Evil In The Dark

Evil In The Dark

Bab 1 Saksi jadi tersangka

Seorang pria tampan baru keluar dari bandara, ia menyeret satu koper besar, pakaian kasual warna biru malam menambah ketampanannya, ia berdiri didepan menunggu jemputan, hujan turun deras malam ini, hari sudah larut. Ia mengulurkan tangannya menyentuh hujan lalu tersenyum.

" Kata orang hujan malam bisa menutupi kejahatan." gumamnya, lalu sebuah taksi berhenti didepannya.

" Mau diantar?" Pria itu berfikir sejenak akhirnya ia menaiki taksi. Hp nya kehabisan baterai sehingga ia tidak bisa menghubungi siapapun.

" Darimana?" tanya supir taksi.

" Aku dari Italia, aku kemari untuk bertemu ibuku "

" Negara yang jauh." Pria itu tersenyum mendengar komentar supir taksi." jika haus, air ada disana." Kenzo melihat air mineral yang masih bersegel di tengah kursi penumpang.

" Jam sekarang sulit mencari taksi, karna itu aku menawarkanmu."

" Baterai hp ku habis, karena itu aku tidak bisa menghubungi ibuku."

" Apa kau disini khusus liburan bertemu ibumu."

" Iya."

" Sekarang banyak terjadi kasus orang hilang."

" Hilang? Diculik?"

" Iya, sudah 3 orang gadis di kota yang hilang, 2 ditemukan tewas dan tinggal 1 gadis lagi belum ditemukan."

" Apa sudah ditangkap pelakunya?"

" Berita dimana-mana, banyak yang menjadi kambing hitam oleh polisi dengan dalih sudah ditangkap tetapi gadis tetap hilang, kurasa pelakunya lebih dari satu." Kenzo melihat kesisi jendela melihat hujan yang sudah reda menyisakan rintiknya.

 Supir taksi orang yang senang bercerita, ia bercerita tentang berita yang terjadi dikota, menceritakan tentang keluarganya dan seorang putri yang sangat ia sayangi, Kenzo mendengar sesekali menjawab jika diajukan pertanyaan.

" Berhenti..." teriak Kenzo, ia melihat cahaya kecil dari tepi hutan yang gelap, seseorang seperti dikejar.

" Ada apa?" tanya sopir itu. Kenzo langsung keluar mobil saat supir berhenti mendadak, ia melihat seseorang membawa pisau mengejar seorang gadis.

Ditengah hujan deras, gadis itu sudah ditusuk hingga isi perutnya keluar, Kenzo hanya melihat pria yang memakai jas hujan dan menutup kepala berlari setelah membunuh gadis itu, Kenzo langsung mengejar pembunuh yang belum jauh itu. Mereka berduel.

Kenzo tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria itu karena menggunakan masker, pria itu begitu agresif dan terlihat bahwa ia terlatih, Kenzo terkejut tiba-tiba pria itu menebas pisaunya yang hampir mengenai wajahnya, ia langsung menendang pisau tetapi tendangan juga mendarat padanya sehingga memberi celah pria itu untuk kabur.

Kenzo berlari menghampiri gadis itu untuk menolongnya, tetapi ia mendengar teriakkan lain lagi di jalan, supir taksi sudah terkapar disisi mobil dengan lumuran darah yang mengalir disertai hujan rintik . tubuhnya penuh lumpur, Hpny mati, ia berlari ke mobil mencari hp supir taksi tetapi hp itu sudah hancur dinjak, Kenzo memeriksa kondisi supir taksi, naas dia sudah tidak terselamatkan karena lehernya digorok.

Kenzo melihat kiri kanan mencari pelaku, ia melihat seseorang di kegelapan malam berdiri dibawah pohon, orang yang sama yang ia cari, orang itu tersenyum dengan wajah yang ia tutup menggunakan tudung sehingga tidak jelas wajahnya, masker orang itu sudah terbuka dan ia terang-terangan tersenyum.

" Bajingan sialan." Kenzo ingin mengejar tetapi ia terkejut tiba-tiba mobil polisi patroli sudah dekat, jika ia berlari mengejar pelaku dia akan dituduh melakukan pembunuh dan melarikan diri dan dia tidak akan bisa membela diri. Kenzo langsung menendang mobil saat polisi mengacungkan senjata padanya dan orang itu sudah menghilang di kegelapan malam.

" Angkat tangan." Kenzo mengangkat tangan dan langsung diborgol oleh polisi wanita, seorang polisi lainnya memeriksa kondisi supir taksi.

