NovelToon NovelToon
Bu Guru, Jadi Mommy-ku!

Bu Guru, Jadi Mommy-ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: lena linol

Follow IG @thalindalena
Add fb Thalinda Lena

"Tidak mau sekolah kalau Daddy tidak mau melamar Bu Guru!!!" Gadis kecil itu melipat kedua tangan di depan dada, seraya memalingkan wajahnya tidak lupa bibirnya cemberut lima senti meter.

Logan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Pusing menghadapi putri kecilnya kalau sudah tantrum begini. Anaknya pikir melamar Bu Guru seperti membeli cabai di super market?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggilan Mommy

“Bagaimana tadi?” tanya Lara ketika sudah di ruang rawat putranya.

Logan menaikkan kedua bahunya bersamaan. “Buruk, sepertinya dia sangat membenciku.”

Lara tersenyum kecut mendengarnya. “Sepertinya bukan hanya kau yang di benci, tapi juga Mommy.”

Logan terdiam setelah mendengar ucapan ibunya. “Dia benci Mommy?”

Lara mengangguk. “Dia berhak membenci kita karena sikap kita dulu sangat keterlaluan. Logan, Andai saja dulu kau berkata jujur pada Mommy semua tidak akan seperti ini.” Lara kembali membahas kesalahan dan kebodohan Logan.

“Maaf, Mom.” Hanya itu yang keluar dari bibir Logan.

Sedetik kemudian, suasana di kamar rawat itu terasa hening. Baik Logan ataupun Lara sibuk dengan pikiran masing-masing.  Tapi, tidak berselang lama terdengar pintu terbuka.

Logan dan Lara kompak menoleh ke arah pintu tersebut, ternyata Aston datang bersama Lio.

“Akhirnya kau datang juga.” Logan senang karena kembarannya menjenguknya.

Aston hanya menatap datar Logan tanpa mengeluarkan sepatah kata apa pun.

Lara menatap kedua putranya secara bergantian. “Aston, kenapa kau diam seperti itu?” tanya Lara, protes.

“Kenapa dia masih hidup?  Seharusnya dia mati seperti Milena!” Suara Aston sangat dingin, tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari saudara kembarnya.

Kata-Kata seperti pisau tajam yang menusuk empedu Logan. Sakit sekali!

Lio dan Lara saling pandang melihat sikap Aston sangat dingin pada Logan.

Lio menepuk pundak Aston, “Daddy tahu kau sangat membenci Logan setelah Milena meninggal dunia, tapi jangan berkata seperti itu kepada saudara kandungmu sendiri.” Lio berusaha menasehati putranya ini.

Aston mendengus, lalu keluar dari ruangan tersebut begitu saja tanpa mengatakan apapun. Jika saja Daddy Lio  tidak memaksanya menjenguk Logan, dirinya tidak akan berada di sana. Sungguh, muak sekali melihat saudara kembarnya itu.

Lara menatap Logan setelah Aston pergi. “Kau masih belum berbaikan dengannya?”

“Aku sudah meminta maaf, tapi apa daya dia tidak memaafkan aku,” jawab Logan.

“Aneh sekali, kenapa sikap Aston berubah 180 derajat setelah meninggalnya Milena? Mommy memahami perasaannya kalau dia sangat kecewa padamu, tapi aku rasa ini ada yang aneh,” ucap Lara, berpikir keras.

Logan diam tidak menjawab ucapan ibunya. Tidak mungkin juga ‘kan dia mengatakan yang sebenarnya bahwa selama Aston menyukai Milena secara diam-diam.

Rumit sekali kisah hidup mereka.

*

*

“Ini rumah Bu Guru?” Mia mengedarkan pandangan begitu memasuki apartemen minimalis milik Keira. Meskipun minimalis, tapi terlihat sangat bersih, rapi dan wangi, membuat Mia sangat senang berada di sana.

“Yeah, maaf, kalau rumahnya kecil.” Keira menjawab sembari meletakkan sepatu Mia di rak sepatu dekat pintu.

“Tapi, nyaman, Bu. Aku suka dan betah di sini,” jawab Mia, tersenyum lebar dan ceria.

Keira tersenyum senang mendengar jawaban gadis kecil itu.

“Mia mau minum apa?” Keira mendekati Mia yang tengah duduk di sofa.

Mia menggoyangkan kedua kakinya yang menggantung, kedua matanya melirik ke atas dan salah satu jari tangan di ketukan di dagu, sedang berpikir.

“Mau yang segar-segar.”

Keira membelai pucuk kepala Mia dengan penuh kasih sayang sambil tersenyum lembut. “Jus jeruk bagaimana?”

Mia mengangguk cepat sambil tersenyum.

