GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 31
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Pagi menjadi siang,siang menjadi sore dan kini hari sudah malam. Emir melihat nadien yang sudah kelelahan ,mereka dari tadi hanya diam dan saling tatap saja. Menikmati momen berdua dengan tatapan cinta yang mendambakan sesuatu yang lain,hasrat dan gairah yang menjadi satu .
"sayang,kamu terlihat lelah ya. Pesta nya ngak sampe malam kok,kita masuk duluan yuk" ucap Emir yang sudah berdiri dan menggandeng tangan nadien tanpa menunggu jawaban dari Nadien, dia sudah membawa nadien menuju kamar .
Kamar nadien sudah disulap menjadi kamar pengantin yang mewah,semua hantaran yang diberikan oleh ibu Melati juga sudah tersusun didalam sana . Nadien menatap seluruh kamar nya yang terasa berbeda,apalagi ada AC dia aa padahal selama ini kamar nadien hanya memakai kipas saja.
Entah kapan ibu melati mengubah seluruh isi kamar nya,padahal selama ini kedua orang tua nya juga ibu Melati selalu bersama-sama. Sehingga apa pun yang dilakukan oleh ibu Melati,dia pasti tau .
"Sayang,kok bengong? sini duduk dekat aku " ucap Emir yang sudah duduk dipinggiran tempat tidur, dia menepuk tempat tidur samping nya dengan pelan .
Nadine berjalan mendekati Emir,dia masih belum berani menatap wajah Emir sama sekali karena takut jika Emir akan menerkam nya. Entah kenapa dia jadi ketakutan,padahal saat di ruang ganti semua nya terjadi begitu saja.
Nadien tersentak saat merasakan tubuh nya sudah terduduk di atas pangkuan emir,emir menarik tangannya hingga dia berada di posisi sekarang ini .
"kau harum sekali hhmmm,aku suka " ucap Emir yang kini memeluk tubuh nadien dari belakang dan mengecup leher belakang milik nadien dengan lembut,memberikan tanda cinta disana .
"Ssshhh.....emir,geli aaah" ucap Nadine yang memang merasa geli disekitar leher nya, dia juga merasa perih karena merasakan gigitan kecil dibelakang nya.
"Kamu masih punya hutang sama aku " ucap Emir dengan tegas,wajah nya masih menempel di leher belakang nadien membuat tubuh nadien tegang .
Nadien mengernyitkan dahi nya cukup dalam,dia tidak pernah punya hutang sama sekali. Apalagi dengan Emir,pria yang baru beberapa kali dia temui dan kini menjadi suami nya .
"Hutang apa ? jangan ngadi-ngadi deh" tanya nadien dengan ketus,dia berusaha melepaskan diri dari pelukan liar pria yang berstatus suami dadakan nya ini.
Tangan emir sudah mulai merayap kemana-mana,mencari tempat yang enak untuk di remas dan dijamah nya. Dia mengangkat tubuh kecil Nadine dan membalikan nya ,sehingga wajah mereka bertemu.
"kau sudah melihat seluruh tubuh ku,tapi aku belum sama sekali. Hanya merasakan nya saja " ucap Emir dengan nafas yang sudah memburu .
Nadien terkejut mendengar nya,dia menatap tak percaya dengan apa yang dia dengar. Siapa yang melihat tubuh nya ? Kapan ? pertanyaan itu terus terngiang di dalam kepala nya, dia merasa terkejut juga bingung hingga akhirnya dia menanyakan langsung.
"kapan? Aku ngak pernah melihat tubuh mu sama sekali,jangan bicara yang ngak masuk akal " jawab Nadine dengan kesal.
"malam itu,saat kau menolong ku . Kau melihat semua nya dalam keadaan sadar,sedangkan aku saat itu sedang gak sadar sama sekali " jelas Emir dengan wajah sedih nya
Sleeeeessss
Wajah nadien memerah,dia bingung harus mengatakan apa lagi. Karena memang dia melihat nya ,tapi itu juga bukan mau nya sepenuh nya . Dia hanya korban dari kegilaan emir saat itu,jadi kenapa harus dia yang berhutang ?.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