NovelToon NovelToon
Jodoh Cantik Idola Kampus

Jodoh Cantik Idola Kampus

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Agashi 김나리

"boleh nggak, aku cium kamu?"

"aku ingin melakukannya malam ini denganmu"

WARNING!!!
JANGAN MENJIPLAK, MENGCOPY, MENYALINDAN APAPUN ITU. MARI SAMA-SAMA MENGHARGAI DAN MENGHORMATI KARYA ORANG LAIN.. MAKASIH

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Agashi 김나리, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Kondisi saat ini sudah kembali normal seperti sebelum ada masalah tadi.

Aldo sudah memberikan pengumuman untuk semuanya agar tak perlu mengkhawatirkan kejadian barusan. Dan itu semua karna ketidak sengajaan dari pembeli, bisa dijamin jualan Siska itu bersih dan tak ada tambahan bahan lainnya.

Aldo dan Siska tak mau memperpanjang masalah, biarlah hanya mereka dan teman-temannya yang tahu jika itu semua ulah Dea dan Tamara. Tapi jika kejadian itu terulang, bukan tak mungkin Aldo akan lebih tegas kepada mereka berdua.

"Makasih kak Aldo, kak Miko.. Kalian udah bantuin kita. Nggak tau deh kalo sampe kalian nggak ikut bantuin, mungkin kita udah tutup jualannya. Karna pasti nggak akan ada yang mau beli lagi" Anggi tersenyum.

"Lah gue nggak di sebut juga?" Raka mencebikkan bibir.

"Eh.. lupa gue! Kak Raka, makasih ya"

"Nggak ikhlas banget lo!" Raka melengos.

"Sekarang udah beres kan, kalo gitu kita balik dulu ya. Semangat jualannya" Aldo tersenyum dan mengedipkan mata untuk Siska.

Anggi yang melihat interaksi itu mulutnya tertanga. Baru kali ini Anggi melihat sang ketua BEM tersenyum manis seperti itu.

Selepas Aldo cs pergi, Siska dan Anggi balik ke stand lagi untuk menyiapkan jualan mereka menyusul Rendi yang sudah berada di dalam stand.

"Kok kak Aldo pake senyum-senyum segala sama lo? Jangan-jangan lo udah balikan sama dia ya?" Selidik Anggi.

"Apaan deh, nggak usah ngaco! Dah lah, fokus jualan aja. Tuh liat udah banyak yang ngantri"

Tak mau membahas yang lain, Siska mengalihkan pembicaraan agar Anggi tak terus menginterogasinya tentang hubungannya dengan Aldo.

Biarlah nanti kalau waktunya sudah memungkinkan, ia akan memberi tahunya.

"Bego banget kalian!! Bisa-bisanya ketahuan, terus gimana? Kalian nggak nyebut nama gue kan?" Viona dalam keadaan emosi.

"Tenang aja Vi, kita udah bilang maaf dan langsung cabut. Nggak ada nyebut-nyebut nama lo juga. Tapi, Aldo ngeri banget kalo lagi marah" Tamara bergidik.

"Bagus! Komisi buat kalian nanti gue tf, sekarang udah sana pada pergi. Gue mau nemuin Aldo dulu"

Viona melenggang pergi dari toilet, sedangkan kedua temannya itu masih tak percaya. Seperti jadi babu nya Viona saja, sudah selesai di pakai langsung dibuang.

Jam 16.00 bazar sudah tutup, Anggi dan Rendi pun sudah balik. Tinggal Siska yang sedang berjalan menuju depan kampus untuk menunggu sang suami.

Saat Aldo ingin masuk ke mobil, ia di cegat oleh sang pacar.

"Sayang.. Kamu mau pulang kok nggak ngajak aku? Kan aku masih di kampus nungguin kamu pulang" Viona memegang lengan Aldo.

"Apaan sih Vi.. Lo pulang aja sendiri, lagian kemaren juga lo pulang sendiri bisa kan?" Aldo yang tak suka langsung melepaskan tangan Viona kasar.

"Ke-maren.. Kan aku sama temen, sekarang temen aku udah pada pulang semua. Karna aku mau pulang bareng kamu, sayang" Viona merengek.

"Nggak peduli gue! Gue lagi ada urusan!" Aldo masuk ke mobil dan meninggalkan Viona yang masih bediri dengan raut muka kesalnya.

Sampai di depan kampus, terlihat Siska sedang berdiri sambil menunduk. Aldo mengklakson mobilnya agar Siska menengok.

Aldo membuka kaca mobilnya, agar Siska tahu jika suaminya itu sudah datang. Siska berjalan cepat dan menutupi mukanya untuk masuk ke mobil, agar tak ada yang melihat jika ia satu mobil dengan sang Ketua BEM.

"Lama banget sih! Sampe karatan gue!" Siska memanyunkan bibir.

"Iya maaf.. Tadi ada gangguan kecil di parkiran" Aldo tersenyum manis dan mengelus kepala Siska.

"Tumben lo ngajak pulang bareng, ada apa?"

