(Sedang dalam proses perbaikan kata)
Ketika semua teman-temannya sudah menikah dan memiliki keluarga, Aldo seorang pria yang usianya hampir mencapai 30 tahun masih berjuang dalam urusan percintaannya. Ia telah bergonta-ganti pasangan lebih dari 100 kali dengan hubungan yang hanya berjalan selama beberapa Minggu dan tidak pernah lebih dari 1 bulan.
Di tengah sakit hatinya ketika kembali diputuskan oleh pacarnya yang entah sudah ke berapa kalinya, sebuah system kemudian datang untuk membantunya.
[Saya adalah system yang akan membantu Anda untuk menjadi seorang pria sejati, anda terpilih oleh system karena anda merupakan orang paling menyedihkan di dunia ini.]
Kedatangan system dengan banyak kemampuan spesial yang bisa ia dapatkan dengan mudah memanglah mengubah kehidupan Aldo 360 derajat, tapi misi yang diberikan oleh system juga sangatlah tidak masuk akal.
[Menikah dan membuat 10 anak. Hadiah: 1 miliyar Poin System, 1 miliyar Poin Kemampuan, 100 Miliyar Dollar, 100 tahun t
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 10: Om Om Pedofil
"Anda baik-baik saja Nona?"
"Aku ... aku tidak tahu..."
Laura sangat kebingungan karena tiba-tiba terbangun di rumah sakit dengan tangannya yang di infus.
Setelah berpikir sejenak dia akhirnya mengingat kejadian sebelum dia pingsan, dimana dia berada di tengah-tengah kobaran api dan diselamatkan oleh sosok pahlawan baginya.
"Ngomong-ngomong dimana orang itu?" tanya Laura kepada asistennya yang sedikit kebingungan.
"Orang yang mana?"
"Orang yang menyelamatkanku dari kobaran api."
Asisten itu terkesiap, "Oh dia. Dia mengalami luka bakar yang cukup parah di tangannya karena memegang jeruji panas, jadi dia juga sudah dipindahkan ke rumah sakit. Apa Nona mau menemuinya?"
Laura berpikir sejenak sebelum menjawab, "Ya, aku ingin menemuinya, tolong antarkan aku ke ruangannya."
"Percuma saja karena dia tidak ada di rumah sakit ini."
"Eh?"
Laura kebingungan sebelum dia mengingat jika Aldo itu bukanlah orang kaya yang bisa masuk ke rumah sakit besar seperti yang Laura masuki saat ini.
"Lupakan tentang orang itu dulu, Nona. Untuk sekarang anda harus beristirahat sampai sembuh secepatnya." kata Asistennya sambil membaringkan tubuh Laura kembali lalu menyelimutinya.
"Kalau aku sudah sembuh nanti, aku ingin segera menemuinya..." ujar Laura di balas dengan anggukan Asistennya.
...
...
...
Sementara itu di rumah sakit umum, terlihat Aldo dengan kedua tangannya yang di perban sepenuhnya.
"Aldo, aku datang!"
Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan memperlihatkan Leon yang datang sambil membawa nampan berisi makanan.
"Bisakah kau tidak berisik untuk satu hari saja?" tanya Aldo risih dengan sikap Leon yang selalu berisik.
"Aku bisa mati jika aku menutup mulutku untuk satu hari." kata Leon terkekeh geli lalu duduk di kursi samping ranjang Aldo.
"Kau tahu? Aroma-mu mirip seperti sapi panggang dengan tubuh yang terbakar." lanjut Leon.
Aldo memutar matanya malas, "Kau datang kesini untuk merawatku atau menghinaku? Kau sudah membawakan makanan jadi pergilah sekarang juga!" bentak Aldo.
"Memangnya kau bisa makan dengan kondisi tangan seperti itu? Jadi aku disini untuk menyuapimu makanan."
"Aku lebih suka makan seperti anjing daripada harus disuapi olehmu." balas Aldo jijik dan tatapan sinis.
"Hehehe. Aku hanya bercanda, aku akan menyuruh suster cantik untuk menyuapimu nanti."
"Ngomong-ngomong bagaimana dengan tubuh Nona Laura?" imbuh Leon dengan rasa penasaran tinggi..
"Lagi-lagi kau membicarakan wanita itu."
"Sudahlah katakan saja! Kau mengendongnya kan? Pasti tanganmu menyentuh tubuhnya dan merasakan lembutnya tubuh wanita lajang di usia 30an, apa yang kau lakukan saat itu? Kenapa kau tidak menggerakkan tangannya lebih ke atas untuk menyentuh area itu?"
Aldo tidak habis pikir dengan isi kepala sahabatnya yang penuh dengan hal kotor itu, bisa bisanya dia mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal kepada dirinya yang sedang terbaring tak berdaya.
"Kau tidak lihat kondisi tanganku? Dengan tangan seperti ini bagaimana caraku bisa menikmati sentuhan semacam itu?" kata Aldo yang sudah malas meladeni pria mesum itu.
Leon memasang wajah seriusnya dan berkata, "Aku siap kehilangan tanganku jika bisa menyentuh wanita seperti Nona Laura."
"Apa kau bodoh? Tidak, kau memanglah orang bodoh..."
