NovelToon NovelToon
Married With Ketos

Married With Ketos

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:48M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Mempunyai paras cantik, harta berlimpah dan otak yang cerdas tidak membuat Alsava Mabella atau gadis yang kerap di sapa Alsa itu hidup dengan bahagia.

Banyak yang tidak tahu kehidupan Alsa yang sesungguhnya. Mereka hanya tahu Alsa dari luarnya saja.


Sampai akhirnya kehidupannya perlahan berubah. Setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk menikahkannya di usianya yang terbilang masih sangat muda itu dengan lelaki yang sangat di kenalinya di sekolah.


Lelaki tampan dan juga memiliki otak yang cerdas seperti Alsa. Bahkan Dia juga menjadi idola di kalangan siswi di sekolahnya.


Mau menolak? Jelas Alsa tidak akan bisa. Bukan karena dia memiliki rasa, tetapi keputusan kedua orang tuanya adalah mutlak.

Follow ig riria_raffasya ✌️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Play Boy Tengil

Mobil Kia sampai di parkiran gedung yang akan diadakan pertandingan basket. Roni pacaranya juga sudah memberitahukan jika dia akan bermain melawan SMA Panca Jaya. SMA Alsa dan teman-temannya. Kia semakin semangat untuk melihat acara tersebut.

"Al, Cha!" panggil Kia antusias.

Alsa dan Icha menoleh ke arah Kiana secara bersamaan.

"Paan?" tanya Icha penasaran.

"Tau nggak nanti yang tanding SMA mana?" tanya Kia yang langsug mendapat gelengan kepala dari Icha.

Sedangkan Alsa masih menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi mobil dengan santai. Dia tidak begitu memperhatikan ucapan Icha dan Kiana. Alsa ngantuk dan juga capek.

"SMAnya doi lo kan?" tebak Icha membuat Kia mengangguk tetapi setelah itu juga menggelengkan kepalanya.

"Sama SMA kita tahu! lo beruntung banget bisa lihat Kak Verrel main nanti," jelas Kia membuat Icha melotot dan melonjak girang.

Icha senang karena bisa melihat kumpulan cowok-cowok tampan. Dimana Verrel tanding pasti di situ juga ada Gerald sahabatnya.

"Gimana muka gue? nggak kusut kan?" tanya Icha seraya merapihkan anak rambutnya.

Kia menggeleng, lalu menunjukan jarinya berbentuk 'OK'. "Lo udah cantik kok," pujia Kia membuat Icha tersenyum senang.

Keduanya lupa dengan Alsa yang tidak bersuara sedari tadi. Dan ketika mereka menoleh ke arah Alsava. Rupanya gadis itu sudah tertidur dengan ponsel yang tergeletak di atas perutnya.

"Astaga ni anak malah molor. Bukannya matanya jadi melek mai liat cowok-cowok cakep malah ngebo!" kesal Icha melihat Alsa yang sudah memejamkan matanya.

"Gue denger lo ngomong bege!" jawab Alsa kesal dan sukses membuat Icha terkejut dan langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

Kia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Alsa dan Icha.

"Masih hidup, kirain udah di alam mimpi," jawab Icha yang lagi-lagi mencibir Alsa.

Alsa tidak lagi menjawab. Dia sebenarnya sudah mengantuk, tetapi karena kedua sahabatnya terus saja berceloteh tadi. Membuat Alsa tidak sepenuhnya bisa tertidur dengan nyaman.

"Lo pada buruan deh kalau mau masuk. Gue tunggu sini," usir Alsa membuat Icha dan Kia melotot.

"Masuk dong Al. Nggak seru deh kalau lo di sini," pinta Icha.

"Iya Al masuk lah siapa tahu ada Digo nanti," cletuk Kia membuat Alsa seketika ingin muntah rasanya.

"Kalian duluan, entar kalau ngantuk gue udah ilang gue samperin deh," jawab Alsa yang sebenarnya memang masih malas jika harus keluar dari dalam mobil.

