Cinta Satu Malam CEO

Arumi mengerjapkan matanya. Dia terkejut saat melihat ke sofa. Ternyata Arya sudah tidak ada di sofa. Arya menatap jam dinding. Waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam.

"Mas Arya pergi ke mana," ucap Arumi sembari menatap sekeliling.

Arumi turun dari tempat tidurnya. Setelah itu dia melangkah ke kamar mandi untuk mencari Arya. Namun Arya tidak ada di kamar mandi. Arumi kemudian keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Arumi terkejut saat melihat Fani masih ada di depan tivi ruang tengah.

Fani menatap Olivia dengan tatapan sinis.

"Mau ngapain kamu datang ke sini malam-malam?" tanya Fani.

"Aku mau mencari Mas Arya," jawab Arumi.

"Kak Arya pergi tadi."

Arumi terkejut saat mendengar ucapan Fani.

"Pergi ke mana?"

"Mana aku tahu. Harusnya istrinya dong, yang lebih tahu suaminya pergi ke mana."

"Tadi aku tidur, aku fikir Mas Arya juga tidur. Ternyata dia malah pergi."

"Arumi, kenapa sih kamu masih nggak sadar diri."

"Apa maksud kamu?"

"Arumi, Kak Olivia itu sudah kembali. Apa kamu masih mau bertahan dengan kakak aku. Lebih baik kamu pergi saja dari kehidupan kakak aku. Tinggalin Kak Arya dan cerai saja. Dari pada kamu makan hati terus. Karena Kak Arya lebih peduli pada Kak Olivia dari pada kamu."

"Fani, apa yang kamu bicarakan. Aku dan kakak kamu itu udah resmi menjadi suami istri. Dan Mama dan Papa juga sudah merestui kita."

"Tapi aku nggak pernah merestui hubungan kamu dengan kakak aku. Aku lebih mendukung Kak Arya kembali lagi dengan Kak Olivia. Karena mereka adalah pasangan yang serasi. Kalau diajak ke pesta orang-orang kaya, Kak Olivia nggak akan malu-maluin kayak kamu."

"Oliv, bisa ngak sih kita berdamai. Kita sekarang sudah menjadi keluarga. Aku tahu kamu membenci aku karena Jefri. Tapi kamu lihat sendiri kan sekarang, kalau aku nggak punya hubungan apa-apa sama Jefri. Dan aku nggak akan pernah merebut Jefri dari kamu. Karena aku sudah bersama kakak kamu."

Fani tersenyum kecut.

"Apa kamu fikir, aku akan membiarkan kamu bahagia bersama Kak Arya. Nggak Arumi. Aku itu nggak rela Kak Arya sama kamu. Gara-gara kamu, Kak Arya jadi berubah sama aku."

"Fani, aku ke sini nggak mau berdebat sama kamu. Aku ke sini cuma lagi nyari suami aku."

Fani bangkit dari duduknya dan mendekati Arumi. Dia kemudian menatap Arumi lekat.

"Kamu mau nyari Kak Arya. Mungkin saja sekarang Kak Arya lagi kangen-kangenan sama Kak Olivia. Kak Olivia kan sudah kembali sekarang," ucap Fani.

Arumi terkejut saat mendengar ucapan Fani.

"Apa kamu bilang?"

"Arumi, sudahlah Arumi. Jangan berharap banyak dari kakak aku. Dia itu cuma cinta sama Kak Olivia. Dan sadar diri, kamu itu cuma wanita pengganti. Dan sama sekali nggak pantas untuk Kak Arya."

Setelah bicara seperti itu, Fani kemudian pergi meninggalkan Arumi sendiri. Setelah Fani pergi, Arumi terduduk lemas di atas sofa. Dia berfikir, ucapan Fani memang benar. Arumi itu hanya wanita pengganti Olivia. Seandainya waktu itu Olivia tidak kabur, mungkinkah Arya akan menikahi Arumi.

Arumi menangis. Dia fikir, Arya saat ini sedang bersama Olivia di suatu tempat.

Arumi, berhentilah berfikir, kalau Mas Arya itu akan mencintai kamu. Selamanya kamu akan menjadi wanita pengganti yang tidak akan pernah mendapatkan cinta dan hati Mas Arya, batin Arumi.

Arumi mengusap air matanya.

"Seandainya Mas Arya ingin kembali lagi dengan dokter Via, aku harus siap kehilangan dia. Aku nggak boleh jatuh cinta sama Mas Arya," ucap Arumi pada dirinya sendiri.

