NovelToon NovelToon
Rujuk Atau Turun Ranjang

Rujuk Atau Turun Ranjang

Status: tamat
Genre:Cerai / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Dijodohkan Orang Tua / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Devina Putri Ananta berusaha menata hati dan hidupnya setelah bercerai dari suaminya, Arthur Ravasya Barnett. Perceraian yang terjadi lima tahun yang lalu, masih menyisakan trauma mendalam untuknya. Bukan hanya hati yang sakit, namun juga fisiknya. Terlebih ia diceraikan dalam keadaan hamil.

Devina dituduh berselingkuh dengan adik iparnya sendiri. Akibat kejadian malam itu, saudari kembar Devina yakni Disya Putri Ananta harus meninggal dunia.

"Menikahlah dengan suamiku, Kak. Jika bersama Kak Arthur, kakak enggak bahagia dan terus terluka. Maafkan aku yang tak tahu jika dulu Kak Reno dan kakak saling mencintai," ucap Disya sebelum berpulang pada Sang Pencipta.

Bayang-bayang mantan suami kini kembali hadir di kehidupan Devina setelah lima tahun berlalu. Arthur masih sangat mencintai Devina dan berharap rujuk dengan mantan istrinya itu.

Rujuk atau Turun Ranjang ?
Simak kisah mereka yang penuh intrik dan air mata 💋

Merupakan bagian dari novel : Sebatas Istri Bayangan🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Hasil Tes DNA

Dua minggu kemudian, Jakarta.

Sejak kejadian di Langham Residence, Arthur hanya mampu memandang Aaron dari kejauhan saat Devina menjemput sang putra di sekolah. Ingin mendekat pada Aaron maupun Devina, namun ada sesuatu yang menghalangi langkahnya. Ia masih maju-mundur.

Akan tetapi, rasa cemburu juga menyeruak di hati Arthur kala beberapa kali melihat Reno datang ke sekolah Aaron bersama Devina. Ketiganya tampak serasi seperti ayah, ibu dan anak yang berbahagia.

Reno dan Devina sepakat tidak memberitahu pada pihak keluarga mereka jika bertemu Arthur di pesta malam itu yang berujung kejadian di apartemen.

"Ayah Leno," panggil Aaron.

"Hai, jagoan Ayah. Hap..." Reno membalas sapaan Aaron dengan melambaikan tangan penuh senyuman lalu menangkap tubuh malaikat kecil itu dan mengangkatnya ke udara.

"Haha... ayah, aku malu dilihat teman-teman."

"Biarin, ayah enggak peduli. Yang penting Aaron bahagia,"

"Sudah, ayo masuk ke mobil." Devina pun bersuara pada Reno dan Aaron yang masih asyik berdiri di dekat gerbang sekolah.

"Hai, Aaron." Salah seorang teman sekolahnya bernama Vano membuka kaca mobil lalu menyapa putra Devina tersebut yang tengah digendong Reno.

"Hai juga, Van." Aaron membalas sapaan Vano.

"Bukankah kamu enggak punya ayah. Apa dia calon ayah tirimu?"

Wajah Aaron seketika berubah cemberut. Senyuman bocah tampan itu pun hilang. Mood yang tadi ceria mendadak sirna menjadi gelap gulita. Aaron hanya terdiam dan mengunci mulutnya. Sebab, ia mendadak malas berbicara untuk saat ini.

"Bye, Aaron." Vano memutuskan berpamitan pergi begitu saja seraya tersenyum smirk. Ia menutup kaca mobilnya dan berlalu dari area sekolah. Vano termasuk salah satu teman sekolahnya yang sering membully dengan alasan karena Aaron tak punya ayah.

"Sudah, jangan didengerin. Teman seperti itu tak perlu Aaron dekati. Nanti hati Aaron tambah sakit. Cari teman lain yang baik dan tulus sama Aaron," tutur Reno.

Devina yang melihat hal itu, semakin didera rasa bersalah pada Aaron. Walaupun Aaron dikenal berparas tampan, dari keluarga yang berpunya serta pintar di sekolah, namun bocah kecil itu memiliki label lain yang tersemat di pundaknya yakni punya ibu yang pernah mengalami depresi berat hingga tak pernah merasakan kasih sayang dari ayah kandungnya sehingga terkadang dibully di sekolah.

Pernah Devina menyuruh Aaron pindah sekolah tapi sang putra menolaknya. Ia sudah betah dengan para guru dan teman lainnya yang menurut Aaron baik padanya. Devina pun mengalah dan tak memaksanya.

