Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.
Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.
Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?
Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 28
Luca menggeser tampilan layar ponselnya yang menampilkan beberapa foto Akita, Sofia dan juga Ryuu. Wajahnya murka melihat kebersamaan Akita dan Sofia. Andai ia tidak berada di tempat ini, ponsel itu sudah pasti akan dihempasnya sekuat mungkin seolah itu adalah musuhnya.
"Luca..! maafkan aku sudah membuatmu menunggu", Greg baru masuk ke ruang kerjanya dimana telah menunggu sekutunya.
"Mengapa kau biarkan mereka menikah Greg?! Kau sudah menjanjikan Sofia untukku!"
Luca tak mampu menyimpan rasa kecewanya. Wajahnya meringis mendapati kenyataan kalau wanita pujaannya telah dimiliki orang lain. Dan mereka pasti sudah... Ah! Luca rasanya ingin menghancurkan semua yang ada di hadapannya sekarang juga. Memburu pria lancang itu kemudian mencincangnya sampai potongan terkecil sebagai umpan untuk anjing-anjingnya.
"Itu perbuatan Alex, aku tak tahu menahu perkara itu. Ia menjanjikan pembalasan yang lebih baik asal aku biarkan dia yang menyusun dan mengendalikan semuanya. Tak kusangka ia malah memberikan Sofia pada pria Jepang itu".
Wajah Greg tak kalah masam dibanding Luca. Tapi itu hanya pura-pura, karena sesungguhnya ia mengetahui seluruh rencana Alex. Termasuk pernikahan Sofia dan Akita dengan tujuan membuat Akita merasa lebih terikat secara emosional pada Sofia. Tentunya itu akan membuat Sofia lebih mudah mengendalikan dan mengarahkan Akita demi kelancaran rencananya.
Apakah Greg rela bila puterinya menikah dengan anak dari musuhnya? Tentu saja tidak! Dia terpaksa menyetujui itu hanya demi balas dendam. Karena itulah diam-diam ia menjalin kesepakatan dengan Luca. Setelah misi Sofia berhasil, maka Luca bebas melakukan apapun pada Akita. Dan kemudian Luca bisa memiliki Sofia sepenuhnya. Dengan begitu dendamnya akan terbalas sampai tuntas tanpa perlu mengotori tangannya. Dan ia juga tak perlu khawatir diburu oleh para gangster Asia itu bila akhirnya Akita meregang nyawa di tangan Luca.
"Jadi, apa rencanamu sudah siap?", tanya Greg.
Luca yang masih geram karena membayangkan Sofia sudah disentuh lebih dulu oleh rivalnya, hanya menatap tajam pada Greg.
"Dengar, sebaiknya Sofia secepatnya menyelesaikan itu. Kalau tidak, aku takkan peduli apakah dendam mu sudah terbalaskan atau belum. Dan aku juga tidak peduli bila harus berhadapan dengan para gangster bertato itu. Aku akan segera menghabisi Nakamura dan merebut Sofia darinya!", teriak Luca, kemudian langsung meninggalkan ruangan itu.
Greg tahu kalau ancaman Luca tidak main-main. Bila itu terjadi, Alex tentu tak akan tinggal diam. Greg menghela nafas kasar, membayangkan perseteruan antar kelompok mereka yang sangat mungkin terjadi.
*******
"Sampai kapan mereka akan pergi?", Abe yang sedang membuat mie tengah mengobrol dengan Nami dan beberapa karyawan lain sambil menunggu waktu kedai buka.
"Entahlah, aku tidak tahu. Ryuu atau Akita tak bicara apapun tentang itu. Mereka merahasiakan semuanya", jawab Nami yang tengah menyapu lantai kedai.
"Bahkan kemana tujuan mereka?", Abe sampai menghentikan pekerjaannya saat menanyakan hal itu.
Nami hanya mengangguk lesu.
"Bukankah itu sangat mencurigakan? Pertama, Alex Genovese mendatangi Akita. Satu bulan kemudian, Akita menikahi Nona Genovese dan didampingi Ryuu langsung meninggalkan New York entah kemana. Sebenarnya ada apa?", Abe terlihat seperti bertanya pada diri sendiri.
Ia mencoba merunut setiap kejadian sebelum itu untuk mencoba menyusun garis waktu dan peristiwa. Metode deduksi ala Sherlock Holmes pun coba ia pakai untuk memecahkan misteri yang sedari kemarin sudah mengganggu pikirannya. Tapi sayangnya, dia bukan seorang ahli dalam bidang penyelidikan. Ternyata memecahkan sebuah kasus jauh lebih sulit ketimbang membuat sashimi ikan fugu.
"Apa ini?!", Nami terlihat sedang mengutuk-atik batang besi hasil rampasan dari berandal yang menyerang mereka dulu.
Abe dan yang lain akhirnya ikut memperhatikan apa yang dilakukan Nami.
Batang besi itu memiliki beberapa detail tak biasa. Nami mendapati ada celah kecil hampir tak terlihat di salah satu bagiannya. Setelah mengutak-atik beberapa menit...
Klak!
Celah itu seketika melebar dan membagi batangan besi itu tak sama panjang.
Dengan berdebar Nami memisahkan keduanya. Dan yang didapatinya ternyata batang besi itu adalah sebuah pedang dengan bilah tipis dan kurus.
Semua mata terbelalak ngeri, hanya Nami yang tersenyum takjub seolah telah menemukan sebuah harta karun.
"Astaga Nami! Darimana kau dapat benda itu hah?!" Abe bergidik ngeri melihat kilauan dari mata pedang itu.
"Itu.. Ryuu yang memberikannya padaku", sahut Nami yang masih mengagumi benda menakjubkan di tangannya.
"Apa? Untuk apa dia memberimu itu? Itu barang berbahaya, Nami. Cepat singkirkan!", seru Abe yang merasa tubuhnya seperti tersayat-sayat hanya dengan menatap pedang itu.
"Dia memberikan ini sebagai perlindungan. Kau tahu kan, kedai kita sering didatangi berandalan yang ingin memeras. Kita perlu sesuatu untuk menakuti mereka", Nami berdalih.
Dia kemudian melihat satu detail lagi di pangkal gagang pedang itu. Jarinya lalu mengais-ngais bagian itu dan entah bagaimana tiba-tiba pedang itu memberikan kejutan kedua padanya. Pangkal pedang itu terbuka, dan ada gulungan kertas di dalamnya.
"Aku permisi ke atas dulu ya, ada yang perlu aku ambil", ia tak ingin yang lain mengetahui temuan mencurigakannya.
Setelah sampai di atas, Nami meletakkan pedang itu karena sekarang ia lebih tertarik dengan apa yang mungkin tertulis atau tergambar di kertas itu.
Setelah membukanya perlahan, Nami kaget karena di dalamnya juga terdapat sebuah kunci kecil. Dan di kertas itu tertulis beberapa digit nomor. Kunci dan nomor apa ini?
Akita duh nasibmu terancam
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
👍👍👍
😄😄😄
😅😅😅
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Jadi kena juga !!!!