NovelToon NovelToon
Bunga Yang Layu Di Hati Sahabat

Bunga Yang Layu Di Hati Sahabat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: icha14

Judul: Bunga yang Layu di Hati Sahabat


Sasa dan Caca adalah sahabat karib sejak SMA. Mereka selalu bersama, berbagi impian, tawa, dan bahkan tangis. Sasa, yang dikenal lembut dan penuh kasih, melanjutkan hidupnya dengan menikahi Arman setelah menyelesaikan kuliah nya, pria yang selama ini menjadi cinta sejatinya. Sementara itu, Caca, yang masih berjuang menemukan cinta sejati, sering merasa kesepian di tengah gemerlap kehidupannya yang tampak sempurna dari luar.

Namun, retakan mulai muncul dalam hubungan persahabatan mereka ketika Caca diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan Arman. Perselingkuhan ini dimulai dari pertemuan yang tak disengaja dan berkembang menjadi ikatan penuh godaan yang sulit dipadamkan. Di sisi lain, Sasa merasa ada sesuatu yang berubah, tetapi ia tak pernah membayangkan bahwa sahabat yang paling dipercayainya adalah duri dalam rumah tangganya.

Ketika rahasia itu terungkap, Sasa harus menghadapi penghianatan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icha14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadiah di Tengah Harapan

Sasa sibuk di dapur sejak pagi. Ada sesuatu yang berbeda pada dirinya hari itu. Wajahnya tampak lebih cerah, senyum kecil menghiasi bibirnya setiap kali ia melirik kalender di dinding dapur. Ia telah menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk Arman, sebuah kejutan yang sudah ia pikirkan sejak beberapa hari terakhir.

Pagi itu, Sasa pergi ke pasar membeli bahan-bahan masakan kesukaan Arman. Ia memilih daging sapi terbaik untuk steak, kentang segar untuk mashed potatoes, dan beberapa lilin kecil untuk menciptakan suasana romantis. Di sudut meja, terdapat sebuah kotak kecil berwarna biru muda, isinya adalah kunci dari kejutan besar yang akan ia berikan malam itu.

Saat memasukkan bahan-bahan belanjaannya ke lemari es, Sasa berhenti sejenak dan memegang perutnya yang masih datar. Perasaan hangat menjalari hatinya. Bayangan tentang seorang bayi kecil dalam gendongannya membuatnya tersenyum. Ia masih tak percaya bahwa impian mereka untuk memiliki anak akhirnya menjadi kenyataan.

“Aku harap Mas Arman suka kejutan ini,” gumamnya sambil menyeka tangannya pada celemek yang dikenakannya.

Malam itu, rumah Sasa berubah menjadi tempat makan malam romantis yang hangat. Meja makan dihias dengan taplak putih, lilin-lilin kecil menyala di tengahnya, dan bunga mawar merah menghiasi vas mungil. Sasa juga menggantungkan lampu-lampu kecil di sudut ruangan untuk menambah suasana hangat.

Ia mengenakan gaun sederhana berwarna pastel, riasannya minimalis namun memancarkan kecantikan alaminya. Sambil mengatur piring dan gelas di atas meja, ia sesekali melirik jam di dinding. Waktu menunjukkan pukul 19.00, dan Arman akan segera pulang dari kantornya.

Sasa menyusun langkah-langkahnya dengan hati-hati. Setelah makan malam, ia akan memberikan kotak kecil itu kepada Arman, dan di dalamnya, ia telah menyiapkan sebuah alat uji kehamilan dengan dua garis merah yang menjadi bukti bahwa ia sedang mengandung.

Arman tiba di rumah tepat waktu. Ia tampak sedikit lelah, tetapi wajahnya berubah cerah ketika memasuki rumah dan melihat suasana yang telah Sasa siapkan.

“Wah, ada apa ini? Kok romantis sekali malam ini?” tanyanya sambil mencium pipi Sasa.

Sasa hanya tersenyum, menuntunnya ke meja makan. “Aku cuma ingin kita makan malam bersama dengan suasana yang sedikit berbeda. Kan sudah lama kita nggak makan berdua seperti ini.”

Arman mengangguk, senyumnya tak pernah lepas. Ia duduk di kursi yang telah Sasa siapkan, dan mereka memulai makan malam dengan percakapan ringan. Sasa merasa gugup, tetapi ia berusaha menjaga agar suasana tetap santai.

