Aira Si Gadis Dingin

Beberapa Hari berlalu kini Aleta mulai kuliah kembali, tapi setiap pagi Aleta akan menjemput Aira dulu atau pun sebaliknya, Aira tidak mau Aleta pergi kuliah sendirian, dia takut sahabat yang sudah dia anggap seperti saudara itu akan di ganggu lagi oleh Lidia,

Awalnya keluarga Lidia dan kawan kawannya sempat mengadukan Aira ke Dekan, mereka tidak terima anaknya di perlakukan kasar oleh Aira, mereka menginginkan Aira di DO dari fakultas,

Namun Aira bukanlah sebodoh itu, Aira mengumpulkan bukti bukti perundungan Aleta dan bahkan beberapa mahasiswa lainnya, yang mendapatkan perundungan dari Lidia,

Dan akhirnya mereka mendapatkan skorsing dari fakultas,

Keluarga Lidia tidak terima akan hal itu, karena merasa dirinya juga donatur di fakultas tersebut, dan mengancam akan mencabut diri, tidak akan mau lagi menjadi donatur di universitas tersebut,

Dengan senang hati dekan menerima pengunduran diri dari keluarga Lidia, karena mereka merasa selalu di tekan oleh orang tua Lidia, karena tidak ada bukti mereka tidak bisa melakukan apa apa, lain cerita sekarang Dekan sudah mempunyai bukti dari Aira,

Mau tidak mau Lidia dan kawan kawannya menerima skorsing selama 1 bulan, dan mengerjakan tugas kuliah lebih banyak di rumah,

Hubungan Aira dengan kelurga Aleta pun semangkin dekat, Aira juga sering menginap di rumah Aleta, Mimi dan Jasmin sangat senang klau ada Aira menginap, karena Aira akan selalu memasak untuk mereka bahkan mereka belajar memasak dengan Aira,

Saat ini suasana dapur di rumah Aleta sangat ramai, karena mereka sedang belajar memasak, dan membuat kue di dapur itu,

"Dek, ini yang di masukin apa dulu, tepung apa telor?" tanya jasmin,

"Telor sama gula dulu kak, trus di mixer sampai mengembang, baru masukin tepung terakhir!" ucap Aira,

Tak lama terdengar suara sang Mimi berteriak memanggil Aira,

"Ai, ini di apain ucap sang Momi, yang ingin membuat Udang saos padang,

Aira pun buru buru membantu sang Momy,

Tak lama Aira juga di panggil oleh Aleta, untuk mengajari Aleta membuat puding,

Dengan sabar Aira mengajari ibu dan anak itu memasak,

"Non Aira sabar banget ya! coba aku yang di suruh bantuin masak kayak gitu, udah stres duluan!" ucap para maid di belakang,

"Ho oh mana cantik dan baik lagi, walau pun dia dingin, jarang bicara sama kita, akan tetapi, dia ngak pernah lancang sama yang tua kayak kita!" ucap maid lainnya,

"Bener kalau neng Aira bikin makanan atau beli dia tidak pernah pelit, selalu membagi kita dan bodyguar juga,

dan di anggukin oleh para maid lainnya,

sudah dua jam bertempur di dapur, akhirnya masakan mereka selesai juga,

Momy, Jasmin dan Aleta pergi kekamar masing masing untuk membersihkan diri mereka, namun tidak dengan Aira, dia membantu para maid membersihkan dapur yang sudah di acak acak sama ibu dan anak itu,

"Ih non Aira jangan bantuin, udah tinggalin aja, biar kami saja yang mengerjakan, non bersihkan badan, bentar laki tuan dan tuan muda pasti pulang!" ucap Bi Asih,

"Udah ngak pa apa Bi, santai aja, jangan panggil sana non dong!" rajuk Aira, panggil nama saja yah?'' pinta Aira melas

"Setelah Aira membantu maid, membersihkan dapur, barulah Aira masuk ke kamar dan membersihkan dirinya,

Tak lama setelah itu, para laki laki baru pulang dari kantor, termasuk kake surya,

Mereka menghampiri para wanita kesayangan itu ke ruang keluarga,

"Hay.... semua, kenapa kalian tidak menunggu kami di depan?" rajuk sang Dedy

"Sorry Ded, kami lelah?" ucap sang Momy

"Emang abis ngapain bisa lelah!" ucap Wiliam,

"Momy abis belajar masak, Jasmin belajar bikin kue, Aleta belajar bikin pudding?!" sang Momy semangat,

"pasti gurunya Aira!" ucap ke tiga lelaki beda usia itu,

"Iya dong, emang sama siapa lagi!" ucap Aleta cengengesan,

"Ya sudah sekarang kalian mandi, habis itu kita makan!" ucap Momy,

"Wokelah klau gitu, kita mandi dulu!"

ketiga cowok tersebut buru buru masuk kedalam kamar masing masing untuk membersihkan diri,

Karena memang perut mereka sudah lapar, dan juga penasaran dengan masakan para perempuan di rumah mereka itu,

Klau masakan Aira, mereka jelas tak akan ragu lagi,