***

Arya saat ini masih menemani Olivia di bengkel terdekat. Arya dan Olivia tidak mungkin meninggalkan mobil mogok Olivia di pinggir jalan. Karena ini sudah larut malam. Untunglah, masih ada bengkel yang buka tengah malam begini.

"Mas, makasih ya kamu sudah mau membantu aku membawa mobil aku ke bengkel," ucap Olivia.

Arya hanya mengangguk.

"Mas, aku minta maaf ya karena aku pergi pas acara pernikahan kita. Aku nggak ada maksud untuk ninggalin kamu. Aku hanya terprovokasi oleh vidio beberapa detik kamu saja."

Arya terkejut saat mendengar ucapan Olivia.

"Video apa Liv?" tanya Arya.

Olivia mengambil ponselnya dan memberikan ponsel itu pada Arya.

"Kamu lihat sendiri Mas. Aku nggak sanggup melihatnya lagi "

Arya membuka galeri ponsel Olivia. Arya terkejut saat melihat Vidio dirinya bersama seorang wanita. Namun vidio itu hanya video potongan saja. Entah kemana video yang asli itu.

Bukankah wanita ini Arumi saat bersama aku. Jadi benar, kalau ada orang yang sengaja menjebak aku dan Arumi malam itu. Siapa ya orang yang sudah berani berbuat seperti ini sama aku, batin Arya.

Arya menatap Olivia tajam.

"Dari mana kamu dapatin vidio ini Olivia?" tanya Arya sembari memegang ke dua bahu Olivia erat.

"Aku nggak tahu siapa yang mengirim video itu ke ponsel aku. Tapi sekarang aku hanya butuh penjelasan kamu soal vidio itu. Apa benar itu kamu? Atau cuma video rekayasa ? karena lelaki yang ada di dalam video itu, wajahnya mirip banget sama wajah kamu Mas," ucap Olivia yang masih penasaran dengan penjelasan Arya.

"Apa kamu nggak kenal sama orang yang sudah ngirim video ini ke kamu?"

"Itu dari nomer yang nggak aku kenal. Dan aku nggak bisa melacak nomer itu," bohong Olivia. Dia mencoba untuk melindungi Stefan dari kemarahan Arya.

Seandainya Arya tahu kalau video itu dari Stefan, Arya pasti akan sangat marah pada Stefan. Bisa saja dia akan memecat Stefan dari rumah sakitnya. Karena Stefan sudah menghancurkan hari pernikahan Olivia dan Arya dengan mengirimkan video itu ke Olivia.

Arya menghela nafas dalam. Mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu.

"Olivia, maaf. Karena aku nggak jujur sama kamu waktu kejadian malam itu. Waktu aku menghadiri pesta lajang seorang teman, ada seorang pelayan yang memberi aku minum. Dan setelah itu aku merasa pusing dan nggak ingat apa-apa lagi. Dan entah kenapa pas aku bangun, aku sudah bersama seorang wanita di kamar hotel."

Olivia menatap Arya lekat.

"Jadi benar, kalau itu kamu?"

"Iya Olivia. Ada orang yang sengaja jebak aku dengan menaruh sesuatu ke dalam minumanku. Dan aku nggak ingat apa-apa lagi setelah itu."

"Terus, apa kamu mengenali wanita yang bersama kamu malam itu?"

Arya diam. Dia tidak mungkin mengatakan kalau Arumi lah wanita yang ada di dalam video itu. Karena Arya tidak mau nama baik Arumi ikut tercemar.

"Aku nggak kenal siapa wanita itu. Karena aku juga nggak pernah ingat bagaimana aku melakukan hubungan satu malam itu."

"Atau jangan-jangan, kamu memang tidak pernah menyentuh wanita itu," ucap Olivia.

"Yah, begitulah Olivia. Aku tidak kenal sama wanita itu. Dan aku sampai saat ini juga nggak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu," bohong Arya. Padahal Arya tahu betul, kalau wanita itu adalah seorang wanita yang sekarang menjadi istrinya.

"Mas, jadi selama ini aku sudah salah paham sama kamu. Aku fikir, kamu sengaja tidur sama wanita karena kamu masih suka main wanita."

"Ya nggaklah. Aku sudah cukup umur untuk menikah. Untuk apa aku bermain-main lagi dengan wanita. Lagian, kenapa kamu harus pergi meninggalkan acara pernikahan kita. Kenapa kamu nggak minta penjelasan aku dulu tentang video itu."