Setelah makan malam selesai, Sasa membersihkan piring sambil memberi kode pada Arman untuk tetap duduk di kursi. Ia kemudian muncul kembali dengan membawa kotak biru kecil yang telah ia siapkan.

“Aku punya sesuatu untukmu, Mas,” katanya sambil menyerahkan kotak itu kepada Arman.

Arman mengerutkan kening, penasaran. “Apa ini, Sa? Kok serius sekali?”

“Buka saja dulu,” jawab Sasa dengan senyum yang tak bisa ia sembunyikan.

Arman membuka kotak itu perlahan. Saat melihat isinya, ia terdiam sejenak. Kemudian, matanya membesar, dan senyuman lebar muncul di wajahnya. Ia menatap Sasa dengan mata berkaca-kaca.

“Sa... Ini beneran? Kamu... kamu hamil?” tanyanya dengan suara bergetar.

Sasa mengangguk pelan, air mata mulai mengalir di pipinya. “Iya, Mas. Aku hamil. Aku baru tahu beberapa hari lalu, tapi aku ingin memberitahumu dengan cara yang spesial.”

Arman bangkit dari kursinya dan memeluk Sasa erat-erat. “Alhamdulillah... Ya Allah, terima kasih! Sa, kamu nggak tahu betapa bahagianya aku sekarang.”

Pelukan itu penuh dengan kehangatan dan kebahagiaan. Mereka berdua menangis, tetapi kali ini bukan karena kesedihan, melainkan kebahagiaan yang tak terlukiskan.

Bagian 4: Malam yang Penuh Harapan

Setelah kebahagiaan itu mereda, mereka duduk di sofa, berbicara panjang lebar tentang rencana mereka ke depan. Arman tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Sasa atas keberanian dan keputusannya untuk mencoba lagi.

“Kamu tahu, Sa, ini adalah mimpi yang selalu aku tunggu-tunggu. Aku berjanji akan menjadi suami dan ayah yang lebih baik. Aku ingin anak kita tumbuh di keluarga yang penuh cinta,” kata Arman dengan suara penuh tekad.

Sasa mengangguk, merasa lebih yakin dengan keputusan yang telah mereka ambil. “Aku juga ingin kita menjalani ini bersama-sama, Mas. Aku tahu perjalanan ini nggak akan mudah, tapi aku percaya kita bisa melaluinya.”

Malam itu, mereka menghabiskan waktu dengan merencanakan hal-hal kecil untuk menyambut anggota keluarga baru mereka. Mereka berbicara tentang nama bayi, warna kamar, hingga kebiasaan-kebiasaan yang ingin mereka tanamkan sejak dini

Hari-hari berikutnya menjadi lebih penuh warna bagi Sasa dan Arman. Meskipun tantangan tetap ada, mereka merasa bahwa kehadiran bayi ini membawa semangat baru dalam hubungan mereka. Arman menjadi lebih perhatian terhadap kebutuhan Sasa, memastikan ia mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak terlalu lelah.

Sasa, di sisi lain, merasa lebih tenang dan bahagia. Ia mulai membayangkan masa depan mereka sebagai keluarga kecil yang bahagia. Setiap kali ia merasakan perubahan kecil pada tubuhnya, ia merasa lebih terhubung dengan bayi yang ada di dalam rahimnya.

Namun, mereka juga tahu bahwa ini baru permulaan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan, baik secara fisik maupun emosional. Mereka memutuskan untuk menghadiri kelas parenting bersama dan berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin untuk memastikan kehamilan berjalan dengan baik.

Penutup

Kehadiran bayi dalam hidup mereka bukan hanya menjadi simbol cinta, tetapi juga harapan dan komitmen baru. Sasa dan Arman belajar bahwa hubungan yang kuat tidak hanya dibangun dari cinta, tetapi juga dari usaha, pengorbanan, dan kesediaan untuk terus memperbaiki diri.

Malam kejutan itu menjadi titik balik dalam hubungan mereka, membawa mereka ke babak baru yang penuh dengan kebahagiaan dan tantangan. Kini, mereka menantikan hari-hari ke depan dengan hati penuh rasa syukur dan semangat untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi buah hati mereka.

1
Ani Aqsa
ceritanya bagus.tp knapa kayak monoton ya agak bosan bacanya..maaf y thor
Lili Inggrid
lanjut
✨HUEVITOSDEITACHI✨🍳
Wuih, nggak sabar lanjutin!
Android 17
Terharu sedih bercampur aduk.
Mắm tôm
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!