Evelyn hanya seorang gadis desa yang pergi merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Beruntung sekali karena dia mendapat pekerjaan di Mansion Revelton, keluarga kaya nomor satu di Spanyol.
Namun siapa sangka ternyata kedatangannya malah membawa petaka untuk dirinya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam Belas
Sumpah demi apapun Clara merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia. Sayangnya tanpa Clara ketahui suaminya itu telah bermain api dengan wanita lain yang tidak lain adalah Eve, seorang gadis yang sudah ia tolong sebelumnya.
Jika saja dia tahu apa yang telah dilakukan Keineer di belakangnya pasti wanita itu akan menarik kembali setiap ucapannya. Clara semakin mengeratkan pelukannya pada Keineer dia tersenyum bahagia dan sesekali memejamkan kedua mata, Clara merasakan hidupnya begitu sempurna mendapatkan suami seperti Keineer.
... ---...
Lift yang membawa Eve dan Carol meluncur dengan cepat. Kali ini Eve tampak begitu cantik dengan celana high waist berbahan jeans yang dipadukan dengan atasan crop top berwarna putih sangat cocok sekali dengan proporsi tubuhnya yang mungil namun seksi.
Eve juga memakai topi berwarna hitam dan tas selempang kecil untuk menunjang penampilannya. Carol lah yang membantunya memilihkan pakaian karena Eve memang tidak tahu cara berpakaian orang-orang kaya di kota. Sepertinya mulai sekarang dia akan membiasakan diri untuk menikmati hidupnya sebagai selingkuhan dari pria kaya raya nomor satu di Spanyol.
Karena setelah dipikir-pikir ucapan Carol waktu itu ada benarnya juga, tidak ada yang bisa Eve lakukan selain menikmatinya kemewahan ini.
Pintu lift terbuka setelah Eve dan Carol tiba di lobi apartemen banyak orang berlalu lalang yang akan pergi dan kembali ke apartemen tidak sedikit juga ada sebagian sanak saudara pemilik apartemen yang berkunjung. Sehingga keadaan apartemen mewah di Spanyol tersebut sangatlah ramai.
Carol berjalan sedikit lebih depan untuk melindungi Nonanya. Carol sengaja merentangkan kedua tangannya sebagai bentuk perlindungan bagi Eve agar orang-orang itu mengerti bahwa wanita cantik yang sedang berjalan di belakangnya tersebut bukanlah orang sembarangan. Eve merasa canggung diperlakukan seperti itu namun gadis cantik itu tetap akan mencoba untuk membiasakan diri.
Bukannya Eve tidak tahu diri tapi menyesali apa yang sudah terjadi tidak akan bisa mengubah apapun. Cepat atau lambat masa depan Eve juga akan hancur tidak ada lagi yang bisa dia jaga berikut semua bagian tubuhnya yang sudah diklaim oleh Keineer. Maka untuk saat ini dia akan memilih untuk menerima apa yang terjadi padanya
"Lihatlah wanita itu cantik sekali."
"Iya dia terlihat begitu cantik."
"Apa dia orang penting?"
"Apa dia salah satu personil girlband?"
Carol diam-diam mendengar bisikan-bisikan orang di lobi mengenai Eve. Carol menyetujui ucapan para wanita yang membicarakan Nonanya. Karena penampilan Eve saat ini memang terlihat seperti anggota girlband. Carol memang sengaja memilihkan pakaian yang cocok dengan usia belia Nona Mudanya. Kecantikan Eve semakin bertambah dengan pakaian pilihannya, pantas saja tuannya bersikeras menjadikan gadis belia tersebut sebagai selingkuhannya. Jika Carol menjadi seorang pria dia juga akan menjadikan Eve sebagai kekasihnya karena kecantikannya yang tak biasa.
Eve memang terlihat sederhana tapi di balik itu dia menyimpan kesempurnaan yang tidak terhingga.
Carol memarkirkan mobil mewah milik tuannya di basemen Mall besar di Spanyol. Dengan segera Carol turun dan membukakan pintu untuk Eve. Eve turun dari mobil dan dengan canggung kemudian masuk ke dalam Mall diikuti oleh Carol di belakangnya.
