NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:90.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28. LELANG

Mobil-mobil hitam melesat cepat bak peluru di tol 163 Brazil, memasuki daerah Santa Carmem. Jalanan sepi seketika tampak menegangkan dengan semua mobil-mobil yang jarang sekali terlihat di wilayah tersebut.

Dalam satu mobil yang berada di urutan ke dua, terdapat Rion, Bianca, dan Dante di dalamnya. Wajah mereka tampak tegang, tidak ada yang bicara sejak tadi, keheningan seperti penghibur untuk semuanya.

Ponsel Rion berdering, memecah keheningan di dalam mobil, membuat Bianca dan Dante melihat ke arah pria berambut legam tersebut. Dan seolah tahu siapa yang menelepon, Rion mengangkat panggilan tersebut tepat didering pertama.

"Love?" sapa Rion pada orang di seberang telepon.

"Sebentar lagi kalian akan sampai di tempatnya. Pastikan hanya satu mobil yang terlihat di sekitar tempat itu agar tidak menarik perhatian dan membuat acara lelang terhenti dan mereka melarikan diri dari jalan keluar lain," suruh Lili di telepon.

"Baik. Pastikan dirimu dan Lucas tidak meninggalkan rumah selama aku tidak ada. Tapi kau tidak perlu khawatir, orang-orangku sudah berjaga di area rumah," ucap Rion yang jelas kalau dirinya terdengar gugup akan aksi hari ini.

"Tidak perlu mengkhawatirkan kami untuk saat ini. Ada Flinz dan Nate yang menjaga kami. Dan ... berhati-hatilah, mereka juga termasuk dalam penjualan senjata ilegal di Brazil, sudah pasti kalau mereka tidak mungkin dalam tangan kosong di sana," Lili mengigatkan.

"Oke," sahut Rion.

"Boleh aku bicara dengannya," pinta Bianca yang tahu kalau itu adalah Lili.

Rion memberikan ponselnya kepada sang kakak, membiarkan mereka berdua bicara.

"Lili?" panggil Bianca saat meletakkan smartphone Rion di telinga.

"Ya?" sahut sang empunya nama.

"Jika mereka benar ada di sana, apakah mereka akan mengenaliku? Aku takut, Lili. Apakah mereka sungguh ada di sana? Apakah mereka membenciku? Apakah mereka dalam keadaan buruk? Aku ... tidak tenang sekarang," cerita Bianca, karena bagaimana pun Lili satu-satunya perempuan yang bisa ia bagikan apa yang Bianca rasakan saat ini.

"Aku tidak bisa menjamin akan seperti apa kondisi si kembar di sana. Tapi aku bisa menjamin kalau sembilan puluh sembilan persen mereka ada di tempa itu. Dan aku yakin mereka akan senang melihatmu di sana nanti," ucap Lili, berusaha menenangkan kegundahan hati dan segala ketakutan Bianca.

"Lili, jika aku kembali bersama si kembar. Aku bersumpah seluruh Lorezo akan berhutang budi padamu hingga keturunanmu kelak," kata Bianca serius.

"Berhati-hatilah. Temanku akan membawa kalian masuk ke tempat itu, pastikan untuk menghindari segala kekerasan atau keributan. Tujuan utama saat ini adalah membawa kembali si kembar," beritahu Lili kembali. Tak ingin sampai sesuatu yang buruk terjadi kepada mereka semua, terutama saat mereka berada di wilayah asing tanpa perlindungan yang baik.

Setelah mengucapkan beberapa kata kepada Lili, Bianca memberikan kembali ponselnya ke Rion.

"Akan kubelikan es krim terbaik setelah aku kembali. Jaga dirimu, i love you, Lilipad," kata Rion sebelum ia menutup panggilan.

Dante mengarahkan mobil-mobil yang lain untuk berpencar dan mengambil jalur yang lain saat mereka hampir sampai di tempat tujuan. Beruntung keadaan malam yang gelap mampu menyamarkan mobil-mobil hitam milik orang-orang Rion tersebut.