"Ayo katanya kita mau pergi jalan-jalan ke mall," ajak Devina sengaja mengalihkan perhatian Aaron yang berubah lesu gara-gara ucapan teman sekolahnya tadi.

"Aaron mau pulang aja!" seru Aaron.

"Loh, katanya kita mau makan di restoran Solabahagia, tempat favorit Aaron. Terus beli buku sama mainan di Toys Domdom," bujuk Reno seraya mengingatkan rencana mereka siang ini yang memang akan jalan-jalan bersama.

"Aaron mau pulang!" teriak Aaron seraya mendengus sebal.

Devina pun memberi kode pada Reno untuk mengiyakan saja permintaan Aaron daripada sang putra tantrum di lingkungan sekolah. Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan pulang ke rumah dan tak jadi pergi jalan-jalan ke mall.

☘️☘️

Rumah Sakit, Jakarta.

Hari yang dinanti Arthur pun tiba. Ya, hari ini adalah pengumuman hasil tes DNA dari kedua rumah sakit yang Arthur percaya untuk melakukan hal itu secara rahasia.

Sesuai saran dari Tommy bahwa perihal tes DNA, Arthur akhirnya menjalani pada dua rumah sakit berbeda. Second opinion seperti ini sangat diperlukan untuk keakuratan hasil.

Saat ini dirinya sudah berada di rumah sakit kedua untuk meyakinkan diri apakah hasil yang disodorkan padanya akan sama seperti rumah sakit yang pertama atau tidak.

Arthur membaca ulang kertas hasil tes DNA antara dirinya dengan Aaron.

Dinyatakan bahwa DNA atas nama Aaron Dewa Ananta dengan Arthur Ravasya Barnett seratus persen cocok. Dengan demikian, Arthur adalah ayah biologis dari Aaron.

"Jadi Aa_ron betul putra kandungku, Dok?" tanya Arthur dengan nada terbata-bata pada dokter yang melakukan pemeriksaan.

"Betul, Pak Arthur. Seratus persen cocok maka Aaron adalah anak kandung Anda," jawab sang dokter.

Arthur yang masih tak percaya, ia menanyakan kembali perihal kesuburannya dengan memberikan rekam medisnya. Dokter pun menjelaskan bahwa permasalahan kesuburan Arthur bukan kategori vonis mandul. Arthur masih bisa membuat istrinya hamil dengan metode alami. Walaupun butuh terapi dan waktu. Bukan berarti ia tak mampu membu*ahi sang istri secara alami.

Kemungkinan itu masih ada, walaupun kecil. Tuhan sudah menjawabnya. Dengan rajin terapi dan kegigihan Devina bersama Arthur sebelum terjadi petaka itu, kemungkinan kecil dari harapan mereka yang ingin mendapat keturunan akhirnya dijabah oleh Tuhan dengan menitipkan benih cinta keduanya di rahim Devina.

Usai pembicaraan tersebut, Arthur keluar dari ruangan dokter dengan langkah g0ntai dan perasaan yang tak dapat dijabarkan. Ada rasa bahagia, namun juga penyesalan tiada tara yang begitu sesak di dada.

Seketika gerombolan rasa sebah berbalut penyesalan, menggulung-gulung di hatinya bagaikan ombak dahsyat. Langkah kakinya terasa berat untuk sekedar berjalan apalagi berlari merengkuh serta memeluk mantan istri dan putranya yang sudah ia ragukan kehadirannya di masa lalu.

Puzzle-puzzle ingatan saat ia meminta Devina menggugurkan kandungannya karena meragukan benihnya sendiri, kini menghujam sukmanya. Bagai menusuk jantungnya sendiri dengan belati yang sangat tajam. Perih dan luluh lantak.

Entah bagaimana nasibnya andai di masa lalu janin yang menjadi calon anak kandungnya sendiri, berhasil digugurkan ?

Mungkin Arthur akan memilih untuk mengubur dirinya sendiri di liang lahat akibat rasa penyesalannya.

"GUGURKAN BAYI ITU !!" pekik Arthur kala itu.

"Astaghfirullah hal adzim. Istighfar, Mas. Ini anakmu," ujar Devina sesenggukan menahan perih di wajah dan juga batinnya.

Lalu bayangan Aaron ketika salah masuk ke dalam kamarnya yang berada di Singapura pun kembali muncul dalam ingatannya saat ini.

Tangan malaikat kecil itu mengelus lembut perut Arthur. Nyess...

"Cepat sembuh ya, Om. Jangan cakit lagi peyutnya," gumam Aaron seraya tangan mungilnya terus meng33lus lembut perut Arthur. Hal yang sama seperti yang biasa dilakukan Devina pada dirinya kala ia sakit perut.

