NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Gadis Kembar

Perjalanan Cinta Gadis Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:747.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Kisah cinta si kembar Winda dan Windi. Mereka sempat mengidamkan pria yang sama. Namun ternyata orang yang mereka idamkan lebih memilih Windi.

Mengetahui Kakanya juga menyukai orang yang sama dengannya, Windi pun mengalah. Ia tidak mau menerima lelaki tersebut karena tidak ingin menyakiti hati kakaknya. Pada akhirnya Winda dan Windi pun tidak berjodoh dengan pria tersebut.

Suatu saat mereka bertemu dengan jodoh masing-masing. Windi menemukan jodohnya terlebih dahulu dibandingkan Kakaknya. Kemudian Winda berjodoh dengan seorang duda yang sempat ia tolak lamarannya.

Pada akhirnya keduanya menjalani kehidupan yang bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama Kerja

Reno benar-benar patah hati. Ia tidak menyangka jika perempuan yang dicintainya sudah dijodohkan dengan orang lain.

Saat ini Winda dan Windi baru saja sampai di rumah. Mereka berdua menunjukkan ijazahnya kepada Abi Tristan dan Bunda Salwa.

"Jadi kapan kamu akan mulai masuk kerja, Windi?"

"Abi sudah bilang sama Ammu Ricky?"

"Sudah, jadi nanti kamu akan sekantor dengan Noval. Karena di kantor cabang, Noval yang pegang kendali."

"Wow hebat ya? Dek Noval usia masih 20 tahun tapi sudah lulus kuliah dan jadi Direktur. keren sih dia. Baguslah, aku bisa belajar banyak dengannya, bi."

Noval putra pertama Ricky dan Tita memang menyandang Sarjana muda. Ia menjalani pendidikan secara akselerasi di tingkat SMP dan SMA. Jadi di usianya yang ke 20 tahun, ia sudah lulus kuliah.

"Iya, anak itu memang sangat berpotensi."

"Tapi aku kerja di bidang ku kan, bi?"

"Iya, sebagai desain grafis. Karena perusahaan yang dipegang Noval memang khusus desain grafis. Banyak perusahaan yang memakai jasa perusahaan itu. Jadi nanti bukan kamu saja yang akan menjadi desain grafis, ada juga yang lain. Kamu bisa sharing dengan seniormu."

"Tapi dengan satu syarat bi."

"Apa?"

"Jangan kasih tahu identitas ku. Aku ingin bekerja seperti karyawan yang lain tanpa diistimewakan."

"Boleh saja. Abi akan menyuruh seseorang untuk meng-take down seluruh berita tentang profil keluarga kita."

"Dan, satu lagi bi."

"Apa?"

"Aku mau naik motor."

"Huft... baiklah."

Abi Tristan memaklumi putri bungsunya yang memang sedikit bar-bar dibandingkan kembarannya yang pendiam itu.

"Ah Abi memang yang terbaik."

Windi memeluk dan memberi kecupan pipi Abinya.

"Lihatlah! Bundamu cemburu."

"Apaan sih by? Nggak ada ceritanya aku cemburu dengan anak sendiri. Kalau Abi sih, iya. Fadil dicemburui."

"Haha.... "

Winda dan Windi masuk ke kamar masing-masing. Mereka hendak shalat Ashar.

Setelah kepergian mereka, Abi Tristan menceritakan tentang kejadian di kampus mereka tadi siang kepada Bunda Salwa, berdasarkan informasi sang mata-mata. Bunda Salwa kasihan mendengar cerita Reno yang ditolak oleh putrinya. Namun ia juga, salut kepada Putrinya yang lebih mementingkan perasaan saudaranya daripada perasaannya sendiri.

"Jadi ceritanya putri kembar kita sedang patah hati, bi?"

"Ya, begitulah."

"Kasihan sekali mereka."

"Belum waktunya, Bun."

"Iya, aku berharap mereka menemukan jodoh yang baik yang bisa menerima mereka apa adanya."

