Xu Ya, seorang gadis yang memiliki latar belakang yang sempurna dan memiliki seribu talenta sehingga ribuan orang memuja mujanya.
Tetapi, semuanya berubah drastis seluruh keluarganya mengalami pembantaian yang keji terkait dengan perebutan tahkta sehingga Xu Ya harus masuk ke dalam kemiliteran demi membalaskan dendam dan membersihkan nama keluarganya.
Namun perjalanan ini tidak mudah dan penuh dengan darah, dengan ditemani oleh seorang Jenderal hebat yang memiliki tujuan yang sama.
Keduanya saling bekerja sama satu sama lain sebelum akhirnya berubah menjadi saling mengandalkan.
Akankah Xu Ya berhasil membalaskan dendam keluarganya?
Tag : Strong Female lead, smart female lead, arrogant male lead, angst, violence, military
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2 - Pembantaian
Keesokan harinya, Xu Ya terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang bugar lalu menyadari bahwa dia telah berpindah tempat dan juga mengenakan gelang yang tidak asing.
"Qingchen, apakah Ibu datang kemari semalam ?" Tanya Xu Ya.
"Ya, Nyonya memang datang. Namun Nona tenang saja karena Nyonya tidak marah sama sekali, Nona harus segera pergi untuk berterima kasih kepada Nyonya. " Jawab Qingchen.
"Benarkah ? Aneh sekali kalau begitu. Biasanya Ibu sangat tegas mengenai hal ini namun tidak biasanya dia bertindak begitu santai. " Balas Xu Ya menaikkan salah satu alisnya.
"Memang Nyonya bertindak agak aneh, tampak seperti memiliki sebuah beban hati. Namun , Nona lupakan saja ! Karena hari ini adalah ulang tahunmu, kamu harus segera pergi untuk menyapa kedua orang tuamu dan memberikan doa. " Ucap Qingchen dengan semangat.
"Kamu benar ! Aku hampir melupakan hal ini ! Kamu cepat siapkan air untukku , aku akan mandi dengan secepat kilat !" Seru Xu Ya dengan panik.
Dengan begitulah seluruh halamannya berubah menjadi penuh kekacauan. Pelayan pelayan lain juga ikut sibuk mempersiapkan Xu Ya.
Dalam waktu setengah jam, dia sudah berganti pakaian menjadi pakaian berwarna kuning cerah dengan rambut yang disanggul dengan sederhana.
Xu Ya sudah siap untuk menjalankan tradisi ketika seorang anak gadis berulang tahun maka harus pergi untuk menyapa dan memberikan salam kepada kedua orang tua mereka.
Xu Ya berlari untuk mencari Ayah dan Ibunya sampai akhirnya dia bisa melihat mereka berdua, namun Xu Ya mengurungkan niatnya kala melihat Ayah dan Ibunya sedang berbincang dengan pengurus rumah mereka, Pengurus Zuo.
"Pengurus Zuo, coba kamu lihat orang mana yang datang begitu pagi mengetuk pintu rumah kita. " Ucap Marquis Xu tampak mengerutkan dahinya.
Xu Ya juga bisa mendengarkan ada seseorang yang sedang mengetuk pintu kediaman mereka dengan tidak sabar, sementara dia sendiri bersembunyi di balik pilar dan menonton semua ini bersama dengan Qingchen.
"Siapa orang yang bisa begitu berani membuat keributan di kediaman Marquis ?" Tanya Qingchen dengan bingung.
"Entahlah, tetapi yang pasti bukanlah orang yang baik." Jawab Xu Ya agak cemas juga.
Pengurus Zuo berjalan ke pintu, baru saja pintu terbuka dan hal yang mengejutkan terjadi. Pengurus Zuo jatuh ke tanah dengan sebuah pedang yang menusuk ke dalam jantungnya.
Wajah Marquis Xu langsung berubah, puluhan orang dengan pakaian serba hitam dan penutup wajah masuk ke dalam kediaman mereka. Ada yang menggunakan pedang dan ada yang menggunakan panah.
"Penjaga !" Teriak Marquis Xu.
Sekitar beberapa belas penjaga keluar dari persembunyian mereka, Xu Ya mengepalkan tangannya dan ingin keluar dari persembunyian mereka namun Qingchen menahannya.
"Untuk apa kalian datang kemari ? Apakah tidak takut untuk menghadapi amarah Kaisar ?" Tanya Marquis Xu dengan dingin.
"Ha ha ha, amarah Kaisar ? Bukankah seharusnya kamu yang menerima hal tersebut, kamu memiliki kekuatan besar di pengadilan Istana namun tidak mampu menganalisis yang mana baik dan buruk. Karena itulah membawa bencana bagi diri sendiri dan keluarga. " Ejek salah satu pembunuh itu.
"Sebutkan kalian dari fraksi yang mana !" Seru Putri Hongling.
Tidak ada yang menjawab, pertarungan menjadi pecah dan serangan demi serangan mendarat di tubuh Putri Hongling dan Xu Zhong.