"Ayah Leno," panggil Aaron.

"Hai, jagoan Ayah."

Pagi tadi ia melihat Aaron memanggil Reno dengan sebutan ayah. Sungguh sekarang ini hatinya sangat perih. Putra kandung yang seharusnya memanggil dirinya ayah, justru memanggil orang lain dengan sebutan ayah. Terlebih lelaki itu adalah Reno yang notabene menjadi rival sekaligus mantan kekasih Devina.

Di lorong rumah sakit yang sepi, tubuh Arthur perlahan limbung ke lantai dalam kondisi terduduk. Ia menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya. Ia menjambak rambutnya sendiri seperti orang frustasi. Air matanya tak mampu dibendung. Luruh tanpa disuruh dan kini membasahi pipinya.

"Aku yang salah, Dev. AKU YANG SALAH !!" teriak Arthur dengan suara yang menggelegar seraya memukul dadanya sendiri. Arthur berteriak berkali-kali bahwa dirinya yang salah dan sangat menyesal. Bahkan urat-urat di lehernya tampak jelas terlihat.

"Aaron, putraku. Maafkan Papa, Nak. Hiks...hiks...hiks..." jerit Arthur di sela isak tangisnya.

Penyesalan. Yang kini bercokol di hatinya.

Jangan pernah sia-siakan orang yang kamu sayangi. Karena penyesalan akan datang setelahnya. Dan mungkin saat kamu menyadarinya, sudah terlambat.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Puji Rahayu
sepertinya mulai ketebak....Mr x yg di ponsel Lisa .....adalah Reno....Reno bekerja sama dengan Lisa ... utk memisahkan Arthur dan Devina....dari awal mereka berdua sdh bekerja sama ...dr mulai Reno dan Devina di temukan di hotel.... pasti hasil kerja sama antara Reno dan Lisa🤔🤔🤔
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
suaminya othor berarti menghargai usaha istri meskipun kita yg sebagai emak² kadang ga enakan malah ya untungnya suami ga rewel ya thor.👍😄
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
ending yang bahagia.👍
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
ya ampuunn keluarga kocak.😄
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
gakgakgakk... Arthur puasa lagi, sabar ya penganten tahan dulu.😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
hadeuuhh ada saja gebrakannya lg panik nyari Reno malah pake acara papah Dion ketinggalan sehala.😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
jd kasian Reno kalau krn udah ngalah moga cepet dapat pengganti Davina ya Ren.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
ternyata oh ternyata si biang keroknya bukan Reno, aku salah sangka.🤭
selamat Arthur, Devina kalian rujuk lg
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
aneh kamu Devina ga tega sama ponakan sendiri tapi tega sama anak sendiri yg terpaksa merestui kamu nikah sama Reno, harusnya selidiki kenapa anakmu ga suka sama Reno padahal dr kcil dia kenal sama Reno jd perlu dipertanyakan lah
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
pada egois tanpa berpikir ada anak yang jd korbannya terutama papah Dion, Reno sekarang Devina ngambil keputusan tanpa mikir dulu mental anak gimana.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
arthur ceroboh trlalu percaya tanpa belajar dr yg sudah²
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
hadeuuhh si biang kerok Reno sama anak kecil saja ga bisa lembut apa lagi tar sudah jd ayahnya Aaron lebih ga bisa kontrol lg tuh sifat dominannya
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
hmmm... semoga cepat terkuak dalangnya.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
wkwkkw... Arthur nekat juga perjuangin Devinanya, sama kayak cemburunya waktu.masih suami istri sampe kdrt😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
mending jujur saja Dev, biar ga tambah rumit masalahnya
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
Reno arogan juga ga jauh beda sama Arthur di masa lalu
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
jangan² Reno sekongkolan sama Lisa kutu kupret lg buat misahin trs Devina, Arthur ga bs bersatu.🤔
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
nyesel jg percuma Arthur apa lagi kamu sampe bertunangan dgn orang lain sebelum mendapatkan jawaban atas semua tuduhan kamu sama Devina rasanya egois sekali... kamu bisa mudahnya nerima tunangan sementara Devina dalam masa depresinya sangat tak adil pkrn sumber masalahnya adalah kamu yg ga percaya di awal sama Devina
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
biang keroknya si Lisa kutu kupret kayaknya makanya Artur sama Devina cerai.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
syukurlah Arthur gercep semoga kamu ga nyesel krn dulu pernah kdrt sekaligus ga percaya sama Devina jadi jgn ganggu lg krn kamu jg sudah bertunangan dgn Lisa tanpa mikir panjang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!