semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecelakaan
Lalu Tiara mengambil ponsel dari dalam tas tangan mahal nya dan menelfon,setelah panggilan tersambung dengan senyuman dingin Tiara berkata....
"Lakukan,"
Lalu Tiara pun menutup telfon dan berjalan pergi sambil mengenakan kaca hitam dan tersenyum puas.sedangkan di sisi lain.Aldi dan Novi yang sudah melakukan check in,bersiap masuk ke dalam pribadi milik Aldi dan lepas landas....
*******
(Di perusahaan)
Revan tiba-tiba merasa firasat buruk,entah mengapa ia merasa seperti Novi akan pergi meningalkan nya,dan ia pun memutuskan untuk menelfon telefon mansion....
"Dimana istriku?" tanya Revan setelah panggilan tersambung.
"Tuan,Nona tadi pagi beliau sudah berangkat ke luar negeri,katanya ada kerjaan mendadak," jawab kepala pelayan dari seberang ponsel.
"Kenapa tidak menelfon ku?" tanya Revan malah sambil meremas kuat ponsel yang ada di tangan nya.
"Ma~maaf Tuan,tapi Tuan kan tidak mengizinkan Nona memiliki nomor ponsel Tuan,dan Tuan pun melarang kami untuk memberikan nya," ucap kepala pelayan terbata-bata.
Tut...tut...tut...dengan marah Revan mematikan ponsel begitu saja,lalu menelfon Irvan untuk mencari tau kemana tujuan Aldi dan Novi,lalu kembali mematikan ponsel....
Brakkkkkk!
"Sial! Ini semua gara-gara aku," umpat Revan sambil menggeprak meja sambil mengusap wajah nya dengan kasar.
Tak lama pintu ruangan terbuka dan terlihat Irvan berjalan masuk ke dalam ruangan,dan menghampiri meja kerja Revan....
"Tuan.Nona dan Tuan Aldi berada pergi ke negara S,karna anak perusahaan disana sedang mengalami masalah," lapor Irvan sesuai informasi yang ia dapat tadi.
"Kita akan kesana," putus Revan bangkit dari duduknya.
"Tapi Tuan,kita ada rapat penting sebentar lagi," cegah Irvan.
"Tunda saja dulu," ucap Revan.
"Tidak bisa Tuan.kalau kita tunda meeting kali ini maka perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar,kita bisa berangkat sore hari nya Tuan," jelas Irvan.
Revan pun mempertimbangkan perkataan Irvan,lagian mereka sudah gagal mendapatkan proyek itu,dan kalau tidak menghadiri meeting ini,maka perusahaan akan mengalami kerugian besar-besaran....
"Baiklah.selesai meeting ini,dan kita berangkat,"
Revan kembali duduk dengan nafas memburu kasar,sedangkan Irvan langsung keluar dari ruangan dan melalukan tugas nya....
******
(Sore hari nya di negara S)
Pesawat pribadi yang di tumpangi oleh Aldi dan Novi akhirnya mendarat dengan selamat di negara S,dan mereka pun di jemput,dan pergi meningalkan area bandara....
"Kita ke hotel sekarang," perintah Aldi sambil fokus menatap layar laptop milik nya.
Novi yang baru pertama kali melakukan perjalanan ke negara S,hanya duduk terdiam di samping Aldi sambil menatap ke arah jalanan,namun Novi mengerutkan kening,saat mereka sudah melewati hotel mewah yang sudah mereka pesan namun mobil terus melaju tampa henti,karna khawatir Novi pun menoleh ke arah Aldi....
"Tuan,hotel mana yang akan kita tempati?" tanya Novi.
"Kita-" Aldi menghentikan perkataan nya,saat menyadari mobil kalau mobil yang mereka tumpangi sedang menuju ke luar kota,lalu memberi tanda kepada Novi agar Novi tetap tenang.
Deg...jantung Novi langsung berdetak tak karuan setelah melihat tanda dari Aldi,dan sekarang dia pun tau kalau ada yang tidak beres dengan driver nya.....
"Ehem! Sepertinya kita akan menginap di villa yang ada di tepi pantai," dehem Aldi pura-pura tenang,sambil mengirim tanda darurat kepada polisi.
Setelah selesai,Aldi pun perlahan melepaskan sabuk pengaman,lalu dengan cepat mencekik leher si driver dari belakan mengunakan seat bell.....
"Aaakkkkhhh!" ringis driver itu meronta.
Bruuukkk! Brakkkkk!
"Novi,cepat kendalikan mobil!" teriak Aldi sekuat tenaga menahan seat bell.
"Tapi Tuan-"
"Cepat!"
"Baik,"
Novi bangkit dari duduk nya,lalu dengan susah payah berpindah ke depan mobil,karna saat ini mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan di jalanan....
"Akkkhhhh! Mati kalian berdua," erang sang driver mencoba melepaskan diri dari seat bell yang ada di tangan Aldi,lalu menendang dada Novi yang hendak meraih setir mobil.
Bruuukkk!
"Ugh!" ringis Novi.
Novi pun terpental jauh kebelakan dan menabrak pintu mobil.melihat itu Aldi langsung marah,dan berusaha menarik pria itu ke kursi belakan dan mereka pun mulai berkelahi di kursi penumpang mobil,sedangan mobil itu terus melaju tampa driver....
Novi dengan susah payah kembali bangkit sambil memegan dada nya.lalu berpindah ke kursi driver dan mengendalikan mobil,namun Novi yang seumur hidup nya tidak pernah menyetir mobil menjadi kebingunan mencari rem mobil....
"Mungkin yang ini," gumam Novi menebak,lalu menginjak pedal dengan kuat,namun yang diinjak Novi bukan pedal rem,melainkan pedal gas.
Membuat kecepatan mobil itu bertambah lebih kencang.menyadari itu Aldi berteriak lagi di sela-sela perkelahian nya....
"Injak pedal rem Novi!"
"Baik!"
Novi pun membungkuk dan kembali menebak.beruntung mobil yang mereka tumpangi adalah mobil BMW M otomatis,jadi hanya memiliki dua pedal di bawa sana,lalu Novi pun kembali menginjak pedal sesuai naluri nya,dan....
Ciiiiitttttt
Brakkkkk! Brakkkkk! Bruuukkk!
Mobil itu rem secara mendadak terban diatas udara dan jatuh.lalu berguling diatas aspal beberapa kali,dan akhirnya menabrak pembatasan jalan dan hancur....
(Bersambung)