Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Bantuan
Khanva berlutut dihadapan Khayra, ia menangis, berulang kali Khayra memintanya untuk berhenti tetapi ia sudah sepanjang hari berlutut dibawah, Kenzo membiarkan apa yang dilakukan Khanva, Kenzo sudah menceritakan apa yang terjadi pada Khayra. Selama ini Kenzo bisa merasa tenang meninggalkan keluarganya karena ada Khanva yang selalu mengawasinya, kini dia kecolongan tentu saja Khanva bersalah.
Menurut hukum Kenzo harusnya dia sudah dibunuh, apalagi yang dialami majikannya sangat berat, jika tuan besar tau pasti tidak akan ada toleransi sebesar Kenzo berikan padanya. Kenzo tidak melaporkan pada ayahnya apa yang terjadi pada adiknya, jika tau Kenzo khawatir ayahnya akan menginjakkan kaki kekota ini lagi dan melanggar janji yang ia ucapkan pada ibunya.
Saat terjadi perceraian, Anggraini sangat marah hingga tidak ingin melihat Harry lagi, untuk memenuhi keinginan sang istri, Harry Abriano berjanji untuk tidak pernah menginjakkan kaki kekota ini kecuali Anggraini menginginkannya kembali, apapun yang terjadi Harry tidak boleh muncul didepan Anggraini lagi, itu adalah janji Harry pada Anggraini setelah mereka bercerai.
Khanva keluar kamar setelah berlutut sehari, lututnya mati rasa, Kenzo duduk ruang tamu menonton tv, hari ini Kenzo yang menjaga Khayra dirumah, Anggraini pergi bekerja. Khanva berjalan lalu berlutut didepan Kenzo.
" Tuan muda, maafkan aku." katanya menyesal, ia tidak pernah ceroboh seperti sekarang, itu membuktikan bahwa ia menganggap remeh saat diminta menjaga Khayra, itu adalah penyesalan terbesar Khayra.
" Kau sudah mengatakannya ratusan kali hari ini." kata Kenzo tanpa menoleh.
" Tuan muda, sekarang apa yang harus dilakukan?" Kenzo menoleh padanya.
" Apa?"
" Tuan muda tidak akan mengungkap kematian tuan muda Kenza lagi?" tanyanya ragu. Kenzo terdiam tidak bisa menjawabnya, ia memiliki banyak pertimbangan sekarang.
" Aku memiliki saran jika tuan muda ingin mendengar." kata Khanva takut.
" Katakan."
" Membawa Yura datang kesini." Kenzo memijit pelipisnya karena berdenyut mendengar perkataan Khanva.
" Tidak..." kata Kenzo.
" Tuan muda, dia bisa diandalkan dan juga dia paling menyayangi tuan muda."
" Karena itulah aku tidak ingin dia datang, Jika dia melihat aku terluka sedikit saja ia menjadi tidak terkendali, dia bisa membunuh siapa saja, yang ditakutkan adalah dia akan membuat kolam darah lain dikota ini." kata Kenzo, Khanva terdiam, memang benar bahwa Yura adalah terkuat diantara mereka, dia adalah bawahan Harry yang lahir dari tentara pembunuh terbaik yang dilatih, dia tidak banyak bicara tetapi banyak bertindak.
Khanva saat melihatnya akan merinding karena dia benar-benar kejam tetapi dia bisa diandalkan, tidak akan ada yang bisa menyentuh majikannya jika ada didekatnya.
Baru mereka akan berbicara tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Khanva berdiri lalu membuka pintu, dia terkejut lalu mempersilahkan orang itu masuk, Kenzo terkejut saat sosok itu muncul dihadapannya.
" Kenapa kau ada disini?" tanya Kenzo. pria itu membungkuk memberi hormat pada Kenzo.
" Tuan muda." katanya. Kenzo tidak tau apakah harus menangis atau tertawa melihat orang ini datang, Kenzo langsung menatap curiga pada Khanva.
" Khanva..." teriak Kenzo, Khanva segera berlutut dan bersujud memohon maaf, sekarang Kenzo tau kenapa ia tiba-tiba membahas Yura ternyata Khanva sudah melaporkan hal ini pada Harry dan meminta Yura untuk membantu. Khanva mengutuk Yura karena ia baru melapor dan dia langsung datang, Khanva ingin menangis harusnya Yura datang beberapa hari kemudian bukan langsung datang.
Kenzo menarik nafas berat, Yura menghampiri Kenzo. " Tuan muda tidak perlu khawatir, Yuri masih disana menemani Tuan besar." katanya yang mengira bahwa tidak ada yang menjaga ayahnya disana padahal Kenzo terlihat khawatir karena kehadirannya, mendengar itu Kenzo hampir menangis.
" Berapa orang yang datang?"
" Saya sendiri, Jika tuan muda membutuhkan banyak saya bisa memanggil mereka semua kesini."
" Ibuku akan membunuh kalian semua dengan racun jika kalian kesini, Khanva adalah toleransi terbesarnya kini kau datang ibuku bisa mengamuk, dia sangat benci mafia."
" Maaf." katanya bersalah, Kenzo menatap Yura lalu menahan senyum melihat Yura bersalah.
" Saya jamin, keselamatan nyonya Anggraini dan nona Khayra tidak akan terulang lagi seperti kemarin, tuan muda bisa tenang menyelidiki kembali kasus tuan muda Kenza."
" Berapa persen?".
" delapan puluh persen."
" Sebanyak itu?" celetuk Khanva, segera ia menutup mulutnya saat ditatap oleh Yura.
