NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:375.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#32. Paman Eric Sakit••

#32

Mobil yang dikendarai paman Eric, berhenti di lobi utama Jewelry Star. Perusahaan yang fokus membuat serta mendesain perhiasan mewah tersebut, kini semakin besar dan berkembang pesat, begitu pula dengan desain-desainnya. 

Mommy Bella merekrut secara langsung calon desainer-desainernya, mereka adalah para kawula muda dengan ide-ide yang segar dan cemerlang. Pastinya karya mereka pun akan bisa bersaing ketat di pasar global. 

Ini kedua kalinya Dhera melihat secara langsung, salah satu sumber keuangan milik keluarga besar sang suami. Setelah Rumah Sakit, kini perusahaan milik ibu mertuanya. 

“Jewelry Star ini, Daddy hadiahkan untuk Mommy beberapa hari setelah kami menikah.” Sambil berjalan, mommy Bella sedikit bercerita tentang awal mula ia memiliki Jewelry Star. 

Dhera menutup mulutnya yang nyaris menganga lebar. “Jangan kaget, Daddynya Anak-anak menghadiahkannya pada Mommy, karena saat itu Mommy begitu mencintai pekerjaan Mommy sebagai desainer perhiasan. Dan Dia juga tak mau Mommy bekerja diluar rumah, apalagi sampai mengabaikan keluarganya. Dengan kata lain, Dia pria yang posesif.” Mommy Bella terkekeh. 

“Daddy pria yang penyayang, Mom.” 

Mommy Bella mengangguk dengan wajah berbinar, “Sangat-sangat penyayang, Mommy yakin Danesh juga begitu.”

Dhera tersipu, karena benar-benar merasakan bahwa perkataan ibu mertua memang benar adanya.

Lift berhenti di lantai paling atas, “ini lantai tempat ruang kerja Mommy.” Mommy Bella kembali bicara. 

“Selamat Datang, Nyonya.” Sekertaris sekaligus asisten pribadinya langsung menyambut kedatangan mommy Bella. 

“Apa kabar, Maria?” 

“Baik, Nyonya.” 

“Kenalkan, ini menantu baruku.”

Maria menyambut uluran tangan Dhera. “Maria.”

“Dhera.” Kedua wanita yang kira-kira sebaya itu saling berkenalan. 

“Tuan Danesh menikah, kenapa Anda tak mengabari Saya?”

Mommy Bella duduk di kursi kebesarannya, “Resepsinya belum, nanti menyusul, kemarin acaranya terlalu mendadak, si Anak nakal itu nyaris membuat jantungku keluar dari tempatnya.” 

Sementara mommy Bella bercakap-cakap dengan Maria, Dhera sibuk melihat-lihat keseluruhan ruangan tersebut, untuk seseorang yang selama ini akrab dengan senjata dan kekerasan, ini adalah hal yang sangat-sangat baru bagi Dhera. 

Melihat beberapa pajangan termasuk cincin yang melingkar di jari manisnya saat ini, membuat Dhera semakin mengagumi sosok ibu mertuanya. Ternyata mommy Bella seorang wanita karir yang sukses, namun ia juga tetap bisa berperan menjadi ibu dan juga istri bagi anak dan suaminya. 

Setelah melihat-lihat ruangan kerja mommy Bella, serta mommy Bella menyelesaikan beberapa urusan pekerjaan. Dhera kembali diajak berkeliling, melihat secara langsung bagaimana perhiasan di desain tangan-tangan ahli, kemudian diseleksi setiap detail yang menonjolkan keindahannya. Lalu selanjutnya masuk ke ruang produksi masal, sebelum dilempar ke pasaran. 

Dan diakhir tour, mommy Bella melingkarkan sebuah gelang mungil nan manis, di lengan Dhera, “Cantik sekali.” Mommy Bella mengamati benda tipis yang kini melingkar di lengan menantunya. 

“Mom, apa ini?”

“Hadiah dari Mommy.” 

“T-tapi … Mom, yang kemarin saja belum sempat Ku Pakai,” cicit Dhera. 

“Tak apa, pakai saja lain waktu, bisa bergantian, bukan?” jawab mommy Bella enteng. “Lain waktu, mommy akan berikan lebih banyak lagi koleksi yang fantastis. Terutama sekali untuk calon cucu-cucu Mommy, pasti cantik sekali.” Mommy Bella mengusap perut Dhera untuk pertama kalinya. 

“Eh, emp … kalau mereka laki-laki?”

Mommy Bella manyun. “Tentu saja Mommy tetap menyayanginya.” 

Jawaban itu membuat Dhera berbinar senang. 

“Baiklah, ayo ke destinasi selanjutnya.”

“Heh?” 

Mommy Bella menyeret lengan Dhera meninggalkan Jewelry Star. 

•••

Tak ada yang paling menyenangkan selain berbelanja, itulah yang sedang mommy Bella lakukan saat ini. Ia mendatangi butik langganannya di Singapura, dan kali ini Dhera menjadi manekin yang mencoba semua pakaian serta gaun koleksi terbaru buatan seorang desainer ternama kenalan mommy Bella. 

“Ini … Aku mau semua,” ujar mommy Bella, dan segera 2 orang pegawai wanita membawa semua yang ditunjuk mommy Bella, ke kamar pas. “Aku Mau yang ukurannya sesuai untuknya.”

“A-aku … Mom? Tidak salah?” tanya Dhera gugup, Dhera pikir ibu mertuanya membeli deretan pakaian tersebut untuk dirinya sendiri, tapi rupanya? 

Mommy Bella hanya mengangkat kedua pundaknya dengan santai, ia kembali duduk sambil menikmati teh dan kudapan han disajikan sebagai service khusus untuk pelanggan VIP. 