“Kalau begitu, ayo kita buat bersama,” ajak Keira seraya menggandeng Mia ke dapur.

Keira mengambil beberapa buah jeruk dari kulkas, lalu meletakkan di meja dapur.

Mia berdiri di kursi dapur, memperhatikan Keira yang terlihat sibuk mengambil peralatan membuat jus.

“Mia kupas jeruknya, bisa?” tanya Keira.

“Tentu saja bisa.” Mia menjawab dengan penuh semangat, lalu segera mengerjakan tugasnya dengan baik. Sesekali menatap Keira, sambil membantin, “ternyata rasanya sangat menyenangkan membuat jus bersama dengan Bu Guru. Andai saja Bu Guru mau jadi Mommy-ku, pasti aku akan selalu merasakan moment menyenangkan setiap hari.”

“Mia, ada apa?” Keira menyadari kalau sejak tadi Mia memerhatikannya.

Mia tersenyum lalu menundukan kepala.

Keira menyadari terjadi sesuatu pada gadis tersebut. “Ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu jadi sedih begini?” Keira menaikkan dagu Mia agar menatapnya.

“Mia rindu Mommy,” lirihnya sambil terisak.

“Ouh ... jangan menangis, Sayang. Bu Guru ‘kan sudah pernah katakan kalau Mia boleh menganggap Bu Guru sebagai Mommy.” Keira berkaca-kaca saat mengatakan kalimat tersebut, lalu memeluk Mia sangat erat dan penuh kasih sayang.  Kasihan sekali gadis sekecil ini sudah kehilangan ibunya sejak kecil. Meskipun Mia tidak kekurangan kasih sayang dari Daddy dan keluarganya, tapi kasih sayang dari seorang ibu tidak bisa digantikan oleh siapa pun.

Mia mengangguk dalam pelukan tersebut. “Apa boleh aku memanggil Bu Guru dengan sebutan Mommy?”

Keira berpikir sejenak mendengar pertanyaan gadis tersebut. Tapi, kemudian menjawab, “tentu saja, tapi hanya boleh saat kita berdua saja.”

Mia melepaskan pelukan tersebut, menatap Keira dengan pandangan berbinar. “Benarkah?”

Keira mengangguk dan tersenyum.

“Yess! Terima kasih, Bu Guru .. Eh, Mommy.” Mia sangat bahagia lalu memeluk Keira dengan erat.

Hati Keira berdesir hebat ketika mendengar gadis kecil itu memanggilnya dengan sebutan ‘Mommy.’

Keira teringat pada putra kecilnya yang sudah tiada. Air matanya pun tidak terbendung lagi. Ia membalas pelukan Mia sambil menangis sedih. Ia berharap dengan memeluk Mia seperti ini bisa meredakan rasa rindunya pada putra kecilnya.

1
Anonymous
kalian pria pengecut
Anonymous
hemmm tega kau Mile😞
Anonymous
terjawab Meraka ngga kembar identik
Anonymous
pertanyaannya apakah logan dan Aston kembar identik atau tidak,kalau iya maka DNA mereka akan sama kalau tidak maka mereka hanya memiliki kesamaan 50% seperti saudara kandung pada umumnya.
Nining Rahayu
yang seharusnya marah siapa kok malah yang marah siapa,,,
Nining Rahayu
pending dech,,,,
Nining Rahayu
teringang # terngiang/ teringat
Ayna Adam
ditunggu updatenya lagi kak 🥰
Anonymous
lemah itulah hati perempuan terlalu gila pujian dan rayuan.
Anonymous
kalau cinta maka kau akan berjuang sekalipun kau terbuang dari ortumu,takkan membiarkan kei dihina diusir,bahkan kaupun secara tidak langsung mengusirnya dengan kata kata yg halus
Anonymous
🙄🤮
Anonymous
jujur aku paling benci Nding bahagia yg kisahnya beginian saat kita pernah di sakiti lahir batin lalu memaafkan tulus ikhlas,mungkin saya bukan tipe seperti itu bagiku mata untuk mata atau sekalipun tak bisa kubalas maka seumur hidup pun saya ngga akan melupakan kesakitanku.
Anne Soraya
lanjut
Mamake Febriansyah
ayo semangat up lagi
🌜🇦 🇸 🇾 🇱 🇦👏
sabar ya logan lanjut lagi nanti 🤭🤭
Arieee
si pengecut Aston😤😤😤😤😤😤😤
Eka ELissa
pusing pala atas bawah tu logan /Facepalm//Joyful//Facepalm/
Tuti Tyastuti
makasih upnya mak💪
Yunita Akmalia
thoor sehat selalu ya, supaya bisa up rutin lagi,
Asyatun 1
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!