Aluna sejak lama memendam rasa pada kakak kelasnya hingga beberapa tahun setelah lulus sekolah, Aluna kembali di pertemukan dengan pria yang ia kagumi itu, pertemuan mereka begitu rumit dengan berbagai kesalahpahaman yang akhirnya memberikan jalan bagi mereka agar terus bertemu. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Apakah mereka akan bersama atau akan ada penghalang bagi perasaan Aluna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ini Bukan Mimpi
Aluna pun sudah siap untuk ke rumah sakit, rencananya hari ini ia akan menginap di sana karena itu Aluna pulang mengambil pakaian yang akan ia gunakan besok.
Saat Aluna keluar rumah, ia dibuat terkejut saat melihat Alvin yang bersandar di samping mobilnya. "Udah selesai?" tanya Alvin.
"Kak Alvin kok masih disini? Kak Alvin gak pulang?" tanya Aluna.
"Ayo saya antar," ucap Alvin dan mengambil tas Aluna.
"Kak Alvin belum pulang nunggu Aluna?" tanya Aluna saat mereka berada di dalam mobil.
"Ini sudah malam, rumah sakit juga lumayan jauh," ucap Alvin.
Selama di dalam mobil hanya ada keheningan, baik itu Aluna ataupun Alvin tidak bersuara. 'Apa aku harus tanya ya ke Kak Alvin kalau Kak Alvin beneran suka aku atau gak,' ucap Aluna dalam hati.
Aluna pun memberanikan diri untuk bertanya, "Kak Alvin beneran suka sama Aluna?" tanya Aluna.
Tidak ada jawaban dari Alvin hingga tiba-tiba Alvin menghentikan mobilnya di pinggir jalan, "Kenapa Kak Alvin berhenti? apa Kak Alvin mau aku turun ya," gumam Aluna.
"Apa yang saya lakukan selama Ini belum juga membuktikan kalau saya serius sama kamu? kalaupun kamu suruh saya nikahin kamu besok, saya akan nikahin kamu besok juga. Kamu mau saya melakukan apa agar kamu percaya kalau saya memang serius sama kamu?" tanya Alvin.
Aluna terdiam, padahal ia tidak mengharapkan Alvin menjawabnya. Aluna hanya ingin Alvin mengungkapkan perasaannya saja kalau Alvin suka Aluna.
"Kamu mau saya melakukan apalagi?" tanta Alvin dan Aluna hanya diam.
Melihat Aluna yang diam, Alvin pun menghembuskan napas dan kembali mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Aluna melihat kearah Alvin yang hanya diam. "Saya masuk dulu Kak, terimakasih atas tumpangannya," ucap Aluna.
"Hari ini saya langsung pulang, sampaikan salam saya ke Nenek," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
Setelah itu, Aluna pun keluar dari mobil tersebut dan masuk ke dalam rumah sakit dan selama perjalanan pikiran Aluna tidak karuan.
"Biasanya Kak Alvin selalu menyempatkan buat mampir ketemu Nenek sama Ayah, mungkin Kak Alvin udah nyerah, tapi ya wajar sih sekelas Kak Alvin yang menjadi idola pantas mendapatkan yang lebih baik. Aku harus secepatnya lunasin hutangku ke Kak Alvin," gumam Aluna.
Pagi harinya, Aluna sudah siap untuk kerja, "Nanti Aluna lebih cepet pulangnya, Nek. Ayah juga gak bisa ke rumah sakit, Nenek sama suster dulu ya," ucap Aluna.
"Kamu gak usah khawatir sama Nenek, Nenek ini bukan anak kecil," ucap Nenek Putri.
"Iya, Nek," ucap Aluna.
"Oh ya, tumben Alvin gak datang Lun, biasanya Alvin pagi-pagi udah datang?" tanta Nenek Putri.
"Aluna juga gak tau Nek, mungkin Kak Alvin lagi ada urusan makanya gak bisa kesini," ucap Aluna.
"Iya juga, pasti Alvin sibuk," ucap Nenek Putri dan diangguki Aluna.
"Aluna pergi dulu ya Nek," ucap Aluna.
"Iya, hati-hayi Lun," ucap Nenek Putri.
Aluna keluar dari rumah sakit dan betapa terkejutnya melihat Alvin yang sudah ada di samping mobilnya, "Kak Alvin," gumam Aluna.
Hal itu bertepatan saat Alvin melihat Aluna. "Ayo saya antar," ucap Alvin dan menarik tangan Aluna agar masuk ke dalam mobilnya.
"Kak Alvin gak marah?" tanya Aluna.
"Marah untuk?" tanya Alvin.
"Karena Aluna masih ragu dengan keseriusan Kak Alvin," ucap Aluna.
"Itu hak kamu, dan saya tidak bisa memaksakan kamu untuk menerima saya secepatnya. Kalau kamu masih ragu itu tugas saya gimana caranya buat kamu yakin," ucap Alvin.
"Terus kenapa Kak Alvin kemarin langsung pulang?" tanya Aluna.
"Karena saya kemarin harus ke kantor yang lagi ada masalah, saya hanya alasan saja pulang," ucap Alvin.
"Terus tadi kenapa gak datang ke kamarnya Nenek?" tanya Aluna.
"Saya telat, ini juga saya baru datang dan lihat kamu keluar rumah sakit," ucap Alvin dan diangguki Aluna.
"Ada lagi yang mau kamu tanyakan?" tanya Alvin.
"Udah gak ada," ucap Aluna dan diangguki Alvin.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di rumah sakit tempat Aluna bekerja. Sebelum Aluna keluar dari mobil, ia melihat Alvin dan Alvin pun menaikkan alis kanannya.
"Ada apa?" tanya Alvin.
"Aku mau jadi pacar Kak Alvin," ucap Aluna dengan cepat lalu ia segera keluar dari mobil tersebut.
Alvin yang masih di dalam mobil pun terdiam dan menatap punggung Aluna yang perlahan menjauh, setelah Aluna tidak terlihat Alvin pun tersenyum.
"Aluna nerima gue, ini bukan mimpi kan. Akhirnya," ucap Alvin dengen senyuman yang begitu cerah.
Andai saja keluarga dan pegawainya tau maka daoat di pastikan mereka akan terkejut dengan senyuman mempesona Alvin ini karena yang mereka tau Alvin adalah orang yang dingin, cuek.
"Kenapa tuh senyum-senyum?" tanya Via yang melihat Aluna baru saja datang.
"Gak kenapa-napa," ucap Aluna yang kembali menormalkan raut wajahnya.
"Gila sih," ucap Wenny yang baru saja datang.
"Gila kenapa?" tanya Via.
"Kalian gak tau gosip terbaru?" tanya Wenny.
"Emang apa gosip terbaru nya?" tanya Via yang sudah tidak sabar.
"Dokter Joshua sama Dokter Ria putus dan Dokter Joshua mengundurkan diri hari ini," ucap Wenny.
"Lo gak bohongin kita kan?" tanya Via.
"Gak lah, emang pernah gue bohongin kalian soal gosip kayak gini," ucap Wenny.
"Iya juga sih, tapi kenapa mendadak gitu padahal kan Dokter Ria masih diluar kota?" tanya Via.
"Nah itu yang gue gak tau, tapi dari informan gue nih. Dia bilang kalau Dokter Joshua dan Dokter Ria kemarin tuh berantem lewat telepon gitu nah akhirnya mereka putus dan ya gitu," ucap Wenny.
"Tapi, kenapa Dokter Joshua harus mengundurkan diri?" tanya Aluna.
"Itu yang gue gak paham," ucap Wenny.
"Mungkin karena Ayahnya Dokter Ria itu Direktur disini dan Dokter Joshua gak punya kekuatan di rumah sakit ini," ucap Via.
"Bisa jadi sih," ucap Wenny.
'Apa karena aku ya?' ucap Aluna dalam hati.
"Udah gak usah mikirin Dokter Joshua lagi, lagian dia kaya kok jadi gak bakal pusing lah. Beda lagi kalau kita," ucap Wenny.
"Bener, sekarang kita kerja," ucap Via.
Saat Aluna selesai memeriksa pasien, Aluna tidak sengaja berpapasan dengan Joshua yang membawa barang-barangnya.
"Kenapa Dokter mengundurkan diri? apa karena saya?" tanya Aluna.
"Tidak ada alasan lagi saya disini. selamat ya Dokter Luna karena sudah berhasil mendapatkan pasangan yang bisa menjaga Dokter. Saya yakin pasangan Dokter Luna adalah pria yang memang ditakdirkan untuk Dokter. saya bisa melihat ketulusannya kemarin, saya sangat senang karena saya memiliki rival yang sangat kuat hingga membuat saya menyerah. Saya disini juga ingin berpamitan. semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu," ucap Joshua.
"Terimakasih Dokter karena selama ini Dokter sudah banyak membantu saya dan maaf karena saya belum bisa melakukan yang terbaik," ucap Aluna.
"Tidak masalah Dokter, saya pernisi," ucap Joshua dan pergi.
.
.
.
Bersambung...
semangat💪💪🔥🔥🤸🤸