Aldo menghela nafas panjang, jika dia berlama-lama lagi dengan Leon bukan hanya luka fisik tapi dia juga akan mengalami penyakit mental.
Tak berselang lama kemudian pintu ruangan Aldo terbuka yang membuat Leon berhenti mengoceh tidak jelas.
Leon mengalihkan perhatiannya ke pintu ruangan dan melihat kecantikan gadis muda yang luar biasa bagaikan seorang bidadari turun dari khayangan.
"Rencananya aku mau mengantarkan makanan kepadamu, tapi rupanya sudah ada orang yang melakukannya." ujar gadis muda itu yang tidak lain adalah Myra.
"Simpan saja, aku akan memakannya nanti malam." kata Aldo lembut, sangat berbeda dengan sikapnya kepada Leon yang lebih ke cuek dan kasar.
Leon kebingungan, kepalanya terus menoleh berkali-kali kearah Aldo dan Myra seolah-olah sedang menghubungkan sebuah teka-teki.
Leon sangat tercengang ketika menyadari sesuatu, "J- jangan-jangan alasan kenapa kau tidak tertarik dengan wanita dewasa seperti Nona Laura adalah karena seleramu itu lebih ke gadis SMA?"
"Itu tidak benar!" teriak Aldo emosi. Tapi bukannya membuat Leon berhenti, ia malah lebih menjadi-jadi.
"Seorang pria lajang 30 tahunan bersanding dengan gadis muda usia 17 tahunan, apakah aku perlu melaporkannya ke FBI?"
"Aku bilang tidak! Lagipula usiaku itu 27 tahun!"
"Sudahlah, om belum sarapan kan? Mari biar aku suapi."
Myra memotong perdebatan mereka berdua dan menyodorkan sesendok makan untuk Aldo yang sudah naik darah.
Karena Aldo sudah sangat kelaparan, jadi mau tidak mau dia harus mau disuapi oleh gadis muda di depannya.
*Setidaknya ini jauh lebih baik daripada harus disuapi oleh laki-laki brengsek itu* - batin Aldo mencibir Leon.
*Kau tidak bisa mengelak lagi Aldo, aku tahu kalau kau sebenarnya adalah seorang pedofil* - pikir Leon mencibir balik Aldo.
Waktu berlalu dengan cepat, Leon dan Myra kembali ke rumah mereka masing-masing meninggalkan Aldo dalam pengawasan lebih lanjut dari dokter.
Setelah mereka pergi akhirnya Aldo memiliki kebebasan tersendiri untuk menenangkan pikirannya dan memanggil system dalam dirinya.
"System, bagaimana dengan misiku sebelumnya?"
[Anda telah menjalankan misi dengan baik!]
----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------
[Misi Penyelamatan]
-Menyelamatkan Laura dari kecelakaan saat syuting ✓
-Menjadi pahlawan bagi semua orang ✓
[Hadiah]
200 Poin System
200 Poin Kemampuan
10+ Kharisma
Uang Rp 5 juta
----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------
*Sempurna* - pikir Aldo senang.
Aldo menyelamatkan nyawa Laura bukanlah tanpa sebab, beberapa saat setelah terjadinya kecelakaan di lokasi syuting Aldo mendapatkan misi dari System yang menyuruhnya untuk menyelamatkan Laura.
Berkat itu Aldo mendapatkan cukup banyak Poin System dan Poin Kemampuan serta uang tunai yang setara dengan gajih perbulannya.
Jika di totalkan sekarang uang yang dimiliki Aldo dalam rekeningnya adalah sekitar 18 jutaan karena setiap uang yang dia dapat dari menyelesaikan misi akan langsung di transfer ke rekeningnya.
Aldo tidak perlu membayar biaya perawatannya karena agensinyalah yang akan bertanggung jawab sepenuhnya atas karyawannya yang mengalami kecelakaan di tempat kerja.
Sembari berbaring tak berdaya di tempat tidur, Aldo memikirkan tujuan utamanya saat ini.
"Aku harus menemukan Novita." gumam Aldo.
Dia dan Novita sudah berpisah 10 tahun lalu tanpa alasan yang jelas, saat itu usia Aldo adalah 17 tahun dan duduk di bangku SMA. Itu adalah masa paling membahagiakan bagi Aldo karena memiliki banyak sahabat dekat yang selalu bersamanya.
Aldo tidak bisa mengingat semua sahabatnya tapi ada beberapa orang yang masih dia ingat.
"Apa aku harus menemui mereka? Mereka pasti akan mengejekku karena masih lajang sampai saat ini..."
Semua teman-temannya sudah membangun keluarga dan memiliki anak, jadi Aldo merasa malu harus bertemu dengan mereka apalagi pekerjaannya yang tidak memadai.
"Bagaimanapun aku harus menemui mereka, mungkin saja mereka tahu sesuatu tentang Novita." gumam Aldo menetapkan keputusannya.
kapan2 dukung karya abal2ku ya suhu...judule 'Psikiater, psikopat dan Pengkhianatan... trmksh...
itu pun kalau gak keikut arus 🤭🤭🤭
apa author gak tahu harga kos sederhana dan layak 😂😂😂🤣🤣
maaf thoor