"Nggak apa-apa, masa pulang bareng istrinya sendiri nggak boleh?" Aldo fokus menyetir dan sesekali menoleh ke arah Siska.

Sampai di apartemen, Siska masuk terlebih dahulu dan di susul Aldo.

"Gue taruh barang-barang dulu di kulkas, lo mandi duluan aja" Siska membawa kantong kresek berisi buah-buahan dan sayuran untuk persediaan makan mereka. Sebelum pulang tadi, mereka menyempatkan untuk berbelanja dulu.

Sementara Aldo masuk ke kamar terlebih dahulu untuk mandi, karna badan juga sudah lengket.

Tookkk

Tokkk

Tokkk

"Aldooo!!"

"Keluar kamu"

Siska mendengar ketukan pintu, ia mendekat dan melihat di layar smart door lock. Mulutnya ternganga, ia sangat kaget ketika yang berkunjung adalah Viona.

"Ngapain dia kesini?" Mulutnya di tutup menggunakan tangannya sendiri, Siska panik.

"Gimana nih?!" Siska mondar mandir di depan pintu.

"Aldo.. Iya, Aldo" Siska langsung berlari masuk ke kamar dan menggedor pintu kamar mandi.

"Al.. Buruan Al, keluar!" Siska sedikit berteriak takut Aldo tak mendengar.

Aldo keluar dengan hanya melilitkan handuk sebatas pinggangnya "apa sih? Kan gue lagi mandi, lo mau mandi bareng gue?" Aldo nyengir.

"Nggak penting!! Itu.. Itu diluar" Siska terbata-bata karna sangat panik.

"Kenapa di luar?" Aldo masih tak paham.

"Ada cewek lo dateng kesini?"

"Siapa?" Aldo masih loading.

"Siapa lagi lah! Viona!"

"Kok bisa dia kesini?" Aldo membuka lemari dan mengambil baju untuk ganti.

"Lo mau ngapain?" Siska menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Ganti baju lah, lo mau kalo gue keluar pake handuk doang?"

"Ya, tapi jangan disini juga.. Kan ada gue!" Wajah Siska bersemu.

"Emang kenapa sih? Kan kita udah sah jadi suami istri. Lo lupa?"

Setelah selesai ganti baju, Aldo langsung pergi ke depan. Sementara Siska mengamankan barang-barang yang sekiranya terlihat untuk di bawa masuk ke dalam kamar.

Kamar ia kunci rapat-rapat agar nanti Viona tak dapat mengecek ke dalam. Tapi, kalau Aldo dan Viona berbuat yang macam-macam gimana? Ah sudahlah, yang penting saat ini aman untuk Siska.

Aldo berjalan menuju pintu depan, kemudian ia membukanya. Terlihat Viona dengan muka kesalnya karna dari tadi tak di bukakan pintu. Belum di persilakan masuk, Viona sudah masuk terlebih dahulu.

"Kok lo main masuk aja sih! Gue belum ijinin lo masuk ya!" Aldo menutup pintu, takut ada yang mendengar dari luar.

"Kenapa sih sayang, aku kan mau main ke apartemen kamu.. Lagian kamu tadi main pergi gitu aja. Aku udah kangen sama kamu" Viona mendekat ke arah Aldo.

"Stop Vi!" Aldo berteriak.

Dari dalam kamar, Siska mendengar suara Aldo. Ada apa ini? Siska penasaran, tapi takut ketahuan juga. Sedari tadi di dalam kamar, Siska tak tenang.

"Kenapa sih sayang? Kamu kok udah berubah, kamu udah nggak cinta sama aku?" Viona mengeluarkan jurusnya, yaitu air mata buaya.

"Kenapa kamu diem aja Do? Bener kamu udah nggak cinta lagi sama aku?" Aldo masih tak menjawab.

Terdengar bunyi bel pintu, Aldo sedikit bernafas lega sebab ia bisa lari dari pertanyaan Viona. Tapi, siapa kali ini yang bertamu? Apakah kedua temannya itu?

"Mama??!!" Aldo seketika panik ketika melihat layar smart door lock, pasalnya selama ini mama nya tak tahu jika Viona adalah pacarnya. Terlebih sekarang Aldo sudah menikah dengan Siska, kenapa membawa perempuan lain masuk ke apartemennya.

"Siapa Do?" Viona mendekat.

"Mampus! Nyokap gue dateng!" Aldo mengacak rambutnya.

"Bagus dong.. Sekalian aku mau kenalan sama calon mertua" Viona sangat antusias.

"Aldo.. cepetan bukain, mama mau masuk!" Sang mama sudah tak sabar, kenapa lama sekali membukakan pintunya.

Mau tak mau, Aldo segera membuka pintu untung mama Arumi.

"Kenapa sih, lama banget!" Arumi langsung nyelonong masuk.

"Sore, tante.." Sapa Viona.

"Siapa kamu?" Arumi tak sadar jika di sofa ada Viona.

"Perkenalkan, saya Viona tante.. Pacarnya Aldo" Viona menjabat tangan.

