Setelah hidup dengan suami yang suka memukulinya selama bertahun-tahun, Freya 'dijual' karena suaminya telah jatuh hati pada wanita lain. Dia hanya bisa pasrah saat pelelangan berlangsung, sampai akhirnya... "Satu juta Yuan!" Semua mata tertuju pada pria bertudung yang menawar dengan harga ribuan kali lebih mahal. Siapa pria itu dan kisah seperti apa yang menanti mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossywiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
usut tuntas
"Apa yang kau lakukan dengan uang yang di berikan Andreas, Adeline?", tanya Freya tiba - tiba.
Deg..
"A-aku menggunakannya untuk operasi Zico, kau juga tahu itu kan?", jawabku dengan sedikit terbata.
Sebenarnya ada apa dengan Freya?
Kenapa juga harus mengungkit masalah uang di sini?
Dia kan bahkan tidak akan kekurangan uang sekarang! Menyebalkan!!
"Apakah benar begitu?", tanya Freya lagi.
"Apakah kau meragukan ku Freya? Bahkan aku sampai sekarang rela tidak..", belum sempat aku melanjutkan jawaban ku, Freya segera memotong ucapanku.
"Aku dengar bahwa Zico tidak pernah sekalipun menjalani operasi. Dan dia meninggal dengan obat penghilang rasa sakit!", ucapan Freya sontak membuatku terkejut bukan main.
Bagaimana ini??
Ini pasti Mauril!Aku lupa untuk mengajarinya tentang hal yang boleh dan tidak boleh di katakan di depan Freya. Sekarang Freya sudah bukan yang dulu, yang selalu menunduk dan mengikuti semua perintahku.
Dia bahkan tidak ada rasa takut lagi karena suaminya yang hebat ada di sisinya.
"Apakah Mauril yang bilang begitu? Dia pasti salah mengira.." ucapku dengan berkeringat dingin dan bibir yang bergetar saking takutnya.
"Aku ingin Zico di operasi, tapi para dokter bilang tidak ada lagi harapan untuk Zico. Jadi..", ucapanku kembali terpotong oleh perkataan Freya.
"Jika Zico tidak jadi di operasi, bukankah seharusnya kau memberiku upah yang belum di bayar dan juga uang pemberian Andreas?", ucapan Freya sangat membuatku tercengang. Dia kan sekarang sudah menjadi kaya raya. Bagaimana mungkin dia mengungkit uang yang baginya hanya seujung kuku itu?
"Uumm.. aku sudah mencoba untuk mengembalikan uang itu padamu, tapi aku bahkan tidak bisa menghubungi Andreas!", jawabku setelah menemukan jawaban yang tepat.
"Jadi tidak ada yang bisa aku lakukan!", lanjutku dengan setenang mungkin.
"Lalu kemana perginya semua uang itu?", tanya Freya lebih lanjut lagi.
Astaga..
Kenapa anak ini malah semakin melonjak? Tidak tahu tempat ketika membicarakan uang sepele di depan suaminya yang kaya raya.
"Freya ku sayang.. aku tidak menyangka ternyata kau orang yang rakus akan uang, padahal sekarang pun kau sudah menjadi nyonya besar marchionnes Davinci! Aku menggunakannya untuk keperluan panti asuhan, tapi jika kau mau aku akan mengembalikannya padamu!", ucapku sambil tersenyum lembut.
Dia pasti tidak bisa mengelak dan akhirnya merelakan uang itu.
Siapa suruh kau mengangkat topik pembicaraan tanpa tahu tempat Freya.
Siapapun yang mendengar ucapanku, pasti mereka mengira bahwa kau adalah sosok nyonya yang rakus.
.
POV Freya
Dia tidak merasa bersalah sedikitpun. Dia berpikir dia sama sekali tidak melakukan kesalahan.
Baiklah, jika itu yang kamu mau Adeline, kau yang memaksaku untuk membungkam mulut licikmu itu.
Sreett
"Ini adalah catatan dari dokter Linuk, mengenai catatan dan diagnosa Zico. 'ada kemungkinan besar bahwa pasien akan selamat jika dia menjalani operasi, tapi kepala panti asuhan menolak operasi ini sambil menangis karena panti asuhan tidak memiliki dana!', itulah yang di tulis oleh dokter Linuk, orang yang menangani Zico dahulu. Bagaimana kau akan menjelaskan tentang ini?", tekan ku padanya agar dia bicara terus terang.
"I-ituu.. itu semua salah paham!", kilahnya kembali sambil meremas kedua jari tangannya.