"Beneran ya lo, awas aja kalau nggak nyamperin kita!" ancam Icha membuat Alsa mengangguk malas.

"Duluan ya Al, kalau ada apa-ala hubungi kita," ucap Kia yang hanya mendapat anggukan kepala dari Alsava.

Icha dan Kia akhirnya masuk ke dalam tanpa Alsava. Dia masih berada di dalam mobil untuk melanjutkan tidurnya. Baru saja Alsa benar-benar akan tertidur. Telinganya dikejutkan dengan suara mobil yang baru saja datang dan parkir tepat di sebelah mobil Kia yang dijadikan Alsa untuk tidur.

Matanya menyipit saat melihat mobil di sebelahnya seperti tidak asing. Tetapi karena Alsa malas untuk mencari tahu, dia kembali memejamkan matanya.

Dan lagi-lagi telinganya dikejutkan dengan suara seorang wanita yang memanggil nama cowok yang dia kenali.

"Gerald!" teriak seorang cewek dari arah lain.

Alsava melotot menyadari jika mobil yang baru saja datang itu ialah mobil Gerald. Dan apa ini Gerald datang dengan baju basketnya? Apa Gerald juga akan ikut pertandingan basket malam ini? Pikir Alsava.

Bahkan malam ini Gerald terlihat sangat keren melebihi siapapun. Alsa yakin jika gadis-gadis di dalam sana melihat penampilan Gerald saat ini. Mereka akan semakin memuji cowok yang menurutnya alay itu.

Alsa masih mengamati interaksi diantara Gerald dan seorang cewek yang tidak dia kenali itu. Cewek itu berbeda dengan cewek yang pernah dia lihat waktu itu.

"Ternyata playboy tengil nih cowok," gumam Alsa masih dengan matanya terus mengamati Gerald dan cewek itu. Bahkan karena kedatangan Gerald. Rasa kantuk Alsa hilang begitu saja.

Alsa semakin kesal saat melihat Gerald dan cewek itu berjalan untuk masuk ke dalam. Entah dorongan dari mana tiba-tiba Alsa juga ikut keluar dan membuntuti mereka dari arah belakang.

Baru ketika Alsa mendengar suara teriakan dari para gadis-gadis yang meneriaki kedatangan Gerald, Alsa tersadar dengan dirinya yang tiba-tiba menjadi konyol untuk mengikuti seorang Gerald. Cowok yang menurutnya alay itu.

"Apa-apaan sih gue, bod*h-bod*h-bod*h!!" gumamnya kesal pada diri sendiri.

Alsa melirik ke arah Gerald yang sudah berada di pinggir lapangan. Banyak sekali teman-teman cowoknya yang sedang mengerubuninya. Juga beberapa cewek termasuk cewek yang tadi datang bersama Gerald.

Alsa berniat untuk kembali ke dalam mobil. Berada terus di ruangan itu malah membuat mood nya buruk. Alsa sendiri tidak tahu kenapa. Tetapi jika dia sadar, itu semua karena banyaknya gadis-gadis yang terus mendekati Gerald.

Langkahnya terhenti saat kedua sahabatnya memanggil namanya. "Alsa!" teriak Icha dan Kia semangat.

"Sial!" gumam Alsa kesal.

Dengan pelan Alsa menoleh ke arah kedua sahabatnya. Alsa tersenyum kikuk melihat kedua sahabatnya yang sedang menyuruhnya untuk menghampirinya.

"Cepetan sini!" teriak Kia dengan semangat, bahkan Roni yang biasanya alim sudah berada di sebelah Kia dengan seragam basketnya.

Dengan malas akhirnya Alsa menghampiri kedua sahabatnya. Dia duduk di sebelah Icha.

"Al tahu nggak ternyata Kak Gerald ikut main lho, sumpah gantengnya bertambah banget pakai laos basket gitu " ucap Icha dengan semangat memuji ketampanan Gerald.

