NovelToon NovelToon
Anindirra

Anindirra

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:17.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: non esee

Warning.!!! 21+


Anindirra seorang single parent. Terikat perjanjian dengan seorang pria yang membelinya. Anin harus melayaninya di tempat tidur sebagai imbalan uang yang telah di terimanya.

Dirgantara Damar Wijaya pria beristri. Pemilik perusahaan ternama. Pria kesepian yang membutuhkan wanita sebagai pelampiasannya menyalurkan hasratnya.

Hubungan yang di awali saling membutuhkan akankah berakhir dengan cinta??

Baca terus kisah Anindirra dan Dirgantara yaa 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Ia duduk di bangku yang di siapkan untuk para orang tua yang menemani anaknya bermain. Tak lama Dirga mendekat ikut duduk di samping wanita itu setelah melakukan panggilan telfon.

Aku sudah menghubungi Hendra, dia akan menunggu kedatangan kita. Nanti Pak Dadang yang akan menjemput ibu. Kita bertemu di Bandara. Dirga menjelaskan kepada Anin.

"Terimakasih Mas." Anin berkata pelan.

“Untuk?" Dirga tersenyum penuh arti.

‘’Emm... Mas sudah banyak membantu."

"Berterimakasihlah dengan cara yang benar." Dirga berbisik di telinganya.

"Hah!! Maksudnya?" Anin masih belum mengerti maksud dari ucapan Dirga.

"Ini tidak gratis, Sayang. Kamu harus membayarnya." masih dengan suara berbisik.

"Ishh... Mas ini perhitungan sekali. Dari mana aku harus membayarmu Tuan Dirga? Gaji Mas pasti lebih besar dari gajiku?"

Wanita itu lupa kalau Pria itu adalah pemilik perusahaan. Bukan pegawai yang mengandalkan gaji.

"Uang yang Mas kirimkan saja belum aku pergunakan." Ia menjawab kesal dengan mulut yang di majukan.

‘’Hei, aku tidak butuh uangmu, Sayang... Aku sudah memiliki banyak uang!" Dirga tergelak.

‘’Terus?" wanita itu masih belum paham.

"Aku ingin kamu membayarnya dengan sebuah kesetiaan." Dirga bicara dengan pandangan mengarah ke depan dimana Alea sedang bermain.

Anin menengok kesamping menatap wajah Dirga dengan penuh tanda tanya.

"Maksudnya?"

Dirga ikut menengok menatap wajah cantik dengan kepolosannya. Sorot matanya mengisyaratkan sesuatu. Pria itu mendekatkan wajahnya. Semakin dekat... Semaikin dekat... Membuat wanita itu menutup matanya.

Tidak terjadi apapun. Tidak seperti apa yang di pikirkannya. Hanya suara bisikan lembut sedikit menggoda yang terdengar di telinga.

"Kamu juga harus membayarnya dengan suara des*hanmu, Sayang. Aku merindukan rintihanmu."

Seketika mata Anin terbuka. Membulat lebar. Kepintarannya seakan mengumpul menjadi satu. Dia paham apa yang di inginkan pria itu. Kepalanya tertunduk dengan pipi merah menahan malu.

‘’Ishh!! Dasar pria aneh! Tampan tapi mesum!" Ia bicara pelan ketika pria itu bangkit dari duduknya.

"Aku mendengarmu, Sayang." Sambil melangkah maju menyambut Putri kecilnya yang berlari ke arahnya.

"Alea jangan lari-lari!" wanita itu ikut bangkit, melangkah mendekat ke arah Dirga dan putrinya.

‘’Sudah mainnya sayang?" Dirga bertanya

‘’Sudah Pih,... Ea hausss!" bibirnya mengerucut tampak lucu.

‘’Okey... Kita makan dulu ya."

Pria itu mengajak dua Wanita kesayangannya menuju restoran cepat saji ( Japanese Bento )

"Kamu pesan apa Sayang? Dirga bertanya ke Anin sambil memilih beberapa menu yang di pesannya."

