NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Untuk Mu

Kesempatan Kedua Untuk Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Maya's

hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, acara syukuran rumah dan tujuh bulanan laras pun di gelar semua kelurga diundang termasuk davina anak pram dari santi.

******************

"bun davi, pergi kerumah ayah dulu yah. Katanya sekarang ayah dan mamah laras mengadakan syukuran rumah barunya". Davina izin pamit pada santi bundanya.

"kalau begitu bunda harus ikut buat nemenin kamu". Tanpa rasa malu santi meminta dirinya untuk ikut keacara mantan suami dan istrinya.

"gak usah bunda, ngapain sih bunda harus ikut, bunda kan gak diundang sama ayah dan mama laras". Tolak davina pada santi.

"bunda gak mau tau bunda harus ikut sama kamu keacara itu titik." santi ngotot mau ikut dengan davina.

Dengan terpaksa davina membawa santi keacara laras dan pram, meski sebenarnya davina malu sama keluarga laras karna kehadiran santi diacaea laras.

tak butuh lama akhirnya davina dan santi tiba di depan rumah laras dan pram, disana terlihat banyak sekali kelurga pram dan laras juga tetangga yang menghadiri acara mereka.

"oh ini toh rumah yang dibangun sama ayah dan ibu tiri kamu dav ? Kecil sekali rumahnya, bunda kira rumahnya mewah dan besar ternyata kecil begini mau bikin syukuran segala lagi". Ujar santi sambil menatap sinis kearah rumah itu.

"bunda ngomong apa sih malu kalau ada yang dengar, jangan bikin malu davi disini bun tolong". Ujar davina memperingatkan santi.

"lho bundakan ngomong kenyataan dav". jawab santi

"stop bun, aku malu kalau sampai ada yang dengar".ujar davina memberi penekanan

"kok kamu marah sih sama bunda".ucap santi

davina pun pergi meninggalkan santi yang sedang larak lirik kesana kemari. Davina menemui pram dan laras. Santi selalu mengekori kemana pun davina pergi.

"mah, yah, maaf davi datangnya terlambat". sapa davina pada pram dan laras

"eeh gak apa apa nak, yang penting kamu bisa hadir disini". Ujar laras

Pram dan laras merasa terkejut melihat santi yang ikut menghadiri acara mereka, karna mereka tak pernah mengundangnya.

"selamat mas, atas pembangunan rumahnya, tapi sayang yah rumahnya kecil". Ucap santi sedikit mengejek sambil mengulurkan tangan pada pram untuk berjabat tangan, dengan terpaksa pram juga mengulurkan tangannya untuk membalah uluran tangan santi. Tapi tidak dengan laras, tak sekalipun santi meliriknya ataupun sekedar berjabat tangan.

Pram dan laras saling tatap merasa heran dengan kedatangan santi keacara mereka. Pram buru buru mengajak laras pergi dari hadapan santi seolah enggan menemani santi walau hanya sekedar bertegur sapa.

"ayo ras kita temui bang hakim kelihatannya dia dan mbak vera sudah sampai tadi" ajak pram mencari alasan supaya mereka menjauh dari santi sembari menggandeng tangan laras.

"mas mau kemana aku belum selesai ngomong sama kamu mas ?". Rengek santi pasa pram

"bunda apa apan sih bikin malu aja". Ketus davina

"ayah kamu tuh keterlaluan bunda belum selesai ngomong malah ditinggalin gitu aja". Gerutu santi pada davina.

"sudah lah bunda, jangn bikin keributan disini davi malu bun". ujar davina menahan emosi karna kelakuan bundanya.

Davina bergegas pergi dari samping santi karna merasa malu dan risih dengan kelakuan bundanya itu.

"mas, kamu ngundang santi kesini ?". Tanya laras bernada cemburu

"enggak ras, mas juga heran kenapa dia ikut datang kesini sih padahal mas cuma nyuruh davina saja yang datang". Jawab pram keheranan kenapa mantan istrinya tiba tiba saja datang keacara mereka.

"aneh banget, mana tadi nyindir nyindir gitu kayak gak suka".ujar laras sedikit kesal.

"ia mas juga kesel banget". Imbuh pram pada laras.

"Oh ia katanya kamu melihat tadi bang hakim dan mbak vera sudah datang mana, kok gak ada ?". Tanya laras

"maaf tadi mas asal bicara saja, soalnya mas males dekat dekat santi terus". Ucap pram

"hmmm kirain iya beneran mereka sudah datang". Imbuh laras

**************

1
Nancy Nurwezia
makin jadi2 aja salah pahamnya.. pram sih nggak tegas dan nggak jujur sama istri..
Nancy Nurwezia
kenapa kamu takut laras tau pram.. segitu aja ancaman santi sudah takut si pram.. kan nanti2 datang lagi santinya.. tegas donk pram..
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Listya ning
Haii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Mochiiz!
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
Elysia
Jangan mudah menyerah, semangat menulis dan membuat penggemar terus bertambah 💕
Rubí 33-12
Cerita ini bikin hati berbunga-bunga, salut buat Author-nya! 🌸
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!