🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]
Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.
Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.
Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.
Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.
Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.
Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.
Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. Enam Belas. SDCM
Calista masih memandangi Tio dengan wajah cengo. Tanpa di duga Tio kembali menarik pinggang Calista dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
"Aku ini pria dewasa dan juga pria normal. Dekat dengan wanita sudah pasti tujuannya pernikahanan. Lagi pula aku nggak mau hanya merusak wanita. Jika aku mau, bisa saja itu aku lakukan sejak rumah tanggaku nggak sehat lagi."
"Tapi,Om ...."
"Kenapa? Kamu nggak mau menikah denganku?"
"Bukan itu ... aku hanya memikirkan Elvan dan mamanya. Apa yang mereka pikirkan jika tau perceraian Om dan tante karena kehadiran aku?"
"Kita terkadang harus egois. Jika kita selalu memikirkan perasaan orang, dan mengabaikan perasaan sendiri,kapan kita bahagia?" ucap Tio.
"Hari ini mama Tio pulang, Om akan bicarakan dulu."
Calista hanya mengangguk. Dia tidak dapat mengeluarkan kata-kata. Semua yang terjadi dalam hidupnya begitu cepat berubah. Dua bulan yang lalu statusnya masih kekasih Elvan, dan hari ini dia adalah selingkuhan Tio.
Namun, Calista tidak bisa menolak. Dua bulan dekat dengan Tio, dia merasa nyaman. Calista tidak bisa pungkiri jika dia juga inginkan Tio sebagai pendamping.
Setelah makan siang, Tio pamit pulang. Dia akan ke kantor. Setelah itu akan menemui mamanya Elvan. Tio telah mengirim pesan agar istrinya itu jangan keluar rumah hari ini.
Sore hari, Tio pulang kerja langsung menuju rumahnya. Dia melihat Tari istrinya sedang dipijat bibi.
"Udah pulang, Pa?"sapa Tari.
"Ada yang harus kita bicarakan," jawab Tio.
"Emangnya mau ngomong apa? Jangan meminta aku buat di rumah terus. Aku nggak bisa," ucap Tari.
"Bi, buatkan aku es sirup," perintah Tio.
"Baik, Pak. Bu, saya pamit." Bibi bangun dari duduknya dan menuju dapur.
"Serius banget sepertinya."
"Sudah lama aku ingin bicarakan ini. Tapi kamu selalu aja sibuk dengan kegiatanmu. Bahkan aku sebagai kepala keluarga lebih sering di rumah dari kamu."
"Aku kerja, kamu tau itu."
"Lebih banyak jalan-japannya dari kerja."
"Kanapa kamu selalu saja curiga? Aku hanya ingin menghabiskan waktuku dengan suka cita. Sebentar lagi, saat usiaku tua, aku hanya bisa di rumah aja."
"Boleh saja pergi jalan-jalan, tapi kamu jangan lupa kewajiban sebagai istri."
"Jadi intinya kamu pengin hakmu. Apa kamu nggak dapat dari simpanan kamu? Tumben minta jatah?"
"Apa kamu berpikir aku pernah melakukan hubungan badan dengan wanita lain?"
"Mana aku tau? Kalau penjahat jujur, penuh dong penjara."
"Aku mencari wanita lain itu juga karena kamu yang udah nggak bisa menjalani kewajiban kamu. Namun, aku masih memiliki pemikiran, jika aku melakukan hubungan dan wanita itu hamil berarti aku harus menikahinya. Itu berarti kita harus pisah."
"Jangan menulis lagi. Aku nggak akan bercerai denganmu. Kau boleh pacaran dengan wanita manapun, tapi istrimu hanya aku seorang, tidak boleh ada istri yang lain."
"Jangan egois. Aku juga pria normal. Aku juga ingin kebutuhan biologisku terpenuhi!"
"Aku nggak pernah melarang kamu melakukan hubungan, tapi bukan pernikahan."
"Apa ini? Apa kamu sadar, ini udah nggak sehat? Kamu mengizinkan suamimu berzina dengan wanita lain. Apakah kamu juga melakukan itu di luar sana dengan berondongmu itu?"
"Apa maksud omonganmu?" Tari bertanya dengan suara tinggi.
"Kamu pikir aku nggak tau jika kamu sering pergi dengan pria-pria berondong."
"Pembicaraan kita sudah cukup. Kita nggak akan pisah. Kamu boleh melakukan apa saja yang kamu inginkan, dan begitu juga denganku."
Tari berdiri dari duduknya dan masuk ke kamarnya. Tio menarik napas dalam melihat sikap Tari. Selalu saja begini. Dulu Tio masih memikirkan Elvan, tapi saat ini anaknya sudah dewasa. Pasti akan mengerti dengan keputusannya.
...****************...
Bersambung.
ya wajar donk klo diceraiin sma suaminya.
udh nikah kuliah tetap jalan,KB dulu sampai selesai kuliah baru hamil.