"Apa saja yang Mas pesankan, aku pasti memakannya." Wanita itu tersenyum menjawabnya.

‘’Aku lapar melihatmu." Dirga menggodanya lagi.

"Maasss, ihh! Ada Alea." Anin melototkan matanya.

"Anak Papi suka ayam apa ikan?" Dirga beralih bertanya ke putrinya.

"Ea cuka cemuanya Pih,"

"Good... Anak pintar!" Dirga mengusap ubun-ubun kepalanya.

"Tapi kata Om Doktel, Ea belum boleh makan cokelat sama eskelim." Dengan manja Alea bercerita.

"Om Dokter?" Dirga bertanya.

"Maksudnya Dokter Hendra Mas," Anin membantu menjelaskan.

"Sebelum pulang Dokter Hendra mengingatkan beberapa pantangan dan makanan yang belum boleh di makan Alea."

"Sepertinya kalian sangat akrab dengan Dokter jelek itu?" Dirga tampak tak terima. Rasa cemburu muncul begitu saja ketika Anin menyebut Dokter Hendra dengan bahasa mendayu.

"Aku tidak mau putrku dekat dengan pria lain! itupun berlaku untukmu!" nadanya penuh dengan penekanan.

"Iya Mas.." Anin hanya bisa patuh dan tidak mau berdebat.

Tidak lama seorang pegawai restoran datang membawa makanan yang telah mereka pesan.

Bola mata Alea berbinar senang saat satu persatu pesanannya di sajikan. Beberapa hidangan yang di lihatnya tampak menggiurkan dan salah satunya makanan paforitnya.

-Tempura

-Yakitori

-Sukiyaki

-Curry rice

Di tutup dengan okonomiyaki jenis makanan yang mengandung sayuran, daging, makanan laut yang di tambah dengan bahan-bahan lain, yang di campur dengan terigu dan telur, di masak di hotplate seperti martabak . Di nikmati dengan saus khusus dan mayonese.

Hmmmmm … yummy.

Mereka makan dalam diam. Menikmati hidangan. Dengan senyum yang merekah. Mereka bahagia dan meyakini itu awal dari sebuah kebahagiaan.

*

*

"Apa sakit?"

Tangannya meraba bekas jahitan di dada Alea yang sudah tertutup sempurna.

"Endak Om Doktel." Alea menggelengkan kepalanya.

"Masih suka sesak kalau Princess berlari?" Dokter Hendra bertanya lagi.

"Endak." Alea menggelengkan kepalanya.

"Anak pintar." Dokter Hendra mengajaknya bicara sambil mengecek tensi darahnya.

"Om Doktel, apa Ea sudah boleh makan eskelim?"

"Princess Alea harus tunggu selama enam bulan dulu ya, kalau sudah waktunya. Nanti Om Dokter ijinkan makan eskelim." Dokter Hendra menirukan nada bicara Alea yang belum lancar mengucapkan hurup R.

"Enam bulan tu belapa hali Om Doktel? Lama ndak? Papi bilang, Ea boleh minta eskelim yang buuaaaanyakkkk!" sambil merentangkan tangan membentuk bulatan.

"Bilang sama Papi, kalo Princess Alea belum boleh makan coklat sama eskelim ya... Kalau Papi gak mau denger. Bilang sama Om Dokter. Biar Om Doktel jewel kupingnya!"

Dirga yang mendengar obrolan dokter Hendra dan Putrinya nampak mendengus tidak suka.

"Jangan di jewel om doktel. kasian Papi."

Merasa di bela oleh putrinya nampak Dirga tersenyum sinis dengan tampang jumawanya.

"Kau dengar putriku berkata apa?"

Dokter Hendra menanggapinya dengan mencibir.

"Dasar kau! Pria kaku!" ejek Dokter Hendra.

Anin yang melihat interaksi antara dua orang pria dewasa itu hanya bisa bertanya dalam hati.