Satu per satu Dhera mencoba pakaian-pakaian tersebut. Dhera berputar, melenggak-lenggok seperti model di catwalk, seperti permintaan mommy Bella. Lelah sungguh lelah, namun melihat mommy Bella tersenyum puas, entah kenapa Dhera pun bahagia. 

Hampir dua jam Dhera berada di butik, entah sudah tak terhitung berapa puluh pakaian serta gaun yang Dhera coba. Dan Akhirnya, “Bungkus dan kirimkan semua pakaian yang tadi dia coba.” 

Dhera cukup tercengang, “Mom, i-ini … terlalu banyak," cicit Dhera.

“Kenapa? Kamu tak suka?” Mommy Bella memastikan.

“Bukan … tapi …” 

Mommy Bella tersenyum melihat wajah gugup Dhera. “Tak perlu risih menerimanya, Mommy suka melakukannya.” 

“Baiklah, terserah Mommy saja.” Akhirnya Dhera pun pasrah. 

“Nanti kalau ada koleksi baju hamil segera kabarkan padaku, menantuku sedang hamil,” pinta mommy Bella, seakan-akan ia sedang membanggakan serta memamerkan kehamilan sang menantu. 

“Baik, Nyonya… dengan senang hati,” jawab manajer butik yang sedang bertugas. 

Mereka pun meninggalkan butik, “Mommy lupa, Kamu pasti lapar?” 

Dhera tersenyum, ia memegangi perutnya yang memang sejak beberapa saat lalu mulai bernyanyi. “Eh iya … begitulah.” 

“Maaf ya, Sayang.” Mommy Bella mengusap perut Dhera. 

“Iya, Oma,” jawab Dhera dengan menirukan suara anak-anak. 

Namun kenyataan tak seindah harapan, karena setibanya mereka di mobil, kondisi paman Eric terlihat tidak sehat. “Nyonya, maaf, sepertinya Saya sedang tidak sehat.”

“Hah, apa yang Kamu rasakan?” tanya mommy Bella panik, terlebih jarak Rumah Sakit juga cukup jauh. 

“Pusing, dan sedikit mual, mungkin asam lambung Saya sedang bermasalah,” jawab paman Eric. 

“Kita panggil ambulance saja,” usul mommy Bella. 

“Jangan Mom, biar aku saja.” 

“T-tapi … “

“Percaya padaku, Mom,” tutur Dhera mencoba meyakinkan mommy Bella. 

Dhera membantu paman Eric berpindah ke kursi penumpang, wanita itu memastikan safety belt terpasang dengan baik. Begitu pula safety belt mommy Bella. 

Dhera menghembuskan nafasnya, jantungnya sedikit berpacu cepat, karena sudah beberapa bulan ia tak mengendarai mobil. Apalagi kini ia membawa pasien, satu hal yang belum pernah ia lakukan. 

Mobil bergerak perlahan meninggalkan tempat parkir butik, dan segera setelah mobil berada di lintasan jalan raya … 

“Dheraaaaa … Mommy … masih … ingin … berumur … panjaaaaaaang!” 

Jeritan yang kalian pasti sudah tahu apa penyebabnya. 🤣🤣

Nyonya Bella, menantu yang tadi Anda pamerkan, memiliki kebiasaan yang tidak biasa. 

1
Marsiyah Minardi
Ga usah takut Marco, segalak galaknya Bu Rita ga bakalan makan manusia
Paling mulutnya yang rame macam petasan
Nar Sih
semagatt marco tunjukan rasa cinta mu buat dhesi ,dan terus lah berjuang dpt kan restu dri calon ibu mertua mu👍💪
Zahraputri Putri
kadang masih ingin ngakakk kalau ingat nama asli Marco🤭😂😂
Hasanah Purwokerto
Hihihiii...Skrg,,,hadapilah bu Rita Qomar,,tanpa perlu banyak drama...
Kamu msh cinta Dhesi kan...? Ayo benjuang lagi....
Cemungutz Qomar....😂😂😂😂😂
Hasanah Purwokerto
Typo ya kak...🤭🤭🤭
Alhamdulillah,,akhirnya Bu Rita sadar juga...
Eh....siapa gerangan yg diruangan dokter Gadisha...?
Sh
telur ceplok...besok mau bikin telur ceplok next Carlos ah... mumpung di kulkas ada jamur
Abz
jangan lari kamu Marco 😂
airhy_10
semoga Bu Rita merestui hub.mu qomar😁
Chusnul Zazah
Nah Marco pasti lgsg ciut itu nyali, padahal kemaren dah semangat saat ketemu bapaknya Dhesi??
Tenang saja Qomar atawa Marco Bu Rita kan gak tahu kalau kamu polisi yg hebat , anak buahnya kapten Danesh??🤔😇😇
Zeni Supriyadi
Jgn lari Marco Bu Rita pasti merestui kamu sm Desi soalkan kamu sdh jadi polisi dan temannya Danesh pula/Facepalm//Facepalm/
Rahmawati
hahaha Qomar langsung ciut liat mama rita
EmakKece
Qomarudiiiiiiiin ... /Joyful//Joyful//Joyful/
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
jngn lari kamu Qomarudin,ayo sungkem sm Bu Rita biar bisa balik sm Dhesi lagi.
Yayuk Bunda Idza
😅😅😅😅 sampai aq mengingat -ingat nama si Marcopolo ini, oh Qomarudin...bikin gemes kamu
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
penasaran dengan pertemuan Qomar dan bu Rita😂
winda
oalaaahh marco kena apes🤣🤣🤣
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
lagi melow melow..nongol lah si qomar thor 🤣🤭
Anjellita
lanjut thor
chloe
lanjut kak
Nur Azizah
jadi mewek kak author ikut sediihhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!