Pemilik Hati Tuan Ceo
"Bagaimana bisa ayah dan bunda membuat keputusan besar seperti itu tanpa bertanya dulu bagaimana pendapat ku?"
Ujar seorang pria yang dengan marah mendengar keputusan orang tuanya, bagaimana tidak kedua orang nya menjodohkan dirinya dengan seorang gadis manja dan cengeng menurut arya
Selama hidupnya arya tidak pernah bermimpi memiliki seorang istri yang manja, pria itu menyukai wanita tangguh seperti gadis incarannya selama ini,
Walau kenyataan dirinya belum pernah bertemu dengan gadis itu, tapi arya yakin kalau gadis incarannya itu adalah gadis yang cantik dan baik, terlihat dari postur tubuhnya yang ramping dengan rambut panjang dan kulit tangannya putih bersih, jangan lupakan suaranya yang lembut itu,
Saat itu mereka bertemu tanpa sengaja,ketika arya sedang di kejar -kejar oleh musuhnya,kebetulan gadis itu lewat dengan mengendarai motor sport,
Melihat arya hanya seorang diri membuat gadis itu memutuskan untuk menolong arya dengan bertarung bersama melawan orang yang mengejarnya tadi,
saat musuhnya lengah gadis itu segera menarik tangan arya dan membawanya pergi menggunakan motor sport nya dengan kecepatan tinggi,
Aksi kejar-kejaran pun terjadi saat bantuan musuhnya datang mengejar mereka dari belakang,namun wanita itu tetap tenang dan semakin menaikkan kecepatan motor sport miliknya,
Dilihat dari caranya mengendarai motor dan bertarung tadi, sepertinya gadis itu sudah biasa dengan adengan seperti ini,
Arya yang terpukau melihat kehebatan sang gadis, langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, walau ia hanya bisa memandangi wajahnya dari balik helm yang digunakan oleh gadis itu,
Bibir pria itu mengulas senyum,walau tidak dapat melihat wajah itu secara langsung, setidaknya arya sudah memeluknya dari belakang dan mencium wangi parfumnya, yang begitu menenangkan,
Hal itu sudah cukup untuk arya,ia berjanji dalam hati akan mencari gadis itu setelah masalah selesai,
Lamunan arya buyar saat gadis itu bertanya mau di antarkan kemana,
" Diantar kemana kaka?" ucap sang gadis setelah mereka lolos dari kejaran musuh
" tolong antarkan aku ke alamat ini" ucap arya sambil menyebut sebuah alamat dan di angguki oleh gadis tersebut
Motor sport tersebut membelah jalanan kota jakarta, menuju gedung apartment mewah di kota jakarta,
" sudah sampai kak!" ucap si gadis saat mereka tiba di depan apartement tersebut
" ternyata kak arya tinggal disini" batin gadis tersebut sambil memandangi gedung apartment yang ada di depannya
" terimakasih" ucap arya setelah ia turun dari motor gadis tersebut
" sama-sama kak,kalau begitu saya pamit" ucap si gadis
" tunggu " ujar Arya menghentikan gadis tersebut " nama saya arya Dirgantara" ucap arya sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan
" Amelia" ucap gadis tersebut dan segara berlalu,membuat arya semakin penasaran dengannya
" aku pasti akan menemukan kamu amelia'' lirih arya sambil memandangi kepergian gadis tersebut
" memangnya kenapa kalau ayah dan bunda menginginkan Rianti menjadi menantu di rumah ini, lagi pula kalian sudah dekat sejak kecil"Ucapan sang bunda menyadarkan arya dari lamunannya
" Benar apa yang bunda kamu katakan arya, sebelum om wisnu meninggal dunia,ia meminta ayah untuk menjaga Rianti dan dengan cara inilah kita bisa menjaganya"
" menjaganya tidak mesti harus dengan menikahi gadis cengeng itu ayah,arya bisa menjaga tanpa harus menikahi " ucap arya dengan kesal
" memangnya kenapa nak? Bukankah selama ini arya juga tidak memiliki hubungan dengan wanita, mungkin kalian memang sudah berjodoh,lagi pula kalian sudah dekat sejak kecil"
"Arya tidak mau bunda,dan kami juga tidak pernah dekat,gadis manja dan cengeng itu saja yang selalu mengikuti arya kemanapun"
" itukan karena kalian masih kecil saat itu,berbeda dengan sekarang kalian sudah sama-sama dewasa,dan Rianti juga tumbuh menjadi gadis yang cantik"
" cantik dari mananya? Gendut begitu!!" bantah arya yang tidak setuju dengan ucapan bundanya tersebut
" Bagaimana bisa kamu mengatai Rianti gendut? Kamu saja belum pernah bertemu dengannya"
" jelaslah bun,dari dulu juga sudah gemoy begitu,apalagi sekarang,mungkin bisa jadi badanya itu sudah seperti karung beras"
Bunda Sari melongo mendengar penjelasan putranya itu, bagaimana bisa pemuda itu menilai orang lain dengan seenak nya sendiri, padahal mereka sudah sejak sekian lama tidak bertemu,
Terakhir keduanya bertemu saat itu arya masih duduk di bangku sekolah menengah atas dan Rianti duduk di bangku sekolah menengah pertama,sedangkan kini Arya sudah lulus kuliah dan menggantikan sang papa memegang perusahaan,sementara Rianti saat ini sudah kuliah,
" bunda tidak menerima penolakan,kalau arya tidak mau menikah dengan pilihan bunda dan ayah sebaiknya arya juga tidak perlu lagi menganggap bunda dan ayah sebagai orang tua arya"
" bunda kenapa sih? kenapa harus memutus hubungan keluarga demi orang lain?"