"Ada apa dengan mereka? Sepertinya mereka saling mengenal?"

"Alea mau nurut Om Dokter kan?"

"Mau Om Doktel."

"Bial Ea gak cakit lagi. Ea ndak mau bikin Mama nangis telus."

"Gadis pintar." Dirga tersenyum haru mendengarnya. Ia mencium pipi Alea dengan sayang.

Anin merasa canggung saat Dokter Hendra menjelaskan perkembangan kondisi kesehatan Alea.

Ia juga merasa malu ketika tangan Dirga tak lepas dari rangkulan di pinggangnya. Padahal ada Alea di pangkuannya.

"Selama enam bulan masih tetap dalam pantuan ya Nona Anin." Dokter Hendra memberikan senyum Manisnya.

"Ya dok."

"Ckk. Gak usah pake senyum gitu bisa gak?" Dirga melempar tisu yang di remasnya.

Dokter Hendra hanya tertawa menanggapinya.

"Sepertinya anda harus lebih sabar menghadapi pria bucin ini Nona Anin.

Siapkan mental anda."

Anin tersenyum meringis menanggapi candaan sang Dokter.

"Kamu punya hutang penjelasan kepadaku Dirga?" Dokter Hendra bicara saat Anin dan Alea sudah berada di luar.

****

Bersambung ❤️

1
Septi Crp
Buruk
Septi Crp
Luar biasa
Erna Wati
Kirain barat2 gitu .. hehe halu ku
nelynovianti
cerita yg menarik
Anonymous
Sukaaa baca ceritanya baguss. Tapi kok iklannya pinjolnsih , enggak banget deh , maksa mana lama banget
Roimatus Siti
Luar biasa
Nisa Nisa
Hadeh membawa bawa nama Tuhan utk pilihan yg jelas-jelas salah ❌
Nisa Nisa
nah saya suka jawabanmu Anin.. 👍
Nisa Nisa
ternyata sang CEO manusia rendahan walau punya harta dan stts sosial yg high class, tipe tuan-tuan penguasa munafik
Nisa Nisa
orang-orang yg senang dipanggil tuan menggambarkan karakter arogan.
Nisa Nisa
usia 40 lumayan matang, ada novel2 halu yg CEOnya usia jauh lebih muda hebatnya digbrkan bukan warisan tp usaha sendiri saking hebatnya
Dandelion senja: 𝚋𝚎𝚝𝚞𝚕. 𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚜 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚍 𝙲𝙴𝙾 𝚍𝚒 𝚞𝚖𝚞𝚛 25 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗. 𝚔𝚊𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚐𝚊𝚔 𝚖𝚊𝚜𝚞𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚕 𝚊𝚑𝚊𝚑𝚊𝚑𝚑𝚊
total 1 replies
Nisa Nisa
Gambaran CEO di novel novel selalu sama ya 😁
Nisa Nisa
waduh segitunya hanya salah masuk lift khusus CEO diberi srt teguran??? Parah perusahaan spt ini
Nisa Nisa
mohon mohon berulang kali tp alasan gk dise ut.. bertele tele bikin kesal atasan aja
Nisa Nisa
pengalaman teman sekantor yg putranya usia 11 th dan harus operasi bisa dicover BPJS sepenuhnya di RS pusat di jkt. hanya krn kami di daerah dia butuh biaya transportasi dan rumah singgah.
Tp dicerita cerita novel selalu butuh uang mendadak dan perlu hadir sang pahlawan penolong utk hutang budi 😊
Nisa Nisa
cerita klasik soal stts sosial yg terasa basi saat sdh nikah dan punya anak msh dipermasalahkan
Titis Kusuma
anjay beneran kolab mereka cuyy
Titis Kusuma
oooo dasar e wong gendeng
Titis Kusuma
2org gila Andre sama Ratna apakah bersatu nantinya??
Ce Habibah
masak anak panti kok kasar bgt y prilakunya/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!