Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Baby duduk bahagia di pangkuan Mommy nya, ia terus bergandengan tangan dengan sang Daddy sepanjang perjalanan menuju perusahaan milik Daddy nya.
“Ini tempat Daddy kerja.” Ucap Calvin sambil menunjuk bangunan tinggi yang berada tidak jauh dari jalanan yang di lalui mobil yang di tumpanginya.
Mata Vanila dan Baby seketika berbinar, mereka berdua mendongakan wajahnya untuk melihat ujung bangunan itu di kaca mobilnya.
“Gadung itu milikmu, sayang.” Ucap Calvin sambil mengusap pucuk kepala putrinya.
“Wahh Baby kamu sangat beruntung Nak, punya Daddy yang sangat kaya.” Ucap Vanila jujur dengan gembira ia membanggakan sang putri yang akan menerima kekayaan ayahnya.
“Mommy juga pasti dapat gedung dari Kakek.” Ucap Baby polos, Vanila langsung menoleh ke arah Baby dan tersenyum pahit.
Baby yang sadar jika Mommynya tidak bahagia ia pun langsung memeluk wanita yang sudah ia anggap sebagai ibu kandungnya sendiri.
“Mommy tenang saja, gedung itu milik kita berdua.” Ucap Baby tanpa berpikir panjang. Vanila langsung tertawa dan memeluk sang putri.
“Makasih sayang.” Ucap Vanila lalu menghujani pipi Baby dengan kecupan.
“Daddy juga mau.” Ucap Calvin yang sejak tadi menatap ke samping pada kedua perempuan yang asyik berbicara berdua itu.
“Daddy mau di sun Mommy?” Tanya Baby polos, namun Vanila malah memelototi suaminya itu sampai membuat Calvin susah menelan salivanya.
“Gedung itu milik kita bertiga.” Ucap Calvin akhirnya, Baby tanpa aba-aba langsung memeluk Calvin.
Mereka pun akhirnya sampai di loby, asiten Erwin dengan cepat keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Nyonya Vanila.
“Baby! Sayang tunggu jangan lari.” Teriak Vanila saat hendak turun dari mobil, Baby lari tepat saat pintu mobil itu di buka oleh Erwin.
Ya, Baby sangat senang hingga berlari menuju pintu utama gedung itu, ia berhenti tepat di depan pintu. Karena bingung melihat kerumunan orang yang sedang menatap ke arahnya.
Vanila yang langsung mengejar Baby langsung jongkok di depan Baby.
“Sayang jangan lari seperti itu, Mommy takut kamu jatuh.” Ucap Vanila denga. Nafas terengah-engah.
Sementara calvin baru turun dari mobil, pria itu berdiri menatap ke arah istri dan anaknya sambil mengancingkan jas yang ia kenakan.
“Nyonya tas nya ketinggalan.” Ucap Erwin sambil mengambil tas milik Vanila dan hendak melangkah melewati Calvin yang masih berdiri di samping mobil.
“Jangam sentuh tas istriku.” Ucap Calvin ia menarik tas milik Vanila yang di pegang Erwin.
Erwin hanya diam saja saat tas kecil milik Vanila di ambil tuannya, ia lalu berdiri di belakang Calvin dan berjalan saat Calvin mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama perusahaanya.
Vanila mulai kewalahan karena Baby sudah menariknya masuk ke dalam lebih dulu, meninggalkan Calvin yang masih berada di luar.
Para jajaran direksi yang sudah siap menyambut kedatangan tuannya langsung menundukan hormat pada Calvin saat hendak melewati pintu utama, begitu juga para kariawan yang diam-diam sengaja datang untuk melihat istri big bos.
Sejak Calvin di kabarkan sudah menikah dan memiliki anak, tidak ada satu pun yang tau wajah sang istri seperti apa bahkan namanya saja sangat tertutup rapat mengenai informasi kehidupan big bos di perusahaanya.
Karena itulah saat tau jika istri yang tuan akan berkunjung, para jajaran direksi terutama mereka dengan sigap menyambut kedatangan istri tuan Calvin, begitu juga dengan para kariawan yang sangat penasaran pada istri tuannya itu.
Karena banyak sekali berbagai gosif yang menyebar di penjuru kantor tentang Calvin mengenai kebenaran statusnya yang sudah menikah.
Wajar saja, Bella tidak pernah di kenalkannya pada publik karena wanita itu sudah mengurung dirinya sebelum mereka menikah.
“Selamat pagi tuan.” Ucap seluruh orang, Calvin hanya mengangguk kecil matanya terus tertuju pada Vanila dan Baby yang sedang menikmati interior perusahaan miliknya.
Mereka tak segan membicarakan Calvin di depannya wlau mungkin Calvin tidak mendengar, tapi melihat Calvin hanya membawa tas seorang wanita saja sampai membuat para kariawannya berbisik saling memuji dan memuja sosok suami idaman seperti Calvin.
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan