Kumpulan Cerita Pendek

Aku tidak pernah membayangkan hari itu akan tiba. Hari di mana hidupku berubah total—tidak hanya dalam arti figuratif, tetapi juga secara harfiah. Semua dimulai dari kebosanan yang melanda hari-hariku. Aku seorang penggemar game role-playing, terutama game berbasis dunia fantasi di mana setiap karakter dapat menjalani kehidupan yang berbeda. Tapi, di dunia nyata? Semua tampak monoton. Hingga malam itu, ketika aku tak sengaja mengunduh game yang tidak aku kenali di salah satu situs misterius. Di layar komputermu muncul tulisan besar berwarna merah:

“Berburu Milf di Dunia Lain – Siapkan Diri Anda untuk Petualangan Seumur Hidup!”

Tertawa kecil, aku tak menganggap serius permainan itu. Kedengarannya konyol. Namun rasa penasaran menggugahku untuk mencoba. Setelah mengklik 'mulai,' duniamu tiba-tiba terasa berputar. Sebuah cahaya terang memancar dari layar dan saat kesadaranku memudar, satu suara lembut berbisik di telinga, “Selamat datang di petualanganmu.”

Aku terbangun di atas hamparan rumput hijau, dengan langit biru yang jernih di atas. Di kejauhan, aku bisa melihat puncak-puncak gunung menjulang dan sebuah kota berkilauan di tengah hutan lebat.

"Di mana aku?" gumamku.

“Akhirnya kamu bangun juga,” suara perempuan terdengar dari belakang. Aku berbalik dan melihat seorang wanita cantik berdiri di dekatku. Usianya mungkin sekitar pertengahan tiga puluhan, dengan tubuh yang bugar dan wajah yang tenang namun penuh pengalaman. Rambut cokelat panjangnya berkibar di angin, dan sepasang mata hijau menatapku dengan tajam. "Aku Liora," katanya dengan nada yang rendah dan menggoda. “Kamu sudah siap untuk berburu?”

"Berburu apa?"

Dia tertawa kecil, lalu mendekat. “Mereka yang hilang di dunia ini. Mereka yang kita sebut 'Milf'—wanita berpengalaman yang dihilangkan dari realitas mereka dan tersesat di sini.”

Aku masih terkejut, tapi entah kenapa, semuanya terasa nyata. “Jadi aku di... dunia lain?”

Liora mengangguk. "Tepat sekali. Dan tugasmu, atau lebih tepatnya petualanganmu, adalah menemukan mereka. Kamu bukan orang pertama yang dipilih untuk misi ini, tapi aku harap kamu yang terakhir."

Aku mencoba mencerna semuanya dengan cepat. Apakah ini semacam permainan? Apakah aku masih terhubung dengan dunia asalku? Namun sebelum pertanyaan-pertanyaan itu bisa berkembang lebih jauh, Liora sudah berjalan mendahuluiku menuju hutan.

"Kita harus segera pergi. Banyak yang akan memburu mereka juga," katanya tanpa menoleh.

Kami tiba di sebuah desa kecil, yang tampak damai namun dipenuhi aura misteri. Beberapa orang desa menatap kami dengan tatapan curiga. Aku merasa setiap mata di sini tahu lebih dari yang seharusnya. Liora mengarahkan aku ke sebuah pondok di pinggir desa, tempat seorang wanita tua duduk di luar.

“Ada tanda-tanda baru-baru ini?” tanya Liora kepada wanita tua itu.

"Ya," jawabnya sambil mengusap rambutnya yang sudah memutih. “Dia berada di hutan bagian utara. Seseorang melihatnya.”

Tanpa menunggu lebih lama, Liora menarikku masuk ke dalam hutan gelap di belakang desa. Dalam perjalanan itu, aku mulai merasa was-was. Suara-suara aneh terdengar di kejauhan, dan suasana seakan semakin menekan.

“Kita mencari siapa, sebenarnya?” tanyaku.

Liora menatapku, lalu berkata dengan nada serius, “Namanya Ilena. Dia salah satu Milf yang paling kuat. Kalau kita bisa menemukannya, dia bisa membantumu kembali ke dunia asalmu. Tapi… tidak mudah.”

"Apa yang tidak mudah?"