" Rianti buka orang lain ar, dia juga anak bunda dan akan menjadi menantu bunda"
" bunda aku janji akan menjaga Rianti dengan baik, tapi arya mohon tolong jangan paksa arya untuk menikah dengannya bunda"
" selama ini bunda dan ayah tidak pernah meminta apapun pada kamu nak,untuk kali ini tolong kabulkan permintaan kami"
Arya menjadi serba salah,di satu sisi dirinya tidak ingin menikah dengan Rianti, namun disisi lain arya juga tidak ingin membuat kedua orang tuanya memohon seperti ini padanya
" percaya lah nak,ayah dan bunda tidak akan memilih wanita yang salah untuk kamu,saat ini arya mungkin kecewa dengan keputusan kami, tapi percayalah suatu hari nanti Arya akan tau kenapa kami memilih gadis itu"
" tapi yah..!"
" ayah juga tidak menerima penolakan " ujar tuan Dion, membuat arya bungkam
"Baiklah, tapi arya ingin pernikahan ini dirahasiakan dari siapapun,arya tidak mau kalau ada yang mengetahui pernikahannya ini" ucap arya setelah lama diam
" Tidak masalah,yang penting kalian menikah" ucap sang ayah dnegan tegas
" baiklah, berhubung ini adalah keinginan bunda dan ayah,jadi kalian atur saja semuanya,arya tidak ingin terlibat dalam urusan apapun "
setelah mengatakan hal itu,arya segera pergi dari kediaman orang tuanya,ia ingin meluapkan rasa marahnya dengan pergi ke suatu tempat yang bisa untuk meluapkan emosinya ,
" ada masalah apa? Gak biasanya seorang arya dirgantara minum sebanyak ini" tanya sang Sahabat yang bernama Rudi
" Tidak apa-apa,aki hanya ingin saja"
" aku sudah mengenal kamu sejak lama bro,ini bukan cara kamu " ujar Rudi namun tidak di gubris oleh arya
" butuh wanita untuk menyalurkan amarahmu itu"
" Tidak,aku tidak sudi tidur dengan wanita seperti itu "
" santai bro,jaman sekarang mana ada lagi wanita yang mempertahankan kesuciannya untuk suami mereka kelak,jadi kita juga untuk apa menjaganya untuk mereka" kekeh Rudi yang merasa aneh dengan prinsip sahabat nya itu,
" Di jaman sekarang itu sudah tidak ada lagi wanita yang menjaga kesuciannya mereka,kalaupun ada itu sudah sangat jarang,bahkan anak sekolah saja sudah tau akan hal itu"
" Diamlah kau berisik sekali" ujar arya yang sudah mulai hilang kesadaran
Melihat sahabatnya sudah semakin mabuk, Rudi segera mengambil ponselnya, dan menghubungi seseorang untuk membawa Arya pulang,
" Datanglah kemari,dan bawa bos mu ini keluar dari sini, sebelum ia mengamuk dan mengacaukan tempat ini"ujar Rudi begitu panggilan nya tersambung
Tak berselang lama seorang pria tampan,seusia mereka tiba disana dan menghampiri mereka,
" ada apa dengannya?" ujar pria tersebut yang heran melihat bos nya tersebut
" aku juga tidak tau, sejak tadi dia hanya diam saja, padahal aku sudah berbicara panjang lebar"
" bantu aku membawanya ke mobil" ucap Haris selaku asisten sekaligus sahabat arya
" merespon saja" gerutu Rudi sambil ikut membopong tubuh kekar milik arya sampai ke dalam mobil
" hati-hati" ujar Rudi pada Haris setelah menutup pintu penumpang mobil
" kau juga ikut,nanti aku antar lagi kesini" ujar Haris
" untuk apa aku ikut, pelanggan sedang ramai di dalam"
" kamu pikir aku bisa mengangkat tubuhnya sampai ke kantai lima belas,sudah jangan banyak protes naik!"
