NovelToon NovelToon
Hanya Tentang Waktu

Hanya Tentang Waktu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: mamy charmy

Kita semua punya keinginan tapi semesta punya kenyataan.

Bruuaaakk

"Aduh.... ". ringis seorang gadis yang bernama Eliana Hira Adipura atau sering di sapa El.

"Kamu gak papa nak? ". tanya seorang ibu paruh baya dengan sigap menolong El yang terjatuh.

"Maaf ya nak, karena menghindari ibu kamu jadi jatuh dan terluka begini ". ucap ibu itu dengan nada tak enak hati.

"Gak apa-apa bu, hanya luka ringan saja kok, nih lihat masih bisa loncat-loncat kan? ". ucap Eliana dengan melompat-lompat kecil membuktikan bahwa dia baik-baik saja.


selamat membaca......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamy charmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Al merengek seperti anak kecil? oh god..... siapa yang percaya?

Cup

Tiba-tiba Al melayangkan aksinya saat melihat El yang menganga melihatnya, kesempatan pikirnya. El mendapatkan kecupan di bibirnya secara singkat dan mendapati tubuhnya melayang yang kini berada di atas kasur dengan Al yang segera berlari masuk ke kamar mandi sebelum auman singa betina terdengar memekakkan telinga.

Braak

"1.....2.....". Al menghitung dalam hati sembari tangan mengikuti arahan mulutnya untuk berhitung.

"Aaaaaaaaaaal, awas lo ya, gue geprek nanti lo, liat aja". teriakan El menggema di seluruh kamar, sedangkan orang yang di teriaki tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

"Astagaaaa, seru sekali menjahili kamu sweety". ucapnya dengan sisa tawanya lalu mulai. menanggalkan pakaian dan memulai ritual mandinya, kenapa harus di kamar El bukan di kamarnya sendiri? jawabnya ya karena lebih cepat di jangkau saat melarikan diri dari El tadi.

El memulai masaknya dengan wajah cemberut karena di usili Al, dia tidak menyangka orang yang biasanya memasang muka datar kayak tembok dan sifat dingin kayak kulkas bisa menjahilinya sampai kesal seperti ini.

Al sudah menyelesaikan mandinya dan berlalu keluar kamar El dengan hanya memakai handuk di tubuh bagian bawahnya dengan air yang masih mengalir menetes di beberapa bagian tubuhnya membuat kesan sexy yang sangat...... haurrrr.....

Jangan lupakan dada bidang nya dan roti sobek di perutnya yang terlihat keras membuat siapa pun ingin menyentuhnya.

Sebelum memasuki kamarnya di berniat lagi menjahili El kemudian.....

"Sweety.......". teriaknya dari atas dan berdiri di tengah tangga menatap ke bawa menantikan El merespon panggilan nya.

"Apa sih teriak-teriak kayak orang utan". geregetnya dan berjalan sebentar lalu menatap ke atas, ia melongo dengan mulut menganga melihat makhluk Tuhan paling sexy sedunia ini, secara tak sadar ia menelan ludahnya kasar sambil melihat Al yang malah berakting seperti model.

Setelah tersadar beberapa detik, lalu.....

"Aaaaaaaaaaa, dasar sialan, bajingan mecum..... ". teriak Al yang sontak berlari ke arah dapur dengan wajah dan telinga yang memerah jangan lupakan jantungnya yang sudah ngalahin Club malam jedag jedug tak jelas.

Dia bersandar di tembok dapur memegangi dadanya yang sudah tak aman, "gak ada sehari serumah sama dia bikin gue mau kehilangan jantung, metong dong gue? ". gerutunya masih mengelus dada pelan.

Al sudah berjalan ke kamarnya menahan tawanya, setelah sampai di kamar seketika tawanya meledak tak terbendung lagi.

"Astaga..... masih pagi gue udah ketawa ngakak beberap kali, kamu mood booster buat aku Sweety". ucapnya setelah tawanya mulai reda dan mulai memakai pakaiannya.

Setelah selesai dengan urusannya Al turun ke ruang makan tapi ia tak mendapati El di sana lalu ia duduk di kursi meja makan sambil menunggu El, ia pun memainkan ponselnya sampai terdengar suara langkah kaki mendekat kearahnya yang ia yakin itu adalah El.

El langsung duduk tanpa melihat ke arah Al, Al yang melihat itu rasanya ingin tersenyum.

"Sweety.... tolong ambilin makan dong...... ". ucap Al menyodorkan piringnya ke depan El.

El menaikkan satu alisnya "punya tangan kan? ". jawabnya tanpa peduli dengan tangan Al yang menggantung beserta piringnya.

Al yang mendengar itu memasang wajah cemberut tapi El mas bodo saja dan memulai ritual makannya biar gak terlambat. Setelah selesai ia segera memberesi semua bekas makannya lalu pergi mengambil tasnya dan berjalan keluar begitu saja.

Al segera menyelesaikan makannya dengan terburu-buru lalu meninggalkan bekas makannya begitu saja tanpa memberesi terlebih dahulu. Ia segera berlari terbirit-birit mengejar El yang sudah keluar sedari tadi.

Begitu sampai di loby ia melihat El sudah mau naik di boncengan kang ojol dengan cepat ia mengangkat tubuh El.