"Berburu di dunia ini bukan hanya soal menemukan mereka. Ada kekuatan lain yang juga memburu mereka, dan kekuatan itu sangat berbahaya."

Aku menelan ludah. Dunia ini tidak seperti permainan yang pernah kumainkan. Ini lebih nyata, lebih mengancam. Setiap langkah terasa seperti bagian dari teka-teki besar yang bisa mengubah segalanya.

***

Perjalanan kami terhenti di depan sebuah gua besar. Liora tampak waspada, matanya berkilat tajam saat dia memeriksa sekeliling. "Kita di sini. Ilena mungkin ada di dalam."

Aku menyalakan obor yang dibawa Liora, lalu kami masuk perlahan. Di dalam gua, suasana semakin mencekam. Udara terasa dingin dan lembab, dan suara tetesan air dari langit-langit menambah nuansa misterius.

Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar di belakang kami. Aku berbalik dan melihat sesuatu muncul dari kegelapan. Makhluk besar, seperti serigala dengan tubuh setinggi dua meter, menggeram ke arah kami.

"Siap-siap!" teriak Liora sambil menghunus pedangnya. Aku, yang tidak terbiasa dengan pertarungan fisik, merasakan jantungku berdegup kencang.

Makhluk itu melompat ke arah kami, dan Liora menangkis serangan pertamanya dengan lincah. Aku berusaha membantu, tapi tanpa pengalaman, aku hanya bisa berusaha menghindar. Makhluk itu berusaha menyerangku, namun sebelum cakar tajamnya menyentuhku, sebuah suara nyaring terdengar.

"Cukup!" Suara itu memaksa makhluk itu berhenti. Dari bayangan gua, muncul seorang wanita dengan gaun panjang berwarna ungu. Rambut peraknya bersinar di bawah cahaya obor, dan wajahnya yang anggun memancarkan keanggunan luar biasa.

"Itu dia," bisik Liora. "Itu Ilena."

Wanita itu menatap kami dengan mata tajam, seakan menilai kami dalam satu tatapan. "Mengapa kalian mencariku?" tanyanya dengan suara yang tenang namun tegas.

Aku merasakan ketegangan dalam diriku. “Kami... kami membutuhkan bantuanmu,” jawabku, berusaha mengatasi ketakutan yang membuncah. "Aku ingin kembali ke dunia asalku."

Ilena mendekat, dan setiap langkahnya seperti menekan dadaku lebih dalam. "Dunia aslimu?" tanyanya dengan nada sedikit heran. “Kamu tidak tahu bahaya yang ada di sini, bukan?”

Sebelum aku sempat menjawab, tiba-tiba dinding gua bergetar. Liora tampak panik dan segera berkata, "Kita harus keluar sekarang!"

Ilena hanya tersenyum tipis. "Terlambat. Mereka sudah datang."

Makhluk yang lebih besar dari sebelumnya menerobos masuk, dengan mata merah menyala dan taring-taring raksasa. Ini bukan sekadar makhluk buas biasa. "Mereka adalah para pemburu," kata Ilena. "Mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan."

"Apa yang mereka inginkan?" teriakku, sambil mencoba menghindari serangan makhluk itu.

“Kita,” jawab Ilena singkat.

Pertarungan besar terjadi. Liora berusaha melawan satu demi satu makhluk yang muncul, sementara Ilena menggunakan kekuatan sihirnya untuk menciptakan perisai pelindung di sekitar kami. Namun, jumlah mereka terlalu banyak, dan kekuatan mereka luar biasa.

Dalam kekacauan itu, aku mulai menyadari bahwa ini bukan sekadar perburuan. Ini adalah perjuangan untuk bertahan hidup. Dunia ini lebih rumit dan penuh bahaya daripada yang bisa kubayangkan. Aku hanyalah pemain kecil dalam permainan besar yang melibatkan kekuatan yang jauh di luar dugaanku.

Tapi meski begitu, aku tidak akan menyerah. Bersama Liora dan Ilena, aku harus menemukan jalan keluar dari dunia ini—dan mungkin, hanya mungkin, menemukan jawabannya di dalam petualangan ini.

Malam itu, di tengah keheningan setelah pertarungan berakhir, Ilena menatapku dengan pandangan penuh arti. "Perburuan belum berakhir," katanya pelan. "Ini baru permulaan."