Dulu dia bisa pernah bermimpi datang ke tempat ini dan berbelanja dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Meskipun sekarang semuanya terwujud tapi bukan cara yang seperti ini yang Eve impikan.
Di belakangnya Carol selalu bersikap waspada dia takut Nonanya kenapa-napa bisa fatal akibatnya jika Eve lecet sedikit saja. Tampaknya langkah Eve berbelok memasuki bagian supermarket. Carol.bergerak cepat mengambil troli belanja dan mulai mendorongnya dengan santai sedangkan Eve tampak memilih beberapa minuman dan beberapa cemilan lainnya, dia juga memilih bermacam-macam sayuran segar untuk diolahnya nanti.
Carol sendiri hanya diam dan mengikuti ke mana saja Nona mudanya melangkah. Diam-diam tanpa sepengetahuan Eve, Carol memotret setiap aktivitasnya untuk dia laporkan pada Tuannya. Keineer berpesan agar Carol melaporkan apa saja yang dilakukan oleh gadisnya elama pria itu tidak ada.
Carol memperhatikan hasilkan jepretan kameranya, Eve benar-benar cantik. Tanpa membuang banyak waktu Carol langsung mengirimkan hasil jepretannya pada Tuannya.
Selesai berbelanja kebutuhan dapur Carol membawa Nonanya ke bagian Store Tas ternama sesuai dengan janjinya dia akan mengajari Eve untuk menikmati fasilitas dan kemewahan yang Keineer berikan padanya.
... ---...
Keineer membenarkan letak kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Dia sedang sibuk menandatangani beberapa dokumen penting tentang pengeluaran dan pemasukan seluruh uang di Revelton Company. Keineer juga sedang memantau pergerakan para karyawan yang akan membangun hotel melalui layar laptopnya yang terhubung secara langsung pada CCTV di lokasi pembangunan.
Ting
Ponselnya yang sedang menganggur di atas meja berdenting menandakan ada sebuah notifikasi pesan. Keineer langsung meraih ponselnya dan tampak mengotak-atik layar benda berbentuk persegi panjang tersebut. Keineer memperhatikan beberapa foto Eve yang dikirimkan oleh Carol, pengawal pribadi gadisnya.
Senyum di wajah tampan Keineer seketika luntur ketika melihat atasan crop top yang dikenakan oleh Eve. Perut rata kekasihnya terpampang sangat jelas dan tentu saja Keineer tidak suka itu. Dia tidak ingin miliknya sampai terlihat oleh orang lain karena apa yang ada di dalam diri Eve hanya miliknya seorang.
Keineer mendengus dia membuka kacamatanya dengan kasar, lihat saja apa yang akan dia lakukan pada gadisnya nanti, pikirnya.
Keineer menekan nomor asisten pribadinya sekaligus kaki tangannya, Julian. Dia akan menyerahkan pekerjaannya pada pria itu karena keiner ingin menemui Eve nanti malam.
"Ke ruanganku sekarang!" tanpa mendengar jawaban apapun Keineer dengan segera mematikan sambungan telepon secara sepihak.
Hanya butuh waktu beberapa detik Keineer menunggu Julian datang. Lucio mengetuk pintu ruangan Keineer dan masuk ke dalam ruangan atasannya. Lucio membungkukan badan dengan sopan.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Bantu aku mengerjakan semua ini. Aku harus pergi menemui gadis itu nanti malam."
Lucio tampak mengganggu mengerti, "Baik Tuan."
"Satu lagi, jika istriku bertanya katakan padanya bahwa aku pergi menemui klien keluar kota. Aku mungkin akan kembali besok pagi."
Sekali lagi Lucio hanya bisa menganggukan kepala tanda mengerti dan mengiyakan setiap ucapan tuannya yang terdengar begitu tegas. Sebagai kaki tangan Keineer, Lucio harus menuruti setiap ucapan tuannya tersebut lagipula Lucio juga sudah digaji dengan mahal.