Dante memberikan topeng kepada Bianca dan Rion sebagai anjuran agar dapat memasuki acara lelang. Karena bagaimana pun acara tersebut merupak acara ilegal, dimana tempat manusia diperdagangkan.

Mereka bertiga memarkirkan mobil di perkarangan bangunan yang tampak seperti gereja usang, kedok yang tidak akan diketahui oleh siapa pun kalau dalam bangunan tersebut memiliki ruang bawah tanah yang akan mengarahkan para pemilik uang dan kekuasaan untuk mendapatkan hal yang tidak umum.

"Lili of valley?"

Seseorang datang dengan pakaian rapih dan menyambut mereka bertiga ketika memasuki pintu utama.

"White like snow," sahut Rion kepada pria bertubuh tinggi di depannya.

Pria di depan Rion itu mengangguk dan memberikan tiga undangan kepada mereka semua. "Pastikan untuk bertindak sebagai pembeli, dan jangan melakukan hal yang mencurigakan apalagi mengeluarkan senjata. Tempat ini lebih berbahaya dibanding yang terlihat," ucapnya.

Rion mengangguk mengerti. Ia juga sudah mendengar arahan ini dari Lili. Jujur saja, Rion ingin bertanya bagaimana gadis itu bisa mengenal orang di tempat ilegal seperti ini. Jika itu orang-orang seperti Rion yang bekerja di balik bayangan sebagai mafia, mungkin hal yang biasa. Namun untuk seorang gadis seperti Lili, ini cukup mencengangkan.

Pria itu mengarahkan Rion, Bianca, dan Dante menuju ke ruang bawah tanah melalui pintu rahasia di balik altar.

"Boleh aku tanya sesuatu?" ucap Rion kepada Pria yang menjadi pemandunya.

"Tentu," jawab pria tersebut.

"Bagaimana kau bisa mengenal gadis itu?" tanya Rion, berhubung ia masih bisa bertanya karena mereka harus berjalan melewati lorong panjang untuk sampai ke depan sana.

"Dia temanku saat kuliah. Tapi karena satu dua hal aku harus berhenti, dan dia yang membantuku serta keluargaku ketika kami semua dalam masalah besar. Dia membersihkan namaku sebagai tersangka yang nyaris terkena hukuman mati," jawab pria itu, seakan mengingat bagaimana keadaan di waktu yang sedang ia bicarakan.

"Jika boleh tahu apa yang terjadi?" tanya Rion lagi, sedangkan Dante dan Bianca hanya mendengarkan.

"Aku dijadikan kambing hitam oleh orang dari pemerintahan, menjadikanku tersangka pembunuh berantai padahal itu perbuatan anaknya. Kau tahu sendiri yang punya kuasa dan uang bisa melakukan apa pun. Dan di saat aku kehilangan harapan dan mendapatkan hukuman mati. Lili bergerak menyelamatkanku, dia mendapatkan banyak bukti kasus-kasus kriminal dan pembunuhan yang dilakukan anak pemerintah itu dan menyebarkannya di media sosial serta billboard kota tanpa henti, mengatakan kalau aku bukanlah pelakunya. Dan karena dia aku bebas," jawab pria tersebut.

Baik Rion, Bianca, maupun Dante terkejut setengah mati mendengar hal tersebut. Tidak menyangka kalau gadis yang suka bekerja dengan komputernya itu justru telah melakukan hal besar untuk orang lain.

"Aku hanya bisa mengantar kalian sampai sini. Dari sini itu urusan kalian, dan pastikan untuk menemukan yang kalian cari dan beli lalu pergi," kata pria tersebut.

"Baik. Terima kasih atas bantuanmu," ucap Rion.

Walau menggunakan topeng, Rion bisa merasakan kalau pria itu sedang tersenyum ramah.

"Tolong sampaikan salamku kepadanya. Dan tolong juga sampaikan satu hal; ada orang yang mencarinya, beberapa kenalan lama didatangi orang tersebut dan bertanya tentang dia. Tidak ada yang kenal atau pun tahu, beritahu dia untuk berhati-hati. Sampai jumpa," ucap pria tersebut sebelum melangkah pergi kembali ke arah pintu masuk mereka datang sebelumnya.