Sebuah anak panah menembus tubuh Xu Zhong yang membuatnya terlempar mundur ke belakang, barulah Xu Zhong mengetahui bahwa Putrinya selalu menonton dari tadi di balik pilar.
"Cepat pergi ! Pergi sekarang !"Teriak Xu Zhong dengan mulut penuh darah.
"Ayo Nona !" Teriak Qingchen menarik tangan Xu Ya.
Xu Ya merasa bahwa seluruh tubuhnya membeku dan kejadian yang begitu cepat ini membuat dirinya tidak bisa berpikir dengan baik.
"Kejar dia !" Perintah pemimpin pembunub bayaran itu.
"Jangan harap ! Langkahi dulu mayat ku !" Teriak Xu Zhong dan menerjang ke arah musuh.
"Cepat pergi !" Teriak Putri Hongling sebelum akhirnya ditebas oleh pedang musuh dan jatuh ke tanah.
"Ibu !" Teriak Xu Ya menoleh ke belakang namun tubuhnya tetap ditarik oleh Qingchen.
"Nona, kamu harus selamat hari ini. " Ucap Qingchen.
Xu Ya menganggukkan kepalanya dan menahan air matanya mati matian, mereka berlari bersama melalui pintu belakang kediaman.
Pintu belakang kediaman yang sudah lama tidak digunakan dipenuhi dengan tanaman kering, Xu Ya mengambil korek api tabung bambu miliknya lalu menjatuhkan ke tanah.
Membiarkan seluruh tanah terbakar oleh api, lalu mereka berlari bersama. Hal ini untuk menunda pengejaran musuh sehingga mereka tidak bisa keluar dari pintu halaman belakang.
"Ayo lari !" Ajak Xu Ya mulai menemukan akal sehatnya lagi.
Xu Ya mengepalkan tangannya sampai seluruh buku buku jarinya memutih dan kukunya menembus kulitnya, seluruh keagungan dirinya yang akan berulang tahun juga sudah sepenuhnya hilang.
Bayangan tentang Ayahnya yang ditusuk oleh puluhan pedang dan anak panah dan Ibunya yang ditebas oleh pedang musuh membuatnya tidak berhenti merasa gelisah.
Rasa sakit di seluruh tubuhnya dan jiwanya muncul dan menimbulkan perasaan frustrasi yang sangat buruk. Dia merasa seolah olah semua ini adalah mimpi buruk, dimana kehidupannya berubah dengan begitu cepat.
Keduanya berlari tanpa arah dan tidak ada yang tahu sudah seberapa lama mereka lari. Tidak ada di antara mereka yang berani untuk menoleh ke belakang, namun mereka juga tahu bahwa ada yang mengejar mereka di dengar dari langkah kaki mereka.
Mereka tidak tahu harus berlari ke mana, sepanjang mereka menatap jalan yang terlihat hanyalah hutan hutan yang rimbun.
Berulang kali mereka terjatuh namun segera bangkit lagi karena rasa takut mereka, tidak pernah ada di bayangan Xu Ya bahwa suatu saat dia akan mengalami situasi seburuk ini, terutama di hari ulang tahunnya.
Sebuah anak panah melesat dari belakang dan menggores bahu Xu Ya yang membuat Xu Ya hampir tersungkur.
"Tidak apa apa, jangan berhenti !" Teriak Xu Ya.
Qingchen menganggukkan kepalanya dan seluruh tubuh mereka telah dipenuhi dengan keringat sebesar butiran jagung.
Sampai akhirnya mereka bisa melihat sebuah jalur kecil untuk perdagangan dan sebuah kereta kuda yang memiliki banyak pengawalan di ujung sana.
"Nona, kita ada harapan !" Seru Qingchen.
"Ya, kita berdua pasti selamat !" Balas Xu Ya dengan bahagia.
Namun, tanpa diduga duga pengejar menjadi jauh lebih dekat dengan mereka dan sebuah anak panah ditembakkan ke arah kaki Xu Ya sehingga Xu Ya terjatuh.
Pelarian mereka terhenti dan Qingchen berdiri di depan Nonanya untuk melindunginya dari para pengejar.
"Nona cepat pergi !" Teriak Qingchen.
Pengejar menjadi semakin dekat, Xu Ya berusaha berdiri dan ingin mengajak Qingchen tetapi terlambat karena sebuah anak panah menembus jantung Qingchen.
"Cepat pergi Nona !" Seru Qingchen sekali lagi sebelum akhirnya puluhan panah lain menancap di tubuhnya.
Xu Ya tidak bisa menahan air matanya lagi kali ini tetapi takdir memaksanya untuk tetap berlari bahkan jika dia buta.
...----------------...
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁
kelemahan kebanyakan Tuan Muda adalah sombong,arogan,serakah dan menganggap dirinya terlalu tinggi membuatnya jadi tak tau diri,,,hancurkan segera nona Jianchou,,,,,
selalu saja itu yg jadi masalah,entah di dunia fiksi ataupun di dunia nyata,,,