Akhirnya kedua pria itu, mengantarkan arya ke apartement nya,karena tidak mungkin kalau mereka membawa arya pulang ke kediaman Dirgantara,bisa panjang urusannya kalau sampai bunda nya Arya melihat hal ini,
Setelah memastikan meletakkan tubuh arya di atas ranjang,rudi segera berpamitan pada haris untuk kembali ke diskotik miliknya,
"aku pinjam mobil saja,nanti aku suruh diantar oleh sopir kesini lagi,kau urus saja dia" ujar rudi sambil menyambar kunci mobil yang ada di atas meja
haris mengambil tempat di sofa untuk merebahkan tubuhnya,matanya juga sudah begitu ngantuk,dan tidak menunggu lama keduanya sama-sama terlelap,
pagi hari arya terbangun dengan kepala yang terasa begitu sakit,badanya juga terasa begitu sakit membuat pria itu meringis,
" sudah bangun,minumlah" ujar haris yang datang dengan secangkir air jahe di tangan
nya
Arya segera meraih cangkir tersebut dan meminum nya
"hoek...air apa ini?" ujar arya yang baru pertama kalinya meminum minuman tersebut
" itu air jahe,kata bi Sumi itu bagus untuk menghilangkan rasa mual"
"aku gak suka, jauhkan itu " ujar arya dengan mendorong cangkir tersebut ke hadapan haris
" aneh, minuman sehat gak suka, giliran minum alkohol suka"
" lagian ada apa sampai kamu menegak minuman itu?"
" ayah dan bunda menjodohkan aku dengan anak sahabat mereka, kalau aku menolak mereka tidak ingin aku sebut lagi sebagai orang tuaku"
" ya sudah sih,terima aja, lagi pula gadis yang kamu cari itu juga gak pernah ketemu kan?" ujar haris yang sudah tau dengan gadis pujaannya sahabatnya itu
" lagi pula ayah dan bunda tidak mungkin menjadi kamu dengan gadis sembarangan"
" masalahnya anak itu sangat manja dan cengeng di tambah lagi badannya kayak karung beras"
" dari mana kamu tau? Memangnya kalian sudah pernah ketemu?"
" sudah, tapi sudah lama sekali"
" siapa tau dia sudah berubah ar,jangan sampai kamu menyesal nanti,saran aku sih ketemu aja dulu"
" tidak perlu,anak cengeng itu tidak akan pernah berubah"
"lalu bagaimana dengan perjodohan kalian itu?"
" mau bagaimana lagi,demi ayah dan bunda aku harus menikahinya, tapi aku juga meminta agar pernikahan itu dirahasiakan
akan ku buat gadis itu tidak betah tinggal di rumah,dengan begitu ia akan pergi dengan sendirinya dan aku bisa terbebas dari pernikahan itu dan tentunya terhindar dari kemarahan ayah dan bunda"
setelah menceritakan tentang masalahnya pad haris,arya segera turun dari ranjangnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari bau alkohol yang ia tenggak tadi malam
Selesai mandi dan berpakaian rapi,arya dan haris segera berangkat ke kantor menggunakan mobil yang sama,kebetulan hari ini jadwal mereka begitu padat, sehingga mengharuskan arya tetap masuk walau badannya terasa begitu sakit semua,
" istirahat lah sebentar,nanti aku bangunin saat meeting akan dimulai" ujar haris yang tidak tega melihat keadaan bos sekaligus sahabat nya itu
" hmm" ucap arya sambil merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di dalam ruangan nya.
Sementara di kediaman Willson,Rianti begitu bahagia saat sang mama memberitahu Kan dirinya tentang perjodohan itu,
Sedari mereka kecil rianti sudah menyukai pria itu,di tambah lagi sekarang arya begitu tampan dan gagah,membuat Rianti semakin jatuh cinta pada cinta masa kecilnya itu,
" akhirnya kita berjodoh kak,aku janji akan menjadi istri yang baik untuk kak arya,aku juga bukan gadis cengeng seperti yang selama ini kakak sematkan untukku,
Bahkan aku bisa melindungi kakak dari orang -orang jahat itu" lirih Rianti sambil tersenyum
Dari sejak mereka masih kecil,rianti begitu menyukai arya, walau arya kecil begitu ketus padanya tetap saja rianti selalu mengekorinya membuat arya kecil selalu memarahinya,
Tidak sampai disitu,arya kecil juga selalu mengatainya dengan julukan anak kecil manja dan juga cengeng,
Setelah rianti menangis arya akan mengatakan kalau dirinya tidak suka dengan gadis manja dan juga cengeng,
Kata-kata itulah yang selalu diingat oleh rianti,hingga ia berubah menjadi gadis tangguh seperti sekarang agar sang pujaan hati tu tidak lagi mengatai nya seperti mereka masih kecil,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments