~ Dinar tak menyangka jika di usianya yang baru tujuh belas tahun harus di hadapkan dengan masalah rumit hidupnya. Masalah yang membuatnya masuk ke dalam sebuah keluarga berkuasa, dan menikahi pria arogan yang usianya jauh lebih dewasa darinya. Akankah dia bertahan? Atau menyerah pada takdirnya?
~ Baratha terpaksa menuruti permintaan sang kakek untuk menikahi gadis belia yang pernah menghabiskan satu malam bersama adiknya. Kebenciannya bertambah ketika mengetahui jika gadis itu adalah penyebab adik laki lakinya meregang nyawa. Akankah sang waktu akan merubah segalanya? Ataukah kebenciannya akan terus menguasai hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
"ltu bener kan mantan calon bini elo? Maaf kalau enggelnya nggak bagus soalnya tadi rame banget tuh warung."
Akbar memperhatikan sebuah foto di ponsel temannya. Seorang teman memberitahukan padanya jka melihat sosok Dinar di sebuah warung makan yang letaknya tak jauh dari kampus.
"Elo ikutin dia setelahnya?" tanya Akbar tak percaya, bagaimana bisa Dinar yang sudah menjadi nyonya di keluarga kaya raya harus beli rames pinggir jalan.
"Ya enggaklah, gue lagi makan waktu itu. Tapi seenggaknya kita tahu sekarang, kalau calon bini elo itu nginep di sekitar tempat itu. Jangan jangan Dinar cuma dijadikan istri siri, cuma jadi bahan pelampiasan...kurang ajar juga itu aki aki!"
"Bantuin gue cari dia, gue yakin tempat tinggal dia ada tak jauh dari warung. Pulang dari kampus kita kumpulin teman teman. Cari rumah sewa atau kos disekitaran sini!" ujar Akbar, nyatanya sampai saat ini otaknya masih dipenuhi dengan gadis cantik yang pernah nyaris menjadi istrinya.
"Nggak usah macem macem, tuh aki aki bisa berubah jadi power ranger kalau elo usik dia!"
Akbar hanya diam, pada kenyataannya apa yang dikatakan temannya benar. Dia tidak punya kekuatan untuk melawan kekuasaan Wirabumi. Dia harus memutar otak agar bisa membebaskan Dinar dari sangkar emasnya. Pada akhirnya dia yakin apa yang sudah seharusnya menjadi miliknya akan kembali padanya.
"Elo udah denger kabar terbaru? Ririn udah daftar ke kampus kita."
"Ckk, bukan urusan gue!!"
Moodnya yang sudah 'menyala' seperti dipadamkan ketika mendengar gadis yang selalu mengganggu hidupnya akan ada satu kampus dengannya. Padahal ia sangat berharap jika Dinar-lah yang ada diposisi itu.
Satu jam lagi kelasnya baru dimulai, untuk mengisi waktu Akbar akhirnya pergi ke bengkelnya. Walau hanya bengkel kecil tapi ia mempunyai lima pegawai, dan hasil bengkel cukup untuk membiayai hidup dan kuliahnya.
Sampai dibengkel ia sedikit terkejut dengan adanya mobil mewah yang sedang dikerjakan satu pegawainya.
"Punya siapa?" tanya Akbar pada satu pegawai yang sedang menangani mobil itu. Tapi sang pegawai hanya menanggapi dengan dua bahu yang diangkat dengan tatapan pada plat mobil berwarna kuning di depannya.
"4 N 1 N D 1 T 4," gumamnya dengan dahi berkerut mencoba mengenali nama yang baru saja di bacanya. Tapi dia tetap tak bisa mengingat siap pemilik nama itu.
"Hati hati pegang barang kayak gitu, biasanya rewel yang punya," sambung Akbar sambil berlalu, ingin pergi ke dalam untuk menanyakan apa ada barang yang harus di beli hari ini. Biasanya barang keperluan bengkel dia sendiri yang membelinya.
"Kamu bilang apa barusan? Siapa yang lagi rewel? Ban mobilku bocor, dan dari tadi aku diam walau aku harus duduk bersama dengan sampah sampah itu!" seru seorang gadis dengan menunjuk kursi panjang yang didekatnya tertata botol kosong bekas oli.
Akbar menoleh ke arah suara, ternyata seorang gadis cantik berpakaian minim sedang berdiri di belakangnya. Topi lebar dan kacamata hitam yang dipakai seakan sedang menutupi identitas dirinya. Terlihat sangat norak!
Tapi Akbar seperti tidak asing dengan wajah gadis itu.
Sesaat kemudian keduanya kaget karena dikejutkan dengan sinar blitz dari kamera seseorang.
"Mba Anindita ya, baru ditinggal calon tunangan ternyata sekarang sudah punya yang baru. Berita ini pasti akan segera booming!"
"Hisshh sialan....ini gara gara kau!"
"K-kau Anindita? Kekasih dari Krisna Wirabumi?" lirih Akbar, Tuhan sepertinya sedang membantunya membuka jalan untuk menemui pemilik hatinya.
tidak pernah membuat tokoh wanitanya walaupun susah tp lemah malahan tegas dan berwibawa... 👍👍👍👍
💪💪