Jangan cari FAEDAH di novel ini ya, nggak bakal nemu 🤣
Tiap bab nya nganu semua 🙏
😈😈😈
Setelah melewati one night stand, Davin mencari wanita itu. Ternyata wanita itu adalah wanita dewasa dengan sejuta pesona. Davin membuat malam-malam diantara mereka terus terasa panas.
Davin × Viona.
Adult Romance 21+++
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim.nana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 - It's Not a Dream
Mbak, pesen kamar presidential suite, mbak saya mabok," terang Davin pada penjaga resepsionis di hotel ini.
Davin bicara dengan menatap intens salah satu wanita itu, membuat si wanita langsung malu-malu. Pesona Davin memang tak diragukan lagi, persis seorang idola yang selalu digandrungi para wanita.
"KTP mbak nya mana dek?"
Satu tangan Davin menahan tubuh Viona agar tak jatuh, satu tangannya yang lain mulai merogoh tas kecil milik wanita cantik ini. Mengambil dompet dan menyerahkannya langsung pada sang resepsionis.
Pemesanan kamar pun usai, dan Davin sudah mendapatkan kamar mereka, 2022.
Tak Butuh waktu lama kini Davin berhasil sampai di dalam kamar dan merebahkan tubuh mabuk Viona di atas ranjang.
"Apa kamu tadi memanggilku Mbak? apa usiamu lebih muda?" tanya Diara, susah payah dia kembali bangun dan menatap Davin dengan tatapannya yang mulai rabun. Kini semuanya terasa seperti di antara mimpi dan nyata dan Viona tidak tahu dia ada di mana.
"Sepertinya aku memang lebih muda, tapi aku tidak akan mengecewakanmu," bisik Davin, dia mengunci tubuh Viona yang sudah duduk di pinggir ranjang dengan kedua tangannya yang bersandar di tepian. Davin dapat mencium dengan jelas aroma wangi tubuh Viona yang bercampur dengan alkohol, khas harum wanita dewasa yang begitu memabukkan.
Pun Viona yang merasa aroma maskulin pria di hadapannya ini membuatnya kembali teringat dengan Dewa. Pria brengsek yang selalu mengatakan love without sexx is nothing.
Muak saat teringat kalimat itu, Viona pun mengangkat wajahnya, membuat tatapannya bertemu dengan pria asing ini.
Pria dengan tatapan yang begitu hangat dan wajah seperti seperti seorang malaikat.
Mereka berdua sama-sama amatir yang mencoba menjadi ahli, bergerak atas naluri dan dorongan hasrat yang semakin lama semakin memuncak.
Davin yakin ini bukanlah hal pertama bagi Viona. Karena itulah dia tak segan sedikitpun. Sampai akhirnya dia menyadari sesuatu saat mereka sudah menyatu, ada bercak darah merah di atas sprei. dia ingin menarik diri dan menyudahi semuanya namun Viona menahan.
Hingga saat pagi tiba Viona bangun lebih dulu dari tidurnya.
sekelebat ingatan tentang semalam menghampiri dirinya. dia menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangan saat melihat seorang pemuda tidur bertelanjang dada di sampingnya.
Ah shiit! it's not a dream!!
Umpat Viona di dalam hati. dia semakin merutuki dirinya sendiri saat melihat wajah Davin yang nampak jelas jauh lebih mudah dibanding dirinya.
Dia boy! oh my God!
Nasibmu memang sial Viona, sial! bukan seorang Cassanova yang menyentuhmu tapi seorang bocah ingusan!
Shitt!
Viona bangun pelan-pelan tidak ingin pergerakannya sampai membangunkan bocah ingusan ini. dia memunguti bajunya dan mulai memakai kembali. lalu segera keluar dari sana dengan mulut yang terus mengumpat.
Dia masih kecil, tapi kenapa semalam rasanya itu besar sekali, ah sial!
"Shiit shiit shiit!" umpatnya yang terdengar seperti sebuah nyanyian di telinga Davin.
Remaja yang pura-pura masih tertidur ini mengulum senyumnya dan membuka mata saat pintu kamar ditutup oleh Viona.
Viona Gunawan, batin Davin.
Awalnya dia memang hanya ingin bermain-main. Tapi saat mengetahui jika hanya dialah yang menyentuh Viona , Gavin pun memutuskan untuk bertanggung jawab.
Tapi apakah Viona mau? Mengingat mereka yang usianya terpaut jauh.
Bahkan pagi ini Viona pergi begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, apalagi menuntut tanggung jawab.
25/26?