"Apa gue bilang, malam ini itu malam keberuntungan buat lo Cha," timpal Kia membuat Icha merangkul Kia dengan semangat.

Iya keberuntungan bua kalian, buat gue mah bikin sakit mata aja Batin Alsa kesal sendiri.

"Al lo telepon Digo gih suruh dateng," usul Kia yang langsung mendapat anggukan kepala dari Icha.

"Males gue, ke sini juga mau lihat pertandingan basket kan buka mau pacaran?" jawab Alsa sekenanya.

Karena jujur saja, sejak Alsa melihat Digo dengan cewek lain. Alsa jadi malas untuk ketemu Digo. Jangankan untuk ketemu, kedua sahabatnya bahas tentang Digo saja Alsa malas. Hanya saja Alsa belum bercerita tentang hubungannya dengan Digo yang sedang tidak baik-baik aja.

"Tetapi sekalian melipir nggak papa lah Al, mumpung ada waktu ini," goda Icha membuat Kia mengangguk dengan setuju.

Sedangkan Alsa tampak malas membahas tentang cowok. Bahkan melihat Roni berada di sebelah Kia saja sekarang membuat mood Alsa bertambah buruk rasanya.

"Ron, lo mending pergi deh, tuh ngumpul sama temen-temen lo yang mau pada main!" usir Alsa membuat Kia dan Icha menatap Alsa aneh.

"Lo ngusir pacar gue Al?" tanya Kia yang mendapat gelengan kepala dari Alsa.

"Bukan ngusir, tuh lihat temen-temen lo di bawah udah pada ngumpul, kalau lo nanti sampai kalah dalam pertandingan pasti Kia juga ikut terlibat lho karena lo jadi nggak dengerin strategi apa aja dari tim lo," jelas Alsa membuat Roni mengangguk.

Apa yang dikatakan oleh Alsa menurut Roni memang ada benarnya. Bisa saja dia disalahkan jika timnya sampai kalah. Yang ada dibilang pacaran mulu nanti malah sama teman-temannya.

"Benar juga Alsa. By gue ke sana dulu ya nanti setelah selesai kita ketemu di parkiran," pamit Roni yang membuat Kia akhirnya mengangguk.

"Semangat By, I love you.. kalau capek nanti gue pijitin!" jawab Kia memberi semangat untuk pacarnya.

Roni mengangguk seraya tersenyum tampan. Tangannya mengacak rambut Kia dengan pelan. Lalu pergi menuju ke teman-teman timnya.

Alsa dan Icha saling bengong melihat keromantisan di antara Kia dan Roni. Bahkan mereka tidak malu sama sekali meskipun banyak orang di sekitar mereka.

"Ki," panggil Alsa membuat Kia menoleh ke arah Alsa.

"Gue nggak yakin deh kalau lo belum pernah ciuman sama Roni, lo pasti udah ngasih first kiss lo ke dia kan?" tebak Alsa membuat Kia tersenyum malu.

"Rahasia!" jawab Kia lantang dan sukses membuat Alsa dan Icha saling pandang dengan mulut ternganga.

1
Restihikari97
gak bisa di gapai 😂
Restihikari97
reno woi lah 😭
Widia😋
wih serunya kak👍🏻😋👍🏻
AISYAH MUFLIKHATUL SYARIFAH
Luar biasa
Restihikari97
bikin masalah Mulu nih Ninda 😒😠
Siti Ruwanti
Luar biasa
Restihikari97
mertua idaman 😍
Dewi Agustin
Luar biasa
Restihikari97
sweet banget loe Gerald
Restihikari97
Luar biasa
Restihikari97
ini mah mencari kesempatan dalam kesempitan 😂
Restihikari97
pasti si Ninda 😒
Nur Laely
Luar biasa
teamousse
penasaran
Restihikari97
emang enak di cuekin 😝
Neng Siti
Luar biasa
duoNaNa
hhh
duoNaNa
paham bener lo bim
duoNaNa
🤣🤣🤣🤣
Dede Mila
malu malu mau 😻😻😻😻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!