"Pacar?" Arumi menoleh ke belakang. Aldo yang berada di belakang sang mama berpura-pura tak dengar.

"Jelasin Do! Bener, ini pacar kamu?" Aldo menarik tangan mama nya dan membawanya ke dapur untuk menjelaskan siapa Viona.

"Mama tenang dulu ya.. Aldo mau jelasin"

"Yaudah cepetan!" Mama Arumi sudah tak sabar.

"Bentar! Terus, mana menantu kesayangan mama? Kamu masukin pacar kamu ke apartemen, sementara istri kamu di telantarin?" Emosi Arumi meluap.

"Enggak ma.. Makanya mama tenang dulu, kan Aldo mau jelasin"

"Iya.. Buruan!"

"Jadi, tadi Aldo habis pulang sama Siska. Terus, tiba-tiba Viona dateng. Aldo juga nggak tau kalau Viona bakalan dateng ma. Terus sekarang Siska lagi di kamar, kayaknya di kunciin dari dalem. Dia takut kalo Viona bakal masuk"

"Kamu udah sering bawa dia masuk ke apartemen Do?" Arumi menginterogasi.

"Nggak lah ma, baru juga 2x itu pun cuma ngambil barang aku yang ketinggalan" jawab Aldo jujur.

"Terus, mau sampai kapan kamu pacaran sama dia? Kamu ini main-main sama pernikahan kalian?" Arumi merendahkan suaranya.

"Ya nggak lah ma.. Makanya, ini Aldo lagi cari cara buat mutusin Viona"

"Kasian sekali menantu mama.. Dia yang jadi istri kamu, tapi berasa jadi pelakor harus ngumpet-ngumpet segala. Kamu cinta nggak sih sama Siska, Do?"

"Ya iya lah ma.. Siska kan istri Aldo, pokoknya mama tenang aja" Aldo meyakinkan sang mama agar lebih tenang.

"Terus mana Siska.. Mama mau ketemu sama dia"

Aldo membawa mama Arumi ke kamar, dan mengetok pintu.

"Ini mama, sayang.. Bukain ya pintunya" Siska langsung membukanya saat mendengar suara sang mertua.

"Mama"

"Sayang.. Kamu lagi apa?"

"Mama, kapan kesininya? Udah dari tadi? Ini, Siska lagi beres-beres ma" maklum mereka berdua sibuk, jadi waktu di apartemen hanya digunakan untuk istirahat.

"Viona udah pulang Al?" Tanya Siska.

"Belum.. Aku kedepan dulu, mau suruh dia balik" Siska mengangguk.

Aldo kembali menemui Viona yang sedang duduk dan bermain hp.

"Lagi ngapain lo?" Aldo mengagetkan Viona yang sedang bertukar pesan dengan seseorang.

"Ng-gak ngapa-ngapain kok.. Kamu udah selesai ngobrolnya? Mana mama kamu?" Viona langsung menaruh hp nya di dalam tas dengan cepat.

"Ada di kamar gue. Sorry Vi, gue mau ada acara keluarga. Lo mendingan pulang aja"

"Kok gitu? Aku juga mau ikut ke acaranya boleh nggak?"

"Ngapain?" Aldo mengerutkan dahi.

"Sekalian biar lebih akrab sama keluarga kamu" Viona mendekati Aldo yang tengah berdiri.

"Maaf.. Tapi keluarga gue tampang preman semua. Kalo lo ikut, bisa-bisa balik tinggal nama doang!" Aldo berbohong.

"Serius?"

"Hmm.. Mendingan lo balik sana. Gue mau siap-siap dulu" usir Aldo.

"Iya deh! Eh sayang, aku lagi pengen beli tas keluaran terbaru. Tapi uang aku udah nggak ada"

"Terus? Kenapa?"

"Biasanya kamu langsung ngirimin aku uang. Ini udah seminggu kamu nggak tf aku" Tanpa malu, Viona meminta uang kepada Aldo.

"Maaf ya Vi, sekarang gue nggak lagi pegang uang" Aldo tak bohong. Pasalnya black card punya Aldo kan memang sudah dikasihkan ke Siska.

"Lagi pula, kalo pikir-pikir gue terlalu royal sama lo. Kita aja belum nikah, tapi gue udah nafkahin lo tiap minggu dan itu jumlahmya juga nggak sedikit. Sedangkan gue aja belum kerja"

"Kok gitu sih.. Terus aku gimana dong?" Viona merengek.

"Ya itu urusan lo! Udah ya, gue sibuk"

Aldo mendorong Viona agar cepat keluar dari apartemennya. Karna kalau semakin lama dibiarkan, Viona akan semakin melunjak. Aldo memang harus tegas, agar hubungannya dengan Siska tak hancur.

NEXT...

1
B'jo Prakasta
ge er ganknya
Kim Agashi 김나리: kenapa kak?
total 1 replies
Coke Bunny🎀
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
Kim Agashi 김나리: ayo kak baca sampai habis.. tungguin bab selanjutnya.. makasih sudah mampir ya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!