam itu, Viera seperti memang sengaja mengikuti Allasca dan Pingkan hingga ke resort. Namun, setelah itu, apa yang terjadi selanjutnya, belum benar-benar Allasca ketahui.
Bagaimana dan kenapa Viera meninggalkan tas merah mudanya di kamar, Allasca masih butuh penjelasan Viera. "Katakan apa yang membuat tas itu tertinggal di kamar yang Pingkan reservasi, Viera?!" cecarnya.
"Hanya kebetulan saja. Dan bukan hal yang penting untuk dibahas. Sekarang katakan, ke mana gaun ku? Aku harus pakai itu besok!"
Allasca terkekeh meremehkan. "Kau yakin akan menikahi Muzzammil? Dengar. Kalau memang benar kau wanita yang bersama ku di kamar gelap itu, maka kau orang terjahat!"
"Jahat soal apa?" Viera tergelak sumbang, memangnya sejak kapan wanita lemah tidak berdaya sepertinya bisa jahat?
Allasca geram, tangannya mengapit kedua pipi wanita itu. "Kau sudah pernah bersama ku, Viera! Dan kau berusaha menipunya?"
"Aku tidak menipu siapapun. Sudah aku katakan terus terang kondisi keperawanan ku dan Uzam mau menerima ku apa adanya!"
Sontak, pengakuan yang bahkan tidak Viera sadari tercetus. Di mana hal itu membuat Allasca tergelak samar. "Berarti benar, kau orang yang bersama ku malam itu?"
Viera tersudutkan kali ini. Inginnya tenang, tapi, tidak cukup bisa mengondisikan arah tatapan dan gemuruh napasnya. Ia kelepasan saat bicara tentang keperawanan.
"Berarti benar dugaan ku, kau yang tidur bersama ku waktu itu," tuding Allasca.
Viera tak bisa lagi mengelak, tapi, tak juga mengakuinya. Sejatinya, Viera sudah cukup mengikhlaskan cerita kelam di malam itu akan tetap dia simpan rapat-rapat sendirian.
"VIERA!!" Viera terduduk setelah bentakan terakhir Allasca. "JAWAB AKU!!"
"Apa-apaan ini?!" Sky tiba bersama mata kemarahan khas amarahnya. Di sisinya Lala mendampingi sambil berlarian panik.
Tadinya, mereka datang hanya untuk memberikan gaun yang ternyata tidak terbawa ke dalam kotak. Gaun itu diletakan begitu saja di sofa ruang tengah.
Tak mengira jika ternyata kedua anaknya tengah bersitegang di kamar ini. Allasca meneriaki Viera begitu juga sebaliknya.
"Apa ini, Allasca?" cecar Sky.
"Tanyakan padanya. Tanyakan kenapa putri angkat kesayangan Anda ini bisa ada di kamar hotel ku dua tahun lalu?!"
"Viera..." Lala harap, Viera menjelaskan apa perkara yang sedang membelit mereka hingga Allasca tampak begitu berapi-api.
"Tanyakan apa yang terjadi di antara kami berdua di kamar yang gelap dengan kondisi mabuk berat ku?!" timpal Allasca lagi.
Lala dan Sky merinding. Bisa-bisanya Allasca membahas kamar dan mabuk di satu kondisi yang bersamaan. "Ada apa ini, Neng?"
Viera masih tak mau menghentikan tangisan yang seolah-olah mendeskripsikan betapa hancurnya kehidupannya. Dan melihat itu, Allasca hanya terkekeh ringan.
"Bagaimana kalau ternyata, aku sudah menidurinya tanpa sadar, Dadd?"
Tamparan panas Sky Rain mengenai pipi bercambang tipis Allasca. "Jangan sembarangan bicara kamu!!" pekiknya.
Lala yang tadi berjongkok berjajar dengan tubuh Viera, bangkit demi mengusap usap lengan dan punggung suaminya. "Dad..."
Sky tampak bergemuruh. Agaknya, ayah empat anak itu amat sangat kecewa pada putra sulung dari Lala Karmela.
"Lihat bagaimana Alhambra liar di luar sana, Allasca, anak manja yang kau bilang belum bisa mengurus anak-anaknya, dia bahkan tidak pernah menodai kepercayaan Daddy dengan hal-hal kotor semacam ini, Allasca!!"
Menggema teriakan Sky. Lala yakin, Sky amat sangat terpukul mendengar kalimat meniduri seorang Allasca, terlebih kata itu ditujukan kepada Viera kesayangan semua orang.
"Tidak ada sejarahnya keturunan kita berbuat hal demikian, Allasca!! Lalu apa ini?"
"Nasi sudah menjadi bubur." Tanpa mengurangi rasa hormat, Allasca menyela hardikan bertubi-tubi Sky. "Kita hanya perlu penjelasan kenapa tas merah muda Viera bisa tertinggal di kamar 208."
Sky gemetar, ia pernah dibuat ketar-ketir oleh Alice, tapi tidak untuk pergaulan. Dia pernah dibuat spot jantung oleh Alhambra, tapi tidak untuk mencoreng nama baik keluarga Rain.
Sekarang ini, jika memang ada skandal yang terjadi di antara dua anaknya. Ini akan benar-benar menjadi sejarah paling memalukan di kamus keluarganya.
Baiklah, Sky takkan melarang jika Viera dan Allasca menikah sekalipun. Tapi, tidak dengan hubungan di luar pernikahan.
"Jelaskan, Viera. Sebelum Daddy memukul mu, jelaskan!!" tuntut Sky. Mata kebiruan laki-laki itu memicing, mengincar jawaban serius putrinya. "Apa ini balasan mu padaku?"
Viera menggeleng cepat. Tangisannya masih begitu sulit dihentikan. Pasalnya, begitu banyak luka masa lalu yang kembali dikorek dan seolah-olah ditaburi garam lagi.
"Viera tidak bermaksud buat Daddy malu."
"Kalau begitu JAWAB!!" pekik Sky. Lala memeluk anak yatim piatu yang dia bawa ke rumah ini untuk dibahagiakan itu.
Viera tak bisa lakukan apa pun selain berusaha mengatur tangisan agar tidak menghalanginya bersuara.
"Neng memang datang ke resort, tapi bukan untuk mencoreng nama baik Daddy. Tapi..."
"Tapi apa?!" Allasca tak sabar.
Sesungguhnya dia ingin tahu, kenapa Viera mengikutinya hingga ke resort kemudian pulang tanpa membawa tas bahkan dengan dandanan yang sudah tidak rapi di pagi hari.
Ada bukti cctv di salah satu lampu jalan yang bisa Allasca akses. Dan, Viera berjalan sambil menangis tak jelas alasannya. "Tapi apa?"
"Allasca mabuk saat aku masuk ke dalam kamarnya, dan, atas dasar suka sama suka, kami melakukannya."
mo nunggu tamat ko gak tahan..
kangen ama Alaska ama neng Viera niih/Drool//Drool//Drool//Drool/