NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaksa berbohong

Hari ini rencananya Mahira akan meminta bantuan kepada Pamannya yang tinggal di luar kota, dulu saat Mahira menikah dengan Danu, Pamannya lah yang menjadi wali nikahnya, Mahira sendiri sangat bingung serta takut, bagaimana nanti menjelaskan keadaan ini pada Pamannya, ia pun terus memutar otaknya.

"Ya Allah, apakah aku harus mengatakan yang sejujurnya kepada Paman Husain? Beliau pasti akan sangat marah dan juga kecewa, jika tahu aku telah bercerai dengan Mas Danu, tapi itu semua aku lakukan demi menyelamatkan Mas Danu, apakah aku harus berbohong? Akh, aku benar-benar bingung, Ini bisa membuatku menjadi gila!" gumam Mahira sembari mondar-mandir di depan kamar tidurnya.

Setelah berfikir panjang, akhirnya Mahira memberanikan diri untuk menghubungi Pamannya lewat benda pipih miliknya, Mahira cukup tegang saat nada sambungan panggilan telepon belum ada jawaban, kemudian Mahira mencoba relaks agar ia bisa menjelaskan maksud dan tujuannya menghubungi Pamannya, meskipun harus sedikit berbohong, seumur hidup Mahira baru kali ini ia berani melakukan kebohongan.

Akhirnya sambungan telepon pun di angkat, tidak lupa Mahira mengucap kata salam dan menanyakan kabar Paman beserta keluarganya, setelah itu Mahira mencoba mengatur nafasnya, untuk bisa menceritakan maksud dan tujuannya menghubungi Pamannya.

"Apa m, Mahira? kau dan Danu sudah bercerai! dan kau bulan depan akan menikah lagi dengan seorang pria? Apakah Paman tidak salah dengar? Mendiang Ayahmu pasti akan merasa sangat sedih melihat keadaanmu yang seperti ini!" ucap Paman Husain.

"Aku tahu itu Paman, tapi mau bagaimana lagi, mungkin aku dan Mas Danu tidak berjodoh!" sahut Mahira mencoba mencari alasan.

"Lantas, apakah Abi Hafiz dan umi Kulsum sudah tahu keadaanmu ini, Mahira?" tanya balik Paman Husain.

"Belum Paman, Mahira akan memberitahu Abi dan Umi setelah pernikahan ini, Mahira mohon sama Paman agar mau menjadi wali nikahnya aku, karena hanya Paman satu-satunya keluarga Ayah yang masih ada."

Kemudian Paman Husain terdiam sejenak, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Mahira, Paman mau tanya sama kamu, apakah kau sudah yakin dengan keputusanmu itu, Nak? Kau sudah sangat yakin dengan pilihanmu yang menurut Paman sangat aneh, dengan mudahnya kau mendapatkan penggantinya Danu, Paman tahu betul jika kamu sangat mencintai Danu!" cetus Paman Husain.

Dengan mengucap kata Bismillahirrahmanirrahim, dengan mantapnya Mahira menjawab iya.

"Mahira sudah mantap dengan keputusan ini, Paman! Dan Mahira sudah melupakan Mas Danu, dan menurut Mahira, Tuan Sadam adalah pria yang tepat untuk menjadi penggantinya Mas Danu!" tegas Mahira meskipun hatinya begitu terasa sakit.

"Baiklah Mahira, jika itu sudah menjadi keputusanmu, Paman akan selalu mendukungmu, yang penting kau bahagia, Insha Allah, sehari menjelang pernikahanmu, Paman akan datang ke Jakarta, untuk menjadi wali di hari pernikahanmu!"

"Alhamdulillah, terima kasih banyak Paman Husein!"

Kini Mahira pun mengakhiri sambungan telepon dengan Pamannya setelah mengucap kata salam.

Setelah Mahira dan Danu bercerai, rupanya Sadam lah yang menanggung biaya kehidupan Mahira sampai menjelang hari pernikahan mereka yang rencananya akan di laksanakan secara tertutup.

Awalnya Mahira menolak pemberian dari calon suaminya, namun Mahira terus saja di desak, apalagi Pak Hans setiap hari selalu mengawasi aktivitas dirinya, bahkan untuk menemui putrinya saja begitu sulit, meskipun saat ini Syifa bersama Mas Danu dan tinggal di salah satu perumahan sederhana di kota Jakarta, dan Mahira sendiri hanya boleh menemui putrinya seminggu sekali, itu pun bertemu di tempat umum. Sepertinya Danu tidak ingin sampai Mahira tahu jika dirinya saat ini tinggal dengan siapa.

 Meskipun berat tapi Mahira harus tetap bisa menjalani semua ini, demi bisa kembalinya keadaan rumah tangganya seperti dulu.

"Syifa, kenapa setiap kali ketemu Bunda, kamu selalu murung Nak?" tanya Mahira begitu khawatirnya.

"Yaelah Hira, kau jangan terlalu didramatisir mengenai Syifa, dia akan baik-baik saja bersamaku, iya kan Syifa?" tanya Danu sambil memelototi putrinya, sontak Syifa langsung tertunduk.

'Bunda, tolong aku! aku tidak mau tinggal bersama Ayah. Ayah galak Bun, aku selalu di marahi oleh Ayah dan Tante jahat yang selalu ada di dekat Ayah!' batin Syifa ingin menjerit.

'Mas, kau tidak bersikap kasar kan dengan putri kita?" hardik Mahira.

Merasa tidak terima dengan tuduhan dari mantan istrinya, Danu malah menggebrak meja tepat di hadapannya.

Brak

"enak saja kau sembarang tuduh padaku, mana mungkin aku tega terhadap darah dagingku sendiri!" bentak Danu yang mulai tersulut emosi.

Merasa tidak enak, Mahira buru-buru langsung meminta maaf, Mahira tidak menyangka jika suaminya yang dulu selalu bersikap lemah lembut padanya, kini telah berubah 180°, apalagi saat dirinya di paksa untuk menikah dengan Tuan Sadam, Mahira kerap kali mendapatkan perlakuan kasar dari Danu, namun ia tetap memaafkan nya, Mahira beranggapan jika mantan Suaminya telah khilaf.

"Kau boleh membawa Syifa dan tinggal bersamamu, setelah kau berhasil mengandung benih dari Tuan Sadam, tapi jika sampai kau belum hamil juga, jangan harap Syifa bisa kau ambil dari tangan ku, faham kamu Hira!" Ancam Danu.

Seketika Mahira mengeluarkan bulir bening sembari memeluk putri kecilnya.

"Kenapa harus seperti ini Mas, aku tidak bisa jauh dari Syifa!"

"Alah, jangan cengeng kau Hira, kau mau Tuan Sadam tahu jika putri kita itu bisu hah? Jika kau telah mengandung benih dari Tuan Sadam, otomatis perjanjian aku dengannya tidak akan di batalkan, dan aku tidak akan di masukan ke dalam penjara, aku mohon Mahira, hanya kaulah yang bisa menyelamatkan aku!" pinta Danu mencoba merayu Mahira, ia pun menggenggam kedua tangan Mahira.

"Astaghfirullah, lepaskan tangan aku Mas, kita sekarang sudah bukan muhrim!"

"Opss, sorry Mahira, aku khilaf!"

......................

Sehari menjelang hari pernikahan, akhirnya Paman Husain datang seorang diri tanpa di dampingi oleh istrinya.

"Maaf ya Mahira, Bibimu tidak bisa datang karena Bibimu kecewa dengan keputusan mu itu, Paman terpaksa berbicara seperti ini padamu, karena paman pun sangat kecewa dengan keputusan mu itu, tapi Paman tidak ingin sampai kau dan pria itu nekat melakukan dosa besar, dan sudah menjadi kewajiban Paman untuk menjadi wali nikahmu, yang terpenting kau bahagia."

Mahira hanya bisa mengangguk dengan posisi kepala tertunduk, dari relung hatinya yang paling dalam, Mahira ingin sekali menjerit dengan keadaan ini, namun ia mencoba untuk menahannya.