" Dia sudah tewas." ucap polisi itu, polisi wanita langsung menekan lengan Kenzo dan hampir memelintirnya karena marah.

" Bukan aku, orang lain pelakunya, sudah melarikan diri dihutan." Tangannya hampir dipatahkan oleh polisi wanita, Kenzo langsung berteriak kesakitan.

" Bukan aku, aku seorang turis yang sedang ber..akhhhhhhhh sakit." Kenzo takut jika ia bicara lagi tangannya akan patah, lebih baik dia menunggu diintrogasi untuk membela diri.

" Han, panggil bantuan kesini."

" Baik kapten." Polisi Han langsung menekan nomor dan memanggil bantuan.

" Polisi Han mayat wanita ada disana, 300 meter dari sini arah timur." ucap Kenzo, polisi wanita itu memberi kode agar memeriksa. tak lama Polisi Han datang dengan mengangguk setelah memeriksa lokasi yang diberitahukan oleh Kenzo.

" Katakan bagaimana kau membunuh mereka berdua?" tanya polisi wanita.

" Apa kau bodoh? Apa...akhhhhhhhh tanganku akan patah."

" Jawab saja pertanyaanku." ucap Polisi wanita itu marah.

" Aku tidak membunuh mereka, aku turis yang baru datang, kalau kau tidak percaya kau bisa memeriksa identitasku, semuanya ada didalam mobil taksi itu, bahkan barangku ada disana." polisi Han segera mengecek mobil dan menemukan tas ransel dan koper, dompet dan lainnya dalam mobil lalu memeriksanya.

" Pegangin dia." Polisi wanita langsung melempar Kenzo pada polisi Han, tak lama ambulans datang bersama satu mobil polisi patroli Lainnya.

" Dia adalah polisi yang pemarah." celetuk Kenzo melihat Polisi wanita itu memeriksa identitasnya. Polisi yang baru datang memberi hormat Setelah itu membantu perawat mengangkut mayat untuk dimasukkan kedalam ambulans untuk diperiksa.

" Bawa dia." perintah kapten Setelah mayat diangkut mereka kembali kekantor polisi.

Kenzo dibawa keruang interogasi, satu tangannya diborgol di kursi, polisi wanita itu duduk dihadapannya yang dibatasi meja dengan berkas, barang bukti pisau yang sudah hilang sidik jarinya karena lumpur yang dibungkus dalam plastik bukti, dan sebuah laptop diatas meja.

" Kenzo Abriano warga negara Italia, ayah berkewarganegaraan Italia, putra Harry Abriano..."

" Sebelum kau mengajukan pertanyaan, lebih baik kau beri aku makan, aku sangat lapar dan terlambat pulang untuk makan malam bersama ibuku, jadi bisakah aku makan lebih dulu." Potong Kenzo yang benar-benar merasa sangat lapar, Polisi itu tersenyum mengejek.

" Kau kira ini restoran? Tahan saja lagipula kau tidak akan mati jika tidak makan sekarang."

" Apa seperti ini polisi melayani saksi pembunuhan?"

" Saksi?"

" Tentu saja, kau sudah melihat identitasku dan aku masih memiliki tiket pesawat hari ini sebagai bukti, kau sudah menyelidiki nya, tidak ada motif, bukti juga aku tidak mengenal korban, jadi tidak ada satupun yang memberatkanku menjadi pelaku, aku adalah saksi yang melihat kejadiannya."

Tiba-tiba seorang polisi lain masuk, menyerahkan selembar kertas, setelah membaca kapten itu langsung memukul meja. Korban wanita yang ditemukan adalah wanita hilang 2 bulan ini yang sudah mereka cari kemana-mana tetapi tidak ketemu, ia tidak mengenali korban saat dievakuasi karena wajahnya sudah dirusak.

" Sialan...." umpatnya, Kenzo melihat isi surat adalah riwayat dan identitas wanita itu, ia teringat kasus yang diceritakan oleh supir taksi tentang gadis yang hilang, dia bisa menebak bahwa gadis hilang yang belum ditemukan adalah gadis yang hari ini Kapten menatap marah lalu menarik kerah baju Kenzo.

" Kau pasti berkomplot dengannya, katakan dimana kompolotanmu yang lain, KATAKAN..."

" Kapten" polisi itu mencoba menahan kaptennya agar tidak memukul seorang saksi. polisi wanita itu melepaskannya dengan kasar.

" Kau sudah gila." balas Kenzo.

" Kapten diminta untuk menemui komisaris diruangannya." Wanita itu mengebrak meja lalu keluar ruangan diikuti oleh polisi itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!