Mendengar hal itu rahang Rion mengeras, membuat kekhawatiran tiba-tiba menyelimutinya. Kabar barusan membuat Rion berpikir apakah harus memberitahukannya kepada Lili atau tidak. Ia takut akan respon sang gadis jika mendengarnya.

"Rion?" panggil Dante yang menyuruh pria itu untuk segera masuk ke dalam ruangan ketika mendapati Rion terdiam mematung.

Rion menghela napas panjang, mencoba berkonsentrasi tentang apa yang harus dilakukan malam ini. Ia akan memikirkan tentang Lili nanti. Saat ini yang penting adalah menyelamatkan si kembar.

Ruangan yang mereka bertiga masuki ternyata luar biasa luas, dengan panggung besar di ujung sana, dan deratan kursi-kursi mewah yang telah ramai orang. Ruangan ini tampak seperti ruangan teather. Banyak orang yang jelas dari kalangan kelas atas dilihat dari pakaian dan juga atribut mereka. Membuat Rion, Bianca, dan Dante mendecih jijik. Lorenzo yang memiliki kekuasaan dan uang, serta Rion yang bekerja sebagai pimpinan mafia, bahkan mereka tidak pernah melakukan hal keji seperti perjual belikan manusia seperti ini.

Mereka duduk di kursi yang telah di arahkan oleh petugas di sana setelah menyerahkan undangan rahasia pemberian teman Lili tadi. Dan sepanjang acara amarah mereka memuncak ketika melihat begitu banyak anak-anak dan perempuan muda diperjual belikan layaknya binatang. Namun mereka harus menahan diri untuk tidak sampai membuat keributan.

"Rion?" panggil Bianca dengan tangan memegang erat tangan sang adik, bersamaan dengan pandangan mata lurus ke depan. Berbagai emosi menyergap Bianca ketika ia melihat dua sosok yang amat di kenal di atas panggung.

Urat amarah Rion tampak jelas di wajah pria itu ketika melihat dua anak kembar di rantai dengan tubuh yang kurus, pakaian tidak layak dan wajah penuh ketakutan luar biasa.

"Seratus Miliar!" seru Rion langsung ketika lelang dibuka untuk dua anak tersebut.

Semua mata mengarah ke Rion, tidak menduga ada yang langsung mengeluarkan jumlah besar hingga tidak ada yang mampu buka suara untuk ikut banding harga.

Lili, saat aku pulang aku akan berlutut dan mencium kakimu aku bersumpah, batin Rion.

1
Anna Rakhmawaty
lili yg malang,,,, lucas pasti nangis ngamuk2😭😭
MPit Mpit MPit
sweeet uhhhh
💝F&N💝
lanjut yaaaaaa
yang banyak

bunga mawar merah untuk mu😅🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
total 2 replies
💝F&N💝
singa yg tidur mulai menggeliat, bangun
Fajar Ayu Kurniawati
.
violet
betul sekali
💝F&N💝
siapa lagi yg membuat ulah ini
💝F&N💝
dante, sama bianca saja
lontongletoi
wah wah keren sampai sampai ikut2n penasaran degdegan mantaf g bsa di tebak ini novel 💪💪
Yhunie Arthi: Terima kasih udah baca ceritanya 🥰
total 1 replies
violet
untung saja
violet
next
violet
cie cie
lontongletoi
siapa yang akan rela melepaskan balita menggemaskan sperti itu 🥰
violet
kasihan lili
violet
dah mulai tertarik
Ailee J Amor✨
kak, di aku ada pemberitahuan update, tapi bab nya ngga ada, apa blm masuk ya?
Yhunie Arthi: bab baru ada update di jam 7 memang kak untuk bab 58. coba di refresh kak, mungkin masih pending
total 1 replies
violet
di perusahaan kamu di pecat tapi kamu akan bekerja di rumah untuk mengurus lucas
violet
nikahin aja
violet
makanya tanya dulu baik baik jadi salah paham kan
violet
main cekik aja nih pa bos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!