Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya
Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda
Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.
Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.
Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah
Yuk Nantikan Kisahnya
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Ustadz Hamzah
Sudah lumayan lama rasanya Maryam tidak memanjakan dirinya dengan Menggunakan Lulur dan Juga Masker, Maryam yang dulu Sebelum menikah selalu Rutin Melakukan Ritual Luluran Sebelum Mandi .
Namun Sejak di Kediaman Kakek Amar, Maryam selalu Mempercepat Ritual mandi nya Karena Merasa Tidak Nyaman, Maryam Takut jika Reza Marah kepadanya Ketika menggunakan Kamar mandi Terlalu Lama.
***
"Mas...!! Ucap Seseorang, Yang langsung membuyarkan Lamunan Reza.
Setelah merasa kaget Reza Mendongakkan Kepalanya, Mengetahui seseorang yang menyapanya adalah Imam masjid yang sebelumnya Menjadi Imam ketika Reza Sholat.
" Saya Hamzah. Sepertinya Saya Belum pernah Melihat Masnya Sholat disini ? " Ucap Bapak tersebut , seraya memperkenalkan diri.
"Reza pak" Ucap Reza kemudian.
Setelah Sholat, Reza sengaja Beristirahat dan Duduk di Serambi masjid. Duduk bersila dengan Merenungi Setiap Perbuatan yang dia lakukan.
"Sedih Boleh, Meratap Jangan Mas!!" Ucap Pak Hamzah seketika.
Merasa Kaget Dengan ucapan pak Hamzah, Ucapan yang seperti mengetahui Kegelisahan hatinya, Seketika Reza merasa sangat malu.
"Kalau sedang ada masalah Jangan Melamun Mas!! Lebih baik Berdzikir, Mengaji, atau Menyibukkan diri dengan Kegiatan Lainya" Ucap Pak Hamzah.
"Dosa Saya Banyak Pak, Saya juga Tidak Pernah Sholat, Jangankan Mengaji, Dzikir saja Saya Juga Lupa Bacaannya Pak!! " Ucap Reza Asal dan terkesan terang-terangan.
Sikap Reza yang terang-terangan , Seketika mendapatkan respon senyuman dari Pak Hamzah.
"Setiap masalah Pasti ada jalan Keluarnya Mas, Ingat Allah Ketika Ada masalah Itu Lebih baik, Dari pada tidak mengingatnya Sama Sekali" Tukas Pak Hamzah kemudian.
"Tidak Mengingat Allah sama sekali itu merupakan Perbuatan Sombong, Dengan datangnya Mas Reza Ke tempat ini, Mungkin Saja itu Sebuah Hidayah yang mas Reza dapat"
" Terkadang Allah memberikan Hadiah Yang indah kepada kita itu Tidak menggunakan Pembungkus yang indah Mas Reza , Namun Adakalanya Hadiah tersebut Terbungkus dengan Kertas Koran"
"Jadi Saran Bapak, Belajarlah Mengambil hikmah dari setiap Masalah" Ucap Pak Hamzah lembut dengan Usapan Tangan di atas Pundak Reza.
Merasa tenang dengan Ucapan Pak Hamza seketika Reza mengucapkan Terima kasih Seraya Menyalami Tangan Pak Hamzah.
"Tidak salah beliau menjadi Imam Sholat, Dari Tutur katanya saja Sangat Mudah di terima, Menenangkan dan Menyejukan " Gumam Reza dalam hati
"Baik, Bapak Permisi dulu ya nak Reza. Ingat Jangan Melamun, Banyak setan Bergentayangan..." Goda Pak Hamzah kemudian, Sembari berlalu meninggalkan Reza.
"Assalamualaikum" Ucap pak Hamzah.
"Waalaikumsalam Pak" Jawab Reza kemudian.
Setelah mendengarkan Siraman Rohani dadi Pak Hamzah, Sejenak Reza berpikir akan Menyelesaikan Semua Permasalahan Yang terjadi Karen ulahnya.
Reza telah membulatkan niatnya untuk meminta maaf pada Maryam malam itu juga.
***
Maryam Cukup lama berada di dalam kamar mandi. Beberapa ritual yang sudah cukup lama dia lewatkan saat ini dia lakukan kembali.
Beberapa saat kemudian Maryam menyelesaikan Ritual mandinya. Maryam Mengenakan Baju Tidur Berukuran Pendek dengan Atasan Terbuka, Sehingga memperlihatkan Lekuk Tubuhnya Yang indah. Panjang baju yang kurang lebih Selutut , Hingga memperlihatkan Kaki Maryam yang jenjang.
Rambut Hitam Panjang Yang tergerai Hingga Ke bagian Pinggangnya, Menambah Pesona Maryam Malam itu.
Maryam mengenakan Baju Itu hanya ketika di Kamar saja, Dan Tidak Menggunakannya Ketika berada di luar kamar, Meskipun itu di dalam Rumahnya.
Setelahnya Maryam Bergegas Mengambil wudhu , Untuk melaksanakan Sholat isya.
