Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ke mall.
pukul 3:00,
" Ibu di mana Mira," ucap Emil, tiba tiba ada di belakang nyonya kinan.
"astaga.! Kamu ini mengagetkan ibu saja," ucap nyonya kinan memegang dada nya.
" heheh, maaf ibu," ucap Emil.
" kenapa hari ini kau pulang begitu cepat hah,"
" kebetulan sekali pekerjaan di kantor sedang tidak banyak, jadi aku pulang lebih awal karena aku ingin mengajak Mira pergi membeli cincin pernikahan kita," ucap Emil.
"Oh begitu. Mira ada di kamar Erik, kamu k sana lah," ucap nyonya kinan yang di angguki oleh Emil.
Pria itu pun melangkah kan kaki nya menuju kamar Erik, kebetulan kamar itu tak terkunci,jadi Emil dengan mudah masuk ke kamar itu.
Terlihat Mira sedang tertidur bersama Erik di atas ranjang. Emil mendekati ranjang itu,dan memandangi wajah Mira yang tertidur lelap.
setelah memandangi wajah Mira, pria itu kembali memandang wajah anak kecil yang ada di sebelah Mira.
Seketika darah nya mendidih, dia tak rela jika Erik begitu dekat dengan Mira.
" setelah aku menikah dengan Mira, aku akan membawa mu pergi dari hidup ku," batin Emil.
" Kau bukan lah siapa siapa di rumah ini, dan ibu mu sudah membohongi ku," batin Emil lagi,terus menatap wajah pulas anak kecil itu.
" aku tau, kau adalah anak yang tak berdosa dalam hal ini, tapi kebohongan yang di sembunyikan oleh ibu mu itu, membuat ku begitu sangat membenci mu," lirih Emil.
" aku tak bisa menerima nya, dan aku tidak mau melihat mu berada di sini lagi,"
Ingin rasa nya Emil menghancurkan semua barang yang ada di kamar itu,tapi sekuat tenaga dia menahan diri nya untuk melakukan hal bodoh yang akan membuat hubungan nya dan Mira renggang.
" Eh, tuan." lirih Mira.
Emil menoleh ke arah sumber suara, seketika senyum Emil mengembang.
" Sayang, apa aku mengganggu tidur mu," ucap Emil,duduk di sebelah Mira.
" Eh, tidak kok tuan, saya hanya terkejut saja melihat anda di sini," ucap Mira.
" kan tadi aku sudah mengatakan nya pada mu,kalau aku ingin mengajakmu membeli cincin pernikahan kita," ucap Emil.
" Astaga, aku hampir lupa tuan, maaf," lirih Mira.
" Tidak apa-apa sayang, yasudah kamu mandi gih sana, aku tunggu di luar yah," ucap Emil.
Mira dengan cepat mengangguk,dan berjalan ke arah kamar mandi.
Sedangkan emil langsung keluar dari kamar itu menuju ke kamar nya.
Selagi dia menunggu Mira, pria itu juga ingin menyegarkan badan nya terlebih dahulu sebelum pergi dengan Mira.
....
" tuan, apa kita tidak mengajak Erik," ucap Mira sebelum pergi.
" tidak Mira, kita harus fokus Memilih cincin pernikahan kita,dan aku tidak mau jika nanti Erik rewel di sana," ucap Emil.
" benar yang di katakan Emil nak, mending kamu pergi saja sana, biar ibu yang jaga Erik di sini," untuk nyonya kinan.
Akhir nya mereka pun pergi, walaupun rasa nya berat meninggalkan Erik, tapi Mira tak ada pilihan lain.
Setelah sampai di salah satu mall terbesar yang ada di sana, Emil langsung menggandeng tangan Mira untuk masuk ke dalam mall itu.
Saat masuk ke lobby mall itu, semua mata tertuju pada mereka, mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi, sedangkan Mira hanya dapat menunduk saja, karena merasa malu menjadi pusat perhatian semua orang.
maaf sekedar saran thor