Sedangkan Tuan Sadam, ia benar-benar mempersiapkan pernikahan keduanya dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin salah satu anggota keluarganya tahu tentang pernikahannya ini, beruntungnya saat ini Alisa alias istrinya Tuan Sadam sedang liburan di luar negeri tepatnya keliling Eropa, itu pun atas perintah Sadam sendiri, Sadam memang sengaja melakukan itu semua agar aksinya tidak tercium oleh Alisa.

"Tuan memang sangat pintar, Nyonya Alisa dan ibunya sengaja anda kirim keluar negeri dengan alasan liburan karena selalu mendapatkan tekanan dari kedua orang tua Tuan, terutama Tuan besar Hito!" tegas Hans.

"Aku sudah merencanakan semua ini dengan sangat matang Hans, setelah Mahira mengandung dan melahirkan anakku, aku yakin kedua orang tuaku tidak akan lagi mendesak Alisa untuk terus mengandung darah dagingku, meskipun aku tahu yang sebenarnya jika istriku mengalami kelainan terhadap kandungannya, sehingga membuatnya tidak bisa mengandung benih dariku!" cetus Sadam.

"Maaf Tuan, apakah anda percaya dengan hasil pemeriksaannya Nyonya Alisa?" tanya Hans yang seperti nya mencurigai Istri tuannya tersebut.

"Hey Hans, kau mencoba mencurigai istriku hah? Alisa itu adalah wanita baik-baik, dan dia bukanlah seorang pembohong, ingat itu!"

"Maafkan saya Tuan, saya hanya ingin memastikan saja!" sahut Hans dan kemudian menunduk sebagai rasa penyesalannya.

'Maafkan saya, tuan! Tapi sepertinya ada kejanggalan dari hasil pemeriksaan Nyonya Alisa, dan saya akan terus menyelidikinya, itu semua demi kebaikan Tuan!' cetus Hans di dalam hatinya.

POV: Sadam dan Mahira, foto untuk buku nikah 😄

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

1
CintaAfya
Sadam cpt luahkan perasaan cinta kamu pd Mahira sebelum terlambat.... Mahira berpikiran yg kamu hnya menerima benih yg dikandung oleh Mahira, ttpi bukan mencintai Mahira....
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya sadam menerima shifa apa ada nya
🌸Eli priwanti🌸: Alhamdulillah ya kak 🤭
total 1 replies
🌸Eli priwanti🌸
siap, tapi nanti /Chuckle//Chuckle/
🌸Eli priwanti🌸
entahlah, author juga bingung kak /Facepalm//Facepalm/
🌸Eli priwanti🌸
nanti ada saatnya kak 🤭
Ana
😂😂😂ya buktikan dong
Ana
kenapa ga jujur sih
Ana
bisa ga ya kalau sadam nyuruh mahira jangan manggil tuan lagi 🙈
🌸Eli priwanti🌸
sabar kak, nanti ada waktunya kejahatannya terbongkar, kan Hans sedang menyelidikinya dan mengumpulkan kebusukannya
Ninik
Thor kenapa Sadam tidak mematahkan matai istri pertamanya kapan kebusukannya terbongkar
CintaAfya
Jgn bimbang Mahira.... Sadam sudah mencintai kamu... perubatan syifa akan diurus oleh Sadam... pasti Sadam akan dpt menerima Syifa walaupun Syifa bisu.
Nar Sih
tenang kan hti mu mahira ,jgn berpikir yg mcm,,pasti sadam mau terima putri mu apa ada nya ,karena cinta nya pada mu
Ana
ck kenapa emosi mulu sih 😤
Ana
😢😢😢😢😢
Putri Hardhita Kasih
lg dong Thor,,, sehari 3kali gitu up nya,,
Yasmin Natasya
up lg dong thore...
🌟~Emp🌾
Bagaimana lagi Mahira, mungkin sudah nasib mu jadi begitu 😪
🌟~Emp🌾: iya, terpaksa /Cry/
🌸Eli priwanti🌸: intinya terima nasib kak
total 2 replies
🌸Eli priwanti🌸
/Sob//Sob//Sob/
F.T Zira
gak tega syifa di beginikannn/Sob//Sob/
Yasmin Natasya
lanjut dong thor😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!