" Tuan muda, tuan besar mengatakan bahwa Jika saya disini Khanva harus pulang."
" Hah? Kenapa?" kata Khanva terkejut.
" Karena kau gagal." Kenzo menatap pada Yura.
" Dia tidak akan di bunuhkan?" kata Kenzo menatap Yura, jika Yura berbohong Kenzo tidak akan mengizinkannya.
" Tidak akan, saya jamin dia tidak akan dibunuh, tuan besar sudah berjanji karena itu saya bersedia kesini." Kenzo menghela nafas lega, ternyata Yura masih punya hati nurani pada Khanva, Khanva merasa lega jantungnya serasa berhenti saat diminta untuk pulang saat mendengar Yura ia juga lega. Khanva mengemas barangnya, dia harus pulang hari ini setelah dijelaskan oleh Yura.
Yura menjelaskan ia memiliki beberapa orang yang akan menjadi pasukan bayangan yang menjaga Khayra dan Anggraini, Kenzo tidak perlu khawatir dengan keselamatan keluarganya lagi, pasukan itu tidak akan muncul atau disadari keluarganya selama tidak ada yang mengancam, keselamatan mereka dapat dijamin karena mereka orang yang profesional.
Sore hari Anggraini datang dan melihat orang lain dirumah ini Anggraini bingung, tetapi pada akhirnya ia mengerti bahwa itu pasti orang dari putranya, Kenzo tidak menyembunyikan apapun jadi ia menceritakan siapa orang yang baru datang, ia orang dikirim ayahnya untuk melindungi Kenzo, ibunya dan Khayra tidak perlu khawatir jika Yura kecolongan dan kejadian yang dialami Khayra terulang kembali Kenzo berjanji ia tidak akan menyelidiki kasus Kenza lagi dan nyawa Yura menjadi taruhan.
Keadaan Khayra sudah membaik, ia sudah bisa berjalan pelan-pelan, ia melihat orang lain dirumah ini lalu bertanya dimana Khanva, Kenzo menjelaskan bahwa dia bertukar tempat dengan Khanva supaya rumah ini tidak penuh, Khayra mengangguk saat dijelaskan oleh kakaknya. Mereka makan bersama, Yura menolak karena ia tidak boleh satu meja dengan majikan, karena desakan Khayra akhirnya Yura bersedia setelah mendapat tatapan tajam Kenzo.
Sudah hampir sebulan sejak kejadian itu, tidak ada pergerakan apapun, ini adalah masa bertenang sebelum badai. Semua orang melakukan aktifitas seperti biasa, Han, Adriana dan Calvin sesekali datang menjenguk Khayra dirumah, mereka bertiga saat melihat Yura merasa heran karena Yura benar-benar sangat tampan hingga bisa menarik perhatian tetapi wajahnya yang dingin membuat orang takut untuk mendekatinya.
" Apa dia oplas? tanya Han pada Kenzo, Yura pura-pura tidak mendengar, Kenzo sudah memperingatkan bahwa dikota ini tidak bisa asal membunuh, dan mereka adalah teman Kenzo jadi Yura hanya bersikap tidak perduli apapun yang mereka katakan. kadang Yura kesal apa yang mereka lontarkan seperti wajahnya sangat cantik, dia tidak tampan tetapi cantik, dia tidak cocok menjadi mafia, dan semua itu keluar dari mulut Ketiga teman Kenzo, jika tidak ingat dia ingin membunuh ketiga orang ini karena menyinggungnya.
Kini Khayra sudah pulih, ia sudah beraktivitas seperti biasa, ia tidak trauma seperti yang dikatakan oleh dokter hanya saja Khayra kadang sedih mengingat Zavino yang melindunginya, saat itu pilihan adalah antara Zavino atau dia yang akan mati, Jika Zavino bersedia memohon ampun maka Khayra yang akan dibunuh, jadi Zavino mengerti keadaan itu karenanya ia memprovokasi pembunuh itu untuk melindungi Khayra.
Khayra sudah menceritakan pada Kenzo bahwa dia diculik pada hari dimana akan ditayangkan berita itu, dia tidak ingat bagaimana ia bisa diculik, dia terbangun saat berada dalam gudang tua, dan disebelahnya sudah ada Zavino, Khayra melihat wajahnya seorang pria sekitar berumur 30an dan memiliki luka sobek disudut bibirnya, Khayra tidak bisa menceritakan bagaimana Zavino disiksa, ia akan menangis histeris jika menceritakan bagaimana Zavino disiksa.
Kenzo mengundang Han, Adriana dan Calvin datang kerumahnya, setelah mereka berkumpul Kenzo mulai menceritakan tentang surat yang ditinggalkan Kenza, ia memperlihatkan alamat juga foto dan tulisan tangan, mereka terkejut setelah melihat itu. Satu foto mereka sudah mengetahui lokasinya yaitu perkampungan nenek yang tidak sengaja ditemukan kini tinggal 2 tempat tinggal lain yang tidak diketahui lokasinya.
Calvin mengatakan bahwa ia pernah melihat sebuah tempat salah satu difoto itu, ia menjelaskan bahwa ia pernah pergi kesana, jadi mereka setuju untuk pergi ketempat itu hari ini. Calvin menjelaskan bahwa tempat itu adalah desa mati yang berada dikota, disebut desa mati karena banyak penduduknya sudah pindah dan hanya meninggalkan bangunan yang tidak terpakai, hanya beberapa yang tetap tinggal disana karena tidak rela untuk pindah.