NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbicara dengan ayah mertua

Umar datang membawa obat untuk istrinya tapi saat akan masuk, dia mendengar percakapan yang terjadi diantara kedua wanita yang begitu disayanginya itu. Kini dia tahu kenapa istrinya itu bersikap dingin dan tak bisa menerima pernikahan ini.

"Aku akan berusaha membuatmu membuka hatimu untukku dek".

"Assalamu alaikum, bagaimana keadaaanya ummi". tanya saat masuk kedalam kamatnya , dia berpura-pura tidak mengetahui percakapan mereka.

"waalaikum salam, Mana obatnya nak??

"Ini ummi, maaf antrinya agak lama karena apotiknya sangat penuh". ucap umar tersenyum

sedangkan Shifa hanya tersenyum tipis melihat interaksi manis dihadapannya.

"Ya sudah, ini minum obatnya dulu nak". Shofiyah membuka bungkusan obatnya kemudian membantu sang menantu meminum obatnya.

Saat menunggu 10 menit, akhirnya istri Umar itu terlelap. Keduanya pun bergeser duduk disofa tamu yang ada dikamar Umar.

"Ummi tahu nak, kamu mendengar semua percakapan kami tadi, walau kau tak mengatakan apapun".

"Apa yang harus aku lakukan ummi??, ummi tahu sendiri bagaimana perasaan istriku saat ini. ummi pasti mengerti bagaimana perasaannya karena ummi juga punya pengalaman yang sama".

"Ummi tahu nak, makanya ummi mengerti karena kak Gibran pasti punya alasan yang kuat kenapa dia tidak menyukai kekasih anaknya itu untuk dijadikan menantu. dia pernah berada diposisi begitu mencintai tapi terhalang restu orangtua makanya ummi bingung". Ucapnya dengan sendu.

"Jadi aku harus bagaimana ummi??, aku tidak mungkin menahannya terlalu lama dan membuatnya terluka karena bertahan denganku".

"Bertahanlah nak, ummi yakin dengan usaha yang maksimal dan cinta yang tulus, ummi yakin istrimu akan luluh dan mencintai kamu kembali seperti kamu mencintainya, kamu hanya perlu berjuang sangat keras untuk meluluhkan hatinya". Shofiyah mengelus pundak sang anak untuk memberinya kekuatan.

"Tapi aku akan melepaskannya ummi ketika dirinya sudah lelah bertahan, aku sendiri yang akan mengantarnya ketempat kekasihnya berada agar dirinya bisa bersama orang yang dia cintai. aku akan meminta kesediaan ayah mertuaku untuk mengabulkan permintaanku itu".

"Iya nak, berusahalah terlebih dahulu dan perbanyak doa kepada Allah agar allah melembutkan hati istrimu untuk menerimamu dan pernikahan kalian nantinya".

"Terima kasih ummi memberikanku kekuatan untuk mengahdapi ini. jujur saja begitu tahu apa yang terjadi, aku ingin mundur karena tak ingin dirinya terluka terlalu lama". Umar menundukkan kepalanya

jujur saja dia juga sangat terluka menikahi perempuan yang bahkan mencintai orang lain, itu sangat menyakitkan .

"Bersabarlah nak, tetaplah berdoa pada Allah selalu. dia tahu yang terbaik untuk hambanya".

"Terima kasih ummi".

Ucapnya tersenyum manis sehingga menampilkan lesung pipitnya yang tersembunyi dan akan muncul ketika dia tersenyum manis.

"Sama-sama sayang, kalau begitu ummi pulang dulu karena ummi juga harus mengurus Abi kalian, kamu tahu kan jika bapak yang satu itu sangat manja pada ummi".

Umar tekekeh mendengar ucapan sang ibu. benar dia sendiri menyaksikan bagaimana manjanya seorang ahmad ketika bersama dengan istrinya.

"Ya sudah, ummi hati-hati yah, aku akan menghubungi ummi ketika istriku tak kunjung membaik". Ucap Umar penuh harap.

"Tentu nak, ummi senang bisa mengurus menantu ummi, jangan sungkan, tapi jika sakitnya masih berlanjut lebih baik kamu bawah dia kerumah sakit". ucapnya meninggalkan sang nak.

"Assalamualaikum". ucapnya saat menutup pintu kamar mereka dan pergi meninggalkan umar bersama sang istri.

umar mengelus kepala sang istri dengan sayang. "Cepat sembuh dek, jangan terlalu memikirkannya, kamu bisa berbagi denganku, apapun masalahmu". ucap umar mencium kening sang istri

Umar tidak tahu, jika sejak tadi percakapannya didengar oleh sang istri yang belum benar-benar terlelap. Dia sungguh menyesal menyakiti hati suami yang begitu baik kepadanya.