"Amin... "

Sementara di kamar Winda dan Windi mereka saat ini sedang berdo'a. Yang paling sakit saat ini sebenarnya adalah Windi. Ia harus merelakan perasaannya dan ia juga rela berbohong untuk menjaga hati Winda. Meski begitu ia tetap meminta yang terbaik kepada Allah. Winda pun sama, ia berharap adiknya tidak salah dalam mengambil keputusan. Ia berharap yang terbaik untuk dirinya dan adiknya.

...----------------...

Dua hari kemudian.

Winda sudah rapi dengan pakaian kantor. Rok plisket warna hitam dengan blazer warna pink dan pashmina dengan warna yang sama dengan blazernya.

"Mbak, gimana penampilanku?"

"Sudah oke, selamat bekerja ya dek."

"Mbak kapan nyusul?"

"Nanti dulu. Aku mau santai dulu."

"Ya sudah, aku berangkat dulu."

"Iya, Hati-hati. "

Windi pun berpamitan kepada Bunda Salwa dan Abi Tristan. Setelah itu, ia mengambil motornya yang ada di garasi. Sebelumnya motor itu sudah dicuci oleh Pa Kesel, asisten rumah tangga mereka.

"Non, sudah mau berangkat?"

"Iya, Pak. Makasih sudah bikin si pink kinclong ya pak."

"Iya Non, Sama-sama. Hati-hati, ini helmnya. "

Windi melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Jalanan cukup macet di jam sekarang, karena memang jam berangkat kerja. Beruntung Windi menggunakan mitor, jadi ia bisa menyelinap dan menghindari macet yang berkepanjangan.

Akhirnya ia sampai di perusahaan. Memang baru kali ini, Windi datang ke kantor tersebut.

"Selamat pagi, Mbak."

Security menyapa dan membukakan untuk untuk Windi.

"Pagi, Pak. Terima kasih."

"Iya, Sama-sama."

Windi tetap menghadap resepsionis seperti karyawan baru pada umumnya.

"Maaf Mbak, saya mau ke ruangan Direktur."

"Apa, anda sudah membuat janji?"

"Iya, sudah."

Setelah menanyakan nama Windi, Resepsionis tersebut menelpon ke sekretaris direktur.

"Silahkan naik. Ruang direktur ada, di lantai 7."

"Baik, Terima kasih."

Hanya Noval dan Andre selaku asisten pribadi Noval yang tahu jati diri Windi.

Windi langsung menuju ke lift. Ia menunggu lift terbuka dan masuk ke dalam lift. Namun saat pintu lift akan tertutup, Tiba-tiba terbuka kembali karena ada seseorang yang mau masuk.Seorang laki-laki dengan pakaian rapi, namun terlihat santai dan bersahaja. Laki-laki tersebut terpaku saat melihat sosok wanita berhijab di depannya.

"Hei, Mas! Anda mau masuk apa tidak?"

Laki-laki tersebut tersentak mendengar suara Windi. Ia segera masuk ke dalam lift.

"Cantik, tapi galak." Batinnya.

Saat ini mereka hanya berdua di dalam lift. Saat Windi akan mau memencet tombol lantai, saat itu juga laki-laki tersebut juga mengulurkan tangannya untuk memencet tombol yang sama. Alhasil ia tidak sengaja menyentuh jari telunjuk Windi. Windi menoleh kepadanya. Pandangan mereka pun bertemu.

"Maaf." Ujar laki-laki tersebut seraya memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celananya.

"MasyaAllah matanya indah sekali, tampan juga dia. Astagfirullah... kan, jadi ngawur." Batin Windi.

Windi kembali berdiri ke tempatnya. Mereka diam dengan pikiran masing-masing. Akhirnya lift berhenti di lantai 7. Mereka keluar dari lift. Lagi-lagi tidak sengaja mereka keluar bersamaan.

"Nona Windi!" Panggil Andre, asisten pribadi Noval.

"Lho, Tuan Javier. Rupanya anda juga sudah sampai.

"Iya, Pak Andre. Apa Tuan Noval sudah datang?"

"Iya, Tuan. Anda juga sedang ditunggu."

