Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Maju salah, mundur salah
Perlakuan yang mereka terima ini seolah-olah seperti menghadapi seseorang yang begitu hina dan kotor sehingga naik ke atas tangga saja tidak layak.
"Ini,,," muka Emiralda memerah menahan amarahnya, tapi dia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Sementara Linda, dia akhirnya berdiri mendorong kursi roda Alaska ke arah tangga. Setelah tiba di ujung atas tangga, Emiralda pinda ke samping kursi roda Alaska dan memandang tiga perempuan yang berdiri di ujung bawah tangga.
Tatapannya sangat dingin dan merendahkan, membuat Kartika dan kedua putrinya yang melihat tatapan ini menjadi semakin emosi.
Berani-beraninya perempuan rendahan itu!
Linda dan alaska terlihat seperti raja dan ratu yng memegang kuasa besar di tangan mereka, seolah-olah memandang kepunyaannya yang bisa di hempaskan hanya dengan sedikit menggerakkan jari telunjuk.
"Tu,, tuan muda," Kartika akhirnya bisa berbicara setelah cukup lama keheningan mengumpulkan keberaniannya.
Meski begitu, suaranya tetap bergetar dan serak, sudah jelas menggambarkan ketakutan perempuan itu.
Linda puas, senyuman tipis terukir di bibir merah mudanya, dia puas Selaki melihat ketiga perempuan yang tidak berdaya di bawah mereka.
Apalagi Kartika, perempuan yang telah menjadi dalang utama dari ketersiksaan Linda selama dua tahun terakhir, Kartika yang tak pernah terlihat begitu rendah diri akhirnya hari ini benar-benar seperti seorang bawahan rendahan dihadapan Linda.
"Di mana bukti-buktinya?" Alaska akhirnya bertanya pada para perempuan yang ada di bawah mereka.
Suaranya begitu dingin dan mendominasi, seolah-olah suara itu saja sudah bisa membunuh semua orang yang ada di sana.
Hal itu membuat ketiga perempuan di sana merasakan keringat dingin meluncur deras seperti hujan di belakang punggung mereka.
Keringat sebesar biji jagung pun menghiasi kening mereka dan Kartika memaksakan diri untuk berbicara, "ya, ya,, ten,, tentu saja kami sudah menyiapkannya," suara Kartika gemetar, dia benar-benar takut sampai ke tulang-tulangnya.
Kartika menoleh ke arah pelayan yang berada di belakangnya dan pelayanan itu dengan cepat bergerak ke depan membawa bungkusan yang sebelumnya telah dipersiapkan dari kediaman keluarga Sinea.
Setelah menerima bungkusan tersebut, Kartika pun melangkah untuk membawanya ke hadapan Alaska, tapi baru saja kakinya menginjak tangga pertama, pelayan pribadi alangkah dengan menyaring berkata, "Oho!! Beraninya kau menginjakkan kakimu yang kotor itu di sana!"
"Eh?" Kartika dengan spontan menarik kakinya kembali ke tanah, dan seorang pelayan berlari turun ke bawah mengambil bungkusan dari tangan Kartika dan membawanya ke arah Alaska.
"Cepat buka!" Perintah pelayan pribadi Alaska mewakili Alaska berbicara.
Pelayan itu dengan cepat membukanya, dan isinya adalah pakaian-pakaian sutra yang berwarna cerah, selain itu, aksesoris seperti gelang, tusuk rambut dan kalung juga ada di dalam bungkusan tersebut. Tak hanya itu saja, alat-alat kosmetik seperti gincu dan bedak juga diletakkan di sana membuat kening Linda mengeryit.
Dia benar-benar asing dengan semua benda yang ada di sana itu, tidak ada satupun yang ia kenali, Jadi untuk apa benda-benda itu?
Pada saat itu, Kartika menjelaskan benda-benda yang dibawa oleh pelayan itu, katanya, "itu adalah barang-barang yang disiapkan oleh keluarga Sinea untuk Linda semenjak dia masuk menjadi menantu di keluarga kami. Dia menggunakannya selama 2 tahun dan masih banyak barang-barang lainnya yang masih tertinggal di rumah, namun kami tidak membawa semuanya."
Sebuah senyuman jijik langsung terukir di bibir Linda, dia tidak menyangka bahwa orang-orang ini benar-benar akan melakukan hal seperti itu untuk menipu Alaska.
Apakah mereka tidak berpikir bahwa dia akan menyangkal barang-barang itu?
Terutama ketika Linda melihat ekspresi ketiga perempuan yang berdiri di ujung tangga tampak tersenyum, mereka Semua terlihat seolah-olah telah memiliki separuh dari kemenangan yang sedang diperjuangkan.
"Apa itu benar?" Alaska bertanya dengan suara yang begitu lembut pada Linda.
Gertakan gigi langsung terdengar dari ketiga perempuan yang ada di ujung bawah tangga, saat berbicara dengan mereka, suara Alaska begitu dingin dan mencekam, namun ketika berbicara dengan Linda suaranya menjadi begitu hangat.
Kenapa?
Padahal hanya perempuan yang tidak memiliki asal usul yang jelas.
Sebentara mereka sudah jelas berasal dari keluarga Sinea, Salah satu keluarga yang memiliki kedudukan dan sejarah di desa Konoha.