Maryam Menggelar sajadahnya Tepat di Karpet Samping Tempat tidurnya. Setelahnya Melaksanakan Sholat Isya dengan Khusyuk. Seperti Biasanya Maryam Akan Menghabiskan waktunya Untuk Membaca Amalan dan Membaca Mushaf Al-Qur'an.
Beberapa saat kemudian Maryam menyelesaikan Semua Ibadahnya. Ber gegas Untuk memilah-milah baju kotor yang sebelumnya dia gunakan saat Menemani Umminya di rumah sakit.
***
Tok tok tok... (Terdengar suara ketukan Dadi balik pintu)
"Assalamualaikum" Ucap seseorang, Setelah nada ketukan pintu yersengar
"Waalaikumsalam,Sebentar ..." Jawab Bi Minah.
Ceklek.
"Lhoo Mas Reza, Kok nggak bareng sama Ning Maryam Tadi" Ucap Bi Minah Seketika.
"Iya bi Saya Baru saja datang, Berangkat Sore tadi, dan ini tadi saya kerumah sakit dulu" Ucap Reza kemudian .
"Maryam nya Ada Bi? " Tanya Reza.
"Ada Mas, Mungkin sedang Istirahat, Sepertinya tadi sangat Kelelahan" Jawab Bi Minah
"Sejak datang ke sini tempo hari Baru Hari ini Ning Maryam Tidur di rumah, Kemarin-kemarin Ning Maryam Tidur di rumah sakit Mas Reza!!" Ucap Bi Minah Dengan sopan.
"Saya kasihan sebetulnya melihat Ning Maryam Harus tidur di Rumah sakit, Maunya saya Itu Saya aja yang jaga ummi di rumah sakit Terutama Kalau malam, Tapi Ning Maryam Menolaknya Mas Reza!! Ucap Bi Minah Penuh semangat memberi penjelasan.
"Ohhh .." Jawab Reza dengan anggukan kepala.
"Langsung Ke kamar saja Mas Reza, Saya permisi dulu Mas, Mau siapkan Makanan, Tadi Ning Maryam bilang kalau Belum sempat makan " Ucap Bi Minah Kemudian seraya berlalu meninggalkan Reza.
Setelah Sedikit ber cakap-cakap dengan Asisten rumah tangga Abi Hanif tersebut, Reza bergegas menuju Kamar Maryam.
*Flashback On*
Setelah Mendengarkan Tausiah Ustadz Hamzah , Reza bergegas Kembali ke Rumah sakit, Reza segera Berjalan Cepat menuju Ruang Perawatan Ummi Maya.
Tok..Tok... Tok...
"Assalamualaikum" Ucap Reza Sembari membuka Pintu
"Waalaikumsalam "Jawab Abi Hanif dan Ummi Maya bersamaan
"Nak Reza !!" Ucap Ummi Maya merasa kaget dengan kedatangan Reza.
Seketika Reza Mendekat Kepada keduanya dan Mencium Punggung Tangan Abi Hanif dan Ummi Maya secara takzim.
"Ummi, Mohon maaf Reza baru Sempat menjenguk Ummi!" Ucap Reza penuh sesal.
"Tidak papa nak Reza, Ummi tahu pengusaha sukses seperti nak Reza pasti Memiliki Kesibukan Yang Tidak Bisa di tinggalkan" Ucap Ummi Maya kemudian
"Bagaimana keadaan Umi ?" Tanya Reza lagi. Sambil Mencuri pandang Ke segala penjuru kamar.
"Alhamdulillah nak Reza, Ummi sudah lebih baik" Jawab Ummi Maya
"Maryam Merawat Ummi dengan baik, Jadi Ummi lebih cepat sembuh nak Reza " Tukas Abi Hanif dengan senyum ke arah Reza.
Beberapa saat kemudian Abi Hanif menyadari Arah pandangan Reza yang mencari keberadaan Putri Bungsunya.
"Maryam Baru Saja Pulang Nak Reza, Abi Menyuruhnya Istirahat di rumah" Ucap Abi Hanif kemudian
Merasa Kaget dengan Ucapan Abi Hanif , Reza merasa sangat malu, seketika menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
"Oya Nak Reza langsung ke rumah saja Nanti, Istirahat di rumah" Ucap Ummi Maya kemudian.
"Baik Ummi" Jawab Reza singkat.
"Saran Abi Nak Reza menginap Saja malam ini, Kalau harus Pulang Kerumah nak Reza, Sepertinya sudah terlalu Malam" Tukas Abi Hanif kemudian.
Mendengar penuturan Abi Hanif, Reza menganggukkan Kepala.
Setelah Beberapa saat Berbincang, Reza memutuskan Untuk Berpamitan Pada Abi Hanif dan Ummi Maya. Reza Berencana menemui Maryam Setelahnya.
Setelah Keluar dari Rumah sakit, Reza bergegas menuju parkiran dan Kemudian berlalu meninggalkan Rumah sakit, Suasana Malam yang cukup Ramai Membuat Reza Sedikit Pelan dalam mengendarai Mobilnya.
*Flashback Off*
Dengan sedikit rasa ragu dan Gugup Reza mengetuk Pintu kamar Maryam yang tertutup Rapat.