"Pak Andre, saya tunggu di luar. Silahkan bawa Tuan ini masuk dulu."

"Baik, Nona."

"Ya ampun ternyata dia tamunya Noval, jadi malu tadi udah galak sama dia. Manggil Mas pula."

Andre membawa Tuan Javier masuk. Sementara Windi duduk di sofa yang ada di depan ruang direktur.

Setelah 10 menit berlalu, Windi dipanggil untuk masuk.

"Nona, Tuan Noval memanggil anda."

"Bukannya masih ada tamu?"

"Justru ini berkaitan dengan anda."

Tidak ingin membantah, Windi pun akhirnya masuk ke dalam.

"Nah Mbak, eh maksud saya Nona Windi perkenalkan ini Tuan Javier."

Windi menangkup kan kedua tangannya. Javier pun membalasnya.

Noval menjelaskan, bahwa Javier ingin mendesain produk barunya dengan desain yang unik. Noval mempromosikan Windi sebagai orang yang akan bertanggung jawab mendesain label produk sehingga produknya bisa laku keras di pasaran. Produk yang akan dikeluarkan Tuan Javier kali ini adalah minuman berstamina.

"Maaf, Pak Noval. Saya masih baru lho."

"Tapi saya yakin dengan kemampuan anda."

Keduanya bersikap profesional di hadapan orang lain.

"Bagaimana Tuan Javier? Kalau anda ingin memakai yang lain, anda harus menunggu sekitar satu bulan lagi. Karena mereka sedang ada job juga."

"Baiklah, kalau menurut Tuan Noval, Nona Windi ini berkompetensi saya mau mencoba."

"Oh, tentu saja. Saya jamin itu."

Noval melirik ke arah Windi.

Setelah membicarakan panjang lebar, akhirnya mereka menandatangani surat kerja sama.

"Noval, awas saja kamu ya! Baru juga hari pertama dan baru sampai di kantor, sudah dikasih kerjaan berat." Batin Windi.

Bersambung....

...****************...

Maaf ya Kak, belum stabil up nya. Author beberapa hari ini kehilangan semangat. Semangatin author dong kak 😊

1
Roy Suryo
Luar biasa
Bunda RH: Terima kasih banyak kak
total 1 replies
Yuni
bagus
Bunda RH: makasih kak 🙏
total 1 replies
Djenab Purwaningsih
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Erniwanti saing
bagus
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Hadijah Nadia
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak 😍
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Indah Safitri Hanafi
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Uka Kdk
fatin yg byk anaknya 😀
Bunda RH: iya kak 8 🤣
total 1 replies
Tira Aneri
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Ari_nurin
haha Windi ga sempet honeymoon langsung hamil si sultan sih 🤭😁😁
Bunda RH: iya kak gak sempat keburu melenting
total 1 replies
Ari_nurin
lah kan sdh jadi istrinya? kenapa tdk boleh tinggal.. aneh ??
Ari_nurin
gagal otak? 🤔🤕 agak puyeng jg ya klu banyak typo
Ari_nurin
🤣🤣🤣🤣 bener calon suami orang itu Windi .. 😁
Bunda RH: wkwkkk orangnya kamu win
total 1 replies
Ari_nurin
banyak typo ya .. agak mikir juga bacanya .. maksud nya apa kalimat yg typo itu
Anonymous
ppp
Lismawati Salam
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak 🥰
total 1 replies
betriz mom
Alhamdulillah... terimakasih author akan semua ceritamu yang sudah aq baca semua bagus, cuss ke cerita Erlangga 🤗🤗😍😍😍
Bunda RH: makasih juga ya kak 🥰
total 1 replies
Ani
Alhamdulillah
semangat menulis dan sukses selalu dengan novel terbaru nya.
Bunda RH: makasih kak 😘
total 1 replies
Ani
yang gak duda aja gak cukup sekali
apa lagi ini yang udah 4tahun menduda. 😉😉😉😉😉😉
Bunda RH: iya kak 😁
Ani: pengalaman waktu pengantin baru 14 tahun lalu😄😄😄😄
total 3 replies
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!