Namun keterkejutan mereka belum berhenti di situ, mereka menjadi lebih syok lagi ketika Linda yang mendengar pertanyaan Alaska dengan penuh kesedihan berkata, "ini tidak benar! Kau melihat penampilan ku saat menemukanku di pinggir jalan di dalam karung, seperti itulah pakaianku sehari-hari di kediaman keluarga Sinea dalam 2 tahun terakhir. Tidak lebih baik daripada seorang pelayan yang memiliki tingkat paling rendah."
"Bohong!" Kartika dengan cepat berbicara, suaranya keras dan tegas, "dia telah melakukan kebohongan besar! Kami punya saksi-saksi di sini yang bisa membuktikan kebenaran dari ucapan kami!" Ucap Kartika sambil berbalik menatap pelayan pribadinya yang ada di belakang.
Pelayan pribadi itupun dengan cepat membawa 5 orang yang sebelumnya telah dibayar dengan nilai rp50.000 per orang.
Ke-5 orang itu berjejer menghadap Alaska dan Linda. Kelimanya tidak bisa menyembunyikan kegugupan mereka gara-gara baru mengetahui kalau ternyata orang yang akan dilawan oleh keluarga Sinea adalah seorang pria terhormat dari ibukota.
Selain merupakan pria terhormat dia juga merupakan pria yang kejam, sampai-sampai mampu melukai seluruh pejabat desa dengan 5 cambukan yang membuat hampir separuh diantara mereka mengalami lumpuh hingga sekarang.
'Kalau tahu seperti ini, aku tidak mungkin menerima uang rp50.000 itu!'
'Keluarga Sinea yang mencari mati, dan betapa bodohnya Aku masuk dalam rencana bodoh ini!'
'Gawat, habis sudah riwayat, dan habis sudah seluruh keluargaku hari ini!'
Ke-5 orang itu masing-masing berbicara dalam hati, mereka semua menyesali keputusan mereka telah menerima uang senilai rp50.000 untuk membantu keluarga Sinea.
Sebelumnya mereka berpikir uang rp50.000 Itu didapatkan dengan cuma-cuma, hanya dengan sedikit kata-kata yang telah dirangkai oleh para pelayan Kartika, namun tidak menyangka bahwa rangkaian kata-kata yang dipalsukan itu akan ditujukan pada Alaska, seorang pria terhormat dari ibukota yang terkenal dengan kekejamannya.
Bukan kejam tanpa alasan, tetapi pria itu hanya memperlihatkan kekejamannya terhadap orang-orang yang melanggar peraturan dan berani menindas orang kecil.
Tidak mungkin mereka menghianati orang seperti itu, dia adalah pria yang benar-benar baik di mata orang-orang kecil.
"Jadi,,, coba katakan apa yang kalian ketahui!" Perintah Alaska setelah beberapa saat keheningan, suaranya begitu tajam menusuk sampai menembus otak kanan kelima orang di sana.
Linda yang berada di samping Alaska tersenyum, dia jelas mengetahui kalau kelima orang itu gugup sehingga dia dengan tenang berkata, "jika kalian berani berkata jujur hari ini, maka kalian semua akan dilepaskan. Tetapi jika salah satu diantara kalian berbicara mengenai sebuah kebohongan, maka kalian berlima akan mendapatkan hukuman bersama-sama dengan keluarga ketiga Sinea!"
"A,, apa?"
"Hu,, hukuman? Hu,, hu,, hukuman apa?"
Kelima orang di sana terkejut, mereka menatap Linda dengan tubuh gemetar, saking gemetar nya sampai salah satu diantara mereka tidak bisa menahan diri dan akhirnya membasahi celananya sampai ke tanah.
Emiralda yang paling dekat dengan pria itu langsung menutup hidungnya dan melangkah mundur menjauhi pria itu.
Dasar menjijikan!
Sang pria pun merasa malu, Tetapi dia dengan cepat menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan bersujud di tanah.
"Sa,, saya punya anak kecil di rumah, jadi saya tidak mungkin membahayakan nyawa saya sendiri yang bisa membuat anak dan istri saya kelaparan. Saya akan mengatakan Yang sejujurnya!" Ucap sang pria membuat mata Kartika dan kedua putrinya langsung melotot sempurna.
Hanya dengan sedikit kata-kata yang diucapkan oleh Linda membuat kelima pria itu berubah pikiran.
Emiranda menggertakan giginya, terutama ketika pria kedua juga ikut terjatuh ke lantai, mengikuti pria yang pertama sambil berkata, "saya juga akan berkata jujur, saya mendapat uang--"
"Diam!" Emiralda mengenal ucapan pria itu dan berjalan mendekatinya, mengulurkan tangannya menarik rambut sang pria dan segera berbisik di telinga pria itu dengan pelan, katanya, 'Jika kau berani mengkhianati keluarga kami, maka Anak dan istrimu yang ada di rumahmu itu akan lenyap hari ini juga!'
Semua orang menatap Emiralda, mereka semua tidak tahu apa yang dikatakan oleh Emiralda kecuali sang pria yang baru saja mendapat bisikan dari Emiralda.
Tubuh pria itu langsung gemetar, dia meramas tanah yang tepat berada di bawah kedua tangannya sampai kedua telapak tangannya gemetar saking kerasnya ia meramas tanah tersebut.
Keempat pria yang lain melihat hal itu, Dan mereka sudah pasti bisa menebak apa yang telah dikatakan Linda pada pria itu hingga mereka berempat ikut gemetar.
Semuanya telah runtuh ke tanah, saat ini pikiran semua orang bergelut, maju salah mundur pun juga salah.
Siapa yang akan mereka bela? Yang pasti siapapun itu, keluarga mereka tetap terancam!
biar makin semangat
thankyou ya Thor..