Sore harinya, shifa terbangun dalam keadaan yang lebih baik. dia bisa melihat suaminya terlelap menemaninya

"Maafkan aku jika menyakitimu, aku belum bisa melupakannya karena aku bahkan sudah sangat lama berhubungan dengannya". Ucap Shifa memandang umar lebih dekat.

Selang infus yang tadi terpasang kini telah dilepaskan karena kondisinya sudah stabil. Dia terkejut melihat pergerakan Umar yang bangun dan menatapnya

"Aku akan mengantarmu untuk bertemu dengan lelaki yang kau cintai, jika kau ingin bersamanya tapi izinkan aku berjuang terlebih dahulu untuk meminta izin kepada ayahmu karena semua itu tidak akan mudah".

"Terima kasih dan maafkan aku karena melukai perasaanmu". Ucap Shifa dengan sendu.

"Tidak apa-apa, lagian aku juga bersalah meminangmu tanpa mencari tahu apapun tentangmu dan sekarang malah membuatmu tersakiti karena pernikahan yang tidak kamu inginkan".

"aku yang akan berterima kasih atas semua yang kamu lakukan untukku".

"Sudahlah, ayo makan siang karena kamu melewatkan makan siang tadi. aku akan mengambilkanmu makanan setelah itu kamu bisa minum obatnya".

Umar mengambil obatnya kemudian dia berikan kepada istrinya dan setelah itu dirinya makan siang sendirian.

Setelah makan, Umar meminta izin untuk kerumah mertuanya untuk mendiskusikan apa yang menjadi permasalahan rumah tangganya sejak awal.

setelah sampai, dia disambut hangat oleh sang mertua kebetulan mereka masih ada dimakassar jadi mereka bisa berbicara.

"Assalamu Alaikum", ucapnya memeluk sang mertua dan duduk bersama diruang keluarga.

"Apa gerangan nak Umar datang kemari??

"Aku hanya ingin meminta izin kepada Ayah untuk membawa istriku menemui lelaki yang dia cintai untuk bersama dan aku harap ayah mengizinkannya??".

Gibran dan Rina tersentak kaget dengan penuturan sang menantu, dia tidak menyangka menantunya itu bisa berbesar hati menyerahkan istrinya kepada lelaki yang sama sekali tidak pantas untuknya.

"Kamu yakin dengan keputusanmu nak??, bagaimana jika istrimu akan memilih lelaki itu dibandingkan kamu??".

"itu resiko ayah, aku tidak mungkin menahan istriku terus bersamaku, padahal dia menderita. aku menikahi dia untuk membahagiakannya, bukan untuk membuatnya menderita". Umar berkata dengan mata berkaca-kaca.

"Nak, lelaki itu sungguh tak pantas untuk anak kami. lelaki pengangguran dan tidak bertanggung jawab itu bukan menantu impian kami". Ucapnya dengan tenang berharap menantunya itu mengurungkan niatnya untuk membawa istrinya kepada lelaki itu.

"Apa maksud ayah berkata seperti itu??

"Lelak yang dicintai anak kami itu, anak yang tak punya masa depan, dia selalu memanfaatkan anak kami untuk dirinya , selain memanfaatkan materi, dia juga memanfaatkan relasi dan koneksi anak kami untuk mencari keuntungan pribadi, belum lagi dia tidak memiliki pekerjaan jelas, kuliah yang berantakan dan sangat tidak sopan". Ucap Gibran dengan rahang mengeras.

"ayah serius dengan apa yang ayah katakan??

"tentu nak, itulah alasan utamanya ayah menerima pinanganmu bukan orang itu, karena dia akan membuat anak ayah menderita. Ayah membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan tak kekurangan sedikitpun. Ayah hanya ingin ketika dia menikah, dia bersama dengan lelaki baik dan bertanggungjawab serta baik agama dan keluarganya dan semua itu ada padamu nak".

Umar menudukkan kepalanya sedikit tersanjung karena sang mertua membelanya.

"Aku akan membawanya lebih dahulu ayah, agar istriku mengetahui bagaimana lelaki itu sebenarnya agar dia tidak menyesalinya dibelakang hari. Ayah setuju??

"Kalau begitu terserah padamu nak, tapi ayah harap kamu tidak menyesali keinginanmu itu".

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!