"Dan ini adalah catatan keuangan panti asuhan. Dan di situ tidak di sebutkan jumlah uang yang kau terima dari Andreas, atau pun gajiku yang belum kau bayar! Selain itu ada juga perbedaan antara jumlah anggota di terima dan biaya perbaikan Tempat ini. Namun di saat yang bersamaan, daftar properti dan tabunganmu terus bertambah!", ucapku dengan segelas jelasnya.
"Ba-bagaimana kau tahu soal itu!" Tanya adeline mulai gelagapan.
"Itu tindakan ilegal!!", teriaknya.
"Suamiku, Marques Davinci, memiliki hak untuk Melakukan investigasi secara rahasia yang di berikan langsung oleh menteri keamanan", jawabku dengan kalem.
"Jadi itu bukanlah tindakan ilegal, Bu Adeline!", lanjutku sambil menikmati ekspresi wajah yang ketakutan itu.
"Saya dapat melihat semua perbuatan mu dari daftar yang tidak ada habisnya disini hanya dengan membaca sekilas saja!", ucap Albert menimpali ucapanku tadi
"Sa-saya adalah orang baik tuan Marquess! Beraninya kau menjebakku Freya! Kurang baik bagaimana lagi aku sudah menerimamu di sini saat kau tidak punya apa - apa lagi?", teriak Adeline padaku sambil menggeram karena marah.
"Kau bisa menjadi seorang wanita bangsawan karena aku! Semua yang kau dapatkan sekarang adalah karena aku!!", teriaknya lagi
"Itu semua tidak bisa menghapus semua rasa sakit yang telah ku alami!", balasku.
Kalau saja dia tidak pernah menjual ku, Maka aku tidak akan pernah menjalani kehidupan seperti itu. Apakah dia tidak memiliki rasa simpati kepadaku sedikit pun?
Dan lihat lah! Dia sekarang malah menyalahkan ku.
"Apakah kamu pernah di pukuli Adeline?", tanyaku padanya.
Ku lihat tubuh Adeline bergetar hebat, mungkin karena memendam amarah dan rasa takut menjadi satu.
"Tahukah kau bagaimana rasanya gemetar ketakutan saat ada seseorang yang lebih kuat darimu Mengancam dan memukulimu tanpa alasan yang jelas?", tanyaku lagi.
"kau mulai kehilangan kesadaran dan ingin menangis namun tidak bisa karena takut akan di pukuli lagi. Kau mulai memohon belas kasihan padahal kau tidak melakukan kesalahan apapun. Kau terus menerus memohon Dan pada akhirnya kau seperti benar - benar melakukan kesalahan padahal sebenarnya tidak. Kau terus memohon pengampunan Karena orang yang memukulimu tidak akan berhenti sebelum mendengar pengampunan! Rasanya seperti kau benar - benar akan mati!", ucapku panjang lebar.
Aku ingin dia tahu bagaimana hidupku selama ini setelah di jualnya kepada Andreas.
Pernikahan aku dan Andreas bukan lah sesuatu yang singkat, Karena aku terus mengulang memohon ampun tanpa alasan.
Bahkan saat aku terjebak di sana dan aku memiliki keinginan yang besar untuk bertahan hidup.
"Selama tiga tahun aku terus memohon agar di biarkan hidup. Semua itu karena kau menjualku kepada Andreas hanya untuk mendapatkan sedikit uang!", ucapku lagi.
Aku sebenarnya ingin mendengar permintaan maafkan darinya dengan tulus tanpa alasan.
Tapi mungkin itu tidak akan pernah sekalipun.
"Apa maksudmu di jual? Aku melakukan itu demi kebaikan mu!!", Adeline menjawab semua perkataan ku , mungkin dia sudah menemukan alasan yang pasti.
Aku tahu satu hal setelah melihat semua ini.
Adeline hanya memiliki keinginan untuk melihatku menderita.
Bukan hanya tentang apa yang dia pikirkan untuk membuatku sengsara, tapi dia benar - benar mewujudkannya.
"Dulu aku selalu berpikir bahwa apa yang Terjadi kepadaku" Tapi sekarang
"aku menyadarinya bahwa semua itu bukanlah Kesalahanku"
"tapi sekarang aku Menyadari kalau semua itu bukanlah semua seminggu ", lanjutku lagi.
"Kesalahan yang aku perbuat adalah Percaya pada orang - orang Sepertimu, tapi.. Apakah aku akan berada dalam situasi Itu jika tidak ada orang yang berusaha menipuku!",