"Aaaaaaaa". teriak El menggelegar dengan kaki nya yang memberontak ke atas ke bawah.

"Diem sweety, gue gak suka ya jika ada cowok yang berani pegang atau bonceng lo". ucapnya dengan tegas tak peduli dengan pemberontak yang di lakukan oleh El lalu menaruh tubuh El di atas motornya.

"Diem di sini sebentar jangan turun atau gue cium sekarang". ucap Al memperingati El yang hendak turun tapi setelah mendapatkan ulti, dia langsung diem dan dia baru sadar kalau Al sudah memakai bahasa gue lo bukan lagi aku kamu.

"Batal mas, ini ambil sebagai ganti". ucap Al datar dan dingin lalu kembali ke motornya meninggalkan mas ojol dengan kebingungannya.

"Eh dek ini gimana ceritanya? ". teriak mas ojol sambil mengacungkan beberapa lembaran yang di berikan Al padanya karena Al sudah mengendarai motornya dengan cepat karena jam yang udah mepet.

"Udah ambil saja mas, alhamdulillah rezeki pagi, tuan muda udah biasa seperti itu". saut pak Samsul yang menggantikan shift pak Ari.

"Siaplah pak kalau gitu, trimakasih ya pak". jawab mas ojol lalu pergi setelah mengantongi uang yang di berikan Al.

Pak Samsul menggelengkan kepalanya saja melihat mas ojol yang kegirangan menerima uang tanpa mengantar penumpang.

Di jalan El berpegangan jaket yang di kenakan Al karena masih marah padanya yang selalu seenaknya sendiri.

Tak butuh waktu lama, mereka berdua sudah sampai di sekolah, kedatangan mereka selalu saja jadi pusat perhatian bagi siswa siswi di sini mau gimana lagi, Al yang merupakan most wanted sekolah yang sangat di elu-elukan ngalahin artis papan talenan.

Ckiiiit

Suara ban motor yang beradu dengan paving yang terpasang di setiap parkiran membuat suara yang cukup keras.

Setelah berhenti El langsung melepaskan helm begitu saja dan pergi meninggalkan Al yang menatap punggung El yang terlihat kecil tapi begitu kuat.

"Hah..... marah beneran kayaknya". batin Al.

Plak

"Bos,Ngapa bu bos? ". tanya Sam yang masih menatap kemana arah El pergi.

"Marah". jawabnya singkat.

"Haih...... ". semua sahabatnya secara bersamaan menghela nafas jengah, mereka sudah pasti akan mengira akan hal itu karena sifat bosnya yang dingin.

"Kenapa? ". tanya Archie yang tak kalah penasaran sedangkan Sam, Giga dan Aiden hanya menyimak apa yang duo kulkas bicarakan dengan kata yang seirit mungkin.

"Gue jahilin". jawabnya enteng.

Dan itu sukses membuat mereka yang ada di sana menganga, sungguh di luar angkasa Raya sahabat satunya ini.

"A apa? lo jahilin? ". ucap Aiden yang tak percaya, bagaimana caranya dia jahilin? ngomong aja iritnya naudzubillah.

"Lo beneran bos? ". tanya Sam ganti.

Al tak merespon mereka dan melangkah pergi dari para sahabatnya yang masih bingung dan penuh tanya dalam pikiran mereka.

"Gimana caranya seorang kulkas jahilin El? ". tanya Sam spontan dan mendapat tatapan langsung dari yang lain.

"Woy...... couple goals kita nih bos, senggol dong.... ". teriak Nanta begitu melihat El yang memasuki kelas dengan muka cemberutnya.

"Ngapa lo tong kok mukanya kayak kejepit pintu gitu? ". saut Anya yang super kepo.

"Gak ada lagi kesel doang". jawab El menaruh tasnya di meja dan ia segera duduk.

"Cerita woy cerita...... ". seru Bulan yang tak kalah heboh.

"Haih.... kesel gue tau gak, Al....... ". akhirnya mengalirlah segala cerita dari mulut El yang membuat dia kesal gak karuan.

"Gila sih". ucap mereka berempat secara bersamaan dan wajah cengo menatap El.

"Gue gak percaya seorang kulkas bisa seperti itu". ucap Nanta dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Satu kata". ucap Bulan.

"Posesif ". jawab merek berempat lagi secara bersama.

El memutar bola matanya malas melihat ke arah sahabatnya yang masih terlihat cengo bin dongo, padahal tadi dia gak ceritain yang ada di apartemen hanya yang bersama ojol saja tapi lihat, sikap mereka terlalu alay bin lebay.

Nah nah..... Al.....

Marah tuh si El....

Ada kejutan besar yang menanti mereka, kira-kira apa ya..... baik atau buruk?

Tunggu bab selanjutnya bestiny akuh.....

1
siti Hasanah
waaah.... hebat
mei hua
siaap, trimakasih dukungannya atas karya ini. 😀
Didi Suudi
lanjuut
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Canzel Duha
ijin promo judul
"aku, kamu dan toleransi
Canzel Duha
cerita sangat menarik,
Sophia Gultom
selain anak setan dipanggil juga anak monyett hadehhh Bu
Sophia Gultom
kasar banget manggilnya anak setan 😕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!